BAB II GAMBARAN UMUM DESA. desa, tanjung karang dulunya bernama tanjung kudorang. Nama tanjung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PASAR AIR TIRIS

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kantor kelurahan Air Tiris didirikan pada tahun 1974,sistem

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MUARA JALAI

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah dari Desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar yaitu:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 1998 TENTANG USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAM (UED-SP) MENTERI DALAM NEGERI,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KAMPAR HAK TANAH ULAYAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Catering Tionghoa (HO LIAU LA)

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. kenegerian Rumbio Kociok Banamo Kamaruzzaman Godang Bagolau Datuk

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 09 TAHUN 2000 T E N T A N G SUMBER PENDAPATAN PEKON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

BAB II TINJAUAN UMUM KELURAHAN SOREK SATU KECAMATAN PANGKALAN KURAS

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DESA TANJUNG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kecamatan Kuantan Mudik kabupaten Kuantan Singingi. Mayoritas dari

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DESA PARIT BARU

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PASAR INPRES KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR. sebagai tempat aktivitas kegiatan pasar. Luas pasar Inpres Bangkinang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Desa Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG KECAMATAN TANTA KANTOR DESA WARUKIN Jln. Penghulu Soegeng-Warukin, Kec. Tanta, Kab. TabalongKode Pos 71561

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. berada di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Kecamatan Singingi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif Desa Restu Rahayu berada dalam wilayah Kecamatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA TEGALMULYO KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN PENDAHULUAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ibukota Provinsi Riau (Pekanbaru) adalah 34 KM. Daerah ini merupakan daerah

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pekanbaru, terdiri atas 65 RW dan 318 RT. Luas wilayah Kecamatan Tampan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM DESA MAYANG PONGKAI. Kebanyakan dari masyarakat Desa Mayang Pongkai pada dasarnya adalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM BANGKINANG KOTA KECAMATAN BANGKINANG. Kampar, dan merupakan Kelurahan induk dan telah dimekarkan,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas keseluruhan wilayah kabupaten pasaman barat. Kecamatan sungai beremas dengan

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG. PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 22 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Masyarakat Kampung Mosso di perbatasan provinsi papua kota Jayapura

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB II TINJAUAN UMUM DESA PENDALIAN KECAMATAN PENDALIAN IV KOTO. Secara historis, Desa Pendalian berasal dari kata pilihan.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA,

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Keadaan Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar Kiri

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Kecamatan Kampar TimurKabupaten Kampar. Adapun jarak desa Pulau

BUPATI SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

TENTANG SUMBER PENDAPATAN GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Kecamatan Batang Cenaku. Kecamatan Batang Cenaku memiliki luas daerah sebesar 634,43 Km

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Kelurahan Simpang Baru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pada tanggal 24 juli tahun Kecamatan Tasik Putri Puyu berasal dari

P E R A T U R A N D A E R A H

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM DESA A. Letak Geografis dan Demografis Desa Tanjung karang adalah salah satu dari 24 desa yang terletak pada Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Sebelum di sahkan sebagai desa, tanjung karang dulunya bernama tanjung kudorang. Nama tanjung kudorang diambil dari adanya masyarakat yang melihat kuda secara tiba-tiba menyebrang disungai, padahal waktu itu kuda belum ada disana. Tanjung kudorang dulunya merupakan kebun pertanian masyarakat yang berasal dari salah satu desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang bernama desa ludai. Pada tahun 1978 desa tanjung kudorang sahkan menjadi desa. Setelah disahkan sebagai desa maka nama desa tanjung kudorang diganti dengan desa tanjung karang yang sampai sekarang belum ada pergantian nama lagi. Dengan disahkannya sebagai desa maka masyarakat yang dulunya hanya pergi berkebun menjadi menetap dan membangun desa tanjung karang sampai sekarang dan mengalami kemajuan yang begitu baik. Jarak desa tanjung karang dengan pusat pemerintahan Kecamatan 52 KM, sedangkan dengan ibu kota Kabupatan 78 KM, dengan ibu kota propinsi 104 KM. 14

Tabel II.1 Pengalokasian Pertanahan untuk Masyarakat oleh Pemerintah Desa Tanjung Karang No Lahan Luas Persentase 1 Pemakaman 1 hektar 10% 2 Perladangan 131 hektar 40% 3 Perkebunan Rakyat 262 hektar 50% Jumlah 394 hektar 100% Sumber : Kantor kepala desa tanjung karang tahun 2014 Adapun batas wilayah desa tanjung karang adalah sebelah Utara berbatasan dengan Desa Balung, Selatan berbatasan dengan Desa Pangkalan Kapas, Barat berbatasan dengan Desa Batu Sasak dan Timur berbatasan dengan Desa Deras Tajak. ini: Jumlah penduduk desa tanjung karang bisa dilihat dari tabel di bawah Tabel II.2 Jumlah Penduduk Desa Tanjung Karang No Jenis Kelamin Jumlah persentase 1 Laki-Laki 453 Orang 55% 2 Perempuan 401 Orang 45% Jumlah 851 Orang 100% Sumber : Kantor kepala desa tanjung karang tahun 2014 Dari tabel di atas terlihat bahwa masyarakat desa tanjung karang lebih banyak di dominasi oleh kaum laki-laki dimana 453 orang atau 55% dari jumlah penduduk yang ada. Sedangkan kaum perempuan sebanyak 401 orang atau 45% dari jumlah penduduk yang ada.

B. Pendidikan dan Kehidupan Beragama 1. Pendidikan Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk memajukan masyarakat. Semangkin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula kualitas SDM dalam suatu masyarakat tersebut. Kondisi pendidikan di Tanjung Karang saat ini sangat baik. Di bawah ini dapat dilihat sarana pendidikan yang ada di Tanjung Karang: Tabel II.3 Sarana Pendidikan di Tanjung Karang No Pendidikan Jumlah Persentase 1 TK 1 10% 2 MDA 1 20% 3 SD 1 45% 4 SMA 1 25% Jumlah 4 100% Sumber : Kantor Kepala Desa Tanjung Karang, Tahun 2014 Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa di Tanjung Karang sarana pendidikan tergolong bagus dalam artian bisa menunjang dan mempermudah masyarakat untuk memperoleh pendidikan. 2. Kehidupan Beragama Agama sangat penting bagi manusia, karena agama merupakan suatu pola aqidah yang mencakup unsur kepercayaan. Agama mengajarkan manusia banyak hal dalam kehidupan, baik itu dalam bermasyarakat, dalam kehidupan berekonomi dan dalam kehidupan berinteraksi dengan sesama makhluk hidup ciptaan tuhan yang maha Esa. Kehidupan keagamaan yang dilaksanakan masyarakat Tanjung Karang cukup baik dan penduduknya mayoritas beragama Islam.

Sebagaimana tempat peribadatan yang ada di Desa Tanjung Karang dapat diketahui pada tabel berikut: Tabel II.4 Sarana Tempat Beribadah Desa Tanjung Karang No Saran Ibadah Jumlah Persentase 1 Mesjid 1 40% 2 Mushola 4 60% Jumlah 5 100% Sumber : Kantor kepala desa tanjung karang, tahun 2014 Dari tebel II.3 di atas terlihat bahwa masyarakat di Desa Tanjung Karang memanfaatkan saran ibadah yang ada disana. Sarana ibadah yang banyak diminati ialah mushola dengan jumlah mushola 4 atau 60% dari 5 tempat ibadah yang ada dikarenakan mushola dekat dengan rumah dan saran ibadah yang selajutnya ialah mesjid satu-satunya atau 40% dari 5 tempat ibadah yang ada. C. Adat Istiadat dan Sosial Ekonomi 1. Adat Istiadat Masyarakat Tanjung Karang sangat berpegang teguh pada adat istiadat. Selain aturan-aturan agama dan aturan pemerintah, aturan atau norma adat istiadat juga sangat dipatuhi oleh masyarakat, seperti dalam acara persukuan yang selalu dilakukan setiap tahunnya yaitu Halal Bihalal. Ini menunjukkan masih kentalnya adat istiadat yang dilakukan. Dalam susuna organisasi pemerintah adat istiadat Tanjng Karang, sebutan atas petinggi adat yang dikenal dengan Ninik Mamak, mereka

