DESAIN RANGKAIAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM CHARGING LAMPU PENERANGAN LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI KOTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

Desain dan Implementasi Tapped Inductor Buck Converter dengan Metode Kontrol PI pada Rumah Mandiri

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

Perancangan dan Implementasi Multi-Input Konverter Buck Untuk Pengisian Baterai Menggunakan Panel Surya dan Turbin Angin

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

DESAIN BATTERY CHARGER DENGAN EFFISIENSI OPTIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PI-Fuzzy

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENAIK TEGANGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI KY CONVERTER DAN BUCK- BOOST CONVERTER

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

RANCANG BANGUN CHARGER DENGAN KASKADE FLYBACK DAN BUCK KONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

RANCANG BANGUN BIDIRECTIONAL CONVERTER MENGGUNAKAN KONTROL PROPORTIONAL-INTEGRAL UNTUK SISTEM PENGEREMAN REGENERATIF

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Studi Analisa Synchronous Rectifier Buck Converter Untuk Meningkatkan Efisiensi Daya Pada Sistem Photovoltaic

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

SWITCH MODE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER Surya Indrajati 1,Ir.Moh.Zaenal Effendi,MT. 2 1

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

MEMAKSIMALKAN DAYA PHOTOVOLTAIC SEBAGAI CHARGER CONTROLLER

H. Suryoatmojo. Kata-kata kunci : Lithium Polymer, Dual Induktor, Penyeimbang SOC Baterai.

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Desain Dan Implementasi Penyeimbang Baterai Lithium Polymer Berbasis Dual Inductor

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

Politeknik Negeri Bandung

BAB III 1 METODE PENELITIAN

SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) PANEL SURYA MENGGUNAKAN PERTURB AND OBSERVE SEBAGAI KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER Mochamad Firman Salam

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Lampu Taman Menggunakan Tenaga Surya Melalui Kontroler Logika Fuzzy

Desain dan Implementasi Konverter DC-DC Rasio Tinggi Berbasis Pensaklaran Kapasitor dan Induktor Terkopel untuk Aplikasi pada Photovoltaic

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

Desain dan Simulasi Konverter Boost Multilevel sebagai Catu Daya Kendaraan Listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

BAB II LANDASAN SISTEM

Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Rancang Bangun Inverter Multipulsa untuk Beban Penerangan Rumah Tangga Jenis Lampu Pijar

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan, dari mulai jam, perangkat portabel hingga mobil listrik yang mulai

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PENERANGAN DAN MOTION DETECTOR SEBAGAI PROTEKSI KERAMBA PADA SENTRA BUDIDAYA IKAN

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

Pengaturan Switching Boost Converter Menggunakan Logika Fuzzy pada Sistem Solar Cell Sebagai Tenaga Alternatif

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

PEMBUATAN DC CHOPPER TIPE BOOST BERBASIS TRANSISTOR SC2555

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Perbaikan Performa DC-Link Inverter Satu Fasa Menggunakan Interleaved DC-DC Boost Konverter pada Aplikasi Photovoltaics

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Sistim Elektronika Analog

Perancangan Boost Converter Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Transkripsi:

DESAN RANGKAAN BUCK-BOOST CONVERTER PADA SSTEM CHARGNG LAMPU PENERANGAN LNGKUNGAN PONDOK PESANTREN D KOTA MALANG Muhamad Rifa i 1 email:abirifai005@gmail.com, Beauty Anggraheny kawanty email:beauty_ikawanty@yahoo.co.id 1, Jurusan Teknik Elektro, Prodi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Malang Pesantren Tinggi Al-Aimmah yang berlokasi di pinggir barat Kota Malang, berada pada kawasan yang masih dikelilingi dengan sawah dan tegalan. Pemukinan penduduk juga masih jarang sehingga pondok tersebut membutuhkan pengamanan yang baik. Terlebih lagi di malam hari, lingkungan sekitar pesantren masih gelap, sedangkan kemampuan pesantren untuk menyediakan penerangan lingkungan juga masih terbatas. Penulis membangun sistem lampu penerangan lingkungan menggunakan energi photovoltaik. Lampu penerangan lingkungan memerlukan rangkaian pengisi baterai yang digunakan sebagai sumber energi pada saat malam hari. Rangkaian pengisi baterai yang dipilih adalah rangkaian dengan topologi Buck-Boost Converter dan menggunakan kontrol proporsional. Hasil rancangan dan implementasi adalah: Metode Proportional Control pada pengaturan duty cycle buckboost berfungsi untuk mencapai setpoint dengan waktu 0.5s saat pengukuran 1V (saat charging). Pengaturan duty cycle pada kontrol Buckboost Converter akan menambah efisiensi pada saat charging baterai 13.1%. Proses charging dengan menggunakan rangkaian Buckboost Converter dengan beban charging baterai 7 AH, tegangan awal 11.34V dalam waktu 90 menit tegangan menjadi 11.74 V dengan tegangan sumber 11.9V. Pada saat tegangan awal 10.19V menjadi 10.39V dengan tegangan sumber 10.9V(boost mode). Kata kunci : lampu penerangan lingkungan, buck-boost converter, prooprtional control 1. Pendahuluan Cahaya menjadi kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Manusia dapat melihat dan beraktifitas dengan baik dan mengenali lingkungan dengan baik apabila tersedia cahaya yang cukup (Dora dan Nilasari. 011). Manusia yang harus beraktifitas di malam hari, mereka juga membutuhkan tambahan cahaya sebagai penerangan agar aktifitas di sekitar lingkungannya tetap bisa dilaksanakan. Aktivitas malam hari seperti penjagaan keamanan juga membutuhkan tambahan penerangan yang memadai agar adanya aktivitas yang tidak dikehendaki dapat segera terdeteksi oleh penjaga keamanan. Pesantren Tinggi Al-Aimmah yang berlokasi di pinggir barat Kota Malang, berada pada kawasan yang masih dikelilingi dengan sawah dan tegalan. Pemukinan penduduk juga masih jarang sehingga pondok tersebut membutuhkan pengamanan yang baik. Terlebih lagi di malam hari, lingkungan sekitar pesantren masih gelap, sedangkan kemampuan pesantren untuk menyediakan penerangan lingkungan juga masih terbatas. Keterbatasan penerangan juga telah berdampak buruk bagi pesantren. sejak tahun 010, telah terjadi tindak pencurian di kompleks pesantren sebanyak 10 kali. C-8 Semua kejadian tersebut terjadi pada malam hari. Selain itu juga telah dipergoki orang mencurigakan yang masuk ke dalam lingkungan pesantren pada malam hari. Fakta ini semakin menguatkan kebutuhan pesantren terhadap tambahan penerangan untuk lingkungan sekitar pesantren. Usaha penambahan penerangan telah dilakukan oleh pihak pesantren. Akan tetapi sejauh ini usaha belum bisa maksimal disebabkan oleh beberapa kendala seperti daya listrik PLN yang terbatas, cakupan wilayah pesantren yang cukup luas, serta penerangan dari lingkungan sekitar yang belum ada. Oleh karena itu bantuan terhadap penyediaan penerangan yang tidak bersumber dari PLN seperti penerangan dengan lampu energi matahari sangat dibutuhkan..dasar Teori.1 Photovoltaik Photovoltaic adalah bahan semikonduktor yang dapat melepas electron apabila ada rangsangan dari sinar matahari yang kemudian membentuk arus listrik. Bahan semikonduktor yang sering dipakai oleh sel photovoltaic adalah silicon, di dalam silicon paling tidak terdapat dua lapisan yaitu lapisan bermuatan positif dan bermuatan negatif, yang kemudian ada gerbang diantara dua lapisan tersebut, dimana

gerbang itu akan terbuka apabila ada rangsangan dari cahaya matahari, sehingga membentuk suatu aliran elektron atau arus searah (DC). Besar gerbang berbanding lurus dengan banyaknya intensitas cahaya matahari yang masuk. Dikarenakan besarnya arus yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas cahaya matahari, maka tidak sama antara kondisi cuaca cerah dan kondisi mendung, sehingga bisa dikondisikan besarnya arus yang dihasilkan berbanding lurus dengan berat jenis awan yang memantulkan sinar dari matahari. diode Dm mendapat bias mundur arus masukan, yang bertambah mengalir melalui inductor L dan transistor Q1. Selama mode, transistor Q1 di-off-kan. Dan arus mengalir melalui induktor L, diteruskan ke C, Dm dan ke beban. Energi yang tersimpan di dalam induktor L akan ditransfer ke beban. Dan arus induktor akan berkurang sampai transistor Q1di-ONkan lagi pada siklus berikutnya. Gambar 3. Rangkaian Buck-Boost dengan Analisa Tertutup Pada Gambar 3 menunjukkan rangkaian buckboost dalam keadaan mosfet Q1 ON. Hal ini menyebabkan diode bekerja reverse sehingga arus akan mengalir ke induktor L. Dengan adanya arus yang mengalir ke induktor maka terjadi pengisian arus pada induktor sehingga arus induktor (L) naik. Gambar 1. Photovoltaik dan Spesifikasi. Buck-Boost Konverter Buck-boost merupakan salah satu regulator mode switching menghasilkan tegangan keluaran yang lebih kecil atau lebih besar dibanding tegangan masukannya. Gambar adalah rangkaian Buck-Boost secara umum. (MH. Rashid. 007) Gambar 4. Rangkaian Buck-Boost dengan Analisa Terbuka Pada Gambar 4 menunjukkan rangkaian buckboost dalam keadaan mosfet Q1 OFF. Hal ini menyebabkan dioda bekerja forward sehingga arus mengalir L, C, Dm dan beban. Energi yang tersimpan di induktor mengalami discharging. Regulator Buck- Boost menghasilkan tegangan keluaran yang terbalik tanpa memerlukan trafo, mampu menghasilkan tegangan keluaran lebih rendah ataupun lebih tinggi dari tegangan masukan dan memiliki efisiensi yang tinggi. Besar tegangan keluaran tergantung pada duty cycle Gambar. Rangkaian Buck-Boost Konverter Prinsip kerja rangkaian ini dibagi menjadi mode. Selama mode 1, transistor Q1 di ON-kan dan C-9.3 Kontrol Proporsional PD (dari singkatan bahasa nggris: Proportional ntegral Derivative controller) merupakan kontroler untuk menentukan presisi suatu

sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem tersebut. Setelah menentukan nilai duty cycle. Selanjutnya adalah menentukan nilai induktor dengan menggunakan persamaan di bawah ini. Nilai induktor: L V Vout V V in min 1 F V out V V V F in L 1 () f min L 0% (3) Gambar 5. Blok Diagram Proportional Control Proportional control jika G(s) = kp, dengan k adalah konstanta. Jika u = G(s) e maka u = Kp e dengan Kp adalah Konstanta Proportional. Kp berlaku sebagai Gain (penguat) saja tanpa memberikan efek dinamik kepada kinerja kontroler. Penggunaan proportional control memiliki berbagai keterbatasan karena sifat kontrol yang tidak dinamik ini. Walaupun demikian dalam aplikasi-aplikasi dasar yang sederhana proportional control ini cukup mampu untuk memperbaiki respon transien khususnya rise time dan settling time. (Curtis D. Johnson. 000). 3.Perancangan Buck-Boost Converter Perancangan Buckboost Converter dimulai dengan penentuan tegangan minimal dan tegangan maksimal dari masukan Buckboost Converter. Desain Buckboost Converter memiliki tegangan minimial 10 V dan maksimal 0 V. Arus yang dikehendaki A, dan frekuensi 40kHz. Setelah mengetahui parameter selanjutnya dapat menentukan duty cycle untuk batas waktu buck dan boost. V out V in D 0.583 D 1 D D 14 10 1 D D 1.4 1 D 1.4.4D.Resistansi Beban: (1) Vo R (1) 14 R R 7 C-30 V o V s RD (4) Sebelum menentukan nilai induktor, maka perlu dicari terlebih dahulu arus yang mengalir pada induktor. Persamaan 3 dan 4 mencari arus rata-rata yang akan mengalir pada induktor yang akan mempengaruhi ukuran diameter kawat yang akan digunakan pada induktor Nilai Arus nduktor: Vo V RD s 14 10 7 0.583 196 40.81 4.80 A Gap/Delta nductor Current Value : L 3.7510 L 1.5610 0% 0.96A 0. 4.80 Nilai nduktor : 1 Vin 1 min L Vout VF f Vout VF Vin V min L 1 10 1 L 14 1 40000 14 110 0.96 3 4 0.41.041 H L 156uH Nilai Kapasitor: VO 0.1% VO 0. 001VO (5) V O V O 0.00114 0.014 Vo D Vo (6) RCf

140.583 0.014 7C 40000 140.583 C 70.014 40000 8.16 C 390 C 0.0008F C 08uF Frekuensi pada Buckboost Converter berpengaruh pada ukuran dari tiap komponen terutama nilai dari induktor dan kapasitor. nduktor dan kapasitor sangat berpengaruh pada kinerja Buckboost Converter dengan Continous Current Mode (CCM). Dari hasil perhitungan di atas maka di dapat komponen sebagai berikut: Tabel 1 Tabel komponen Buckboost Converter No Nama Komponen Jenis Komponen 1 Mosfet P-Channel RF9540 nduktor 156uH 3 Dioda Mur1560 4 Kapasitor 00uF 5 Beban Aki 7AH Dioda yang digunakan tipe MUR 1560 dengan diode fast switching dengan kecepatan switching lebih dari 1MHz sehingga mendukung untuk DC - DC Converter. Kapasitor yang di dapat 038uF menggunakan 00uF dengan toleransi, berfungsi untuk menyimpan muatan dari induktor. Gambar 7. Kurva Respon Rangkaian Buck-boost Converter Dengan metode Zeiger - Nichols dengan pendekatan kurva respon Kp = T/L Kp = /6.5 G G ( s) ( s) = 0.3s Ls Ke Ts 1 6.5s 0.3e s 1 Dari hasil transfer function dimasukan ke dalam fungsi di simulink sebagai berikut : Gambar 8. Blok Diagram Transfer Function Metode Zeigler-Nichols Setelah mendesain simulasi transfer function di simulink matlab maka dapat di hasilkan sebuah gambar kurva respon dari transfer function. Gambar 6. Rangkaian Buck-boost Converter Gambar 9. Kurva Respon Hasil dari Transfer Function Desain Kontroller: Respon rangkaian terhadap fungsi step diambil menggunakan osiloskop dan ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 10. L dan T dari Kurva Respon Hasil dari Transfer Function Didapatkan nilai dari kurva di atas : L =1 T= C-31

T Kp (7) L Kp 1 Kp Dari nilai Kp yang diperoleh dapat disimulasikan dengan simulink untuk mengetahui respon. Hasil tuning parameter proporsional dengan menggunakan metode kurva respon Zeigler-Nichols pada respon tegangan di peroleh nilai Kp=. 4.Hasil dan Pembahasan 4.1 Pengujian Photovoltaik Pengujian photovoltaik bertujuan untuk mengetahui karakteristik tegangan dan arus pada photovoltaic 0WP sebagai sumber energi lampu penerangan lingkungan pondok pesantren. Peralatan yang digunakan antara lain adalah: Photovoltaic 0WP, Resistor 10Ω/5W, Avo Digital krisbow KW06-70, dan kabel konektor. Rangkain pengujian ditunjukkan pada Gambar 11. PHOTOVOLTAC hasil pengukuran 19V ini tegangan mampu mendekati tegangan optimal dari Photovoltaic. 4. Pengujian Rangkaian Buck-Boost Converter Proses pengisian baterai pada lampu penerangan lingkungan pondok pesantren menggunakan rangkaian Buck-Boost converter untuk menjaga tegangan agar mampu mengisi baterai. baterai yang digunakan sebagai sumber energi untuk lampu. Tujuan pengujian rangkaian ini adalah untuk mengetahui kemampuan rangkaian menghasilkan tegangan yang sesuai dengan kebutuhan pengisian baterai, baik ketika tegangan pada photovoltaic cukup ataupun pada saat tegangan berkurang karena berkurangnya intensitas sinar matahari. Blok rangkaian pengujian Buck-Boost converter ditunjukkan pada Gambar 13. Photovoltaic Buckboost Mikrokontroler BEBAN AVO Gambar 13. Pengujian Photovoltaik Dari hasil percobaan di dapatkan data sebagai berikut : AVO + - Gambar 11. Rangkaian Pengujian Photovoltaik Setelah melakukan pengukuran dan pengambilan data didapatkan hasil Grafik sebagai berikut : Tabel. Uji Coba Buckboost Converter No Vin Duty Vout pengukuran Vout perhitungan Mode 1 11.9 5 0.3 0.63 Buck 11.9 10 0.6 1.3 Buck 3 11.9 15 0.7.1 Buck 4 11.9 0 3.98 Buck 5 11.9 5 7. 3.97 Buck 6 11.9 30 8.1 5.11 Buck 7 11.9 35 8.47 6.4 Buck 8 11.9 40 8.96 7.95 Buck Gambar 1. Pengujian Photovoltaik Berdasarkan hasil ujicoba menunjukan bahwa hasil output dari Photovoltaic sesuai dengan spesifikasi dari Photovoltaic 0WP. Pada saat cahaya matahari maksimal tegangan mampu mencapai 19V dengan arus beban 10Ω/5W 0.15A. Dari tegangan 9 11.9 45 10. 9.75 Buck 10 11.9 50 11.9 11.9 Same 11 11.9 55 13.5 14.57 Boost 1 11.9 60 15.5 17.88 Boost C-3

13 11.9 65 16.6.14 Boost 14 11.9 70 18.07 7.81 Boost Gambar 14. Grafik Tegangan Masukan dan Keluaran Buck-Boost Converter Berdasarkan pengujian rangkaian Buck-Boost mampu menurunkan tegangan pada duty cycle 5 s.d. 45 persendan mampu menaikkan tegangan pada duty cycle 55 s.d. 70 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rangkaian Buck-Boost bisa dan mampu digunakan sebagai rangkaian charging baterai. 4.3 Pengujian Proportional Control pada Buck- Boost Converter Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk respon yang dihasilkan buckboost converter dengan adanya proportional control. Gambar 16. Hasil Uji Coba Buckboost Converter Proportional Control Berdasarkan hasil percobaan didapat grafik respon yang berbeda dengan diberi Proportional control pada buckboost converter. Buckboost converter dengan Kp = mampu mencapai tegangan dengan waktu 0.5s. Diharapkan dengan proportional control akan mempercepat respon dari buckboost converter guna mencapai tegangan yang diingikan. Tabel 3. Daya yang Dihasilkan Buckboost Converter No Vin Vout Arus (ma) P (mw) 1 10 10.4 5 5 11 11.13 11 1.43 3 1 11.7 0 34 4 13 11.87 30 356.1 5 14 1.03 35 41.05 6 15 1.04 60 7.4 7 16 1.06 80 964.8 8 17 1.07 80 965.6 9 18 1.1 80 968 10 19 1.1 80 968 Gambar 15. Hasil Uji Coba Buckboost Converter Tanpa Proportional Control Dari hasil uji coba buckboost converter waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tegangan DC stabil adalah 3.0s. Hasil ini untuk bisa diaplikasikan namun memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai tegangan yang diinginkan apabila terjadi perubahan tegangan pada input dari buckboost converter. 11 0 1.1 10 145 4.4 Pengujian Converter Untuk Pengisian Baterai Setelah uji coba rangkaian buckboost converter dengan beban resistor selanjunya pengujian dilanjutkan dengan Buckboost converter untuk proses pengisian baterai. Tabel 4. Uji coba rangkaian buckboost converter dalam pengisian baterai. Teg. Teg. Teg. Teg. Lama No akhir nput Con Awal bat Pengisian baterai 1 18V 1.1 11.33 11.7 65 menit C-33

1V 1.05 11.34 11.74 93 menit 3 14V 1.1 11.3 11.39 78 menit 4 11V 11.87 10.19 10.9 57 menit Setelah uji coba menggunakan rangkaian charger didapatkan data bahwa converter pada saat tegangan rendah 1V kemudian dinaikkan dengan mode boost arus menjadi lebih kecil sehingga pengisian baterai menjadi lebih lama. Karena arus yang dihasilkan dari photovoltaic maksimal 1 A pada kondisi intensitas yang di tangkap sangat berperngaruh pada sistem charge. H_TNGGAL_TPE_TOWNHOUSE_D_PER KOTAAN_PADAT_PENDUDUK.pdf Muhammad H. Rashid.007. Power Electronics SECOND Edition,Englewood Cliff, New Jersey Curtis D. Johnson, Process Control nstrumentation Technology, Prentice Hall, New Jersey, 000. Mode buck lebih optimal pada saat tegangan pada photovoltaic maksimum sehingga arus besar kemudian proses pengisian baterai menjadi lebih cepat. Dengan menggunakan rangkaian dasar buckboost converter sudah mampu menyediakan energi untuk sistem lampu penerangan lingkungan pondok pesantren. 5. Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil pengujian rangkaian buck-boost converter untuk lampu penerangan lingkungan pondok pesantren: Metode Proportional Control pada pengaturan duty cycle buckboost berfungsi untuk mencapai setpoint dengan waktu 0.5s saat pengukuran 1V (saat charging). Pengaturan duty cycle pada kontrol Buckboost Converter akan menambah efisiensi pada saat charging baterai 13.1% Buckboost Converter sebagai rangkaian charging baterai dalam sistem lampu penerangan lingkungan pondok pesantren dapat bekerja dengan baik. Proses charging dengan menggunakan rangkaian Buckboost Converter dengan beban charging baterai 7 AH, tegangan awal 11.34V dalam waktu 90 menit tegangan menjadi 11.74 V dengan tegangan sumber 11.9V. Pada saat tegangan awal 10.19V menjadi 10.39V dengan tegangan sumber 10.9V(boost mode). Disarankan untuk menggunakan topologi konverter lainnya guna diperoleh efisiensi charging yang lebih tinggi. Daftar Pustaka: Dora, PE. dan PF. Nilasari. 011. Pemanfaatan Pencahayaan Alami Pada Rumah Tinggal Tipe Townhouse Di Surabaya. http://repository.petra.ac.id/1547/5/pemanf AATAN_CAHAYA_ALAM_PADA_RUMA C-34