BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian kelas adalah suatu penelitian dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang sebelas topik utama, jenis penelitian, tempat dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Daya Nusa yang beralamat di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Raudhatul Athfal. Raudhatul Athfal ini berada di Kecamatan Parongpong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. usia kanak-kanak mulai dari 0-6 tahun adalah masa the golden age atau masa usia. sehingga potensi yang dimilikinya semakin terasah.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh anak didik kelompok B yang berjumlah 14 orang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RA Al- Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas agar terjadi peningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari pemberian tindakan. 1. bilangan anak melalui permainan memancing angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. action research) karena ruang lingkup penelitiannya adalah kelas, yang berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B Paud Hidayatul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian kelas adalah suatu penelitian dengan menggunakan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran kearah yang lebih baik sehingga anak dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik pula (Asrori,2007:6) Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang terjadi, khususnya dalam peningkatan keterampilan social melalui permainan tradisional oray-orayan yang terjadi di TK Bakti Asih. B. Penelitian Tindakan Kelas Prosedur PTK menurut Muslihuddin (2009:50) adalah sebagai berikut: Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan, rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi dilakukan dianggap berhasil atau terjadi perubahan perilaku. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan efek langsung terhadap permasalahan yang terjadi di TK Bakti Asih, juga menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi, melalui cara ini diharapkan dapat terjadi peningkatan kemampuan keterampilan social anak TK melalui permainan tradisional oray-orayan.

31 C. Lokasi dan subjek penelitian Penelitian dilakukan di TK Bakti Asih, Jl. Padasuka atas no 233 kelurahan Padasuka kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung jawa Barat. Subjek peneliti ini adalah seluruh anak kelompok A. TK Bakti Asih yang berjumlah 20 0rang anak dengan usia berkisar 4-5 didampingi 2 orang guru. Peneliti memilih TK Bakti Asih sebagai tempat penelitian dikarenakan keterampilan sosial anak di TK Bakti Asih di kelompok A masih dinilai kurang. D. Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan menggunakan beberapa siklus secara bertahap. Tahapan dalam setiap siklus akann dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana dampak dan pemberian metode yang diberikan agar menjadi pembanding untuk siklus selanjutnya. Tahapan penelitian yang dilalui dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Tanggar (Asrori, 2007:68) yang menyebutkan empat komponen penelitian tindakan kelas dengan model siklus, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasion) dan refleksi (refleksion). Berikut ini adalah siklus penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti berdasarkan siklus model spiral (Kemmis & Taggart)

2 6 5 9 8 32 ACT & OBSERVE 3 ACT & OBSERVE 1 REFLECT RE PL AY ACT & OBSERVE 4 REFLECT RE PL AY ACT & OBSERVE 7 Gambar Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart

33 (Mubiar & Totoh 2010) E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan melalui beberapa tahap. Menurut Asrori(2007:88) prosedur atau langkah-langkah dalam proses penelitian tindakan kelas yaitu tahap perumusan masalah, analisis masalah, persiapan penelitian tindakan kelas dan proses pelaksanaan penelitian yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Perumusan Masalah Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi masalah melalui observasi secara langsung ditempat penelitian, yaitu: TK Bakti Asih. Melalui pengamatan tersebut ditemukan beberapa permsalahan terkait dengan keterampilan anak khususnya keterampilan dalam bersosial.permsalahan tersebut kemudian dirumuskan kemudian dikembangkan menjadi tujuan penelitian sesuai dengan permasalahan di TK. 2. Analisis Masalah Pada tahap ini peneliti melakukan analisis masalah yang didapat melalui observasi dilapangan yang terkait dengan perkembangan keterampilan sosial anak.menurut Muslihuddin (2009:57) analisis penyebab masalah merupakan hal yang sangat penting dilakukan setelah mengetahui permasalahan yang terjadi dan dengan memahami berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut tindakan dapat dikembangkan. 3. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas Tahap awal peneliti menentukan subjek penelitian, yaitu TK Bakti Asih, yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi masalah yang ada

34 dilapangan setelah dilakukan observasi. Setelah itu peneliti dan guru merumuskan masalah dan menetapkan tehnik yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan social anak melalui permaianan tradisional orayorayan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilakukan adalah tehnik pengumpulan data kegiatan kuantitatif. Selanjutnya peneliti membuat skenario pembelajaran yang mengacu kepada rencana kegiatan harian (RKH) dan mempersiapkan jenis permainan yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian. 4. Proses Penelitian Tindakan Kelas Pada proses tindakan kelas, peneliti berkolaburasi dengan guru kelas yang ditunjukan dengan melakukan tindakan yang sudah direncanakan sebelum penelitian berlangsung. a. Tahap Perencanaan Peneliti dan guru berkolaburasi membuat scenario yang mengacu kepada percenaan tertulis dalam bentuk SKH (satuan kegiatan harian) dan mempersiapkan jenis permainan yang akan digunakan, yaitu kita akan bermain permainan tradisional dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain diluar sehingga bisa menggerakan seluruh anggota tubuhnya dengan leluasa, kegiatan permainan tradisional ini diberikan mengacu pada tema negara dengan tema budaya. Selanjutnya pada siklus satu terjadi kekurangan maka akan dilakukan tahap kedua (siklus 2) kegiatan permainan tradisional oray-orayan ini diberikan pada siklus

