PETUNJUK TEKNIS PENDIRIAN DAN PERPANJANGAN IJIN MAJELIS TA LIM DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT KEMENTERIAN AGAMA

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PENDIRIAN DAN PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN TKQ/TPQ/TQA DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/529/2010 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : Dj.I/89/2008

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 27 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 673 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 57 / HUK / 2010 TENTANG PENDIRIAN TAMAN ANAK SEJAHTERA

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN PEMBUKAAN PROGRAM STUDI DI PTAI

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

2011, No Menetapkan : 3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 40 TAHUN 2015

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

Mengingat : Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MUSI RAWAS, TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, a.

APLIKASI PROGRAM SELEKSI MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH PERCONTOHAN (UNGGULAN) TAHUN 2014

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2013

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Ditjen PNFI Depdiknas

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 679/MENKES/SK/V/2003 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA ASISTEN APOTEKER

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Rapat: 21 Nopember 2012 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO KUALA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR : 2 TAHUN : 2011 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 548/MENKES/PER/V/2007 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN PRAKTIK OKUPASI TERAPIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

-1- SALINANSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17 /SEOJK.04/2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tugas Belajar. Perguruan Tinggi. Luar Lembaga. Pendidikan.

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT GAMPONG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

2 menetapkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pedoman B

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG

WALIKOTA PALANGKA RAYA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman, Senayan JAKARTA Telepon Laman : kemdikbud.go.id

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : TENTANG PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS PENDIRIAN DAN PERPANJANGAN IJIN MAJELIS TA LIM DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT BIDANG PENAMAS Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 644 Bandung B A N D U N G 2010 0

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : Kw.10.6/1/BA.00/8965A/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDIRIAN DAN PERPANJANGAN IJIN MAJELIS TA LIM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya menjamin ketertiban, kelancaran dan kepastian dalam pendirian Majelis Ta lim di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat perlu diterbitkan Petunjuk Teknis Pendirian dan Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Keagamaan dimaksud; b. bahwa Buku Pedoman Pengelolaan Majelis Ta lim yang diterbitkan oleh Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI tahun 2008 belum merinci prosedur, mekanisme dan syarat pendirian dan/atau perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b di atas, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat tentang Petunjuk Teknis Pendirian dan Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Majelis Ta lim di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat; : 1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan; 3) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 4) Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Departemen Agama; 5) Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota; 1

Memperhatikan : Pedoman Pengeloaan Majelis Ta lim yang diterbitkan Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Tahun 2008; Menetapkan MEMUTUSKAN : : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDIRIAN DAN PERPANJANGAN IJIN MAJELIS TA LIM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Definisi dan Masa Berlaku (1) Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan Majelis Ta lim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan akhlak mulia bagi jamaahnya serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta; (2) Yang dimaksud dengan Pendirian Majelis Ta lim adalah pemberian ijin penyelenggaraan terhadap lembaga pendidikan keagamaan berdasarkan syaratsyarat tertentu; (3) Ijin penyelenggaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini berlaku selama 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang atau dikukuhkan kembali 4 (empat) tahun berikutnya, berdasarkan syarat-syarat tertentu termasuk progress report, ketertiban penyelenggaraan, deskripsi kuantitatif dan deskripsi kualitatif. BAB II T U J U A N Pasal 2 Tujuan Pedoman Pendirian dan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim ini adalah untuk: (1) Menetapkan aspek-aspek dan kriteria yang dapat digunakan dalam proses pendirian dan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. (2) Merumuskan prosedur dan tahapan-tahapan tentang mekanisme pengajuan pendirian dan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. (3) Menjadi acuan dasar bagi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di Jawa Barat dalam pengajuan pendirian dan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BAB III SYARAT PENGAJUAN Pasal 3 Syarat-Syarat Umum (1) Syarat-syarat umum pengajuan ijin pendirian Majelis Ta lim meliputi: a. Memiliki Pengelola/penanggungjawab yang tetap dan berkesinambungan; b. Mempunyai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan ta lim; 2

c. Mempunyai Ustadz/Mualim yang memberikan pembelajaran secara rutin dan berkesinambungan; d. Jama ah yang terus menerus mengikuti pembelajaran minimal 30 orang; e. Kurikulum atau bahan ajar berupa kitab, buku, pedoman atau rencana pelajaran yang terarah; f. Kegiatan pendidikan yang teratur dn berkala. (2) Syarat-syarat umum perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim meliputi : a. Lembaga pengusul tidak sedang melakukan pelanggaran hukum dan peraturan pendidikan. b. Lembaga tersebut telah memiliki ijin pendirian dan telah terdaftar pada Kementerian Agama Kabupaten/Kota di mana lembaga tersebut berdomisili. Pasal 4 Syarat Administrasi (1) Syarat-syarat administrasi pengajuan pendirian Majelis Ta lim meliputi: a. Surat permohonan pendirian Majelis Ta lim dari Yayasan Pendiri atau Pendiri. b. Proposal Pendirian Majelis Ta lim. c. Surat Keputusan Yayasan atau Surat Keputusan Pendiri tentang Pendirian Penyelenggaraan Majelis Ta lim. d. Rekomendasi dari KUA Kecamatan. (2) Syarat-syarat administrasi pengajuan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim meliputi: a. Surat permohonan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim. b. Proposal Perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim. c. SK ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim, Piagam Terdaftar dan SK perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim yang akan/telah berakhir. d. Rekomendasi dari KUA Kecamatan. BAB IV PENGAJUAN IJIN Pasal 5 Prosedur Pengajuan Prosedur pengajuan ijin pendirian dan perpanjangan ijin operasional penyelenggaraan Majelis Ta lim meliputi: (1) Pengusul mengirimkan/menyerahkan berkas proposal ke Kementerian Agama Kabupaten/Kota. (2) Pengusul akan menerima bukti penerimaan berkas dari Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten/Kota. (3) Seksi Penamas pada Kementerian Agama Kabupaten/Kota memeriksa kelengkapan berkas. (4) Berkas yang memenuhi syarat akan dilanjutkan untuk dinilai oleh Seksi Penamas dan atau tim, Sedangkan berkas yang kurang/tidak memenuhi persyaratan akan dikembalikan ke pengusul untuk disempurnakan dan dapat diajukan kembali. (5) Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Seksi Penamas akan melakukan konfirmasi dan/atau visitasi jika diperlukan. (6) Kementerian Agama Kabupaten/Kota akan memberikan Surat Keputusan ijin pendirian dan menerbitkan Piagam Terdaftar pada Kementerian Agama Kabupaten/Kota beikut dengan Nomor Statistik. 3

(7) Kementerian Agama Kabupaten/Kota akan memberikan Surat Keputusan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim yang bersangkutan. (8) Apabila Kementerian Agama Kabupaten/Kota telah memberikan Surat Keputusan tentang pendirian dan atau perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim mengirimkan atau melaporkan kepada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Pasal 6 Sistematika Proposal Berkas borang/proposal disusun dengan sistematika sebagai berikut: (1) Sampul depan. (2) Surat permohonan ijin pendirian atau perpanjangan ijin. (3) Daftar Isi. (4) Uraian, berisi sekurang-kurangnya: a. Pendahuluan, uraian tentang pentingnya pendirian atau perpanjangan ijin Majelis Ta lim sebagai jaminan mutu penyelenggaraan pendidikan. b. Progress report tentang keberadaan atau penyelenggaraan Majelis Ta lim meliputi aspek akademik, SDM, peserta didik, manajemen atau tata kelola, dan sarana-prasarana. c. Analisis terhadap aspek edukasi atau pembelajaran, Sumber daya manusia, peserta didik, manajemen atau tata kelola, dan sarana-prasarana. d. Pendukung lain yang diperlukan. e. Penutup. f. Lampiran. BAB V PERTIMBANGAN DAN KRITERIA PENILAIAN Pasal 7 1) Pertimbangan utama dalam penilaian proposal pendirian Majelis Ta lim adalah proyeksi positif terhadap manfaat bagi pengembangan syi ar Islam dan pengembangan kelembagaan. 2) Pertimbangan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim adalah adanya kemanfaatan atau peningkatan (progress) baik kualitas maupun kuantitas pada aspek-aspek tertentu dalam kurun waktu sejak Surat Keputusan penyelenggaraan Majelis Ta lim diterbitkan hingga pengajuan perpanjangan ijin. 3) Kriteria penilaian mencakup lima aspek, yaitu: Aspek edukasi atau pembelajaran, sumber daya manusia (SDM), peserta didik, manajemen atau tata kelola, dan sarana-prasarana. Pasal 8 Akademik atau Pembelajaran Kriteria penilaian aspek akademik atau pembelajaran meliputi: (1) Deskripsi tentang penerapan kurikulum; (2) Deskripsi bahan pengajaran. (3) Desain pembelajaran berbobot praktek atau out bond. (4) Rekapitulasi kegiatan dalam pembelajaran. (5) Evaluasi kurikulum yang dilakukan. 4

Pasal 9 Sumber Daya Manusia (SDM) (1) Kriteria penilaian aspek sumber daya manusia (SDM) meliputi: tenaga Ustadz/ Mu alim; (2) Tenaga Pengajar : a. Jumlah Ustadz/ Mu alim Majelis Ta lim. b. Proyeksi atau bertambahnya Ustadz/Mu alim yang memiliki kualifikasi pendidikan dan bidang keahliannya linier. c. Proyeksi dan partisipasi Ustadz/Mu alim dalam berbagai kegiatan dan kerjasama. d. Inovasi dalam kegiatan proses pembelajaran. Pasal 10 Santri (Peserta Didik) Kriteria penilaian aspek santri (peserta didik), sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang: (1) Keadaan peserta didik (jam ah) : asal wilayah, umur (usia), pekerjaan, dan lainlain. (2) Perkembangan jumlah jama ah dari tahun ke tahun (statistikal). Pasal 11 Manajemen atau Tata Kelola (1) Kriteria penilaian aspek manajemen atau tata kelola meliputi: kepemimpinan, kelembagaan, kerja sama, pembiayaan (laporan keuangan dan cash flow). (2) Komposisi Pengelola Majlis Ta lim sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Seorang atau lebih Ketua; b. Seorang atau lebih Sekretaris; c. Seorang atau lebih Bendahara; d. Seorang atau lebih kepala seksi-seksi, seperti : Seksi Dana dan Kekuangan, Seksi Tempat, Seksi Peralatan dan Seksi Hubungan Masyarakat. (3) Manajemen Pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) Pasal ini dengan mengacu pada Pedoman Pengelolaan Majlis Ta lim Kementerian Agama Tahun 2008. Pasal 12 Sarana dan Prasarana Kriteria penilaian aspek sarana dan prasarana adalah adanya peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang dimiliki Majelis Ta lim yang bersangkutan, meliputi : (1) Sarana pembelajaran umum, seperti : gedung atau tempat pembelajaran beserta peralatan pendukungnya, perpustakaan dan buku-buku; (2) Sarana penunjang lainnya. BAB VI WAKTU USULAN PENDIRIAN DAN PERPANJANGAN Pasal 13 (1) Usulan ijin pendirian penyelenggaraan Majelis Ta lim dilakukan sepanjang tahun dengan tidak memperhatikan bulan tertentu; (2) Usulan perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim dilakukan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku ijin penyelenggaraanya berakhir. 5

(3) Pengajuan perpanjangan sebagaimana disebut dalam ayat (2) Pasal ini dilakukan 4(empat) tahun sekali. BAB VII LARANGAN DAN SANKSI Pasal 14 (1) Apabila telah diberikan ijin penyelenggaraan atau perpanjangan ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim maka wajib melaporkan perkembangan lembaga yang dipimpinnya secara periodik minimal 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota cq. Seksi Penamas. (2) Apabila ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim telah habis masa berlakunya selama 6 (enam) bulan dan tidak diperpanjang, dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menerima santri (peserta didik) baru dan/atau santri (peserta didik) transfer. b. Mengeluarkan ijazah. c. Tidak dapat mengajukan dan/atau menerima bantuan dari Kementerian Agama. (3) Apabila dalam waktu dua tahun Majelis Ta lim yang habis masa berlakunya tidak diperpanjang, ijin penyelenggaraan Majelis Ta lim tersebut akan dicabut. (4) Majelis Ta lim yang memiliki Surat Keputusan perpanjangan ijin penyelenggaraan masih berlaku, tetapi tidak memiliki santri atau peserta didik (vacuum) tiga tahun berturut-turut, ijin penyelenggaraannya akan dicabut. BAB VIII P E N U T U P Pasal 15 (1) Proposal atau borang disusun berdasarkan sistematika atau urutan sebagaimana tercantum pada prosedur pengajuan seperti diatur pada pasal-pasal sebelumnya. (2) Pengusul harus mengindahkan segala persyaratan dan mekanisme yang tercantum dalam pedoman ini. (3) Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur lebih lanjut. (4) Keputusan ini akan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2011. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 20 Desember 2010 K E P A L A, Drs. H. SAEROJI, MM NIP. 195908101987031006 Salinan keputusan ini disampaikan kepada : 1. Sekjen Kementerian Agama RI, Jakarta; 2. Irjen Kementerian Agama RI, Jakarta; 3. Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Jakarta; 4. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Jakarta; 5. Kepala Kementerian Agama Kab./Kota se-jawa Barat. 6