PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERBEKEL

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 17 TAHUN 2001 T E N T A N G TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 8 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2001 T E N T A N G TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 6 TAHUN : 2007

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 9/E 2006 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 6 TAHUN 2006

Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 5 TAHUN : 2007

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 6 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, DAN/ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG TATA CARA PENCALONAN PEMILIHAN DAN ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun November 22. Perangkat Desa

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 13 SERI E NOMOR SERI 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2006

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2007 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 5 TAHUN 2007 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA LEMPUYANG KABUPATEN SERANG PERATURAN DESA LEMPUYANG NOMOR: 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI BENGKULU TENGAH

BUPATI LOMBOK TENGAH

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 202 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pengembalian Peristilahan Sebutan Kepala Desa. Dusun dan Kepala Dusun, serta dalam rangka kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan pembangunan, maka perlu diatur Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pencalonan,Pemilihan,Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG dan BUPATI KLUNGKUNG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Klungkung. 2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Klungkung yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik IndoneiaTahun 1945. 4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Bupati adalah Bupati Klungkung. 6. Kecamatan adalah Wilayah kerja camat sebagai perangkat Daerah Kabupaten. 7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang kewenangan mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal-usul dan adapt istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatsetempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9. Pemerintah Desa adalah Perbekel dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa selanjunya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 11. Perangkat Desa adalah unsur pembantu perbekel dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. 12. Banjar Dinas adalah bagian wilayah desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintah Desa,yang dikepalai oleh kelian Banjar Dinas. 13. Kelian Banjar Dinas adalah Pemimpin Banjar sebagai bagian wilayah Desa yang merupakan lingkungan kerja Pemerintah Desa. 14. Perbekel adalah Kepala Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 2

BAB II PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA Pasal 2 (1) Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu : a. berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat; b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan; c. mempunyai kemampuan dibidang administrasi perkantoran; d. mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan dibidang perencanaan; e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan f. bersedia tinggal di Desa yang bersangkutan. (2) Kepala Urusan dan Kelian Banjar Dinas diangkat dari penduduk Desa setempat, Warga Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat : a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta Negara Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia; c. surat Keterangan Catatan Kepolisian; d. tidak sedang menjalani pidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum pasti karena tindak pidana yang dikenakan ancaman pidana paling singkat 5 (lima) tahun; e. berumur paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 54 tahun; f. sehat jasmani dan rohani; g. sekurang-kurangnya berijazah SMU untuk Kepala Urusan dan SLTP untuk calon Klian Banjar Dinas yang dibuktikan dengan ijazah; h. tidak pernah sebagai Klian Banjar Dinas selama 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut di Banjar Dinas yang bersangkutan; dan i. bersedia dicalonkan menjadi Perangkat Desa Lainnya. TATA BAB III CARA PEMILIHAN DAN/ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA Pasal 3 (1) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati Klungkung. Pasal 4 (1) Kepala Urusan diangkat oleh Perbekel dari penduduk Desa dengan Keputusan Perbekel. (2) Setiap warga masyarakat desa yang telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dapat mengajukan lamaran secara tertulis sebagai calon Kepala Urusan. (3) Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setelah melalui seleksi dalam bentuk ujian penyaringan dari calon-calon yang terdaftar. Pasal 5 (1) Kelian Banjar Dinas dapat dipilih atau tanpa pemilihan sesuai kondisi sosial budaya masyarakat desa, dari penduduk desa yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2). 3

(2) Kelian Banjar Dinas dipilih atau tanpa dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh perbekel dengan Keputusan Perbekel. Pasal 6 Tata cara pemilihan atau pengangkatan dan pemberhentian Perangkat Desa kecuali Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Desa. Pasal 7 (1) Sebelum memangku jabatannya, Perangkat Desa mengucapkan sumpah/janji sesuai dengan agamanya dan dilantik oleh Perbekel. (2) Susunan kata-kata sumpah/janji Perangkat Desa Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah : Demi Allah / Demi Tuhan / Om Attah Parama Wisesa / Demi Sang Hyang Aji Budha, saya bersumpah/berjanji, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Urusan/Klian Banjar Dinas dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar Negara, dan bahwa saya akan menegakan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (3) Pelantikan Kelian Banjar Dinas dilaksanakan tepat pada akhir masa jabatan Kelian Banjar Dinas dan sekaligus ditetapkan sebagai tanggal pelantikan (4) Pelantikan Kelian Banjar Dinas yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktunya karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat ditunda paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya masa jabatan Kelian Banjar Dinas dengan ketentuan bahwa Kelian Banjar Dinas yang lama tetap melaksanakan tugasnya selama masa penundaan tersebut. Pasal 8 Pegawai Negeri yang diangkat menjadi Kepala Urusan atau Kelian Banjar Dinas harus mengajukan permohonan berhenti menjadi Pegawai Negeri setelah mendapat surat pengangkatannya. BAB IV MASA JABATAN PERANGKAT DESA LAINNYA Pasal 9 (1) Masa Jabatan Kepala Urusan Sampai dengan usia 60 (enam puluh) tahun. (2) Masa jabatan Kelian Banjar Dinas adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. BAB V LARANGAN PERANGKAT DESA Pasal 10 Setiap Perangkat Desa dilarang : a. menjadi pengurus partai politik; b. melaksanakan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat bangsa, Negara Republik Indonesia, Pemerintah, Desa maupun Perangkat Desa; c. menyalahgunakan wewenang/jabatan; 4

