BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi memegang peranan yang penting dan salah satu fasilitas dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai petunjuk untuk seluruh umat manusia. Dalam Al-Qur an telah terhimpun

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Implementasinya berkait erat dengan lembaga, pendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Al quran. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. dapat lebih ditingkatkan dan dikembangkan, karenanya pendidikan merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

ABSTRAK. Kata Kunci: Kemampuan, Membaca, Menulis.

BAB I PENDAHULUAN. SAW yang sangat dicintai dan patut dijaga dan diamalkan oleh umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui tuntutan dan kebutuhan pembangunan. Hal ini sesuai dengan undangundang

BAB I PENDAHULUAN. mempercayainya serta mengamalkannya, sungguh mulianya Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan makharijul huruf dan ilmu tajwidnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rita Mawarni,2015

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan suatu alat untuk menilai efektifitas metode mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai dengan pendapat Quraish Shihab dalam bukunya Menumbuhkan Al-

BAB I PENDAHULUAN. kebahagian di akhirat. Bagi orang Islam tentunya wajib mempelajari kitab

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan yaitu bantuan pihak lain untuk selanjutnya mampu membimbing dirinya sendiri. Oleh sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 Pendidikan pada dasarnya merupakan perbuatan atau tindakan yang dilakukan dengan maksud agar anak atau orang yang dihadapi akan meningkat pengetahuannya, kemampuannya bahkan juga seluruh pribadinya. 2 Alquran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan pertama ajaran Islam. Alquran menjadi petunjuk kehidupan umat manusia diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam dan pelajaran bagi siapa yang mempercayainya, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk membacanya, cinta untuk mempelajarinya, memahaminya, dan mengamalkannya. Alquran sebagai pedoman umat Islam yang utama, wajib bagi kita umat Islam untuk mempelajarinya. Untuk mempelajari dan memahami isi kandungannya dimulai dengan membaca Alquran 1 Hery Hour Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Ilmu, 1999), h. 1 2 Solaiman, Pendidikan Dalam Keluarga, (Bandung: CV Alfabeta, 2001), h. 163-164 1

2 dan mampu mengenal tulisan Alquran. 3 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 berbunyi: Berdasarkan ayat di atas, membaca merupakan salah satu jendela pengetahuan. Membaca yang dimaksud ayat ini tidak hanya secara kontekstual, namun juga secara mendalam terhadap isi yang terkandung dalam ayat tersebut. Membaca juga merupakan sebagai sarana dalam membuka khazanah keilmuan seseorang. Memperbanyak bacaan Alquran merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. 4 para fuqaha telah bersepakat bahwa membaca Alquran lebih utama daripada dzikir-dzikir maupun wirid-wirid lain yang dikhususkan pada suatu masa atau tempat tertentu. Dengan demikian, maka jelas bahwa kegiatan membaca ayat Alquran merupakan amal daripada perintah Allah SWT. begitu juga dalam membaca Alquran diwajibkan harus dengan baik dan benar, perintah ini sesuai dengan firman Allah SWT. pada surah Al-Muzzammil ayat 4: Sangat disayangkan sebagian besar pada kenyataan yang terjadi saat ini, bahwa masih banyak siswa yang kurang memiliki keterampilan dalam membaca Alquran, kurangnya keterampilan membaca dapat dilihat dari segi kefasihan 3 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangan, (Jakarta: Logos, 1989), h. 24 4 Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasni, Mutiara Ilmu-ilmu Al-Qur an Intisari Kitab al-itqan fi Ulum al-qur an As-Suyuthi, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 56

3 melafalkan Makharijul Huruf serta kaidah ilmu tajwid dan panjang pendek bacaan. Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sekian abad yang lalu. Persoalan yang muncul dan menjadi rumit ketika jarak waktu, tempat, budaya antara pembaca dan teks demikian jauh. Alquran yang diturunkan di Arab dan berbahasa Arab akan berbeda ditangkap oleh umat muslim bangsa Indonesia secara kultur. Akan tetapi, Alquran bagaimanapun adalah Kitab Allah SWT. untuk semua manusia yang mengandung nilai-nilai universal yang kontekstual untuk segala zaman. Untuk mengetahui nilai-nilai yang universal tersebut maka Alquran harus dipelajari. Hal itu sesuai dengan firman Allah SWT. Surah Al-Qomar ayat 17, yaitu: Dalam Surah An-Nahl ayat 44 Allah S WT. Berfirman: Siapapun yang mempelajari Alquran, Allah akan memudahkannya. Setiap insan dianjurkan untuk mengajarkan Alquran kepada dirinya sendiri, keluarga dan orang lain. Di samping itu juga harus memikirkan, merenungkan, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi hal itu maka tentunya harus bisa membaca Alquran dengan baik dan benar. Bagi yang belum bisa membaca Alquran. Tentunya sulit untuk mempelajari Alquran. Oleh karena

