PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 08 TAHUN 2006 T E N T A N G PENETAPAN ESELON KEPALA TATA USAHA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH UMUM DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang : a.bahwa sebagai tindak lanjut Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 jo 13 Tahun 2002 dan Nomor 8 Tahun 2003 jo Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 40/KEP/M.PAN/4/2003 dan Nomor 53/KEP/M.PAN/6/2003 jo Pasal 12, 21 dan 23, maka penetapan jabatan struktural Tata Usaha SLTP, SMU dan SMK Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat dianggap perlu untuk ditetapkan statusnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penetapan Eselon Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat. Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 11. Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 Tentang Kewenangan Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2001 Nomor 03); 12. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2001 Tentang Pemerintah Kabupaten (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2001 Nomor 12); Memperhatikan : 1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 40/KEP/M.PAN/4/2003 Tentang Penetapan Eselon Kepala Tata Usaha SLTP dan SMU; 2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53/KEP/M.PAN/6/2003 Tentang Penetapan Eselon Kepala Tata Usaha SMK. 3. Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-160/A/2002 Tanggal 19 September 2002 Tentang Pembayaran Kekurangan Atas Kenaikan Tunjangan Tenaga Kependidikan Tahun Anggaran 2002. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT dan BUPATI KUTAI BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENETAPAN ESELON KEPALA TATA USAHA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH UMUM DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 2
1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Barat. 2. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Kutai Barat; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Barat; 7. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat; 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat; 9. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana operasional Dinas Pendidikan sebagian kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat yang berkedudukan di Kecamatan setempat; 10. Sekolah Negeri adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) berupa Sekolah Lanjutan Tingkat Negeri yang merupakan satuan kerja operasional Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat; 11. Kepala Sekolah Negeri adalah Kepala-Kepala Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri yang merupakan jabatan fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang dan atau Kepala Bagian Tata Usaha; 12. Tata Usaha Sekolah Negeri adalah pengelola ketatausahaan Sekolah Lanjutan Tingkat Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat; 13. Kepala Tata Usaha Sekolah Negeri adalah Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Negeri selaku Pejabat Struktural dan Pejabat Struktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah Negeri; 14. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan eselon Kepala Tata Usaha Sekolah Menengah Tingkat Negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Tata Usaha Sekolah Negeri mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan tugas Sekolah Negeri di bidang perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta pelayanan administrasi umum meliputi pengelolaan tata usaha rumah tangga dan perlengkapan, kepegawaian serta keuangan dan penyusunan anggaran; (2) Tata Usaha Sekolah Negeri dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha Sekolah Negeri yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah Negeri; 3
(3) Tata Usaha Sekolah Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah menengah Kejuruan (SMK) Negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat. Pasal 4 (1) Memfasilitasi rencana penyusunan program kerja sekolah negeri sebagai pedoman pelaksanaan tugas; (2) Menggkoordinasikan Kelompok Jabatan Fungsional dan Pejabat non Struktural dan melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang baik; (3) Membagi tugas dengan memberi petunjuk kepada pejabat non struktural bawahannya termasuk PokJabFung sesuai ketentuan kebijakan atasan dan ketentuan Perundang- Undangan yang berlaku; (4) Menyelia pelaksanaan dan menilai prestasi kerja bawahannya untuk dijadikan bahan kajian dalam membina dan pengembangan karier oleh atasan; (5) Menelaah Peraturan Perundang-Undangan di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan Sekolah Negeri; (6) Menyelenggarakan kegiatan persuratan, kerumahtanggaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan di lingkup Sekolah Negeri; (7) Menyusun rencana anggaran, pengadaan, penempatan peralatan, mutasi dan pengembangan pegawai serta dan penerimaan anak didik Sekolah Negeri sesuai dengan kebijakan atasan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; (8) Memberikan pelayanan teknis di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan lingkup Sekolah Negeri; (9) Membantu dan memfasilitasi Kepala Sekolah Negeri dalam mengevaluasi pelaksanaan kurikulum, pendayagunaan sarana dan prasarana Sekolah Negeri serta pemerataan dan pelaksanaan penataan guru negeri; (10) Membantu dan memfasilitasi Kepala Sekolah Negeri menyusun rencana program pelaksanaan evaluasi belajar mengajar (Cawu, Semester, EBTA/EBTANAS) sesuai ketentuan kebijaksanaan dan Perundang-Undangan yang berlaku; (11) Membantu dan memfasilitasi Kepala Sekolah Negeri dalam merencanakan kebutuhan pengadaan dan penempatan tenaga pendidik/guru Sekolah Negeri serta mengevaluasi dan pengendalian keterlaksanaan program pendidikan dan pengajaran Sekolah Negeri; (12) Menyusun laporan kegiatan tugas ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan perlengkapan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas dan bahan laporan lebih lanjut atasan kepada Kepala Dinas; (13) Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan dan didelegasikan Kepala Sekolah Negeri. BAB IV TATA KERJA Pasal 5 (1) Dalam menyelenggarakan tugasnya Kepala Tata Usaha Sekolah Negeri wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik kedalam maupun keluar lingkup tugasnya; (2) Kepala Sekolah Tata Usaha dalam lingkup Sekolah Negeri bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan petunjuk dan bimbingannya untuk kelancaran tugas bawahannya; (3) Setiap pejabat non struktural dalam lingkup Sekolah Negeri wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha serta menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas; (4) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Tata Usaha dari bawahannya langsung dan atau Kelompok Jabatan Fungsional wajib diolah dan dipertanggungjawabkan sebagai bahan laporan lebih lanjut secara periodik kepada Kepala Sekolah Negeri. BAB V 4
KEPEGAWAIAN Pasal 6 Kepala Tata Usaha Sekolah Negeri diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan wewenang Bupati berdasarkan usulan Kepala Sekolah Negeri melalui Kepala Dinas. BAB VI ESELONERING Pasal 7 (1) Kepala Tata Usaha Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri adalah jabatan karier PNS yang memiliki syarat dan kompetensi jabatan dengan eselon V.a; (2) Kepala Tata Usaha Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri adalah jabatan karier PNS yang memiliki syarat dan kompetensi jabatan dengan eselon IV.b. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Hal-hal yang belum diatur/belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 9 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat. Ditetapkan di Sendawar pada tanggal 07 November 2006 BUPATI KUTAI BARAT, ttd ISMAIL THOMAS Diundangkan di Sendawar pada tanggal 07 November 2006 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT, ttd YAHYA MARTHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2006 NOMOR 08 SERI D 5