Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. di perusahaannya, maka perusahaan tersebut dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah pertanahan di Indonesia telah berkembang menjadi

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah-masalah sumber daya manusia secara historis dapat ditinjau dari

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seperti yang tercantum di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI PERUSDA PERCETAKAN KLATEN

PENDAHULUAN. organisasi baik organisasi swasta maupun pemerintah untuk mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan dapat mengakomodasikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M. 06. PR. 07.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik dan benar adalah cara untuk

I. PENDAHULUAN. material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang. organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jenis jasa

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

Oleh : Putri Prasetyawati K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. besar asset yang dimiliki perusahaan tersebut, salah satu aset penting dalam

I. PENDAHULUAN. publik, penilaian kinerja juga bermanfaat untuk: meningkatkan efisiensi dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BABI PENDAHULUAN. Penelitian tentang perilaku organisasi sudah banyak dilakuk:an,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. Entin Sukmawati, 2013 Pengelolaan Seni Tari Di Lingkungan Seni Family Group Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme kerja yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. unsur pelaksanaan / penyelenggara tugas tugas / pekerjaan guna pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan bak regional, nasional maupun global. dimiliki perusahaan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

I. PENDAHULUAN. 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan. strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BABI PENDAHULUAN. alat canggih dapat menyelesaikan masalah, tanpa. adanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik maka tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan-perusahaan tumbuh dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB V PENUTUP. kesimpulan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 7 (tujuh) variabel

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi apapun bentuk dan tujuannya merupakan gabungan dari

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I. organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh kinerja pegawai atau karyawan. memberikan waktu, tenaga dan usahanya untuk memperoleh apa yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006 Retno Andamsari Kurniasih K.7402129 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan kodratnya, manusia mempunyai kedudukan sebagai makhluk individu dan sosial. Manusia sebagai makhluk individu berarti manusia dengan segala potensi yang ada dalam dirinya (cipta, rasa dan karsa). Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa manusia mempunyai keterbatasan kemampuan, tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh manusia, baik secara fisik maupun mental dan adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan untuk bekerjasama dengan orang lain, maka manusia masuk ke dalam organisasi tertentu, baik di lingkungan pemerintah maupun di kalangan swasta. Organisasi merupakan wadah berkumpulnya sekelompok orang, yang didalamnya terdapat kegiatan saling mempengaruhi orang-orang yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa peran organisasi semakin nyata dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat, apalagi dalam perkembangan masyarakat yang makin kompleks dengan tuntutan terhadap kebutuhan yang semakin mendesak. Hal tersebut tampak dengan adanya

2 keterkaitan individu dan organisasi dengan intensitas tinggi yang telah menunjukkan makin pentingnya organisasi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Bertitik tolak dari pandangan bahwa manusia merupakan unsur terpenting dari organisasi beserta seluruh segi dan prosesnya maka usaha untuk lebih memperhatikan unsur manusia dengan segala keperluannya dirasa sangat perlu. Demikian halnya dalam lingkup dinas pemerintahan, untuk mewujudkan tujuan organisasinya, maka segenap unsur yang terlibat didalamnya baik pimpinan maupun pegawai harus dapat bekerja dan bekerjasama dengan baik, sebagai upaya penciptaan aparatur pemerintahan yang memiliki integritas moral tinggi dan berkompeten dalam menciptakan Good Governance dan pelayanan publik. Mengacu dari kenyataan ini, sudah seharusnya para pimpinan pada dinas pemerintahan harus memberikan perhatian yang lebih dan menganggap manusia sebagai aspek terpenting yang terus menerus memerlukan pembinaan dan pengelolaan yang baik. Untuk melaksanakan kegiatan pemerintah dan pembangunan dalam mencapai tujuan nasional, maka diperlukan aparatur pemerintahan yang memiliki kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945, negara, serta bertangung jawab sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan masyarakat negara. Oleh karena itu setiap pegawai negeri diharapkan mempunyai kemampauan yang dapat diandalkan, hal ini dimaksudkan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam pencapaian tujuan tersebut terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Namun yang paling berperan adalah faktor manusia yang ada didalamnya. Sedangkan faktor yang lainnya hanya sebagai penunjang kerja manusia. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada bagaimana kepemimpinan mampu melaksanakan berbagai fungsinya dan memainkan peranannya yang krusial. Menurut Daft (2001:50) kepemimpinan diartikan sebagai Kemampuan mempengaruhi orang yang mengarah kepada pencapaian tujuan. Peranan itu tampak jelas apabila dikaitkan dengan keharusan berinteraksi dengan lingkungan yang selalu berubah dan berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seorang pimpinan harus mampu mempengaruhi,