4 itu, diperlukan membaca Alquran yang tidak menyulitkan bagi siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin. Alquran terdiri dari huruf-huruf hijaiyah dan bagi pembaca harus mengetahui mana bacaan panjang dan pendek ataupun penggalan-penggalan ayat Alquran. Oleh karena itu, sebelum membacanya harus mengetahui kaidah-kaidah bacaan yang disebut Ilmu Tajwid. Di samping itu, membaca Alquran juga harus fasih agar maknanya tidak berubah. Demikian pula agar Alquran enak didengar, maka juga diharuskan dibaca dengan jelas dan tartil. Namun sebagian besar umat muslim banyak yang mengabaikan hal tersebut. Salah satu kesulitan membaca Alquran bagi siswa adalah karena ayat-ayatnya terdapat kalimat panjang, sehingga mengakibatkan kurang lancar, bahkan tidak fasih dalam membaca. Kesulitan tersebut diakibatkan karena pada tingkat dasar belum sepenuhnya memahami Ilmu Tajwid, guru biasanya mengajarkan secara praktis sehingga seringkali siswa sekedar menghafal saja. Bagi umat Islam mempelajari Alquran hukumnya wajib karena berisi ajaran-ajaran Islam tentang perintah-perintah dan segala apa larangannya supaya manusia selamat di dunia dan di akhirat. Para ulama mengatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Alquran adalah fardhu ain atau wajib bagi laki-laki maupun perempuan yang mukallaf atau dewasa. 5 Adapun hukum membaca Alquran dengan memakai aturan-aturan Tajwid adalah fardhu ain atau merupakan kewajiban pribadi. Membaca Alquran sebagai 5 Abdullah Asy ari, BA, Pelajaran Tajwid, (Surabaya: Apollo, tt), h. 7

5 sebuah ibadah harus dilaksanakan sesuai ketentuan. Ketentuan-ketentuan tersebut terangkum dalam ilmu tajwid. Dengan demikian memakai ilmu tajwid dalam membaca Alquran hukumnya wajib bagi setiap orang, tidak bisa diwakili oleh orang lain, apalagi seseorang membaca Alquran dengan tidak memakai tajwid, hukumnya berdosa. Kemampuan membaca Alquran di SMP Negeri 23 Banjarmasin ini Kebanyakan siswa masih kurang dalam memahami ilmu tajwid dikarenakan faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Orangtua nya tidak mengajarkan membaca Alquran dari kecil sehingga anak tidak fasih membaca Alquran, begitu pula dengan hukum bacaan ilmu tajwidnya, orangtua hanya sibuk bekerja dan anakpun tidak terurus lagi. Di sekolah pun masih ada siswa yang tidak bisa membaca Alquran. Seorang guru memberikan pelajaran dengan metode ceramah dan metode yang digunakan masih bersifat klasik, sehingga sebagian besar dari siswa masih kesulitan dalam memahami kaidah ilmu tajwid secara praktis. Kemampuan membaca Alquran ini merupakan dasar bagi anak guna memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam, baik bagi dirinya ataupun untuk disampaikan kepada orang lain. Dengan demikian, membaca, belajar dan mengajarkan Alquran sangat dianjurkan, bahkan merupakan tugas dan tanggung jawab umat Islam. Alasan penulis memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 23 Banjarmasin ini karena banyak masalah yang dapat diambil oleh penulis sesuai dengan judul skripsi yang penulis teliti, siswanya cerdas-cerdas mereka memiliki bakat masing-

6 masing dan banyak mendapatkan juara baik itu lomba yang berkelompok maupun yang perorangan, guru-gurunya sangat ramah. Tetapi, mengenai pembelajaran Agama Islam khususnya pembelajaran Baca Tulis Alquran (BTA) dan hukum bacaan ilmu tajwid masih kurang dan ada sebagian siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin ada yang tidak bisa membaca Alquran sama sekali. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai masalah ini dalam bentuk penelitian yang berjudul KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN DENGAN BERTAJWID PADA SISWA SMP NEGERI 23 BANJARMASIN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1. Bagaimana kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah menjawab dari pertanyaan yang telah dirumuskan, yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui Bagaimana kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin.

