BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN kelahiran, angka ini sangat tinggi apabila dibandingkan angka-angka di

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Data rekam medis RSUD Tugurejo semarang didapatkan penderita

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan juga dengan ketidak adanya kegawat daruratan (Kasdu, 2005, hal.2).

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI CEPHALOPELVIC DISPROPORTION (CPD) DI RUANG MAWAR RSUD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus yang lahir setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. persalinan sesar.angka persalinan sesar berdasarkan data WHO tahun 2010,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. letak insisi. Antara lain seksio sesaria servikal (insisi pada segmen bawah), seksio

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu. kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

PROSESPENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESARIADI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan normal, ternyata juga bisa dilakukan perabdominal, yang disebut sectio

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

Dr.SARMA LUMBANRAJA, Sp.OG (K) ESDH F M SU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

Transkripsi:

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cephalo pelvic disproportion (CPD) yang berhubungan dengan ukuran janin yang berlebihan (4000 gram atau lebih) terjadi pada 5% kelahiran aterm. Ukuran janin yang besar atau makrosomia berhubungan dengan diabetes mellitus maternal, obesitas, multiparitas, atau ukuran besar pada salah satu atau kedua orang tua. Distosia bahu, kondisi dimana kepala janin dapat dilahirkan, tetapi bau anterior tidak dapat melewati bagian bawah arkus pubis, dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004). Pertolongan persalinan CPD melalui jalan vaginal memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kemantian bayi. Memperhatikan komplikasi pertolongan persalinan CPD melalui jalan vaginal, maka sebagian besar pertolongan persalinan cephalo pelvic disproportion dilakukan dengan sectio caesaria. Bedah caesar merupakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding abdomen dan dinding uterus dan merupakan prosedur untuk menyelamatkan kehidupan. Operasi ini memberikan jalan keluar bagi kebanyakan kesulitan yang timbul bila persalinan pervaginam tidak mungkin atau berbahaya (Winkjosastro, 1999). Menurut Gerhard Martius, 1997 Sectio caesaria menempati urutan kedua setelah ekstraksi vakum dengan frekuensi yang dilaporkan 6% sampai 1

15%. Sedangkan menurut statistik tentang 3509 kasus sectio caesaria yang disusun oleh Peel dan Chamberlein, indikasi untuk sectio caesaria dalah disproporsi janin-panggul 21%, gawat janin 14%, plasenta previa 11%, pernah sectio caesaria 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklampsi dan hipertensi 7%, dengan angka kematian ibu sebelum dikoreksi 17%, dan sesudah dikoreksi 0,5% sedangkan kematian janin 14,5 (Wiknjosastro, 1999). Angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia masih tinggi. Kejadian persalinan terbesar adalah persalinan normal, persalinan tertinggi terjadi pada usia 19-24 tahun, dan paritas tertinggi adalah primiparitas. Insidensi pengakhiran paling tinggi adalah Sectio Caesaria, dengan indikasi paling tinggi Cephalo pelvicdisproportion. Pertolongan persalinan Cephalo pelvicdisproportion melalui jalan vaginal memerlukan perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi. Memperhatikan komplikasi pertolongan persalinan Cephalo pelvicdisproportionmelalui jalan vaginal, maka sebagian besar pertolongan persalinan Cephalo pelvicdisproportiondilakukan dengan sectio caesaria. Berdasarkan berbagai masalah yang dihadapi klien, maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan Sectio Caesaria atas indikasi cephalo pelvicdisproportion di Ruang Melati RSUD Sunan Kalijaga Demak. 2

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu mendapatkan gambaran hasil pengelolaan atau asuhan keperawatan pada pasien sectio caesaria dengan indikasi cephalo pelvic disproportion dengan pendekatan prose keperawatan di Ruang Fatimah Rumah Sakit Roemani Semarang. 2. Tujuan khusus : a. Penulis ingin memberikan gambaran tentang pengkajian secara langsung dan lengkap yang mencakup kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural pada klien Post Operasi Sectio Caesaria atas indikasi Cephalo Pelvic Disproportion. b. Penulis ingin memberikan gambaran perumusan masalah yang muncul pada perawatan pasien Sectio Caesaria dengan indikasi cephalo pelvic disproportion. c. Penulis ingin memberikan gambaran tentang perencanaan tindakan yang dilakukan pada klien Post Operasi Sectio Caesaria. d. Penulis ingin memberikan gambaran tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang muncul atau berisiko muncul pada klien dengan Operasi Sectio Caesaria. e. Penulis ingin mendeskripsikan hasil evaluasi asuhan keperawatan pada pasien Post Operasi Sectio Caesaria ataas indikasi cephalo pelvic disproportion. 3

f. Menggambarkan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam menyelesaikan permasalahan pada klien tersebut. g. Menggambarkan hasil pembahasan terhadap pengelolaan kasus pada pasien Post Operasi Sectio Caesaria. C. Metode dan Teknik Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian yang dilaksanakan dengan cara: 1. Wawancara Yaitu mengadakan tanya jawab dengan klien, keluarga, perawat, dokter serta tim kesehatan lain tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. 2. Observasi Partisipasi Aktif Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung dengan ikut berperan secara aktif dalam pengelolaan klien. Observasi dilakukan pada saat pengkajian sampai evaluasi. 3. Studi Dokumentasi Yaitu metode untuk mengungkapkan kebenaran mengenai suatu kejadian atau proses yang terjadi pada masa lampau, dengan cara mempelajari catatan keperawatan maupun catatan medis yang berkenaan dengan klien kelolaan. 4. Studi Kepustakaan 4

Yaitu menggunakan buku-buku literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan klien sehingga didapat data yang teoritis. E. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penyusunan karya tulis disusun Sistematika Penulisan yang terdiri dari 5 bab yaitu: I : Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan. II : Berisi konsep dasar tentang post operasi sectio caesaria atas indikasi cephalo pelvic disproportion yaitu meliputi pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi / predisposisi, penatalaksanaan CPD, jenis-jenis sectio caesaria, indikasi sectio caesaria, komplikasi, anestesi, komplikasi dan efek samping anestesi, jenisjenis sayatan, adaptasi fisiologi ibu post partum, pengkajian fokus, pathwatys keperawatan, serta kasus intervensi. III : Berisi tentang tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, pathways keperawatan sesuai kasus pada pasien, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi yang dilakukan pada klien. IV : Merupakan pembahasan yang membahas hasil pengelolaan kasus di bandingkan dengan tinjauan teoritis. V : Penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran. 5