SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. fisik, psikis dan emosinya dalam suatu lingkungan sosial yang senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi penyebab kesulitan belajar. mahasiswa dalam mengerjakan soal ujian sehingga nilai rata-rata yang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. demikian pendidikan berlangsung secara terus-menerus seumur hidup, pendidikan merupakan salah satu dampak dari perkembangan illmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu Negara perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB 1 PENDAHULUAN. nantinya akan membawa bangsa menuju kearah kemajuan karena di. taraf kemajuan peradapan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah dengan menempuh jalur pendidikan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY TERPIMPIN PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan potensi manusia atau memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Dari rumusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

I. PENDAHULUAN. Nasional RI No. 20 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

ANGKATAN 2009 NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : BAKHTIAR NUGROHO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA PEMBELAJARAN DAN INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Disusun Oleh: RIAN KURNIASIH A 210 060 122 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian orang memahami arti pendidikan sebagai pengajaran yang didapatkan dari lembaga pendidikan yaitu sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi. Pendapat tersebut tidak dapat dianggap salah karena pada kenyataannya, seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan melalui lembaga pendidikan tersebut. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran. Selain secara formal, pendidikan juga dapat berlangsung secara informal dan nonformal. Tujuan pendidikan adalah kedewasaan dan tanggungjawab, serta yang berkewajiban mendidik seorang anak bukan hanya guru atau dosen yang mengajar di sekolah atau di perguruan tinggi, namun orang tua dan masyarakat juga berkewajiban mendidik dengan memberi teladan yang baik. Hal tersebut sesuai dengan yang tertulis pada undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana 1

2 untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah pendidikan yang berkualitas yang diupayakan dengan berbagai program pendidikan yang mengacu pada kemajuan IPTEK. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:168) Dalam dunia pendidikan ada tiga tujuan pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada peserta didik untuk dikuasai, karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Dalam pendidikan, kemampuan kognitif dapat diukur menggunakan prestasi belajar. Menurut Nana Sudjana (2005:50) Ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif. Dari prestasi belajar dapat diketahui tingkat keberhasilan kemampuan kognitif seseorang. Mahasiswa dipandang mempunyai tingkat kedewasaan yang lebih dari siswa, karena rata-rata usia mahasiswa adalah 18 tahun keatas. Tuntutan penguasaan kemampuan kognitifnya juga lebih besar dibandingkan dengan siswa. Saat masih menjadi siswa, ranah kognitif masih dalam tahap perkembangan dasar, sedangkan mahasiswa pada ranah tersebut dianggap sudah memiliki kemampuan yang dikuasai untuk dikembangkan dan diaplikasikan dalam suatu profesi di masa depan. Dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS, yang selain membekali mahasiswanya dengan ilmu pendididkan dan pengajaran, juga membekali dengan keahlian akuntansi yang nantinya dapat digunakan untuk berwirausaha. Mata kuliah yang menunjang keahlian di bidang akuntansi adalah Dasar Akuntansi, Akuntansi

3 Keuangan Menengah, Akuntansi Keuangan Lanjut, dan Akuntansi Biaya. Mata kuliah tersebut saling berkaitan dan dipelajari secara bertahap. Untuk menghasilkan laporan keuangan dari catatan-catatan kejadian, diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap proses-proses yang bersangkutan dan penalaran secara sistematis, agar dapat dirumuskan dan diolah secara kuantitatif sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Salah satu bahan ajar yang dapat menumbuhkan kemampuan tersebut adalah pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM). Akuntansi Keuangan Menengah didesain dengan suatu pendekatan yang komprehensif dan seimbang untuk para mahasiswa program studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Materi dan topik-topik bahasan dirancang untuk dapat ditempuh dalam dua semester secara berturutan yang berbobot enam SKS, sebagai bekal mahasiswa untuk meniti karier di bidang bisnis. Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) I ditempuh pada semester empat berbobot tiga SKS, dengan materi laporan keuangan untuk perusahaan dagang, kas kecil, rekonsiliasi bank, investasi jangka pendek, piutang dagang dan piutang wesel, persediaan, persediaan kontrak jangka panjang serta Penanaman Modal Dalam Saham (PMDS). Sedangkan Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) II ditempuh pada semester lima dan berbobot tiga SKS. AKM II membahas tentang Aktiva Tetap Berwujud (perolehan, penggunaan dan pemberhentian) Aktiva Tetap Berwujud (Depresiasi dan Deplesi), Aktiva Tetap Berwujud (Penilaian Kembali), hutang jangka panjang, modal saham, laba tidak dibagi, perubahan metode akuntansi dan koreksi kesalahan.

4 Muatan mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) juga dituntut untuk memenuhi tiga tujuan pendidikan yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang sangat diperhatikan. Tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Persepsi merupakan proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Dalam pengajaran, pendidik harus menanamkan pengertian dengan cara menjelaskan materi pelajaran yang sejelas-jelasnya kepada peserta didik. Penjelasan yang diberikan harus mendekati obyek yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahan persepsi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) adalah media pembelajaran. Para dosen dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan di perguruan tinggi dan tidak tertutup kemungkinan alat tersebut sesuai dangan perkembangan dan tuntutan zaman. Dosen sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat-alat yang tersedia, selain itu juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran sendiri. Dalam penyampaian materi Akuntansi Keuangan Menengah (AKM), dosen pengampu mata kuliah ini juga telah menggunakan media pembelajaran berupa media cetakan yaitu modul yang ditulis sendiri oleh dosen pengampu, dan buku teks dari penulis lain yang kompeten. Selain media cetakan, dosen pengampu juga menggunakan media berbasis komputer yaitu hand out yang disajikan melalui LCD. Dosen berupaya

5 untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad (2007:9) Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menerima dan menyerap dengan baik pesan-pesan dari materi yang disampaikan. Upaya lain yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif adalah intensitas belajar. Secara sederhana, belajar dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan individu secara sadar, untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dari sesuatu yang telah dipelajarinya. Aktivitas yang dimaksud merupakan kegiatan jiwa dan raga yang mengarah pada perkembangan pribadi, yang menyangkut unsur cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotorik). Jadi dapat dipahami bahwa tanpa belajar, kemampuan kognitif seseorang tidak akan berkembang, serta dengan belajar kita dapat memahami, mengingat dan mengaplikasikan pesan atau infomasi suatu materi untuk menyelesaikan masalah. Untuk dapat memahami suatu materi pelajaran tidak mungkin dilakukan dengan satu kali membaca saja. Pesan atau informasi dalam materi akan lebih jelas dan dapat dipahami jika dibaca atau dipraktikkan berulang-ulang. Penggunaan modul dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) juga bertujuan untuk meningkatkan intensitas belajar mahasiswa, karena dalam modul terdapat banyak latihan soal yang dapat dikerjakan mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahaman, penerapan,

6 dan analisis mahasiswa terhadap materi Akuntansi Keuangan Menengah (AKM). Fakta selama ini, masih banyak mahasiswa yang mengeluh bahwa mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah merupakan mata kuliah yang sulit. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga menandakan kegagalan mahasiswa dalam mengembangkan dan menggunakan kemampuan kognitifnya dalam mata kuliah AKM. Setelah dilakukan pengamatan yang lebih lanjut masing-masing mahasiswa mempunyai pendapat yang berbeda mengenai efektivitas penggunaan media pembelajaran dalam penyampaian materi kuliah AKM dan intensitas belajar AKM yang berbeda pula. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA DITINJAU DARI MEDIA PEMBELAJARAN DAN INTENSITAS BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FKIP UMS TAHUN AJARAN 2009/2010. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan persepsi, mengingat, dan berpikir mahasiswa. Faktor tersebut adalah faktor eksternal (dari luar) dan faktor internal (dari dalam) individu. Kelengkapan fasilitas, penggunaan media

7 pembelajaran, kemampuan dosen, perhatian orang tua, dan lingkungan yang kondusif adalah beberapa contoh dari faktor eksternal. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor internal individu, seperti intensitas belajar, motivasi belajar, minat, bakat, intelegensi, dan kondisi fisiologis. C. Pembatasan Masalah Permasalahan yang berkaitan dengan judul di atas sangat luas. Agar permasalahan yang dibahas dapat fokus dan jelas, maka harus dibatasi. Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup dan fokus masalah sebagai berikut : 1. Kemampuan kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) yang akan diteliti melalui hasil tes pengerjaan soal ujian akhir semester AKM I mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010. 2. Media pembelajaran yang akan diteliti mengenai persepsi mahasiswa tentang manfaat penggunaan media dalam pembelajaran mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM). Media pembelajaran tersebut tediri dari media cetak berupa buku teks dan modul, serta media berbasis komputer berupa hand out yang disajikan melalui LCD. 3. Intensitas belajar dalam hal ini khususnya tingkat intensitas mahasiswa belajar mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM). Tingkat intensitasnya yaitu tinggi, sedang, dan rendah dalam hal

8 mempersiapkan bahan belajar, kehadiran belajar, mengerjakan tugas, dan mengulang materi. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh Media Pembelajaran terhadap Kemampuan Kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010? 2. Adakah pengaruh Intensitas Belajar Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) terhadap Kemampuan Kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010? 3. Adakah pengaruh Media Pembelajaran dan Intensitas Belajar terhadap Kemampuan Kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010? E. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Media Pembelajaran terhadap Kemampuan Kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi

9 Keuangan Menengah (AKM) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui pengaruh Intensitas Belajar Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) terhadap Kemampuan Kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh Media Pembelajaran dan Intensitas Belajar terhadap Kemampuan Kognitif mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UMS tahun ajaran 2009/2010. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sumber informasi atau bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, serta sebagai masukan dalam pengembangan belajar. 2. Bagi penulis, dari penelitian ini akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan khususnya mengenai pengaruh Media Pembelajaran dan Intensitas Belajar terhadap Kemampuan Kognitif. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan bermanfaat sebagai pedoman untuk penelitian berikutnya yang sejenis.

10 G. Sistematika Skripsi BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang kemampuan kognitif, media pembelajaran, intensitas belajar, pengaruh media pembelajaran dan intensitas belajar terhadap kemampuan kognitif, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel, sampling, data dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data dan teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang deskripsi lokasi, penyajian data, analisis data dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V berisi kesimpulan dan saran dari hasil analisis data. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN