NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI MUNGGUR (Pithecolobium saman) DAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) NASKAH PUBLIKASI

PT. Rineka Cipta, 2006), hlm Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi DIAH AYU FITRIANI

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK. PEMBUATAN CUKA ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN Acetobacter aceti DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR PADA TEPUNG BERAS DALAM PEMBUATAN APEM DAN KUE MANGKOK

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK MIE UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN BAKU DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

YUWIDA KUSUMAWATI A

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

PEMANFAATAN UMBI GANYONG DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) JURNAL PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

METODOLOGI PENELITIAN

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

SUBSTITUSI TEPUNG KETAN DENGAN TEPUNG UBI JALAR (Ipomoea batatas L) PADA PEMBUATAN ONDE-ONDE DAN WINGKO BABAT SKRIPSI

KOMPARASI UJI KARBOHIDRAT PADA PRODUK OLAHAN MAKANAN DARI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Progam Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN BIJI KLUWIH (Arthocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN SUSU ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. industri pangan karena mempunyai banyak kelebihan, diantaranya adalah proses

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

PENGARUH PENAMBAHAN CARBOXYMETHYL CELLULOSE (CMC) DAN AGAR-AGAR SEBAGAI PENGEMULSI PADA PEMBUATAN SOYGHURT BUAH NAGA

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Alat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

Bab II. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Completed randomized design (CRD)

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

Data pengamatan kadar air terasi yang dihasilkan 33, , , , ,0032 H 1 C 2 32, , , , ,4539 H 1 C 3

BAB III METODE PENELITIAN

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN GULA PASIR DAN MADU NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN (UJI HEDONIK) 3. Netralkan indera pengecap anda dengan air putih setelah selesai mencicipi satu sampel.

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

B. Analisis Variansi Pengaruh Komposisi, Konsentrasi dan Interaksi Terhadap Total Keasaman Soyghurt

KAJIAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas blackie) DENGAN VARIASI PROSES PENGERINGAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH DIVERSIFIKASI USAHA DAN MANAJEMEN PENGELOLAAN TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR BUNDER SRAGEN TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

PEMANFAATAN BIJI TANAMAN KESUMBA (BIXA ORELLANA) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DAN ANTIOKSIDAN (VITAMIN C) UNTUK PEMBUATAN KUE BOLU

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

UJI KADAR VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK PADA DODOL CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels) DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi DisusunOleh : ADIKA HESTI PRATIWI A 420 090 210 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

UJI KADAR VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK PADA DODOL CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels) DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) Adika Hesti Pratiwi, A 420090210, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 100 halaman ABSTRAK Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup popular di Indonesia. Dodol pada penelitian ini berbahan dasar buah ceremai dengan menggunakan pewarna alami ekstrak ubi jalar ungu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadarvitamin C dan mutu organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan daya terima pada pembuatan dodol ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels) dengan menggunakan pewarna alami ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 4 perlakuan yaitu X 0 dodol ceremai tanpa menggunakan pewarna ubi jalar ungu,x 1 dodolceremai dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 20 ml, X 2 dodol ceremai dengan menggunakan pewarnaubi jalar ungu 30 ml, X 3 dodol ceremai dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 40 ml. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Teknik pengumpulan data menggunakan 5 metode yaitu eksperimen, observasi, studi pustaka, dokumentasi dan uji kadarvitamin C dengan metode titrasi iodium. Analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji anava satu jalur dan uji lanjut DMRT. Hasil dari uji anava satu jalur dihasilkan bahwa f hitung = 8> f tabel 1% = 7,59 dan f hitung = 8> f tabel 5% = 4,07 dengan beda jarak yang paling besar pada perlakuan X 0 yaitu 8,77> 0,95 pada taraf signifikan 1% dan 8,77>0,73 pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar vitamin C tertinggi pada perlakuan X 0 dodol ceremai tanpa menggunakan pewarna ubi jalar ungu (8,55 %) sedangkan kadar vitamin C terendah terdapat pada perlakuan X 3 dodol ceremai dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 40 ml (1,27 %), sedangkan hasil uji organoleptik semua panelis kurang suka terhadap dodol ceremai. Kata kunci :Uji kadar vitamin C, organoleptik, dodol ceremai, pewarna ubi jalar ungu.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102 Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama NIK : 807 : Drs. Djumadi, M.Kes. Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama : Adika Hesti Pratiwi NIM : A 420 090 210 Program Studi : Pendidikan Biologi Judul Skripsi: UJI KADAR VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK PADA DODOL CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels) DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 11 April 2013 Pembimbing Drs. Djumadi, M.Kes. NIK: 807

PENDAHULUAN Indoesia merupakan negara yang terkenal dengan makanan tradisional. Banyak makanan Indonesia yang tidak dijumpai di negara lain termasuk dodol. Dodol adalah makanan khas Indonesia yang sangat familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di berbagai daerah menciptakan dodol dengan berbagai macam rasa dan warna, yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah dodol garut. Dodol dibagi menjadi dua yaitu dodol buah dan dodol ketan. Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa penambahan bahan makanan lainnya.dodol tanpa buah merupakan dodol yang berasal dari bahan-bahan tepung ketan, tepung tapioka maupun tepung hunkue. Salah satu masalah yang seringkali muncul pada pembuatan dodol adalah rasa dan tekstur yang tidak enak, bahkan warna yang dijumpai hanya biasa yaitu coklat. Seringkali terbentuk tekstur permukaan yang kering dan keras sehingga dodol menjadi tidak enak untuk dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan penggunaan pewarna makanan yang tidak terjamin mutu kelayakannya dan bahan yang digunakan hanya menggunakan buah yang biasa kita jumpai dipasaran. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan ekstrak ubi jalar ungu sebagai pewarna alami dan buah ceremai untuk bahan dodol. Pada umumnya tekstur permukaan dodol kurang menarik dan kadar pewarnanya pun masih banyak yang menggunakan bahan pewarna bukan dengan bahan alami. Oleh karena itu peneliti ingin menciptakan suatu eksperimen yang nantinya dapat dimanfaatkan dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Apabila hanya ceremai saja yang digunakan sebagai bahan dodol warnanya kurang menarik. Maka munculah gagasan penulis bagaimana dodol ceremai tersebut dapat bervariasi warna dan mengandung vitamin C dari ceremai itu sendiri. Maka disini penulis ingin mencoba membuat dodol ceremai dengan menambahkan ekstrak ubi jalar ungu sebagai pewarna alami dodol ceremai, dengan harapan agar warna tersebut dapat bercampur tanpa menggunakan bahan pewarna makanan lainnya.

Ceremai dapat dimakan segar dengan dicampur gula, garam atau dirujak. Pohon ceremai berasal dari India, tahan akan kekurangan maupun kelebihan air. Ceremai banyak ditanam orang di halaman, di ladang dan di tempat lain sampai ketinggian 1.000m dpl. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. (Dalimartha, 2008:33) Dipilihnya ubi jalar ungu dalam penelitian ini karena komoditas ini telah banyak di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sehingga mudah didapat. Selain itu, harganya relatif murah, tidak memberikan efek merugikan bagi kesehatan, memiliki kulit dan daging yang berwarna ungu sehingga kaya akan pigmen antosianin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan varietas lain (Winarti, 2008). Oleh karena itu, ubi jalar ungu dapat digunakan sebagai pewarna baik untuk minuman maupun untuk makanan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mngetahui kadar vitamin C dan mutu organoleptik yang meliputi warna, aroma, tekstur, rasa, dan daya terima pada pembuatan dodol ceremai (Phyllanthus acidus [L.] Skeels) dengan menggunakan pewarna alamiekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L). METODE PENELITIAN Setting Penelitian Pembuatan dodol dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sedangkan, uji Organoleptik dicobakan pada panelis yaitu mahasiswa dilingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan uji kadar vitamin C dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pelaksanaan penelitian secara keseluruhan dilakukan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan Maret 2013. Rancangan Penelitian Rancangan percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor perlakuan yaitu penambahan ekstrak ubi jalar ungu dengan 4 taraf perlakuan yang berbeda X 0, X 1, X 2, X 3 masing-masing

perlakuan dilakukan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 4 x 3 = 12 satuan percobaan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Eksperimen. Pada penelitian ini Metode eksperimen digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan percobaan langsung yaitu pembuatan susu kacang hijau dengan fermentasi plain yoghurt dan penambahan konsentrasi ekstrak ubi jalar ungu. (2) Observasi. Metode observasi merupakan metode pengamatan yang membantu dalam pengumpulan data, disini peneliti secara langsung mengadakan pengamatan dan pencatatan hasil perubahan warna, bau, rasa, tekstur, daya terima pada dodol ceremai setelah penambahn ekstrak ubi jalar ungu. (3) Studi pustaka. Metode studi pustaka perupakan bantuan dalam mencari sumber-sumber yang dikutip secara langsung maupun tidak langsung. Metode ini digunakan untuk melengkapi landasan teori pembahasan yang digunakan dalam penyusunan skripsi. (4) Dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan bantuan dalam mengambil gambar penelitian yang digunakan dalam mendokumentasikan alat, bahan, dan hasil penelitian, dan alat yang digunakan adalah dengan menggunakan kamera. (5) Uji kadar vitamin C dan organoleptik. Uji kadar vitamin C dengan menggunkan titrasi. Sampel diambil 10 gdiencerkan dengan aquades 100 ml dan 25 ml dimasukkan kedalam labu Erlenmeyer untuk dititrasi dengan 0, 01 N stadar yodium. Indikator yang digunakan adalah dengan melihat perubahan warna dari tak berwarna menjadi biru tua. Sedangkan uji organoleptik diujikan pada 20 panelis dan panelis mengisi formulir organoleptik. Teknik Analisis Data Dalam penelitian yang dilakukan bahan yang digunakan sama, sedangkan penambahannya dengan konsentrasi berbeda, sehingga analisis penelitin menggunakan anava satu jalur yang mengacu pada Rancangan Acak Lengkap (RAL). Langkah-langkah anava satu jalur adalah : 1. Menentukan derajat bebas (DB) perlakuan, galat dan total sebagai berikut:

a. DB total : Jumlah seluruh observasi-1 b. DB perlakuan : Jumlah seluruh perlakuan-1 c. DB galat : DB total-db perlakuan 2. Analisa a. Faktor Korelasi (FK) = (yij) 2 / ri b. JK total = yij 2 FK c. JK perlakuan = (yi j) 2 r FK d. JK galat = JK total FK perlakuan Keterangan : yij 2 = Hasil observasi pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j j = (i= 1,2,3) i r = Jumlah perlakuan = Jumlah ulangan 3. Menghitung kuadarat tengah (KT) a. KT perlakuan = JKP DBP b. KT galat = JKP KTG 4. Mencari F hitung F hitung = KTP KTG 5. Melihat tabel F untuk 5 % 6. Selanjutnya F hitung dikonsultasikan dengan F tabel hitung > F tabel maka perlakuan tersebut ada pengaruh, tetapi sebaliknya jika F hitung < F tabel maka perlakuan tersebut tidak ada pengaruhnya. 7. Membuat ringkasan tabel Anova Satu Jalur Kemudian perhitungan uji lanjut yang terdiri dari : 1. Jika KK (koefisien keragaman) 10-20 %, uji lanjut yang sebaiknya digunakan adalah uji Duncan (DMRT), karena uji ini dikatakan paling teliti. 2. Jika KK (koefisien keragaman) 5-10 % uji lanjut yang sebaiknya digunakan adalah uj BNT (uji beda nyata terbalik), karena uji ini dapat dikatakan juga berketelitian sedang.

3. Jika KK (koefisien keragaman) < 5 % uji lanjut yang sebaiknya digunakan adalah uji BNJ ( uji beda nyata jujur) karena uji ini kurang teliti. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ubi jalar ungu akan mempengaruhi kladar vitamin C pada dodol ceremai. Hasil uji Anava memperoleh nilai F hitung > F tabel, yaitu 8> 4,07 pada taraf signifikan 5% dan pada taraf signifikan 1% mendapat hasil F hitung> F tabel yaitu 8 > 7,59. Artinya ada pengaruh kadar vitamin C pada dodol ceremai dengan menggunakan pewarna ektrak ubi jalar ungu. Penggunakan pewarna ubi jalar berpengaruh terhadap besar kecilnya kadar vitamin C pada dodol ceremai. Semakin banyak menggunakan pewarna ubi jalar ungu maka semakin sedikit kadar vitamin C yang dihasilkan dodol ceremai. Hal ini dikarenakan pigmen antosianin yang terdapat pada ubi jalar ungu bekerja optimal pada ph basa, sedangkan dodol ceremai terasa asam maka pigmen antosianin mengikat kadar vitamin C dodol sehingga kadar vitamin C berkurang. Jadi, dodol yang disarankan dan yang paling bagus kadar vitamin C pada dodol perlakuan X 0. Sedangkan hasil dari pengujian Uji Beda Nyata Duncam (DMRT) dapat diketahui bahwa perlakuan terbaik pada perlakuan X 0 (dodol sebagai kontrol). Hal tersebut dikarenakan nilai rerata hasil tertinggi yaitu 8,55 % dan memiliki beda jarak yang paling besar(8,77 >1,06) pada taraf signifikan 1% dan juga memiliki jarak yang paling besar (8,77 > 0,73) pada taraf signifikan 5%. Jadi kadar vitamin C tertinggi terdapat pada dodol ceremai tanpa menggunakan pewarna ubi jalar ungu. Dari hasil penelitian dari perlakuan X 0,X 1,X 2 dan X 3 mendapatkan hasil yang berbeda. X₀ merupakan perlakuan pertama dengan tiga kali ulangan setiap ulangan dilakukan pengujian sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil kadar vitamin C lebih valid. Pada saat pengujian sampel dodol yang sudah diencerkan dengan aquades dan ditetesi amilum 1%, sampel dititrasi dengan amilum 0,01 N. Apabila warna sampel berubah warna yang semula hijau pada X 0 berubah menjadi biru, maka vitamin C pada sampel dodol sudah muncul

dan titrasi dihentikan, lalu dilihat angka yang tertera pada buret. Angka yang tertera kemudian dihitung menggunakan rumus yang ditentukan, begitu juga dengan sampel dodol perlakuan selanjutnya. Menurut Rohman (2011: 153 ), asam L-askorbat ( C6 H8 O6 ) merupakan nama umum untuk vitamin C, yang telah diterima oleh komisi International Union of Pure and Applied Chemistry-International Union of Biochemistry (IUPAC- IUB) pada penanaman biokimia. Perlakuan petamamerupakan dodol ceremai 200 ml tanpa menggunakan pewarna ubi jalar ungu. Setiap ulangan dilakukan uji kadar vitamin C ulangan pertama mendapat hasil 7,48, ulangan kedua mendapat hasil 9,09 dan ulangan ketiga 9,09 sehingga dirata-rata menjadi 8,55. Jadi kadar vitamin C pada X 0 8,55 %. X 1 merupakan perlakuan kedua dengan tiga kali ulangan. Pada perlakuan X 1 dodol ceremai 200 ml dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 20 ml. Pengujian pada X 1 sama dengan pengujian X₀ yaitu dengan tiga kali ulangan dan setiap ulangan dilakukan tiga kali pengujian. Hasil yang didapat setelah melakukan pengujian mendapat rata-rata 2,81%. X 2 merupakan dodol ceremai 200 ml dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 30 ml mendapatkan rata-rata kadar vitamin C 1,32%. Sedangakan X 3 dodol ceremai 200 ml dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 40 ml dan mendapat rata-rata kadar vitamin C 1,27. Dari data tersebut kadar vitamin C yang tertinggi terdapat pada perlakuan X 0 (kontrol) dan kadar vitamin C terendah pada perlakuan X 3. Hal ini dikarenakan X 0 tidak ditambahkan pewarna ubi jalar ungu, sedangkan pada X 3 ditambahkan pewarna ubi jalar ungu paling banyak (40 ml). Penggunakan pewarna ubi jalar berpengaruh terhadap besar kecilnya kadar vitamin C pada dodol ceremai. Semakin banyak menggunakan maka semakin sedikit kadar vitamin C yang dihasilkan dodol ceremai. Jadi, dodol yang disarankan dan yang paling bagus kadar vitamin C pada dodol perlakuan X 0. Hasil uji organoleptik dalam bentuk angket menunjukkanbahwa uji validitas dan reliabilitas didapatkan hasil r hitung semua item > r tabel yaitu 0,444, berarti semua item berkorelasi dan dinyatakan valid.sedangkan untuk uji

