BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

HUBUNGAN MOBILISASI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang akan diuji adalah berat badan berlebih dan penyembuhan luka

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka pada pasien. Subjek yang diteliti

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTAB PERAWATAN LUKA DENGAN KEJADIAN INFEKSI LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan merupakan pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Sectio Caesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kondisi tertentu proses kehamilan harus dilakukan dengan operasi. caesar atau lebih dikenal dengan sectio caesarea.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

fisiologis. Konsep mobilisasi mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita subur

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi merupakan pengalaman yang sulit bagi sebagian pasien

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perawatan episiotomi kurang maksimal. Selama beberapa hari

BAB I PENDAHULUAN. rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).

GAMBARAN PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DAN KEJADIAN INFEKSI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan bahwa kelahiran caesar darurat menyebabkan risiko kematian

2. Indikasi Sectio Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menggandakan diri berkali kali melalui pembelahan sel

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Appendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada Appendiks vermiformis

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCA SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT TENTARA BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASKA OPERASI SECTIO CAESARIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PENYEMBUHAN LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. serta Milenium Development Goals (MDGs), pada tahun 2011 Kementerian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk perkembangan sectio caesaria (SC) adalah peningkatan prevalen

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KEMAMPUAN IBU POST SECTION CAESAREAN DALAM MERAWAT BAYI BARU LAHIR DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persalinan bisa terjadi secara fisiologis maupun patologis. Persalinan patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea). Sectio Caesarea didefinisikan sebagai suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram. Seseorang melakukan operasi Sectio Caesarea apabila ibu tidak dapat melakukan persalinan secara normal karena indikasi lain yaitu gawat janin, disproporsi sepalopelvik, persalinan tidak maju, plasenta previa, prolapsus tali pusat, malpresentase janin/ letak lintang (Norwitz E & Schorge J, 2007), panggul sempit dan preeklamsia (Jitowiyono S & Kristiyanasari W, 2010). Sectio Caesarea mengalami peningkatan angka kejadian setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa aspek yaitu pada aspek teknik dan fasilitas operasi yang bertambah baik, operasi yang berlangsung lebih asepsis, peningkatan teknik anastesi yang lebih baik, kenyamanan post operasi dan perawatan yang menjadi lebih singkat. Selain itu, morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal dapat menurun secara bermakna. Aspek lainnya yaitu berasal dari faktor ibu. Faktor ibu bisa berasal dari keadan peyakit yang dialaminya serta faktor lain seperti usia, parietas, pekerjaan, tingkat pendidikan serta riwayat persalinan sebelumnya. Faktor 1

2 eksternal yaitu faktor dari petugas kesehatan yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal dan faktor bisnis melakukan sectio caesarea tanpa indikasi yang jelas hanya untuk kepentingan pribadi (Hutabalian 2011). Pada setiap kontraksi uterus, ibu mengalami rasa nyeri yang sangat hebat. Hal tersebut terjadi selama kala dua persalinan, ketika fetus dikeluarkan melalui jalan lahir, rasa nyeri yang lebih hebat terjadi karena regangan serviks, regangan perineum, dan regangan atau robekan dari struktur-struktur dalam saluran vagina itu sendiri. Rasa nyeri ini dikonduksikan ke medula spinalis dan otak ibu oleh saraf somatik, bukan oleh saraf sensoris viseral (Guyton, 2008). Karena rasa nyeri itulah banyak pasien lebih sering meminta melakukan persalinan dengan cara operasi dengan alasan teralu takut sakit untuk melakukan persalinan secara normal atau untuk alasan kecantikan. Dalam Al Qur an surat Al Ma idah ayat 32 disebutkan bahwa : ن م ي جي جا ا م ن أاع ج ا ي ج ساجن ا يع م ج Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al- Maidah: 32) Dalam ayat ini, Allah memuji setiap orang yang memelihara kehidupan manusia dengan mengibaratkan memelihara kehidupan semua manusia. Sama halnya dengan dilakukannya Sectio Caesarea yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari kematian. Sehingga, ibu dengan mudah melakukan persalinan dan bayi dapat dilahirkan dengan selamat.

3 Word Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa angka persalinan melalui sectio caesarea dalam sebuah negara tidak boleh melebihi dari 10-15% (Sumarah dkk, 2013). Penelitian yang dilakukan Suryati Tati (2012) menyatakan bahwa angka tindakan operasi caesar di Indonesia sudah melewati batas maksimal standar WHO. Berdasarkan data RIKESDAS tahun 2010, tingkat persalinan Sectio Caesarea di Indonesia 15,3 % sampel dari 20.591 ibu yang melahirkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang diwawancarai di 33 provinsi. Hal ini membuktikan bahwa angka persalinan dengan Sectio Caesarea di Indonesia lebih tinggi dari angka yang direkomendasikan WHO. Di Yogyakarta angka kejadian Sectio Caesarea berkisar 15.7% pada tahun 2013. Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta sendiri angka kejadian Sectio Caesarea pada bulan Juni 2015 sampai dengan Februari 2016 terdapat 164 persalinan dengan rata-rata dikarenakan induksi gagal, ketuban pecah dini, letak lintang, dan Sectio Caesarea pada kelahiran kedua. Dari data tersebut membuktikan tingginya angka persalinan dengan sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Sehingga RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta adalah tempat yang tepat dilakukan penelitian karena tingginya angka kejadian sectio caesarea. Selain itu RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta merupakan RS pendidikan milik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sehingga memudahkan proses berjalannya penelitian yang akan dilakukan.