disebut penguasa adat yang mengurus dan bertindak keluar maupun kedalam terhadap persatuan sukunya dalam adat istiadat. 1 Sebagaimana daerah lain yang mempunyai aturan dan norma yang mengatur hubungan antara individu dengan individu lainnya, maka demikian juga halnya dengan adat istiadat yang berkembang dalam masyarakat adat Kecamatn Kampar Kiri Hulu Adat istiadat tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan suatu masyarakat karena adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan yang sering atau bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa adat istiadat adalah hasil dari produk masyarakat secara turun temurun. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pola kebudayaannya. Adapun adat istiadat yang selalu dijaga oleh masyarakat kenegerian Kampar Kiri Hulu antara lain: a. Upacara Perkawinan Upacara perkawinan yang dilakukan oleh masyarakat kenegerian Kampar Kiri Hulu terdiri dari berbagai kegiatan di antaranya, pertama kali dilakukan acara peminangan yang dilakukan oleh pihak lelaki kepada pihak perempuan dan dihadiri oleh mamak kedua belah pihak. Adapun tahap yang kedua adalah hantaran belanja yang dilakukan oleh pihak lelaki. Tahap ketiga masuk kepada tahap pernikahan yang didahului dengan akad nikah dan cara berhelat (pesta) dengan tahap; berinai yang dilakukan oleh kedua pengantin, 1 Hasil Pengolohan Data Wawancara dengan Tokoh Adat Desa Tanjung Karang.

bersiacuong (bersisambau) yang dilakukan oleh ninik mamak kedua belah pihak serta dilanjutkan dengan tahap bermaafan pada orang tua dan ninik mamak. 2 b. Silaturrahmi Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat berarti bagi umat Islam, karena didalamnya secara khusus diwajibkan berpuasa sebulan penuh, bulan ramadhan merupakan yang paling tepat untuk melaksanakan amal lainnya seperti berinfaq, bersedekah dan lain-lain. Sebab dalam menyambut bulan suci ramadhan itu kalau berlebihlebihan sehingga menampilkan prilaku sakral yang sebenarnya tidak punya tuntutan dalam Islam, tetapi hal itu justru tetap dilakukan secara turun-temurun. Adapun adat istiadat dalam menyambut bulan suci ramadhan adalah silaturrahmi yang dilakukan sebelum hari balimau kasai datang, anak kemenakan mengunjungi ni nik mamaknya, sedangkan ninik mamaknya memberikan masukan kepada anak kemenakannya agar dalam bulan suci ramadhan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk beramal ibadah. 3 c. Larangan Kawin Sesuku Adapun larangan kawin sesuku merupakan adat yang dikenal masyarakat yang menganut paham aliran matriliniar garis keturunan 2 Ibid. 3 Ibid.