3 menggerakkan dan mengontrol pegawainya dalam melaksanakan aktivitas kerja di organisasi. Hal ini berpengaruh pada keberhasilan organisasi dalam menghadapi perkembangan masyarakat dewasa ini. Kepemimpinan pada dinas pemerintahan, adalah kepemimpinan pada umumnya, hanya saja situasi dan kondisi yang melatarbelakangi adalah situasi dan kondisi pemerintahan. Keberhasilan pimpinan dalam memimpin bawahannya dapat merupakan modal penting baginya untuk menjadi pemimpin yang efektif pada suatu organisasi. Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah dengan mempelajari situasi baru yang dihadapinya dan menyesuaikan teknik, perilaku dan gaya kepemimpinannya dengan situasi nyata yang dihadapinya. Sondang P. Siagian (1999 : 129) menyatakan bahwa Efektivitas kepemimpinan pada tingkat yang sangat dominan ditentukan oleh kemampuannya untuk membaca situasi yang dihadapi dan menyesuikan gaya kepemimpinannya sedemikian rupa agar cocok dan mampu memenuhi tuntutan situasi yang dihadapi itu. Penyesuaian gaya kepemimpinan itu antara lain dalam kemampuannya menentukan ciri-ciri kepemimpinan mana dan perilaku tertentu yang mana memperoleh bobot yang besar karena dituntut oleh situasi tertentu. Kepemimpinan dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan memenuhi tuntutan situasi yang dihadapi disebut dengan kepemimpinan situasional. Kepemimpinan situasional sebagai salah satu aspek yang dominan dan krusial dalam upaya meningkatkan loyalitas kerja pegawai, terkait dua hal yang perlu disororti yaitu : gaya yang situasional dikaitkan dengan tugas dan hubungan, serta gaya yang dikaitkan dengan tingkat kematangan para bawahannya. Dalam menentukan secara tepat kondisi pegawai serta menyesuaikan kebutuhannya dengan gaya yang tepat, maka pegawai akan merasa senang dan dihargai dalam melakukan setiap tugas yang telah diberikan pimpinan kepadanya. Sehingga ia akan memiliki sikap loyal pada organisasi, seperti yang disyaratkan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang berdampak pada tercapainya tujuan organisasi. Demikian halnya dalam menumbuhkan loyalitas kerja pegawai di Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta, pimpinan memegang peranan penting

4 dalam mengarahkan dan menggerakkan bawahannya. Loyalitas kerja adalah sebagai suatu sikap kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati peraturan yang berlaku di dalam suatu organisasi serta sanggup melakukan tugasnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Sehingga gaya kepemimpinan yang diterapkan seorang pimpinan harus bisa mendukung pola-pola peningkatan loyalitas kerja pegawai terhadap organisasi. Dengan demikian sangat penting bagi pimpinan di Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta untuk berusaha menimbulkan perasaan loyal pada para pegawainya. Dengan loyalitas kerja yang tinggi pegawai akan lebih menjaga, melestarikan dan mengembangkan organisasinya. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : PERANAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PARIWISATA SENI DAN BUDAYA KOTA SURAKARTA TAHUN 2006. B. Perumusan Masalah Suatu penelitian diadakan karena ada masalah yang mana peneliti terdorong untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah menurut Winarno Surachmad (1994:34) adalah Setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya. Masalah dalam penelitian bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperoleh melalui kepustakaan. Dengan perumusan masalah yang jelas seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data yang diperlukan. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas dan dengan pertimbangan agar terarah pada penyelesaian masalahnya, maka peneliti membuat perumusan masalah : 1. Bagaimana peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006?

5 2. Usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006? 3. Hambatan apa saja yang dihadapi dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006? 4. Bagaimana pemecahan masalah dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut? C. Tujuan Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan manusia pasti memiliki tujuan, yang dapat menjadikan proses suatu kegiatan jelas dan terarah. Tanpa tujuan yang jelas, maka kegiatan tertentu tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. Tujuan dari penelitian disini adalah untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut di atas. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk mendeskripsikan tentang peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006. 2. Untuk mendeskripsikan tentang usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan pimpinan dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006. 3. Untuk mendeskripsikan hambatan apa saja yang ditemui pimpinan dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006. 4. Untuk mendeskripsikan pemecahan masalah yang harus dilakukan pimpinan dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta tahun 2006.

6 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan manfaat praktis dalam memecahkan masalah. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut : a. Dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada seluruh pimpinan dan staf Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta mengenai peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas tersebut. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kota Surakarta dalam menentukan kebijaksanaan organisasi selanjutnya. c. Memberikan bahan kajian kepada peneliti lain mengenai peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai untuk dikembangkan lebih lanjut. d. Memberikan bahan kajian kepada pembaca mengenai peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai.