SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KETERLAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KTSP DI MTsN MODEL IDI KABUPATEN ACEH TIMUR S K R I P S I A F R I L A NIM :

BAB I PENDAHULUAN. (Agustus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Melalui pendidikan akan melahirkan generasi-generasi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

Desember Sehingga saat ini hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang masih menggunakan kurikulum Kurikulum 2013 merupakan kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi gutu itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

REFLEKSI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MAN 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dianut pemangku kebijakan. Kurikulum memiliki. kedudukan yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun non formal. Belajar adalah key term, istilah kunci yang

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 (UUD 1945) yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. potensi yang berbeda-beda. Saat ini sistem pendidikan di Indonesia mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup dan berkembang sejalan

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 2 (2015)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI FITRIANTI, AR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

KOMPETENSI PENGELOLAAN KELAS MAHASISWA PPL JURUSAN TARBIYAH PADA TINGAKAT SMA/MA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 FITRIAH

kualitas negara dimata internasional. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

Penerapan KTSP Sekolah Dasar di Wilayah Jakarta Timur. Sukiniarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pembelajaran memiliki peranan penting dalam dunia

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang dicita-citakan. Untuk mencapai tujuan yang dicitacitakan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. mengaktualisasikan diri dan lingkungannya sedemikian sehingga kualitas. hidup dan penghidupan ini menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam kesuksesan kegiatan pembelajaran. Guru adalah pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2013 M / 1434 H

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang satu

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2014 M/1435 H

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu komponen penting dari

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kebutuhan akan pendidikan sebagai suatu investasi. Oleh karena itu,

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam

ANALISIS KESIAPAN GURU BIDANG STUDI DALAM MENGAJARKAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 6 KECAMATAN MEDAN KOTA Oleh: Andika Dewi Putri Kamarlin Pinem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional Indonesia. Sukmadinata (2010:3) menyatakan bahwa

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I. I PENDAHULUAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 1433 H/2012 M

Transkripsi:

KESIAPAN SMP NEGERI 3 KARANG BARU DALAM MENGHADAPI KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan Oleh : ULFATUL HASANAH Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Jurusan/Prodi : Tarbiyah/ PAI NIM : 111005475 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... i ii Daftar Lampiran... Daftar Tabel... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 6 1. Manfaat Teoritis... 6 2. Manfaat Praktis... 6 E. Penjelasan Istilah... 6 BAB II KAJIAN TEORI... 9 A. Konsep dan Pengertian Kurikulum... 9 1. Pengertian Kurikulum... 9 2. Perkembangan Perubahan Kurikulum di Indonesia... 10 3. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Kurikulum... 20 B. Konsep Kurikulum 2013 pada jenjang SMP... 30 1. Struktur Perubahan Kurikulum 2013... 30 2. Sistem Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum 2013... 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... A. Lokasi dan Waktu Penelitian... B. Metode Penelitian... C. Sumber Data... 1. Sumber Data Primer... 2. Sumber Data Sekunder... D. Teknik Pengumpulan Data... 1. Observasi... 2. Wawancara... 3. Dokumentasi... E. Teknik Analisis Data...

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Abstraksi... i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 6 E. Penjelasan Istilah... 7 BAB II KAJIAN TEORI... 9 A. Konsep dan Pengertian Kurikulum... 9 1. Pengertian Kurikulum... 9 2. Perkembangan perubahan kurikulum di Indonesia... 10 3. Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan melalui Kurikulum.. 22 B. Konsep Kurikulum 2013 pada jenjang SMP... 33 1. Struktur Perubahan Kurikulum 2013... 33 2. Sistem Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum 2013... 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 52 A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 52 1. Lokasi Penelitian... 52 2. Waktu Penelitian... 52 B. Metode Penelitian... 53 C. Sumber Data... 53 1. Sumber Data Primer... 54 2. Sumber Data Sekunder... 54 D. Teknik Pengumpulan Data... 54 1. Observasi... 54 2. Wawancara... 54 iv

3. Dokumentasi... 55 E. Teknik Analisis Data... 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 58 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 58 1. Visi dan Misi Sekolah... 58 2. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Sekolah... 59 3. Tenaga Pengajar dan Murid... 61 B. Hasil Penelitian... 64 1. Kesiapan SMPN 3 Karang baru dalam menghadapi kurikulum 2013... 65 2. Kesiapan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013... 66 C. Analisis Data Penelitian... 74 D. Kendala-kendala yang dialami SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013... 77 BAB V PENUTUP... 79 A. Kesimpulan... 79 B. Saran-saran... 80 DAFTAR KEPUSTAKAAN... vii LAMPIRAN... v

