BAB I PENDAHULUAN. teknologi, individu maupun organisasi dapat melakukan setiap. perkembangan sistem informasi. Menurut (Wikipedia: 2015)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era modern yang semakin terkomputerisasi ini, dengan semakin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI (Studi Kasus Pada Bank Muamalat Salatiga) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. sektor pariwisata sebagai leading sector. Hal ini menyebabkan sektor-sektor yang

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI, KEAHLIAN PENGGUNA, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam tiga babak yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) dewasa ini telah menembus. batas-batas ilmu pengetahuan sekaligus juga mempengaruhinya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi diera globalisasi ini menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem tata kelola pemerintahan di Indonesia telah melewati serangkain

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (SIPKD) NASKAH PUBLIKASI

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang berbasis teknologi. Dalam penelitian Astuti dan Suryanawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Banyaknya fasilitas. pengaturan sistem informasi, selain itu teknologi informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

PENGARUH SISTEM INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK (Survey Pada Pemerintah Daerah Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia, terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis, terlebih bagi perusahaan lokal. Karena semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KEPERCAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertuang dalam pasal 32 ayat (1) yang berbunyi: UU No. 17 Tahun 2003 juga mengamanatkan setiap instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola

PERBEDAAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI BERDASARKAN GENDER TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan good

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Persaingan pasar menuntut perusahaan untuk lebih mampu bertahan dan

PERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap terselenggaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi tersebut yaitu dengan diselenggarakannya otonomi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari pada sebuah sistem yang diolah secara manual, juga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari globalisasi, para pelaku kegiatan bisnis antar negara membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sangat dipengaruhi oleh adanya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlihat dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterakan masyarakat, tidak dipergunakan untuk kepentingan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, dibutuhkan manajemen perusahaan yang kompetitif untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia, sistem pengendalian internal (Windiatuti, 2013). daerah adalah (1) komiten pimpinan (Management Commitment) yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan oleh media-media elektronik

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan. Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya pemerintah daerah. Penganggaran sector publik terkait

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi keuangan pemerintah yang dilaksanakan pada awal

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan sejak tahun 1981 sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda

BAB I PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas organisasi-organisasi publik tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB I PENDAHULUAN. McGough (1974) menyatakan bahwa auditor merupakan penghubung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. (Weygandt et al., 2008). Keseluruhan proses akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan teknologi informasi di era globalisasi ini tidak dapat dipungkiri merupakan suatu kebutuhan yang penting baik bagi individu maupun organisasi modern. Diharapkan dengan menggunakan suatu teknologi, individu maupun organisasi dapat melakukan setiap kegiatannya lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, saat ini individu maupun organisasi berlomba-lomba menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhannya. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang secara pesat. Perkembangan teknologi akan diikuti oleh perkembangan sistem informasi. Menurut (Wikipedia: 2015) Dalam penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2007) menerangkan bahwa Sistem Informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan. American Institute of 1

2 Certified Public Accountants (AICPA) baru-baru ini telah membuat sertifikasi baru yaitu Certified Information Technology Professional (CITP). CITP mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalamberbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi. Semakin pentingnya Teknologi Informasi (TI) bagi keberhasilan organisasi secara keseluruhan memperluas peran fungsi Sistem Informasi (SI). Pentingnya penggunaan TI tidak hanya didominasi oleh institusi swasta, tetapi juga sudah merambah ke instansi pemerintah.adanya e- goverment, e-procurement, e-transactiondan aktivitas melalui TI antara pemerintah daerah dengan pemerintah daerahlainnya, antara pemerintah dengan sektor swasta maupun antara pemerintah di negeri inidengan pemerintah di negeri lainnya merupakan implementasi penggunaan TI di instansi pemerintah. Selain itu, dengan adanya penggunaan TI, maka penyelenggaraan negara menuju value for money (ekonomis, efisien, dan efektif) dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat semakin mengalami peningkatan menuju upaya yang optimal. Adanya hal tersebut harapan menuju tata kelola pemerintah (good governance) yang baik dapat terwujud sesuai keinginan bersama (Ardi Hamzah, 2009).

3 Adanya penggunan TI dalam pengelolaan pemerintah, otomatis juga menuntut para aparatur harus mengubah dalam menyelesaikan pekerjaannya dari semula manual menuju komputerisasi. Perubahan tersebut biasanya tidak berjalan dengan mudah dikarenakan adanya berbagai ekspektasi dan hambatan dari para aparatur. Dengan perubahan tersebut, ekspektasi kinerja juga mengalami kenaikan sehingga kinerja dari aparatur tersebut juga mengalami peningkatan (Ardi Hamzah, 2009). Pentingnya penggunaan teknologi informasi mulai disadari oleh organisasi modern, terutama dalam era globalisasi dimana perusahaan dituntut untuk semakin kompetitif dan berdaya saing.oleh karena itu menjadi penting untuk memacu tingkat pemanfaatan danpenggunaan teknologi informasi di organisasi. Keberadaan teknologi informasi tidak bisa dilepaskan peranannya dalam proses pengerjaan tugas karyawan. Penggunaan suatuteknologi informasi diharapkan dapat memberikan nilai lebih terhadap karyawan seperti mempercepat waktu pengerjaan suatu penugasan dan meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukan. (Mahendra dan Affandy: 2013) Dalam hal ini penggunaan teknologi informasi pada instansi pemerintahaan mulai dari mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Peran strategis sistem informasi adalah membantu pihak manajemen

4 dalam menyediakan informasi yangdapat mendukung dalam pengambilan keputusan (Handayani, 2007). Penggunan sistem informasi pada organisasi saat ini telah mengalami peningkatan. Hal ini disampaikan oleh Westland dan Clark (2000) dalam Handayani (2007) bahwa penggunaan sistem dalam organisasi meningkat secara dramatis. Peningkatan ini selain dikarenakan tuntutan organisasi modern, juga disebabkan oleh masyarakat yang haus akaninformasi. Sistem informasi akan membantu organisasi untuk menyajikan informasi secara cepat, akurat dan terbuka seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Masyarakat saat ini mempunyai pemikiran maju yang lambat laun akan meninggalkan cara-cara manual dan membuat terobosan baru untuk mendapatkan informasi. Akan tetapi, perlu disadari bahwa pembangunan suatu sistem informasi pada organisasi memerlukan investasi biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam proses pembangunan sistem informasi diperlukan perencanaan yang matang sehingga sistem informasi akan berkeja sesuai kebutuhan dan terintegrasi dengan baik (Mahendra dan Affandy: 2013). Dengan menggunakan sistem informasi, diharapkan sebuah entitas memperoleh keunggulan bersaing. Sistem informasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan, fleksibilitas, integrasi dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Dengan adanya berbagai keunggulan ini, maka semakin banyak pula pihak-pihak yang memanfaatkan sistem informasi. Adapun saat ini pihak-pihak yang

5 menggunakan sistem informasi antara lainindividu, perusahaan, pemerintah dan UMKM (Mahendra dan Affandy: 2013). Oleh karena itu, pemerintah berusaha mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan cara membangun teknologi informasi di bidang keuangan atau akuntansi. Salah satu implementasi pemerintah yang menerapkan pemanfaatan teknologi informasi untuk kegiatan sehari hari bidang akuntansi adalah penggunaan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD). SIPKD Merupakan aplikasi yang dibangun olehditjen Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia dalam rangka percepatan transfer data dan efisiensi dalam penghimpunan data keuangan daerah. Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang digunakan meningkatkan efektifitas implementasi dari berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yangberdasarkan pada asas efesiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditable (www.djkd.kemendagri.go.id: 2015). Tujuan utama dibentuknya suatu pemerintahan tentunya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal inilah yang membedakan dari perusahaan komersial yang bertujuan utama mendapatkan laba. Dengan menggunakan SIPKD, pemerintah dapat mengevaluasi pelaksanaan masa lalu, mengambil keputusan sekarang dan membantu membuat perencanaan masa mendatang (fungsi manajerial) yang merupakan salah satu upaya dalam melayani masyarakat. Menurut Gade

6 (1993) dalam Mahendra dan Affandy (2013), sistem akuntansi pemerintah harus memenuhi dua hal, yaitu: (1). Menyajikan laporan keuangan secara wajar dan dengan ungkapan yang lengkap atas posisi keuangan dan hasil kegiatan baik dari dana maupun kelompok perkiraan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku, (2). Menetapkan dan menunjukkan bahwa taat peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan keuangan negara. Penelitian ini menggunakan objek penelitian pada instansi pemerintah atau organisasi sektor publik di lingkup Pemerintah Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah. Dipilihnya objek penelitian pada organisasi sektor publik dikarenakan sektor ini sedang dituntut untuk berbenah dan menjadi perhatian masyarakat agar dapat menjadikan kinerjanya lebih baik dan transparan terutama dalam hal keuangan.selain itu, sektor ini juga telah mengimplementasikan penggunaan sistem informasi hampir di seluruh kegiatan operasionalnya, salah satunya dengan menggunakan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) di bidang keuangan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (SIPKD) (Studi Kasus pada Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Surakarta) merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

7 Mahendra dan Affandy (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Blitar). B. Perumusan Masalah 1. Apakah Ekspektasi Kinerja berpengaruh terhadap minat pemanfaatan sistem informasi pengelola keuangan daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Surakarta? 2. Apakah Ekspektasi Usaha berpengaruh terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Surakarta? 3. Apakah Faktor Sosial berpengaruh terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap minat pemanfaatan sistem informasi pengelola keuangan daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Surakarta. 2. Untuk menguji pengaruh Ekspektasi Usaha terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Surakarta.

8 3. Untuk menguji pengaruh Faktor Sosial terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) di Pemerintah Kota Surakarta. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Manfaat bagi instansi pemerintahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagi input bagi pimpinan atau pengambil kebijakan di instansi sektor publik khususnya Pemerintah Kota Surakarta untuk pengembangan sistem informasi dan juga untuk pengembangan literatur Sistem Informasi pada instansi sektor public. 2. Manfaat bagi dunia akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, menambah wawasan pengetahuan dan memberikan bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai minat pemanfaatan sistem informasi bagi penelitian selanjutnya. 3. Manfaat bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan kepada penulis dan membandingkan teori dengan praktek yang berada di instansi pemerintahaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD).

9 E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini merupakan uraian tinjauan pustaka yang di dalamnya mengemukakan hal-hal yang berkaitan tentang pengertian ekspetasi kinerja, ekspetasi usaha, faktor social, minat pemanfaatan SIPKD, hubungan antara ekpetasi kinerja dengan minat pemanfaatan SIPKD, hubungan antara ekspetasi usaha dengan minat pemanfaatan SIPKD, hubungan antara faktor social dengan minat pemanfaatan SIPKD, kerangka pemikiran teoritis dan pengembangan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang metode penelitian yang berisikan rincian mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, jenis prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

10 Bab ini menjelaskan mengenai hasil penellitian dan pembahasan yang terdiri dari data penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab terakhir ini berisi simpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian serupa di masa yang akan datang.