d. tanpa ijin Pemerintah bekerja untuk Negara Asing; e. menyalahgunakan barang, uang, atau surat-surat berharga milik Negara Republik Indonesia, Daerah maupun Desa; f. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang, dokumen atau surat-surat berharga milik Negara Republik Indonesia, Daerah maupun Desa secara tidak sah; g. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara Republik Indonesia, Daerah, dan Desa; h. menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapapun juga yang dapat mempengaruhi tindakan yang akan dilaksanakannya berkaitan dengan tugas-tugas perangkat Desa; i. memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat Perangkat Desa, kecuali untuk kepentingan tugas; j. bertindak sewenang-wenang terhadap masyarakat; k. melakukan sesuatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayaninya;dan l. menghalangi jalannya tugas kedinasan. BAB VI TINDAKAN PENYIDIKAN TERHADAP PERANGKAT DESA Pasal 11 (1) Tindakan penyidikan terhadap Perangkat Desa dilaksanakan setelah adanya persetujuan tertulis dari Bupati. (2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;dan b.dituduh telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman mati. (3).Setelah tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberitahukan secara tertulis oleh atasan penyidik kepada Bupati paling lama 3 (tiga) hari. BAB VII MEKANISME PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA LAINNYA Pasal 12 (1) Perangkat Desa Lainnya berhenti karena : a. meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri; dan c. diberhentikan. (2) Perangkat Desa Lainnya diberhentikan oleh Perbekel setelah mendapat persetujuan BPD, karena: a. telah mencapai batas usia atau batas akhir masa jabatannya; b. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; c. melakukan tindakan yang menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinannya sebagai Perangkat Desa Lainnya; d. melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10;dan 5

e. sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan dan / atau norma-norma dalam kehidupan masyarakat Desa setempat. (3) Mekanisme pemberhentian Perangkat Desa Lainnya, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Desa. Pasal 13 (1) Perangkat Desa lainnya diberhentikan sementara oleh Perbekel apabila telah berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, maker, tindak pidana terhadap keamanan Negara.atau dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap. (2) Perangkat Desa Lainnya diberhentikan oleh Perbekel apabila terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pasal 14 (1) Perangkat Desa Lainnya yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), setelah melalui proses peradilan terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan putusan pengadilan tersebut, Perbekel harus merehabilitasi dan / atau mengaktifkan kembali Perangkat Desa Lainnya yang bersangkutan sampai dengan akhir masa jabatan. (2) Apabila Perangkat Desa Lainnya yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa jabatannya, Perbekel hanya merehabilitasi Perangkat Desa Lainnya yang bersangkutan. Pasal 15 Apabila Perangkat Desa Lainnya diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (1), salah satu Perangkat Desa Lainnya ditunjuk oleh Perbekel untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya Perangkat Desa Lainnya sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Pasal 16 Perangkat Desa yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku dan norma norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di desa yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan administratif berupa teguran, pemberhentian sementara, dan / atau pemberhentian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 17 Perangkat Desa yang melalaikan tugasnya, sehingga merugikan Negara Republik Indonesia, Daerah dan masyarakat Desa, dikenakan tindakan administratif berupa teguran, pemberhentian sementara, dan / atau pemberhentian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6

Pasal 18 (1) Bagi Perangkat Desa Lainnya yang tidak dapat melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, maka salah satu Perangkat Desa Lainnya ditunjuk oleh Perbekel untuk melaksanakan, wewenang, dan kewajiban sebagai Perangkat Desa Lainnya. (2) Apabila selama 6 (enam) bulan berdasarkan keterangan penguji kesehatan pegawai bahwa Perangkat Desa Lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum dapat menjalankan tugas, wewenang, dan kewajibannya, maka Perbekel memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Perangkat Desa yang sudah ada sebelum Peraturan daerah ini berlaku tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan berakhir masa jabatannya. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 8 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung. Ditetapkan di Semarapura pada tanggal 1 Desember 2010 BUPATI KLUNGKUNG, I WAYAN CANDRA Diundangkan di Semarapura pada tanggal 1 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG, KETUT JANAPRIA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2010 NOMOR 15 7

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 I. UMUM. TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA Perangkat Desa Lainnya adalah pembantu Perbekel dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Perangkat Desa bertanggung jawab kepada Perbekel. Perangkat Desa Lainnya diangkat dan diberhentikan oleh Perbekel setelah mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaratan Desa. II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Pasal 2 Ayat (1) Ayat 2 Yang dimaksud dengan penduduk desa setempat adalah penduduk yang memiliki Kartu Tanda Penduduk desa yang bersangkutan Huruf a Yang dimaksud dengan bertakwa dalam arti taat menjalankan kewajiban agamanya. Huruf b Yang dimaksud dengan setia adalah tidak pernah terlibat gerakan sparatis, tidak pernah melakukan gerakan secara inkonstitusional atau dengan kekerasan untuk mengubah Dasar Negara serta tidak pernah melanggar Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Huruf c s/d i Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Yang dimaksud dengan setia kepada Pemerintah adalah yang mengakui pemerintahan yang sah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 8

Pasal 8 Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 9 9