7 2. Mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin. D. Signifikansi penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan teoritis dan praktis sebagai berikut dan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Guru a) Memperoleh data hasil pembelajaran sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa. b) Meningkatkan hubungan (interaksi) dengan siswa dalam proses pembelajaran dalam meningkatkan membaca Alquran dengan bertajwid. c) Sebagai bahan kajian bagi guru khususnya mata pelajaran Baca Tulis Alquran. 2. Siswa a) Meningkatkan prestasi belajar siswa, seperti pemahaman, penguasaan, mutu proses dan partisipasi siswa salam kegiatan belajar mengajar. b) Meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran membaca Alquran dengan bertajwid serta

8 menumbuhkembangkan potensi dirinya mampu belajar mandiri dan sendiri secara aktif dan kreatif. 3. Sekolah a) Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran dan mutu sekolah. b) Penelitian ini sebagai pertimbangan dan pokok-pokok pikiran bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah dalam rangka peningkatan pendidikan agama Islam. c) Guru dapat menerapkan pembelajaran membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa dengan metode pembelajaran yang dapat membantu guru dalam pembelajaran PAI agar dapat memahami konsep tersebut dengan baik sehingga pembelajaran kelas lebih baik dan siswa tidak merasa bosan. E. Definisi Operasional Ada beberapa istilah dalam memudahkan dan menghindari kesalah pahaman dalam mengartikan judul, maka perlu dijelaskan mengenai istilah yang ada, yaitu: 1. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, atau kuasa melakukan sesuatu. 6 Kemampuan yang dimaksud adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana siswa dapat membaca Alquran dengan bertajwid. 6 Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7

9 2. Tajwid adalah ilmu tentang kaidah (makhraj dan sifatnya) serta caracara membaca Alquran dengan baik dan benar. 7 Tajwid yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah pembelajaran tajwid dari materi hukum nun mati dan tanwin sampai hukum bacaan mad. Jadi, Kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid adalah kesanggupan, kecakapan dan kekuatan untuk membaca kalam Allah SWT yang diturunkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sesuai dengan kaidah baik berupa makhraj huruf dan tajwid yang benar, sehingga bacaan Alquran akan terdengar lebih baik, indah dan tentunya menjadi tambahan nilai ibadah bagi kita. F. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul di atas, yaitu: 1. Belajar membaca Alquran dengan bertajwid merupakan kewajiban yang utama bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan dan merupakan kegiatan yang amat positif. 2. Memberikan pengetahuan bagi siswa yang belum fasih dan belum tahu mengenai Ilmu Tajwid bahwa Ilmu Tajwid itu penting untuk dipelajari bagi setiap muslim. 3. Memberikan pengetahuan tentang kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid pada siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin. 7 http://bukuinsfirasi.blogspot.co.id/2014/08/pengertian -tajwid.html?m=1, dikutip tanggal 04 januari 2016

10 G. Sistematika penulisan Sistematika yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian, sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, definisi operasional, alasan memilih judul dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teoritis, menjelaskan tentang kemampuan Alquran dengan bertajwid pada siswa SMP Negeri 23 Banjarmasin yang berisikan tentang: Pengertian kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid, pentingnya kemampuan membaca Alquran dengan bertajwid, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam membaca Alquran dengan bertajwid. BAB III Metode penelitian, berisikan; jenis dan pendekatan, subjek dan objek penelitian, desain penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data serta prosedur penelitian. BAB IV Hasil Penelitian berisikan populasi dan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, konsep pengukuran, teknik pengolahan data dan analisis data dan tahapan penelitian. BAB V Penutup yang berisikan simpulan dan saran-saran.