4 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Angriani dkk, (2014), masih banyak pasien post sectio caesarea yang dalam tiga hari masih terdapat tandatanda infeksi di sekitar area luka karena kurangnya pemahaman ibu post sectio caesarea tentang manfaat mobilisasi. Faktor lainnya berasal dari petugas kesehatan yang kurang mengontrol secara maksimal, sehingga masih banyak pasien yang belum melakukan mobilisasi. Mobilisasi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan oleh individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang berupa pergerakan sendi, sikap, gaya berjalan, latihan mauun kemampuan aktivitas (Perry & Potter, 2010) Mobilisasi merupakan faktor yang mendukung dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah (Sumarah, 2013). Mobilisasi sangat bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah, membantu proses pemulihan, mencegah terjadinya infeksi yang timbul karena gangguan pembuluh darah balik serta mencegah perdarahan lebih lanjut (Angriani S, 2014). Apabila pasien tidak melakukan mobilisasi secara baik maka dapat mempengaruhi penyembuhan luka post operasi. Karena mobilisasi merupakan suatu faktor eksternal yang mempengaruhi kesembuhan luka dan mencegah komplikasi post Sectio Caesarea. Fenomena yang terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Noor R (2015), mobilisasi dini yang dilakukan pada pasien post Sectio Casearea hanya sebesar 38.5%, sedangkan 61.5% pasien tidak melakukan mobilisasi dini. Ini membuktikan bahwa kurangnya pengetahuan tentang mobilisasi, sehingga

5 masih banyak pasien yang tidak melakukannya. Pasien yang tidak melakukan mobilisasi disebabkan karena berbagai alasan seperti masih terasa nyeri atau takut terlepasnya jahitan sehingga memilih untuk berbaring atau tidak melakukan mobilisasi. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah ada hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan mobilisasi dengan proses penyembuhan luka Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoristis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya tentang hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea

6 2. Manfaat Praktis a. Bagi rumah sakit Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien dalam memberikan informasi yang akurat serta adekuat tentang kaitan mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka Sectio Caesarea b. Bagi Instansi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan informasi dan referensi kepustakaan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang mobilisasi dan proses penyembuhan luka pada pasien Sectio Caesarea. c. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan peneliti mendapatkan pengalaman langsung dalam penelitian dan memanfaatkan hasil penelitian sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tetang mobilisasi pada pasien Sectio Caesarea.

7 E. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian Judul Penelitian dan No. Penulis 1. Gambaran Tindakan Mobilisasi Dini Oleh Perawat Pada Pasien Post Pembedahan Di RS Pendidikan PKU Yogyakarta Unit II, Noor S, 2015 2. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea oleh Sumarah, dkk, 2015 3. Hubungan Mobilisasi Terhadap Proses Penyembuhan Luka Post Operasi di Bangsal Terate RSUD Kebumen oleh Handayani S, 2015 Variabel Jenis Penelitian Perbedaan Hasil Variabel Bebas yaitu Gambaran Tindakan Mobilisasi Dini. Variabel Terikat yaitu Pasien Post Pembedahan Variabel bebas yaitu pengaruh moblisasi dini. Sedangkan variabel terikat yaitu penyembuhan luka post sectio caesarea Variabel bebas yaitu mobilisais. Sedangkan variabel terikat yaitu penyembuhan luka post operasi non-eksperimen yang bersifat deskriptif analitik post test only with control group design. eksperimen kuasi (Quasi Eksperiment) dengan desain penelitian post test only with control group design a. pada variable bebas penelitian yang akan dilakukan mobilisasi dini dan mobilisasi saat dirumah. b. Variabel terikat, pada penelitian yang akan dilakukan hanya pada pasien Sectio caesarea c. Perbedaan pada jenis Penelitian, penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis cohort prospektif a. pada variable bebas penelitian yang akan dilakukan mobilisasi dini dan mobilisasi saat dirumah. b. Perbedaan pada jenis Penelitian, penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis cohort prospektif a. pada variable bebas penelitian yang akan dilakukan mobilisasi dini dan mobilisasi saat dirumah. b. Perbedaan pada jenis Penelitian, penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis cohort prospektif sebesar 61.5% perawat tidak melakukan mobilisasi dini sedangkan perawat yang melakukan mobilisasi dini sebesar 38.5%. Mobilisasi yang paling sering dilakukan adalah posisi miring kanan dan kiri yaitu sebesar 60% jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea di RSUD Sleman tahun 2013 sebesar 51.3%. Penyembuhan luka post sectio caesarea pada ibu yang melakukan mobilisasi dini dengan pendampingan intensif sebesar 100%, sedangkan pada ibu yang melakukan mobilisasi dini rutin sebesar 88%. Sebagian besar responden di Bangsal Terate RSUD Kebumen masuk kategori penyembuhan luka baik (73,3%). Ada hubungan mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka post operasi di Bangsal Terate RSUD Kebumen p = 0,035. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR=12,250, artinya responden dengan mobilisasi dibimbing secara intensif berpeluang mengalami proses penyembuhan luka post operasi kategori baik 12,250 kali lebih tinggi dibandingkan pasien dengan mobilisasi secara mandiri.

8