BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang berperan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shelly Novianti Ismanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sedikit mengalami permasalahan dan beban karena tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agni Marlina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

2015 PERBANDINGAN MOTIVASI BEROLAHRAGA BERDASARKAN OLAHRAGA KOMPETISI DAN OLAHRAGA REKREASI

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang mahasiswa

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016 HUBUNGAN TINGKAT STRES MAHASISWA DENGAN HASIL INDEKS PRESTASI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakcocokan antara tuntutan fisiologis dan psikologis berdasarkan situasi dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PSIKOLOGI PELATIHAN FISIK

BAB I PENDAHULUAN. Stadion Si-jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada abad ke-21 berupaya menerapkan pendidikan yang positif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kelayakan Proyek Ketersediaan Fasilitas Olahraga Di Atambua

BAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Rasa percaya diri (Self

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

2015 DERAJAT KEBUGARAN JASMANI ANGGOTA KOMUNITAS PELESTARI PERMAINAN TRADISIONAL HONG KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kalanya masalah tersebut berbuntut pada stress. Dalam kamus psikologi (Chaplin,

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNIVERSITAS NEGERI)

2015 PERBANDINGAN LEVEL SELF CONFIDENCE DAN ANXIETY ATLET BERDASARKAN JENIS OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

BAB I PENDAHULUAN. tingkat D3 Keperawatan, S1 Keperawatan dan juga profesi ners. Imbasnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu tertentu. Hariyanto (2010) mengungkapkan bahwa Prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang mampu menjadi jembatan menuju kemajuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Minat dan Bakat Olahraga Siswa SD dan SMP di Kabupaten Demak Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

PERMAINAN DALAM PENJAS

I. PENDAHULUAN. Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat adalah keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Aktifitas Luar Kelas

BAB I PENDAHULUAN. Sutresna et al. (20011:3) menambahkan mengenai Fungsi sosio-emosional sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini masyarakat disibukkan dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menikah dan kuliah sama pentingnya, secara sederhana bisa digambarkan,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri, seperti faktor individual (kematangan atau pertumbuhan fisik, tua/keluarga dan lingkungan serta fasilitas atau dukungan).

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah ketat, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga merupakan suatu tempat terjadinya interaksi sosial

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang berperan untuk mengembangkan diri, sebab mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu sudah sepantasnya sebagai mahasiswa perlu memiliki cara pandang yang baik, jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat menghadapi masalah apapun. Menjadi mahasiswa berarti perlu melakukan adaptasi dalam berbagai hal. Namun pada kenyataannya tidak semua mahasiswa itu mampu menyesuaikan diri dengan lancar dan mulus dalam menjalani problematika kehidupannya. Pada awal diterima sebagai anggota lingkungan kampus atau masa menjadi mahasiswa seringkali disertai oleh berbagai macam konflik, beratnya beban akibat pergantian dari masa Sekolah Menengah Atas (SMA) kemudian menyandang status, peran dan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Perubahan lingkungan akademis kampus karena menjadi anggota masyarakat kampus, selain dapat menimbulkan dampak yang positif juga dapat menimbulkan dampak yang negatif. Dampak positif dengan menjadi mahasiswa adalah menjadi lebih dewasa dan akan mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan. Sedangkan dampak negatif yang timbul adalah problematika mahasiswa 1

2 yang seringkali memberikan dampak psikologis yang memberatkan bagi seseorang seperti stres. Stres bisa disebabkan karena ketatnya persaingan dalam mencapai prestasi, tekanan untuk terus meningkatkan prestasi akademik yang ditunjukkan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang tinggi, banyaknya tugas perkuliahan, ujian-ujian, salah memilih jurusan, nilai yang kurang memuaskan, ancaman ter droup out (DO), penyesuaian diri, kurang bisa mengatur waktu, manajemen diri yang kurang baik, kehidupan yang serba mandiri, kesulitan dalam pengaturan keuangan, mencari tempat tinggal (kontrakan,tinggal dengan saudara), gangguan hubungan interpersonal, konflik dengan teman, dosen, pacar dan keluarga. Tuntutan kehidupan baik dari dalam maupun dari luar kampus menuntut mahasiswa untuk dapat menghadapi masalah yang muncul dihadapannya dengan lebih dewasa, bertanggung jawab, tangguh dan kuat. Tekanan untuk menyelesaikan studi lulus tepat waktu, persiapan menyusun skripsi, persiapan untuk mendapatkan kesempatan pekerjaan atau karier setelah lulus, tuntutan orang tua dan universitas yang terlalu tinggi bagi mahasiswa, bahkan stress bisa muncul dari kekhawatiran serta pikiran negatif pada dirinya. Stres mempersiapkan skripsi menyebabkan seorang mahasiswa menghabisi nyawanya sendiri, kasus lain yang sama terjadi pada mahasiswa lain yang bunuh diri karena stres mahasiswa tersebut tewas setelah terjatuh dari area parkir di lantai 12 (Ikhwan:2008), Peristiwa penembakan masal oleh seorang mahasiswa asal Korea Selatan di kampus Virginia Tech-Blacksburg Virginia, USA, menewaskan 33

3 mahasiswa pada 17 April 2007 disebabkan mahasiswa tersebut stres (Muniarti:2008). Stres menurut Sarafino (1994:74) merupakan kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutantuntutan, berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stres muncul sebagai akibat dari adanya tuntutan yang melebihi kemampuan individu untuk memenuhinya. Seseorang yang tidak bisa memenuhi tuntutan kebutuhan, akan merasakan suatu kondisi ketegangan dalam diri. Ketegangan yang berlangsung lama dan tidak ada penyelesaian, akan berkembang menjadi stres. Stres Menurut Lazarus dan Folkman yang dikutip oleh (Wangsadjadja:2011) stres merupakan hubungan antara individu dengan lingkungan yang oleh individu dinilai membebani atau melebihi kekuatannya dan mengancam kesehatannya. Sumber stres yang potensial memicu timbulnya stres yang berhubungan dengan peristiwa akademis (academic stress) dan psikologis, dalam tingkat keparahan tinggi dapat menekan tingkat ketahanan tubuh, bahkan tragisnya lagi bisa sampai pada tindakan brutal (anarkis) atau nekat bunuh diri. Keadaan ini berpotensi menurunkan prestasi mahasiswa dalam bidang akademik. Dan akan sangat berbahaya apabila menggangu dalam lambatnya proses kelulusan dalam perkuliahan, bahkan ada yang menyebabkan kematian dengan cara bunuh diri. Hal ini perlu dikurangi oleh sesuatu hal yang dapat membantu untuk masalah stres mahasiswa. Perlu adanya suatu kegiatan yang dapat mengurangi stres pada mahasiswa.

4 Suatu pernyataan Daniel M. Landers (Habib:2010), profesor ilmu kesehatan fisik dan olah raga dari Univeritas Arizona mengatakan : Cukup dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat, Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan alias stress serta membuat perasaan menjadi riang selalu. Menurut Habib (2010) olahraga rekreasi adalah salah satu cara yang dapat menurunkan stres. Untuk mengetahui olahraga yang mampu meredakan stres dr. Cedric menganjurkan tiga jenis olahraga yaitu: olahraga yang bersifat rekreasi, Yoga, dan olahraga Aerobik (Uzi:2010). Olahraga dan rekreasi erat hubungannya, namun jika kata olahraga dan rekreasi digabungkan akan mengandung kata arti sendiri, oleh karena itu mengenai pengertian olahraga rekreasi, Kusnaedi (2007:7) mengemukakan bahwa olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi. Lebih lanjut Haryono yang dikutip oleh Kusnaedi (2007:7) menjelaskan bahwa Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan kesenangan Dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut pelaku mengutamakan nilai-nilai kesenangan atau kepuasan, positif, sehat, tanpa paksaan, dan dilakukan dalam konteks waktu senggang. Berdasarkan penjelasan di atas Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang

5 Hubungan Antara Olahraga Rekreasi dengan penurunan Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian yang diajukan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara olahraga rekreasi dengan penurunan tingkat stres mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2009? 2. Bentuk stres apakah yang paling dominan yang ingin ditanggulangi oleh mahasiswa Ilmu Keolahragaan? 3. Jenis olahraga rekreasi apakah yang paling diminati oleh mahasiswa Ilmu Keolahragaan untuk mengurangi tingkat stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2009? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengungkap hubungan olahraga rekreasi dan penurunan tingkat stres Mahasiswa Ilmu keolahragaan angkatan 2009.

6 2. Untuk mengetahui bentuk stres yang paling dominan yang ingin ditanggulangi mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2009 dengan olahraga rekreasi. 3. Untuk mengetahui olahraga rekreasi yang paling diminati oleh Mahasiswa ilmu keolahragaan untuk menurunkan tingkat stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan angkatan 2009. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini nantinya adalah : 1. Bagi Mahasiswa Membantu untuk menanggulangi masalah gangguan fisiologis,kognitif,emosi dan perilaku sosial dan stress dari bidang akademik, serta untuk menambah minat berolahraga rekreasi bagi mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI angkatan 2009 2. Bagi Peneliti a. Untuk menambah wawasan peneliti, dalam melaksanakan penelitian, juga dapat mengembangkan Olahraga Rekreasi agar dapat lebih diminati. b. Memberikan gambaran dan acuan bagaimana mengelola potensi-potensi negatif dalam diri mahasiswa untuk dirubah menjadi positif melalui olahraga rekreasi.

7 3. Bagi Institusi a. Penelitian ini dapat dijaikan sebagai bahan acuan untuk mengembangkan olahraga rekreasi bagi mahasiswa. b. Sebagai bahan acuan untuk menambah fasilitas olahraga rekreasi yang diminati mahasiswa. c. Memberikan kontribusi khususnya bagi studi tentang pengembangan olahraga rekreasi dalam menanggulangi stres mahasiswa. E. Batasan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti melakukan batasan dalam melakukan penelitian terdapat dua variabel, variabel bebas. 1. Yang menjadi variabel bebas adalah Olahraga Rekreasi, dengan bentuk olahraga dengan bola, olahraga tradisional, olahraga outdoor, olahraga dengan menari, kebugaran tubuh, olahraga air, olahraga beladiri. 2. variabel terikat adalah Tingkat Stres Mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI angkatan 2009 yang terdiri dari aspek stres fisiologis, stres kognitif, stres emosional, stres perilaku sosial. 3. Sampel yang dijadikan objek penelitian adalah mahasiswa Ilmu keolahragaan FPOK UPI angkatan 2009 sebanyak 62 orang. 4. Lokasi penelitian adalah di Kampus FPOK UPI Bandung.

8 5. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner Skala tingkat stres mahasiswa yang diadaptasi dari sarafino dalam tesis kholidah (2009:17) dan Questionare for adolescent demographic information, recreation participation (chun dan Alabama (2008) serta angket olahraga rekreasi menurut Haryono yang dikutip oleh Kusnaedi (2007:7). F. Asumsi Dasar Untuk melaksanakan suatu penelitian membutuhkan suatu anggapan dasar karena dengan anggapan dasar seorang peneliti memiliki landasan dan keyakinan dalam menetapkan dan melaksanakan kegiatan. Seperti yang dijelaskan oleh Surakhmad yang dikutip oleh Arikunto (2002:58) menjelaskan Anggapan dasar atau postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Anggapan dasar dari penelitian bahwa dengan olahraga rekreasi dapat menurunkan tingkat stres pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan FPOK UPI angkatan 2009 dan hal tersebut sesuai dengan pernyataan menurut widyarini (2009:71) bahwa : Faktor yang dapat mengurangi stres adalah melakukan olahraga dan rekreasi, karena olahraga bersifat psychological relaxer yaitu dapat membuat perhatian kita teralihkan dari hal-hal yang bisa membuat kita stres, Sementara itu rekreasi dapat menjauhkan pikiran dan emosi dari hal yang dapat menyebabkan stres juga dapat membuat pikiran kita segar dan semangat kembali.

9 G. Hipotesis Hipotesis menurut Arikunto (1998:64) adalah suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji kebenaranya (dibawah kebenaran). Maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H 1 : Terdapat Hubungan yang signifikan antara Olahraga Rekreasi dalam menanggulangi stres Mahasiswa Ilmu keolahragaan. H. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahan arti dan makna pada penelitian ini maka penulis jelaskan beberapa istilah yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Olahraga rekreasi. Haryono yang dikutip oleh Kusnaedi (2007:7) menjelaskan bahwa Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan kesenangan, Dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut pelaku mengutamakan nilai-nilai kesenangan atau kepuasan, positif, sehat, tanpa paksaan, dan dilakukan dalam konteks waktu senggang. Olahraga rekreasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah olahraga yang terbagi kedalam beberapa bagian sebagai berikut olahraga bola (bola basket, bola volli, tenis meja, tenis lapangan, softball, billiard, bowling, bulutangkis, sepakbola, futsal,

10 woodball), olahraga tradisional (lompat tali, galah, enggrang, boyboyan), kebugaran tubuh (senam aerobic, fitness, Yoga, taichi), Outdoor(panjat tebing, jalan kaki, mendaki gunung,outbond, hiking, jalan santai, inline skate, ice skating, skateboard), tari (salsa, tari tradisional, body languange), beladiri (karate, taekwondo, silat, kendo, tarung drajat, anggar, tinju, boxer), olahraga air (berenang, arung jeram, selam, dayung dan surfing). b. Stress menurut Stres Menurut Lazarus dan Folkman Stres Menurut Lazarus dan Folkman yang dikutip oleh (Wangsadjadja:2011) stres merupakan hubungan antara individu dengan lingkungan yang oleh individu dinilai membebani atau melebihi kekuatannya dan mengancam kesehatannya. Stres yang dimaksud dalam penelitian ini adalah stres fisiologis, stres kognitif, stes emosional, stres perilaku sosial. c. Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adalah mahasiswa yang tercatat masih menempuh dan masih aktif mengikuti perkuliahan pada Program studi Ilmu Keolahragaan angkatan 2009 di Universitas Pendidikan Indonesia.