yang diambil dari pihak kaum ibu (bundo kanduong), sehingga orang yang sesuku tidak boleh nikah dengan saudaranya sesuku. Begitu pula dalam masyarakat kenegerian Kampar Kiri Hulu dalam hal kawin sesuku sangat dilarang untuk dilakukan, jika hal tersebut dilanggar akan menerima sanksi akibat perbuatan mereka, yaitu kedua pengantin akan diusir untuk selamanya dari kampung halaman tempat kelahiran mereka, dan putuslah hubungan mereka karena telah mencoreng nama kebesaran suku. Dalam hal ini ada pengecualian, kedua pengantin akan diberi izin untuk tinggal di kampung halamannya setelah bisa memenuhi persyaratan dalam suku, yaitu siapan pun yang melakukan kawin sesuku haruslah membayar denda berupa seekor kerbau putih dan disembelih dikampung halamannya tersebut. 4 2. Sosial dan Ekonomi Sosial dan ekonomi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan, karena atas kedua unsur inilah kehidupan makhluk sosial dapat berlangsung. Dan begitu pula antara manusia yang satu dengan manusia lainnya juga tidak dapat dipisahkan karena manusia hidup selalu tolong menolong dan selalu berinteraksi satu sama lainnya, sehingga dengan demikian timbullah kehidupan bermasyarakat. Manusia dalam kehidupannya selalu membutuhkan orang lain, karna dari itulah manusia disebut dengan makhluk sosial yang mana satu 4 Ibid.

sama lainnya itu saling membutuhkan. Berusaha mencari rezki untuk memenuhi kehidupan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial lainnya. Tidak lepas dari itu, masyarakat juga membutuhkan dana pendukung untuk bisa meningkatkan ekonominya baik itu bersifat konsumtif ataupun bersifat produktif. Perekonomian masyarakat tanjung karang bisa dikatakan baik karena masyarakat mengelola kebun masingmasing dan masih banyaknya lahan kosong yang bisa dimanfaatkan. 5 D. Profil Usaha Ekonomi Desa Simpan-Pinjam 1. Pengertian Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) UED-SP menurut Permendagri No.06 Tahun 1998 adalah suatu lembaga yang bregerak di bidang simpan pinjam dan merupakan milik masyarakat desa/kelurahan yang diusahakan serta dikelola oleh masyarakat desa/kelurahan. Direktur Jenderal Pembangunan Desa Departemen Dalam Negeri melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 turut serta berupaya untuk mengembangkan usaha kecil di pedesaan dengan memanfaatkan Dana Inpres Bantuan Pembangunan Desa, melalui UED-SP. Menumbuh kembangkan UED-SP tersebut dinilai sangat erat karena dapat membantu 5 Hasil Dari Observasi dilapangan oleh penulis.

masyarakat ekonomi lemah dalam penyedian modal usaha yang mudah, murah, ringan dan cepat. 6 Hal ini sesuai dengan salah satu arah pembangunan masyarakat desa, yaitu pemihakan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka proses pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri dan sejahreta. UED-SP merupakan lembaga pelayanan simpanan pinjam yang dikelola oleh masyarakat setempat untuk kepentingan masyarakat dengan syarat mudah, menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu dengan di keluarkannya kebijaksanaan pemerintah untuk mengembangkan UED-SP, khususnya UED-SP perlu didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang permodalan/perkreditan di desa. Dalam kaitan hal ini kepala desa sebagai pembina dan penanggung jawab penyelenggaraan desa, dan pengembangan UED-SP di desanya. 2. Tujuan Tujuan di bentuknya UED-SP adalah untuk : a. Mendorong kegiatan perekonomian masyarakat desa/kelurahan. b. Meningkatkan kreativitas anggota masyarakat desa/kelurahan yang berpenghasilan rendah. c. Mendorong usaha sektor informal untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di desa/kelurahan. 6 http://profiledesacikondang.blogspot.com/2010/05/profil-usaha-ekonomi-desa-simpanpinjam.html, 22 10 2014/14.10