ABSTRAKSI Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang telah disahkan oleh menteri pendidikan pada tahun 2013 lalu untuk mengganti kurikulum lama yaitu KTSP, kurikulum 2013 ini merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Mencermati penerapan kurikulum 2013 ini, tentunya sekolah dituntut untuk siap jika kurikulum 2013 diterapkan karena dikhawatirkan jika sekolah tidak siap, pada akhirnya penerapan kurikulum ini akan bernasib sama seperti halnya kurikulum-kurikulum yang telah diterapkan sebelumnya. Kesiapan sekolah tersebut meliputi kesiapan kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan yaitu guru, juga sarana dan prasarana yang terdapat di dalam sekolah tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui kesiapan SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dalam bentuk kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui beberapa tahapan yaitu mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sekolah SMP N 3 Karang Baru sudah mulai melaksanakan kurikulum 2013 mulai pada tahun ajaran 2014/2015. Kurikulum 2013 telah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah termasuk siswa. Lingkungan sosial di sekolah ini juga mendukung pelaksanaan kurikulum 2013, hanya saja pelaksanaan pembelajaran belum sepenuhnya siap dilaksanakan oleh guru. Hal ini dikarenakan sarana dan prasarana masih belum memadai dan juga pemahaman guru tentang pembelajaran dalam kurikulum 2013 masih kurang dan masih terus ditingkatkan melalui pelatihan yang diadakan oleh pemerintah dan juga dalam kegiatan MGMP. Kendala-kendala yang dihadapi oleh SMPN 3 Karang Baru dalam melaksanakan kurikulum 2013 adalah belum tersedianya buku acuan utama kurikulum 2013 yaitu buku guru dan buku siswa. Di samping kendala dalam hal buku, dikarenakan kurikulum ini masih baru sehingga guru-guru di sekolah ini pun belum terlalu memahami dalam hal penyusunan RPP sehingga RPP juga belum selesai disusun. Jadi, langkah-langkah pembelajaran dan evaluasinya belum sepenuhnya dilaksanakan di sekolah ini. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan di manapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang, bahkan akan terbelakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas. 1 Sebuah bangsa akan menjadi maju apabila memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan bermutu tinggi. Adapun mutu bangsa di kemudian hari tergantung pada pendidikan yang diberikan kepada generasi masa kini, terutama melalui pendidikan formal yang diterima di sekolah. Upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan isu sentral di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah ini sudah lama dicoba diatasi dengan berbagai cara dan upaya namun hasilnya belum optimal. 2 Sebab dalam prosesnya banyak hal yang harus diperhatikan seperti kebijakan pemerintah, anggaran dana pendidikan yang direalisasikan, visi, misi dan tujuan pendidikan yang jelas, peningkatan profesionalisme guru, sarana dan prasarana yang memadai serta kurikulum yang dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar peserta didik. Hal 1 Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003), h. 22 2 Hamzah B. Uno, Orientasi baru dalam psikologi pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet. ke 2, h. 150 1

2 mendasar dari perkembangan pendidikan adalah kurikulum karena kurikulum mencakup tujuan pendidikan, isi dan bahan pelajaran, program pengajaran baik yang berupa strategi pembelajaran maupun evaluasinya. Penyempurnaan kurikulum dilakukan secara terus menerus sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan masyarakat. Pada akhir tahun 2012, muncullah ide pengembangan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang diharapkan dapat meningkatkan hasil dari tujuan pendidikan agar tercapai dengan lebih baik. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang telah disahkan oleh menteri pendidikan pada tahun 2013 lalu untuk mengganti kurikulum lama yaitu KTSP, kurikulum 2013 ini merupakan lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dikembangkan pada tahun 2004 lalu, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu. Meskipun kurikulum sebelumnya yaitu KTSP tidak buruk, akan tetapi juga dianggap belum sempurna karena masih banyak muncul kegagalan dalam implementasinya. Hal ini dikarenakan oleh berbagai masalah seperti kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan metode mengajar serta terdapat kemampuan guru yang beragam dalam mendesain perangkat pembelajaran seperti silabus. Pengawasan dan kontrol pendidikan dengan kurikulum yang berjalan saat ini juga sulit dilakukan mengingat masingmasing sekolah berwenang membuat silabus dan menjalankan proses pembelajaran sesuai dengan cara yang diketahuinya. Persepsi masing-

3 masing guru dan masing-masing sekolah jelas berbeda. Di samping itu, standar penilaian yang digunakan belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil), serta kegagalan sejumlah sekolah dalam menerapkan kurikulum KTSP. Di sisi lain, jumlah mata pelajaran yang banyak dan jam mata pelajaran yang sedikit membuat beban belajar siswa menjadi berat. Serta kebutuhan buku pelajaran yang banyak juga memberatkan siswa dan orang tua. Karena itu dalam kurikulum 2013 pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks siswa dan buku pedoman guru, guru hanya tinggal membuat rencana pembelajaran dalam bentuk RPP. Apabila buku teks dalam kurikulum sebelumnya hanya berisi materi saja, dalam kurikulum 2013 ini buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan. Serta terdapat perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi, perubahan-perubahan tersebut yaitu SKL diturunkan dari kebutuhan, standar isi diturunkan dari SKL melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan dan pengetahuan. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai dan semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas). 3 Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 juli 2013. Sedangkan implementasinya telah diterapkan secara bertahap mulai 3 Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas tuntas kurikulum 2013: Kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013 (Jakarta: Kata Pena, 2013), h. 134-140

4 pada tahun ajaran 2013/2014. Pada hakikatnya, terdapat kesamaan antara kurikulum 2013 dan KTSP yaitu sistem pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan hanya menerima pengetahuan. Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Oleh karena itu, kesiapan guru dalam hal ini sangat penting bagi berhasilnya penerapan kurikulum 2013 ini. Isu perubahan Kurikulum 2013 begitu mendapatkan perhatian masyarakat secara umum, tidak hanya masyarakat yang terlibat dalam dunia pendidikan. Pergantian kurikulum yang serta merta dan dalam kurun waktu yang relatif pendek membuat arah mencapai tujuan pendidikan nasional menjadi kabur. Kurikulum yang berganti-ganti juga merupakan potret tidak jelasnya arah pendidikan dan disinyalir merupakan bagian dari dialektika politik kekuasaan dan kepentingan. Tetapi yang perlu dipahami bahwa pergantian kurikulum pada dasarnya untuk menuju kesempurnaan, sehingga proses perubahan tersebut akan menuju pada sebuah tujuan yang positif. Perubahan kurikulum diharapkan dapat menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa depan. Mencermati penerapan kurikulum 2013 ini, nyatanya masih banyak sekolah di berbagai daerah yang belum menerapkannya. Hal ini bertolak belakang dengan rencana yang telah ditetapkan bahwa kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara bertahap mulai pada tahun ajaran 2013/2014,

5 begitu pula yang terjadi di sekolah SMPN 3 Karang Baru. Sekolah ini belum menerapkan kurikulum tersebut dan juga belum sepenuhnya siap dalam melaksanakan kurikulum 2013 yang akan diterapkan. Tentunya sekolah dituntut untuk siap jika kurikulum 2013 diterapkan karena dikhawatirkan jika sekolah tidak siap, pada akhirnya penerapan kurikulum ini akan bernasib sama seperti halnya kurikulum-kurikulum yang telah diterapkan sebelumnya. Kesiapan sekolah tersebut meliputi kesiapan kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan yaitu guru, juga sarana dan prasarana yang terdapat di dalam sekolah tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis di SMPN 3 Karang Baru, terlihat bahwa sekolah ini belum sepenuhnya siap dalam menghadapi kurikulum 2013. Hal ini dapat dilihat dari belum tersedianya buku teks guru dan siswa yang menjadi pokok dalam pembelajaran kurikulum 2013, masih minimnya guru yang mengikuti pelatihan tentang kurikulum 2013, serta masih sedikit guru yang mencoba menerapkan kurikulum 2013 di kelas. 4 Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang: Kesiapan SMP Negeri 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 4 Zulfahji, Guru PAI SMPN 3 Karang Baru, (Wawancara tanggal 04 April 2014)

6 1. Bagaimanakah kesiapan sekolah SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013? 2. Apa sajakah kendala yang dihadapi sekolah SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kesiapan SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi SMPN 3 Karang Baru dalam menghadapi kurikulum 2013 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan, terutama dalam pengembangan kurikulum 2013 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah dapat berguna sebagai bahan rujukan bagi implementasi kurikulum 2013 b. Bagi guru dapat berguna untuk mengembangkan wawasan, dan terus mempersiapkan peningkatan kemampuan mengajar sesuai dengan panduan kurikulum 2013 c. Bagi peneliti dapat berguna sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati proses pendidikan.

7 E. Penjelasan Istilah Oleh karena istilah menimbulkan bermacam-macam pengertian dan penafsiran, maka dari itu peneliti merasa perlu lebih dulu memberikan penjelasan dan pembatasan terhadap istilah yang terdapat pada judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Sekolah Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. 5 Adapun sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sekolah negeri tingkat menengah yaitu SMP Negeri 3 Karang Baru. 2. Kurikulum 2013 Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. 6 Dalam bahasa Arab, istilah kurikulum diartikan dengan manhaj yang artinya jalan terang atau jalan terang yang dilalui oleh manusia pada kehidupannya. 7 5 Rizky maulana dan putri amelia, Kamus lengkap bahasa Indonesia (Surabaya: CV. Cahaya Agency, 2010), h. 378 6 Ibid., h. 239 7 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 2009), h. 1

8 Dalam kaitannya dengan judul skripsi ini, kurikulum 2013 berarti seperangkat rencana mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara pembelajaran, baik berupa strategi maupun evaluasinya yang berpedoman pada peraturan pemerintah mengenai implementasi kurikulum 2013 yang tertuang dalam permendikbud No 81A/2013 tentang implementasi kurikulum. Permendikbud No 81A/2013 merupakan penetapan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang implementasi kurikulum pada SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA, dan SMK/MAK yang mencakup pedoman penyusunan dan pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pedoman pengembangan muatan lokal, pedoman kegiatan Ekstrakurikuler, pedoman umum pembelajaran, dan pedoman evaluasi kurikulum.