reliabilitas didapatkan bahwa rhitung 0,940> r tabel 0,444, berarti item-item tersebut reliabel. Menurut Andarwulan (2012:227), warna merupakan salah satu atribut mutu yang sangat penting pada bahan dan produk pangan. Peranan warna sangat nyata karena umumnya konsumen akan mendapat kesan suka atau tidak suka terhadap suatu produk dari warnanya. Dodol yang warnanya ungu adalah dodol dengan menggunakan pewarna alami ubi jalar ungu 40 ml yaitu pada perlakuan X 3, sedangkan warna dodol yang hijau mendekati putih adalah dodol yang tanpa menggunakan pewarna alami ubi jalar ungu (kontrol). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak menggunakan pewarna ubi jalar ungu maka warna dodol ceremai akan semakin ungu. Warna makanan disebabkan oleh pigmen alam atau pewarna yang ditambahkan. Pigmen alam adalah golongan senyawa yang terdapat dalam produk yang berasal dari hewan atau tumbuhan Semua panelis merasakan rasa agak masam pada dodol ceremai, X 0,X 1,X 2. Pada gambar dapat dilihat bahwa panelis merasakan aroma dari dodol ceremai pada perlakuan X₀ dengan nilai2, X 1 nilai 2,25, X 2 nilai 2,25 dan X 3 nilai 2,8.Berdasarkan hasil uji organoleptik didapatkan rata-rata terendah pada X 0 dikarenakan rasanya yang agak masam, sedangkan dodol yang mempunyai nilai tertinggi adalah dodol perlakuan perlakuan X 3. Menurut Winarno (2004:200), dalam hal bau lebih banyak sangkut pautnya dengan alat panca indera. Pada aroma dodol, rata-rata panelis memberikan dua kategori yang sama yaitu tidak khas ceremai terdapat pada perlakuan X 0 dan X 2, sedangkan pada perlakuan X 1 dan X 3 beraroma agak khas ceremai.perbedaan aroma yang dicium dari panelis adalah pengaruh dari menggunakan pewarna ubi jalar ungu dan bahan lainnya yaitu santan, gula dan tepung ketan sehingga aroma ceremai tidak tercium pada masing-masing perlakuan. Tesktur merupakan nilai yang menunjukkan tingkat kekenyalan pada dodol.tekstur dodol dinilai melalui indera pengecap, yaitu lidah. Pada gafik di atas menunjukkan bahwa nilai X 0 1,7 nilai X 1 2,2 nilai X 2 1,8 dan nilai X 3 1,8.

Jadi panelis menilai semua dodol teksturnya kurang kenyal.tekstur dodol yang kurang kenyal dipengaruhi oleh lama pemasakan dan menggunakan santan Daya terima merupakan penilaian dari panelis yang berhubungan dengan suka atau tidak sukanya panelis terhadap sampel dodol ceremai tersebut. Daya terima dodol perlakuan X 0 panelis menilai dengan rata-rata 2,4, sedangkan pada dodol perlakuan X 1 dan X 2 panelis memberi nilai 2,25 dan X 3 panelis memberi nilai 2,45 yang artinya kurang suka dengan dodol tersebut. KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kadar vitamin C tertinggi pada perlakuan X 0 dodol ceremai tanpa menggunakan pewarna ubi jalar ungu (8,55 %) sedangkan kadar vitamin C terendah terdapat pada perlakuan X 3 dodol ceremai dengan menggunakan pewarna ubi jalar ungu 40 ml (1,27 %). Pada uji organoleptik panelis kurang suka terhadap dodol ceremai DAFTAR PUSTAKA Andarwulan, Nuri. Feri Kusnandar. Dian Herawati. 2011. Analisa Pangan. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Dalimarta, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Jakarta: Trubus Agiwidya. Rohman, Abdul. 2011. Analisa Bahan Pangan. Jogjakarta :Pustaka Belajar Winarno.2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gamedia Pustaka Utama. Winarti, Sri. 2008. Ekstraksi Stabilitas Warna Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Alami. Jawa Timur: UPN.