d. Menghindarkan anggota masyarakat desa/kelurahan dari pengaruh pelepas uang dengan bunga tinggi yang merugikan masyarakat. e. Meningkatkan peranan masyarakat desa/kelurahan dalam rangka menampung dan mengelola bantuan modal yang berasal dari Pemerintah dan atau sumber-sumber lain yang sah. f. Memelihara dan meningkatkan adat kebiasaan bergotong-royong untuk gemar menabung dan secara tertib, teratur, bermanfaat dan berkelanjutan. 3. Sasaran Sasaran kegiatan UED-SP adalah masyarakat yang berada di desa/kelurahan baik perorangan maupun kelompok yang akan memulai berusaha atau mengembangkan usahanya. 7 4. Ciri-ciri UED-SP a. Milik desa dan terpisah dari kekayaan desa. b. Di bawah naungan LKMD/LPM dengan organisasi yang sederhana. c. Tumbuh dari bawah berazaskan gotong-royong atau kebersamaan dan saling percaya. d. Pemberian kredit mudah, murah, ringan, cepat dan dikelola dengan prinsip keuangan formal (administrasi pembukuan). e. Keberadaannya dalam satu batas wilayah administrasi desa. UED-SP berkedudukan di desa dan merupakan badan usaha milik desa yang pengelolanya terpisah dengan Pemerintah Desa. 7 Ibid

5. Organisasi dan Pengelola a. Lembaga UED-SPdikelola oleh 3 (tiga) orang yang terdiri dari : 1) Ketua 2) Kasir 3) Tata usaha b. Pengelola dipilih melalui rapat/musyawarah LKMD/LPM dan ditetapkan dengan keputusan kepala desa/kelurahan. c. Masa kerja UED-SP maksimal 5 (lima) tahun dan set elah masa jabatannya berakhir dapat dipilih kembali. d. Untuk membantu kelancaran kegiatan UED-SP ketua dapat mengangkat tenaga pembantu administrasi dan sebagai juru tagih. 6. Sumber Dana UED-SP a. Modal sendiri, terdiri dari: 1) Simpanan pokok anggota 2) Simpanan wajib simpanan 3) Modal cadangan (dari SHU) 4) Modal gabungan (yang diintegrasikan ke modal UED-SP) 5) Hibah (penerimaan dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat). b. Modal bantuan Modal bantuan dapat berasal dari bantuan pemerintah baik dari APBN maupun APBD serta bantuan lain yang tidak mengikat.

c. Modal pinjaman Modal pinjaman dapat diperoleh dari lembaga-lembaga perbankan, lembaga lain atau dari masyarakat secara kelompok maupun secara perorangan. 8 7. Keanggotaan Anggota UED-SP adalah warga desa setempat yang telah memenuhi syarat ketetapan UED-SP dan/atau warga di luar desa dapat juga menjadi anggota setelah mendapat persetujuan dari kepala desa/kelurahan di tempat UED-SP berada. Syarat-syarat dan kewajiban anggota : a. Mendaftar diri menjadi anggota dengan membayar simpanan wajib dan biaya administrasi yang telah ditetapkan. b. Memenuhi tata tertib yang telah ditetapkan/diatur dalam AD/ART UED-SP. c. Hak-hak anggota yaitu mengikuti segala aktivitas UED-SP, mengajukan pernyataan yang menyangkut pengelolaan UED-SP. 8. Pembinaan a. Tingkat kabupaten 1) Bupati Kampar melalui kantor PMD dan Dinas/instansi terkait adalah sebagai badan pembina (tim pembina LKMD/LPM kabupaten). 2) Inspektorat wilayah kabupaten adalah sebagai badan pengawas. 8 Ibid

b. Tingkat kecamatan Camat melalui kasih PMD selaku tenaga asistensi UED-SP di wilayahnya serta aparat tingkat kecamatan lainnya, adalah sebagai badan pembina dan pengawas. 9 Kewajiban tenaga asistensi (TA) UED -SP tingkat kecamatan adalah: 1) Membimbing pengelola UED-SP, pembukuan UED-SP dan membantu mengatasi permasalahan yang timbul dalam pengelolaan UED-SP. 10 2) Menghimpun, mengelola dan menyampaikan laporan perkembangan UED-SP di wilayahnya secara periodic setiap bulan baik secara neratif maupun menggunakan format UED-SP. c. Tingkat desa Dibina langsung oleh kepala desa, LPM dan secara administrative keuangan oleh tenaga asistensi UED-SP PMD kecamatan. 9 Ibid 10 Ibid