35 dua dengan melakukan Tanya jawab terlebih dahulu mengenai macam-macam permainan tradisional yang dikenal. Adapun jika pada siklus 2 masih terlihat kekurangan maka yang signifikan maka akan dilaksanakan siklus ke 3(siklus 3) dengan rencana pembelajaran demontrasi. b. Pelaksanaan Penelitian berkolaburasi dengan guru kelas selama kegiatan berlangsung, guru membantu peneliti dalam mengarahkan dan memberi semangat dalam meningkatkan keterampilan social melalui permainan tradisional oray-orayan, selain sebagai observer peneliti juga berperen sebagai pelaksana tindakan yang berkolarasi dengan guru kelas. c. Pengamatan (observasi) Kegiatan pengamatan (observasi) dilakukan oleh peneliti selama kegiatan tindakan berlangsung dan setelah proses tindakan berlangsung dengan melihat hasil dari pembelajaran yang diberikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak tindakan yang diberikan telah mencapai sasaran. (Mulihuddin,2009:60) Apabila dalam pemberian tindakan ditemukan kekurangankekurangan maka hal tersebut menjadi perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus penelitian akan berulang jika tindakan yang diberikan belum menunjukkan perubahan, khususnya pada keterampilan sosial anak. d. Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan alat pengumpulan data mengenai peristiwa atau kenyataan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar catatan

36 lapangan diisi oleh observer dan hasilnya merupakan salah satu data yang harus diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini. e. Refleksi Tahapan refleksi merupakan tahapan yang sangat penting dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi merupakan kegiatan analisis yang dilakukan untuk merenungkan kembali secara intensif kejadian-kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan (Wardani,2006:2.32) Berdasarkan pendapat tersebut, pada tahap ini peneliti dan guru juga melakukan analisis data terhadap hasil pelaksanaan yang terjadi selama proses dan mendiskusikan permasalahan permasalahan yang terjadi selama proses dan setelah proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakukan setelah tindakan diberikan dan melalui ini diharapkan dapat memperbaiki kekurangan pada penelitian selanjutnya. 5. Instrument Penelitian Instrument penelitian yang digunakan peneliti adalah pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. a. Pengamatan (obsevasi) Pengamatan (obervasi) untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran berlangsung dan melihat dampak pembelajaran menggunakan permaianan tradisional oray-orayan dapat meningkatkan keterampilan social,

37 Menurut Asrori (2007:69) pengamatan (observasion) merupakan kegiatan mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan terhadap anak. Observasi ini dilakukan pada setiap proses tindakan berlangsung sebagai perbaikan pada tindakan selanjutnya untuk mengantisipasi kekurangan pada tindakan selanjutnya. b. Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi secara jelas mengenai perkembangan keterampilan social anak dalam penggunaan alat permainan tradisional oray-orayan belangsung. Menurut Asrori (2007: 110) wawancara adalah salah satu cara pemantauan penelitian dan penggalian data yang diperoleh melalui ungkapan secara lisan oleh sumber yang terkait. Studi Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung secara lebih jelas dan objektif serta dapat melengkapi data yang diperlukan. Dokumentasi yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa foto serta data-data yang terkait. F. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan dari variable penelitian yang dapat dioperasionalkan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan dalam penelitian. Definisi perasional variable dalam penelitian ini diantaranya: 1. Keterampilan Sosial Ahmad (2002) menyebutkan bahwa: Keterampilan sosial adalah kemampuan anak untuk mereaksi secara efektif dan bermanfaat bagi lingkungan sosial yang

38 merupakan persyaratan bagi penyesuaian sosial yang baik, kehidupan yang memuaskan dan dapat diterima masyarakat. Sejalan dengan pendapat Hurlock (1994) menjelaskan mengenai pola perilaku social anak yang meliputi:1) meniru; 2) persaiangan; 3) kerjasama; 4) simpati; 5) empati;6) dukungan social ;7) membagi; dan 8) perilaku akrab.atau sejalan dengan pendapat helms & Tuner 1. Anak dapat bekerjasama (cooperating) dengan teman. 2. Anak mampu menghargai (altrusim) teman, baik menghargai milik, pendapat, hasil karya teman atau kondisi-kondisi yang ada pada teman. 3. Anak mampu berbagi (sharing) kepada teman 4. Anak mampu membantu (helping other) kepada orang lain. Sementara keterampilan sosial yang dimaksud peneliti adalah kemampuan anak taman kanak-kanak dalam bersoial dan berinteraksi dengan teman sebaya maupaun dengan orang yang lebih dewasa, untuk dapat diterima dilingkungannya, dengan demikian diharapkan anak taman kanak-kanak dapat lebih mandiri,tidak mudah emosi. Hal ini merupakan aspek penting dalam keterampilan sosial yang dimakssud. 2. Permainan Tradisional Oray-orayan G. Instrumen Penelitian Definisi instrument penelitian Arikunto (2010:203) yaitu suatu alat/ fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, agar pekerjaan lebih mudahdan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih cermat,lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

