BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan keterampilan lainnya. Keempat keterampilan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Graaves dalam Masnur Muslich (2010:121). Fungsi dasar pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi dasar membaca yang tercantum adalah menemukan gagasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab kelima ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupannya di dunia. Pendidikan bahasa Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Supraini Rezkita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran keterampilan menulis menjadi aspek pembelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat porsi lebih besar dari pada keterampilan berbahasa yang lainnya. Hal ini terlihat pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yakni sekitar 70% pembelajarannya adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis karangan juga sudah ada di jenjang pendidikan dasar termasuk menulis karangan deskripsi. Menulis karangan deskripsi merupakan bentuk karangan yang menggambarkan atau memaparkan dengan kata-kata atas suatu tempat, benda atau keadaan. Tujuan menulis karangan deskripsi penulis mengharapkan pembacanya dapat merasakan dan melihat apa yang dituangkan kedalam karangannya. Karangan deskripsi merupakan hasil pengamatan panca indra yang dituangkan ke dalam kata-kata. Pembelajaran menulis karangan deskripsi di SD bertujuan agar siswa mampu membuat karangan dengan baik. Karangan yang baik untuk usia mereka adalah memilih dan memilah kata-kata, penggunaan ejaan; tanda baca; dan huruf kapital dengan baik serta kesesuaian isi dengan tema yang ditentukan (Darmadi & Nurbaya, 2008, hlm. 83-84), namun pada kenyataannya menulis karangan di SD belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas IV B SDN Taktakan 1, diperoleh fakta bahwa hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi masih tergolong. Hal ini dapat diperkuat dengan hasil nilai belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khusunya dalam pembelajaran menulis karangan dengan nilai KKM 1

2 (Kriteria Ketuntasan Minimal) 64 dan 67% siswa kelas IV memiliki nilai dibawah standar KKM. Dari analisis hasil observasi menulis karangan ditemukan bahwa : (1) siswa belum bisa membuat karangan utuh menjadi paragraf yang padu; (2) siswa banyak menggunakan kata mubazir; (3) siswa belum banyak yang tahu penggunaan huruf kapital dan penggunaan tanda baca yang sesuai dalam karangannya. Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas diperoleh informasi bahwa kurang adanya perhatian terhadap media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Pada proses pembelajaran menulis karangan siswa hanya mendapatkan perintah untuk membuat suatu karangan tanpa terlebih dahulu diarahkan bagaimana cara menulis karangan yang baik. Dengan alasan kurang adanya waktu untuk membuat media pendamping pelajaran yang efektif. Sebagai penulis pemula seharusnya siswa dibimbing dalam pembuatan karangan, mulai dari tahap memunculkan gagasan, mengembangkan gagasan kedalam bentuk kalimat dan paragraf sehingga menjadi karangan yang utuh dan padu, mengajarkan penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk mengembangkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media yang menarik dan terus membimbing siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, salah satu cara tersebut adalah dengan menggunakan media puzzle dalam pembelajaran menulis karangan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arinil pada siswa kelas II SD SDIT Luqman Hakim diperoleh data berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data, terlihat adanya peningkatan pemahaman yang dapat dilihat dari meningkatnya hasil nilai siswa dalam menulis karangan menggunakan media puzzle. (Arinil, 2011). Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dengan Permainan Puzzle dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV B SDN Taktakan 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang).

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka dalam penelitian ini peneliti memandang perlu adanya perumusan masalah agar tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan penelitian ini dapat lebih terarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan permainan puzzle pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD? 2. Bagaimana hasil pembelajaran dengan menggunakan permainan puzzle dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas IV SD? C. Tujuan Penelitian Mengetahui rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan permainan puzzle pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD. 2. Mengetahui hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan permainan puzzle dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas IV SD. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis, penelitian ini mengembangkan pembelajaran menulis deskripsi yang juga bisa menjadi sarana anak untuk mengembangkan pikiran, gagasan, ide atau pemahamannya dalam bentuk tulisan yang berupa karangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji permasalahan-permasalahan yang bersangkutan dengan keterampilan menulis karangan deskripsi yang lebuh luas dan beragam.

4 2. Manfaat praktis yang dapat diperoleh sebagai berikut. a) Bagi Guru Kelas Guru kelas atau wali kelas IV SD dapat menggunakan penelitian ini sebagai contoh untuk menambah pengetahuan penggunaan media dalam proses pembeajaran khususnya dalam bidang studi Bahasa Indonesia. b) Bagi Peserta Didik Siswa dapat memahami bentuk karangan deskripsi dengan pembelajaran yang dipadukan dengan permainan Puzzle yang sekaligus menjadikan siswa berfikir aktif dan kreatif dalam mengungkapkan pemahamannya kedalam sebuah karya tulis. c) Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk peneliti selanjutnya mengenai pentingnya media pembelajaran sebagai pendamping proses belajar-mengajar dan mengembangkan permainan puzzle sebagai media pembelajaran dalam menulis karangan. E. Definisi Istilah 1. Keterampilan Menulis Keterampilan menulis menurut Byrne, 1979 (Saddhono dan Slamet 2014, hlm. 163) pada hakikatnya bukan sekedar kemampuan menulis simbolsimbol grafis sehingga berbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, melainkan keterampilan menulis adalah kemampuan menuangkan buah pikiran kedalam bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil. Menulis pada hakikatnya adalah menuangkan pikiran dari apa yang didapat kedalam bentuk bahasa tulis yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada pembaca sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulisan.

5 2. Karangan Deskripsi Suparno, 2007 (Zaenudin 2015, hlm. 35-38) menjelaskan bahwa karangan dapat dibagi menjadi 5 bentuk wacana, yaitu : deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Deskripsi (pemerian) adalah karangan yang berupa gambaran atau lukisan yang dibuat oleh penulis sesuai dengan pengamatan, pengalaman, dan perasaan yang dimikili oleh si penulis. Dalam karangan deskripsi menciptakan hasil yang mengajak pembacanya ikut merasakan, mengalami dan seolah-olah melihat apa yang dialami oleh penulisnya sendiri. Karangan deskripsi adalah karangan yang didalamnya menuliskan atau menggambarkan sesuatu benda, tempat atau keadaan yang mengajak pembacanya untuk ikut merasakan apa yang disampaikan oleh penulis. 3. Media Pembelajaran Menurut Komsiyah (2012: 73) pengertian media sebagai berikut. Kata Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Media merupakan perantara dalam proses pembelajaran, sebagai penghubung materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4. Permainan Puzzle Puzzle atau games adalah materi yang digunakan untuk memotivasi diri secara nyata dan salah satu daya penarik yang kuat dalam sebuah tantangan. Puzzle atau games dapat memotivasi diri karena sifatnya yang acak sehingga mampu memicu dan menjadikan sebuah tantangan untuk menyusunnya menjadi sesuatu yang utuh. Menurut Adenan, 1989.

6 Permainan puzzle adalah permainan yang hampir sama dengan teka-teki namun disajikan dalam bentuk gambar yang acak sehingga mampu memberikan tantangan.