HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PERSALINAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

PENGARUH KEMAMPUAN IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI RISIKO PREEKLAMSIA TERHADAP PARITAS, PENGETAHUAN DAN KETERPAPARAN INFORMASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Kinerja Bidan Puskesmas Dalam Penanganan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Kabupaten Pontianak Tahun 2012

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN RONGGA MULUT DENGAN KESEHATAN PERIODONTAL IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X BANDUNG ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

Transkripsi:

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT Based on the reality of more than 90 % of maternal deaths are caused by obstetric complications, which often can not be foreseen at the time of pregnancy or childbirth. The high maternal mortality rate in Indonesia, largely due to bleeding ( 28 % ), eclampsia ( 24 % ), infection ( 11 % ), abortion ( 5 % ), or obstructed ( 5 % ). Only about 5 % of mat ernal deaths are caused by diseases that worsen as a result of pregnancy, such as heart disease and chronic infections. It is very worrying, it turns out of the total cases of postpartum hemorrhage, only 7 people who did the ANC regularly, the condition is likely due to lack of knowledge of mothers on high- risk pregnancy, because she did not regularly conduct checks kehamilan.tujuan this study was to determine Knowledge ANC frequency relationship with pregnant women about the High Risk Pregnancy in the District Jatiblimbing Dander. This research is analytical research with cross sectional approach.results of analysis using SPSS 12.0 was obtained chi-square value of 18.633 with a probability of 0.000, while the Chi square table at df = 3 at 7.81. Conclusions The frequency of ANC had a significant relationship with the knowledge of high-risk pregnancy in Puskesmas Kalitidu Bojonegoro. Keywords : Antenatal Care, Knowledge of Risk Pregnancy 56

Pendahuluan Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. (1) Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia pada saat ini angka kematian ibu masih tetap tinggi walaupun sudah terjadi penurunan dari 307 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 263 per 100.000 kelahiran hidup. (2). (Maulana, M., 2008) Berdasarkan kenyataan lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetri, yang sering tidak dapat diramalkan pada saat kehamilan atau persalinan. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh perdarahan (28%), eklampsi (24%), infeksi (11%), abortus (5%), atau partus macet (5%). Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis Menurut hasil penelitian dari Purwaningsih ( 2008 ), dapat diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi antenatalcare.semakin pengetahuan maka semakin patuh dalam melakukan antenatalcare. (5) Berdasarkan laporan PWS KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro tahun 2008 cakupan K1 sebesar 87,8% dan K4 sebesar 83,18% serta resiko tinggi ibu hamil sebesar 20%. Sedangkan cakupan target kunjungan ibu hamil yang telah ditetapkan di propinsi Jawa Timur tahun 2008 adalah K1 sebesar 100%, K4 sebesar 78%, serta resiko tinggi ibu hamil sebesar 20%. (2) Berdasarkan uraian dan fenomena fenomena di atas penulis tertarik mengangkat judul penelitian Hubungan Frekuensi Antenatal Care dengan Pengetahuan Ibu tentang Risiko Tinggi Kehamilan di Puskesmas Kalitidu tahun 2015? Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakancross secsional, dimana penelitian yang menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaannya. (10) Kemudian data yang dikumpulkan pada penelitian deskriptif ini dipakai untuk melakukan penelitian analitik, dimana peneliti mencoba mencari hubungan antar variabel. Dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan/penelitian. Hasil PenelitiandanPembahasan Tabel.1 data demografi Karakteristik Responen No Karakteristik Frekuensi ( ) 1. Umur 20 tahun 21 30 tahun > 30 tahun 4 22 18 Persentase (%) 9 50 41 Total 4r4 100 2. Pendidikan Pendidikan 19 43.2 Dasar Pendidikan 21 47.7 Menengah Pendidikan 4 9.1 Tinggi Sumber : Data primer diolah (2014) tampak usia responden sebagian besar dalam kategori reproduksi sehat namun masih terdapat 22 orang dalam kelompok resiko tinggi (< 20 tahun dan > 35 tahun). Pendidikan responden kebanyak hanya lulus pendidikan menengah dan sebagian lulus pendidikan dasar (SD, SMP) dan sebagian kecil lulus perguruan tinggi. Tabel 2 Diskripsi Pengetahuan Resiko Tinggi Kehamilan No Keterangan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. 4. Tidak Kurang Cukup Baik 10 2 18 14 22,7 4,5 40,9 31,8 Sumber : Data primer diolah (2014) 57

dari 44 responden yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kalitidu pengetahuan responden mayoritas cukup dan. Tabel3 Deskripsi Frekuensi ANC No Keterangan Frekuensi Persentase 1. 2. Tidak sesuai standar (< 4 kali) Sesuai standar ( 4 kali) 21 23 47,7 52,3 Sumber : Data primer diolah (2014 dari 44 responden yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kalitidu yang dilakukan pada proposi yang sama antara yang periksatidak sesuai standar (< 4 kali) dan yang periksa sesuai standar ( 4 kali). Tabel 4 Hasil Chi Square Analisis Bivariat Hubungan Frekuensi Antenatal Care dengan Pengetahuan Ibu tentang Risiko Tinggi Kehamilan di Puskesmas Kalitidu tahun 2014 Frekuensi ANC Sesuai standar 4 kali Tidak sesuai standar < 4 kali Tida k Pengetahuan Kura ng Cuku p Bai k 1 0 9 1 3 T ot al 2 3 9 2 9 1 2 1 X² 18. 633 P valu e 0.0 00 Total 1 2 18 1 4 0 4 4 dari hasil uji statistik dengan chi square test diperoleh hasil nilai X² hitung 18.633 dan p value 0.000, yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara frekuensi ANC dengan pengetahuan tentang resiko tinggi kehamilan. Pembahasan 1. Gambaran karakteristik usia dan pendidikan ibu hamil Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang datang memeriksakan kehamilannya sebagian besar atau 50% ibu pada rentang usia 20-30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki usia yang ideal untuk hamil dan mempunyai anak. Karena dengan usia yang ideal diharapkan responden tersebut juga telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang kehamilan itu sendiri. Dengan demikian kesiapan mental seseorang lebih terutama dalam menghadapi kehamilannya. Karena dengan bertambahnya umur seseorang maka kematangan dalam berpikir semakin sehingga akan termotivasi dalam memeriksakan kehamilan, juga mengetahui akan pentingnya Antenatal Care. Sejalan dengan pendapat Nursalam 2001:133 bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan menengah ke atas SMA (48%). Oleh karena itu tingkat pengetahuan responden diharapkan pula. Dan dengan pendidikan yang tinggi diharapkan akan lebih mudah menerima dan menerapkan informasi tentang antenatal care. Nursalam, 2001:163 berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin pula tingkat pengetahuannya. Dan menurut Crow, pendidikan adalah suatu proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar. Sedangkan Dictionary of Education, mengatakan bahwa pendidikan dapat diartikan suatu proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dan kebudayaan. 2. Gambaran frekwensi ANC responden Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Antenatal care untuk mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau memeriksakan 58

kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh tidak terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan antenatal care (Winkjosastro, 2006). 3. Gambaran pengetahuan bumil tentang resiko tinggi kehamilan Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya ( bagi ibu maupun bayinya) yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan. Kehamilan resiko tinggi dapat diketahui dengan melakukan penilaian terhadap wanita hamil apakah memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan ibu atau janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian. Keadaan atau ciri-ciri tersebut dinamakan faktor resiko kehamilan. Resiko tinggi kehamilan adalah kondisi ibu hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan komplikasi atau bahaya pada persalinan yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu dan atau bayinya. 4. Hubungan Frekuensi ANC dengan pengetahuan ibu hamil dengan resiko tinggi kehamilan. Dari hasil penelitian, 1 orang yang periksa ANC sesuai standar ternyata mempunyai pengetahuan yang tidak tentang resiko tinggi kehamilan, hal ini dikarenakan dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diterima terutama tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan lebih cenderung mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional karena untuk masyarakat pedesaan, pengobatan tradisional masih menduduki tempatteratas dibanding pengobatan lainnya. Dalam hal ini peran petugas kesehatan dalam upayameningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil sangatlah diharapkan.karena pada umumnya pengetahuan seseorang dipengaruhi olehpendidikan yang pernah diterima, semakin tinggi tingkat pendidikanseseorang maka semakin pula tingkat pengetahuannya (,2001:163). Sementara ada 9 orang berpengetahuan cukup dan 1 orang berpengetahuan yang pemeriksaan ANC tidak sesuai standar. Hal ini dikarenakan informasi tentang kesehatan tidak hanya diperoleh dari nakes tetapi bisa juga didapatkan dari media atau pengalaman. Notoatmodjo, 1996:130 Pengetahuan adalahmerupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukanpenginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melaluipanca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusiadiperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakandomain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Hasil analisis menunjukkan bahwa frekuensi ANCmempunyai hubungan yang signifikan dengan pengetahuan tentang resiko tinggi kehamilan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko kehamilan akan semakin meningkatkan frekuensi ANC. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan di puskesmas kalitidu Kecamatan Dander kabupaten Bojonegoro dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang melakukan frekuensi ANC kurang dari 4 kali sebanyak 21 responden atau 47,7% dan responden yang melakukan frekuensi ANC lebih dari 4 kali sebanyak 23 responden atau 52,3%. Jadi sebagian besar responden dalam penelitian ini melakukan frekuensi ANC lebih dari 4 kali Hasil analisis menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan resiko tinggi kehamilan tidak sebanyak 10 responden atau 22,7%, responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 2 responden (4,5%), responden dengan pengetahuan cukup sebanyak 18 responden (40,9%) dan responden dengan pengetahuan sebanyak 14 responden atau 31,8%. Jadi sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki pengetahuan yang cukup. Hasil analisis Chi Square menunjukkan bahwa frekuensi ANC 59

mempunyai hubungan yang signifikan dengan pengetahuan tentang risiko tinggi kehamilan Polindes Jatiblimbing Dander, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi chi square sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Daftar Pustaka 1. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta. Jakarta. 2. Linev, H. 2007. Survey Demografi dan kesehatan Indonesia 2003. Angka kematian Ibu Turun.http://www.hanyawanita.com/_mo ther_child/parenting/ article.php?article_id=7065&_page 18 februari 2008. jam 14.00 WIB. 3. Cindy, 2005. Kematian pada Ibu Menurun, Walau Masih Tinggi. http://www.blogger.com/feeds/56495723 49372281636/posts/default 18 Januari 2008. jam 14.00 WIB. 4. Hasil Penelitian dari Puspita Dewi (2008) Stiker Muhammadiyah Klaten. 5. Hasil Penelitian dari Purwaningsih (2008) Stiker Muhammadiyah Klaten. 6. Darwis, S. D, 2003. Metode Penelitian Kebidanan, Jakarta : EGC 7. Manuaba, B. 1998. IlmuKebidananPenyakitKandungan dan KeluargaBerencanauntukPendidikanBid an, ESC, Jakarta. 8. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi PT. Rineka Cipta, Jakarta. 9. Rochyati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil, Pengenalan Resiko Tinggi Kehamilan. Airlangga University Press. 10.Saifuddin, A.B. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 11.Soekanto, S. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 12.Sugiyono, 2002. Statistik untuk Penelitian, Alfabet, Bandung. 60