SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG YANG DIALIHKAN SYARIAH KCP DIPONEGORO SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD QARD\\} AL-H\}ASAN BI AN-NAZ AR DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

المضارع الماضي الا مر

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISA UPAH PELACURAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV STUDI ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG APLIKASI RETENSI CO ASURANSI SYARI AH DI PERUSAHAAN ASURANSI PT. TAKA>FUL INDONESIA DI SURABAYA

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV. Sejalan dengan tujuan dari berdirinya Pegadaian Syariah yang berkomitmen

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONAL WADI< AH PADA TABUNGAN ZAKAT DI PT. BPRS BAKTI MAKMUR INDAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Arisan Bahan Pokok Untuk Resepsi Di Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratay Kabupaten Pesawaran

BAB IV SUMBER DANA DAN SYARAT PADA AKAD QARDHUL HASAN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG GUBENG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK PENGIRIMAN BARANG BERGARANSI POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA ( PERSERO) KANTOR POS SURABAYA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Islam merupakan agama yang bersifat komprehensif dan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Hukum Membangun Gereja di jazirah Arab

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

BAB I PENDAHULUAN. perilaku umat Islam dalam memandang kelembagaan-kelembagaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME LABA TERTAHAN (RETAINED SHARING) PADA PRODUK PRULINK SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE A. Analisis Terhadap Mekanisme Laba Tertahan pada Produk PRUlink Syariah Assurance Account di PT. Prudential Life Assurance Laba tertahan menurut PT. Prudential Life Assurance adalah laba yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan berguna untuk menalangi dana para peserta ketika perusahaan mengalami defisit underwriting pada dana tabarru dengan cara peserta meminjamkannya tanpa dikenakan bunga. Akad yang digunakan pada laba tertahan ini adalah akad hibah. Akad ini terjadi antara peserta dan pihak pengelola dana tabarru. Sedangkan akad yang digunakan ketika peserta meminjam dana adalah akad qard}. Akad ini terjadi antara peserta dan pengelola dana tabarru. Di awal akad para pemegang polis sudah mengetahui dan sepakat bahwa dana yang mereka hibahkan ke dalam dana tabarru akan disimpan sebagian sebagai dana retain surplus dan dibagi dengan ketentuan yang berlaku.

Laba tertahan ini bermula ketika peserta polis mulai membayarkan sejumlah uang premi kepada PT. Prudential Life Assurance untuk diinvestasikan kedalam dana investasi yang telah tersedia, yaitu pada dana PRUlink syariah rupiah managed fund, PRUlink syariah rupiah equity fund, dan pada PRUlink syariah rupiah cash and bond fund. Akad yang digunakan pada transaksi ini adalah akad waka>lah bi al-ujrah, jadi pihak asuransi hanya sebagai pengelola saja. Setelah dana tersebut diinvestasikan, hasil dari investasi tersebut sebagian akan dialirkan ke pengelola dana tabarru dan sebagian yang lain akan diinvestasikan kembali kedalam dana investasi. Antara pengelola dana tabarru dan pengelola investasi berbeda pihak, karena akad yang berlaku didalamnya juga berbeda. Ketika dana tersebut dialirkan kedalam dana tabarru, akad yang digunakan antara peserta dan pihak pengelola dana tabarru adalah akad hibah. Dana tabarru dimiliki sepenuhnya oleh peserta dan dipergunakan untuk membayarkan klaim jika ada peserta yang mengajukannya. Jadi pada asuransi syariah, kerugian akan ditanggung bersama antara para peserta (risk sharing). Tetapi bila tidak terjadi klaim atau terdapat kelebihan antara dana tabarru dengan total klaim yang harus dibayarkan, maka kelebihan atau yang disebut surplus ini akan dibagikan ke peserta yang memenuhi persyaratan untuk memperoleh surplus sharing. Surplus Sharing adalah dana yang akan diberikan kepada pemegang polis bila terdapat kelebihan dana dari rekening tabarru, termasuk juga bila ada pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada perusahaan. 30% dari surplus disimpan terlebih dahulu kedalam

dana cadangan, inilah yang disebut laba tertahan atau retained sharing. Sementara yang 70% sisanya akan dibagikan sebesar 80% ke peserta dan 20% ke perusahaan. Surplus yang diperoleh peserta akan dipergunakan untuk membeli dana investasi kembali, sehingga akan menambah jumlah unit yang dimiliki peserta. Namun apabila dana tabarru tidak mencukupi untuk membayarkan klaim, maka peserta bisa meminjam dana kepada operator tanpa dikenakan bunga. Pinjaman ini diperoleh dari dana yang tersedia pada dana cadangan hasil pembagian dari 30 % surplus sharing. Akad yang digunakan untuk pinjaman ini adalah akad qard}. Adapun cara pengembaliannya secara otomatis akan diambilkan dari iuran tabarru tahun berikutnya. Di sini dapat kita lihat bahwa peran PT. Prudential Life Assurance hanya operator atau pelaksana administrasi saja. Oleh karena itu, perusahaan menarik biaya administrasi bulanan, biaya pengelolaan resiko dan pengelolaan dana tabarru, serta biaya investasi. Akad yang digunakan untuk pembayaran biayabiaya tersebut adalah menggunakan akad waka>lah bi al-ujrah, dan biaya-biaya ini disebut juga sebagai biaya waka>lah. B. Analisis Hukum Islam Terhadap Mekanisme Laba Tertahan (Retained Sharing) Pada Produk PRUlink Syariah Assurance Account Proses laba tertahan ini dimulai saat peserta polis membayarkan sejumlah uang premi ke PT. Prudential Life Assurance untuk diinvestasikan dengan menggunakan akad waka>lah bi al-ujrah. Akad waka>lah bi al-ujrah bukan akad

baru dalam hukum Islam klasik. Sesuai fatwa DSN-MUI No. 52/DSN- MUI/III/2006 bahwa meminta upah atas akad waka>lah diperbolehkan tetapi tidak boleh mengambil laba dari hasil investasi. Dengan demikian, wa>kil tidak bertanggung jawab terhadap kerugian investasi dengan mengurangi upah yang telah diterimanya kecuali karena kecerobohan atau wanprestasi. Sebagaimana amalan Rasulullah S.A.W yang pernah mengutuskan pegawai (pekerjanya) untuk menerima zakat dan Baginda S.A.W memberi upah kepada mereka. 1 Selanjutnya hasil investasi dibagi menjadi dua porsi, sebagian dialirkan kedalam iuran tabarru sesuai kesepakatan awal dan sebagian yang lain diinvestasikan kembali melalui dana-dana investasi yang tersedia. Banyak sekali dalil-dalil yang membolehkan praktek waka>lah ini, salah satunya yang terdapat dalam hadis\ Nabi : ن ر س و ل االله ص لى االله ع لي ه و س ل م ب ع ث اب ا ر اف ع و ر ج لا م ن ا لان ص ار فز وج اه م ي م و ن ة ب ن ت ا لح ار ث Bahwasanya Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rofi dan seorang Anshar untuk mewakilinya mengawini Maimunah Binti Harist. (HR. Malik). 2 Kemudian dana yang mengalir kedalam iuran tabarru ini oleh PT. Prudential Life Assurance dipergunakan untuk membayar klaim para peserta. Iuran tabarru didapatkan dari sumbangan para peserta. Akad yang digunakan dalam aplikasi ini adalah akad hibah. Akad hibah ini merupakan akad terusan dari akad waka>lah yang sudah dilaksanakan oleh peserta ketika membayarkan 1 /http://www.pkesinteraktif.com/content/view/1532/905/lang.id, diakses 5 Agustus 2009 2 Imam Wali Allah Ad-dahlawi, Al-Maswa Syarhu Al-Muwatta, h.345

sejumlah uang premi kepada PT. Prudential Life Assurance. Dalam hukum Islam, akad terusan diperbolehkan dengan syarat si- a>qid adalah orang yang berbeda karena syarat dan rukunnya juga sudah berbeda. Di PT. Prudential Life Assurance, a>qid dalam urusan dana tabarru sudah independent, tidak bercampur dengan pengelola investasi yang di dalamnya terjadi akad waka>lah. Diantara dalil yang membolehkan aplikasi hibah sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah S.A.W : ت ه اد و ا فا ن ا له د ي ة ت ذه ب و ح ر ال صد ر ى, و ت ج اب و ا (رواه البخارى والنساي ى و الحاكم و البيهقى) Saling memberi hadiahlah di antara kalian karena hadiah itu dapat menghilangkan kebencian di hati dan saling mengasihilah di antara kalian. (HR al-bukhari, an-nasai, Al-Hakim, al-baihaqi). 3 Istilah laba tertahan dalam bidang mua>malah memang belum ada, tapi yang searti dengan laba tertahan dalam konsep mua>malah yaitu disebut dengan dana cadangan. Di PT. Prudential Life Assurance ini, laba tertahan diperoleh dari iuran tabarru. Laba tertahan ada ketika iuran tabarru mengalami surplus. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, surplus adalah dana yang akan diberikan kepada pemegang polis bila terdapat kelebihan dana dari rekening tabarru, termasuk juga bila ada pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada perusahaan. 3 As}-S}an a>ni>, Subul as-sala>m juz 3, h.92

Praktek dana cadangan ini sesuai dengan hukum Islam karena sudah diserukan oleh Rasulullah sejak dulu kala agar kita berhemat masa sekarang untuk persiapan di masa depan. Sebagaimana pesan Rasul : ر ح م االله ا م ر اء ا كت س ب ط يب ا و ا ن فق قص د ا و قس د ا و ق دم فض لا ل ي و م ف ق ره و ح اج ت ه Allah mengasihi laki-laki yang mencari rizki dengan halal, lalu membelanjakannya dengan hemat, dan menyimpan kelebihannya untuk masa miskin dan butuhnya. (Diriwayatkan dari Ubaidillah bin As}-S}amit) Juga karena kegunaannya yang bersifat tolong-menolong. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 2: و ت ع او ن و ا ع لى ا لب ر و ال ت قو ى Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. (Q.S. Al-Ma>idah : 2) Akad yang digunakan dalam aplikasi laba tertahan ini adalah akad hibah. Ketika membicarakan akad hibah, maka pihak yang paling penting adalah wa>hib (pemberi hibah). Karena tanpa wa>hib akad ini tidak akan berjalan. Dalam hukum Islam, wa>hib disyaratkan memiliki barang yang di hibahkan, bukan orang yang dibatasi haknya, baligh, dan tidak dipaksa sebab akad hibah mensyaratkan adanya kerid}aan. Pada aplikasi laba tertahan ini, di awal akad peserta sudah mengetahui dan sepakat bahwa sebagian iuran tabarru mereka ada yang ditahan untuk dijadikan sebagai dana cadangan,

sehingga unsur keterpaksaanpun akan hilang dengan sendirinya. Dengan demikian syarat dan rukun hibah sudah dipenuhi. Selama dana itu ditahan oleh PT. Prudential Life Assurance, dana tersebut diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan melalui dana-dana investasi yang telah tersedia. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari tidak produktifnya harta yang dilarang dalam hukum Islam. Seperti disebutkan dalam kitabullah surat Al-Mulk ayat 15 agar memanfaatkan setiap harta yang dimiliki : ه و ا لذ ي ج ع ل لك م الا ر ض ذ لولا فام ش وا ف ي م ن اك ب ه ا و ك ل وا م ن ر ز ق ه و ا لي ه ال نش ور () Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjuru dan makanlah sebagian rizki-nya (Q.S. al-mulk : 15) Jika suatu saat keuangan pada dana tabarru tidak mencukupi lagi untuk membayar klaim para peserta, oleh PT. Prudential Life Assurance peserta diarahkan untuk melakukan peminjaman kepada operator. Selanjutnya, oleh operator akan diambilkan dari dana cadangan 30% yang berasal dari tabarru. Akad yang dilakukan antara peserta dan operator adalah akad qard}. Pinjaman ini tidak dikenai bunga. Untuk masalah pengembaliannya, operator sebagai wa>kil akan mengambilkan dari iuran tabarru yang memang berguna untuk membantu peserta yang mengalami kesulitan. Ini sudah sesuai dengan hukum Islam.

Dalam firman Allah surat al-h}adi>d ayat 11 dikatakan : م ن ذا ا لذ ي ي قر ض الل ه قر ض ا ح س ن ا في ض اع فه له و له ا ج ر كر يم () Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. (Al-H}adid : 11) Berdasarkan proses perwakilan yang memakai akad waka>lah bi al-ujrah, pemberian sumbangan kepada sesama peserta yang membutuhkan melalui akad hibah, penahanan sebagian dana tabarru yang bermanfaat sebagai cadangan bila dana tabarru tidak dapat mengakomodir klaim para peserta dan peminjaman tanpa bunga yang memakai akad qard}, dapat diketahui bahwa proses terjadinya laba tertahan telah memenuhi syarat dan rukun yang sesuai dalam hukum Islam. Sehingga transaksi semacam ini diperbolehkan dalam Islam, dan secara tidak langsung juga sesuai dengan fatwa DSN-MUI.