39 pedoman observasi yang terdiri dari beberapa aspek keterampilan sosial anak yang harus diamati Hasil instrument penelitian diambil dari kisi-kisi yang terdiri dari variable, deskripsi dan indicator yang kemudian dijabarkan dalam pernyataan sebagai aspek penilaian,sebagaimana tergambar dalam table dibawah ini. Table 3.1. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PERMAINAN TRADISIONAL ORAY U-ORAYAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIALKELOMPOK A var iabel Sub Variabel Indicator Pernyataan Tehnik pengum pulan data Keterampil an sosial Empati, Menunjukkan sikap toleran 1. Mau berbagi kesempatan dalam permainan 2.mau menolong teman dalam bermain Observas i Instru ment Daftar cek Sumber data Anak Menyesuaik an diri Interaksi Senang melakukan permainan bersama-sama Bersikap menyenangka n 3.Menunjukka n antusiasme dalam melakukan permainan 4. tidak pilihpilih teman 5.mau mengucapkan terimakasih 6. mau tersenyum pada teman Percaya diri Menujukkan 7.Menunjukka

40 rasa percaya diri n kemampuan untuk melakukan kegiatan 8. Berani mengungkapk an pendapat. bekerjasama Bekerjasama dalam permainan 9. mau bermain bersama 10. saling membantu dalam bermain Nama : Hari/kegiatan : Table 3.2. Instrumen Penelitian Keterampilan Sosial Anak TK Pada Kelompok A No Pernyataan Ya Tidak Skor 1 Mau berbagi kesempatan dalam permainan 2 2 Mau menolong teman dalam bermain 2 3 Menunjukkan antusiasme dalam melakukan 2 permainan 4 Tidak pilih-pilih teman dalam bermain 3 5 Mau mengucapkan terimaksih bila di tolong 3

41 6 Mau tersenyum pada teman 3 7 Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan 2 8 Berani mengungkapkan pendapat 4 9 Mau bermain bersama 2 10 Saling membantu dalam bermain 2 Sumber : program semester 1&2 Kelompok A TK Bakti Asi, Kurikulum TK 2004. Tabel 3.3 PEDOMAN OBSERVASI KETERAMPILAN SOSIAL GURU PADA WAKTU KEGIATAN No Alat Kegiatan BelajarMengajar Ada Tidak Ket 1 Program Tahunan 2 Program Semester 3 RKM 4 RKH 5 Media pembelajaran 6 Alat Penilaian

42 Table 3.4 Pedoman wawancara dengan guru 1. Bagaimana kemampuan keterampilan sosial anak kelompok A di TK Bakti Asih saat ini? Jawab: 2. Dalam meningkatkan keterampilan sosial anak- anak kelompok A metode apa saja yang di gunakan? Jawab : 3. Media apa saja yang sering digunakan dalam meningkatkan keterampilan sosial? Jawab: 4. Pernahkah metode permainan tradisional oray-orayan digunakan dalam meningkatkan keterampilan sosial anak kelompok A? Jawab:

43 H. Tahap Pengelolaan Data Tahap pengumpulan data peneliti mengumpulkan data hasil observasi, wawancara, serta catatan lapangan dari tahap awal penelitian proses penelitian dan sampai akhir penelitian yang kemudian dianalisis sesuai dengan focus masalah.tehnik atau pengolahan data yang digunakan adalah analiasis data kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau dalam bentuk narasi dan diperjelas dengan bagan garfik dan table evaluasi yang dilakukan pada setiap refleksi pada tiap siklusnya. Melalui kegiatan refleksi, setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus selanjutnya. Data yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara serta praktek langsung pada setiap pertemuan di persentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam kegiatan permainan tradisional oray-orayan sehingga keterampilan sosial anak dapat tercapai. Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum. Untuk n mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap individu peneliti membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus, hal ini sesuai dengan satuan kegiatan Harian (SKH) dan Rencan Kegiatan Mingguan (RKM) adapun rencana pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan social anak TK dengan permaianan tradisional oray-orayan dilakukan berhasil jika pembelajaran itu mencapai jumlah minimal rata-rata kelas, yang berati (berkembang sesuai harapan)

44 Dari sejumlah anak yang ada dikelas yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan pembelajaran dengan pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam partisipasi yang disampaikan oleh guru.