PENGARUH ROA, ROE DAN EPS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH VARIABEL RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN

ABSTRACT. Keywords: ROA, ROE, PER, and Stock Price. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

PENGARUH EARNING PER SHARE DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI LQ-45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

PENGARUH RETURN ON ASSETS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), EARNING PER SHARE (EPS), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AJARAN

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

Metodologi Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, data yang berupa angkaangka

Transkripsi:

PENGARUH ROA, ROE DAN EPS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM INDUSTRI PERBANKAN MUHAMMAD RIZAL MUTTAQIN SUSANTI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya 60231 Email: rizalmuhammad1988@gmail.com Abstract: Several variables were considered to have an influence on the change is the profitability of banks, so this study aimed to determine the effect of ROA, ROE, and EPS to changes in the banking industry stock prices.the selection of the sample using purposive sampling method, obtained a sample of five banks in the period of 2007-2011. Data were analyzed using descriptive statistics, Kolmogorov, Variance Inflation Factor and Tolerance, Durbin Watson, Spearman's Rho, the value of R square and F-test and t-test. The result can be concluded that simultaneously variables ROA, ROE, and EPS affect the banking industry stock price changes. The second hypothesis testing that want to know partially independent variables have an influence on the dependent variable showed that the results of ROA and EPS variables that affect the banking industry stock price changes, while the ROE variable has no effect on the banking industry stock price changes. Keywords: ROA, ROE, EPS, stock price changes. PENDAHULUAN Pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mengatasi permasalahan likuiditas perusahaan. Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumeninstrumen keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus memperhatikan 2 hal yaitu: keuntungan yang diperoleh dan resiko yang mungkin terjadi. Informasi tentang perusahaan emiten sangat mempengaruhi besar kecilnya volume permintaan akan suatu saham yang terjadi di pasar modal. Misalnya yaitu masalah keamanan investasi dan laba yang dicapai dari investasi dalam pasar modal ini sangat ditentukan oleh kinerja dan tingkat pertumbuhan yang dicapai oleh perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal. Hal tersebut mencerminkan kekuatan 1254 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013 pasar akan berpengaruh terhadap harga saham. Dengan adanya permintaan akan suatu saham perusahaan tersebut naik, maka harga saham perusahaan tersebut juga akan naik. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi perubahan harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Dalam menganalisa penentuan perubahan harga saham terdapat dua pendekatan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Pertama, analisis teknikal dimana penentuan perubahan harga saham didasarkan pada informasi yang timbul di luar lingkungan perusahaan. Kedua, analisis fundamental dimana penentuan perubahan harga saham didasarkan pada informasi yang diterbitkan dari dalam perusahaan itu sendiri. Analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan

bahwa setiap saham memiliki nilai instrinsik. Nilai ini kemudian diestimasi oleh investor atau analisis. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang secara periodik diperbarui sebagai salah satu kewajiban perusahaan publik yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat dianalisis lebih lanjut. Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa aspek, pada perusahaan publik yang listed pada Bursa Efek Indonesia, rasio keuangan yang sering dipakai dalam menganalisis perubahan harga suatu saham adalah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning per Share (EPS). Rasio-rasio tersebut merupakan salah satu rasio yang menjadi ukuran profitabilitas perusahaan, menunjukkan efisiensi manajemen di dalam menggunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Perusahaan dengan ROA yang tinggi akan mampu menghasilkan uang dalam pasar modal, karena menawarkan prospek yang lebih baik atas pengembalian investasi. Semakin besar ROA, semakin efektif dan efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba. Selanjutnya akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan. Hal ini akan menghapus ketidakpastian investor akan pendapatan yang diperolehnya, sehingga permintaan saham perusahaan akan meningkat. Sesuai hukum ekonomi, kenaikan permintaan akan memicu kenaikan harga, jika perubahan harga saham naik, maka keuntungan yang akan diterima para pemegang saham juga akan meningkat. ROE digunakan untuk mengukur pengembalian modal pemilik perusahaan. ROE yang tinggi mencerminkan semakin tinggi penghasilan yang diperoleh, semakin baik kedudukan pemilik saham perusahaan, yang pada akhirnya akan menaikkan perubahan harga saham. Sedangkan EPS menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dalam setiap lembar saham. EPS sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan harga saham, meningkatkan laba per lembar saham cenderung meningkatkan perubahan harga saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ROA, ROE dan EPS terhadap perubahan harga saham pada industri perbankan periode tahun 2007-2011. Karena peneliti melihat adanya fenomena yang menjelaskan terjadinya kenaikan perubahan harga saham tidak diikuti dengan naiknya ROA, ROE, dan EPS. Ataupun sebaliknya, turunnya nilai perubahan harga saham tidak pula diikuti dengan turunnya ROA, ROE, dan EPS. Kondisi yang terjadi pada penelitian ini yaitu apabila terjadi kenaikan perubahan harga saham, tidak selalu diikuti naiknya oleh ROA, ROE, dan EPS. Namun adapula yang menunjukkan turunnya nilai ROA, ROE, dan EPS. Misalnya pada tabel 1, Bank BCA pada tahun 2007-2008, perubahan harga saham mengalami penurunan, hanya variabel EPS yang juga mengalami penurunan. Namun dua variabel lain yaitu ROA dan ROE sebaliknya mengalami kenaikan. 1255 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

Tabel 1 Perubahan Harga Saham, ROA, ROE dan EPS pada Bank BCA Perubahan Tahun Harga ROA ROE EPS Saham 2007 1232 2.9 31.32 364.17 2008-2259 3.14 33.16 234.28 2009 6 3.17 32.11 276.1 2010 2261 3.28 31.23 343.92 2011 2102 2.65 24.26 298.69 Hal ini tidak sesuai dengan hubungan pengaruh ROA, ROE, dan EPS terhadap perubahan harga saham. Pengaruh ROA terhadap perubahan harga saham yaitu, semakin besar ROA, semakin efektif dan efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba. Selanjutnya akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan. Hal ini akan menghapus ketidakpastian investor akan pendapatan yang diperolehnya, sehingga permintaan saham perusahaan akan meningkat. Sesuai hukum ekonomi, kenaikan permintaan akan memicu kenaikan harga. Pengaruh ROE terhadap perubahan harga saham yaitu, semakin besar ROE menandakan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para pemegang saham. Dan artinya ROE berpengaruh atau memilki hubungan positif dengan perubahan harga saham. Jika perubahan harga saham mengalami kenaikan, nilai ROE pun juga akan mengalami kenaikan. Dan pengaruh EPS terhadap perubahan harga saham yaitu semakin besar EPS, menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan pemegang saham, hal ini dengan ditandai dengan besarnya EPS. Dan dapat dikatakan bahwa EPS berpengaruh positif dengan perubahan harga saham. Dengan latar belakang permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, ROE dan EPS terhadap perubahan perubahan harga saham. Untuk itu peneliti memberi judul penelitian ini: Pengaruh ROA, ROE dan EPS terhadap Perubahan Harga Saham Industri Perbankan. Return On Assets (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap jumlah asset keseluruhan, atau merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki. Menurut Riyadi (2006:156) Return On Assets adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Menurut Riyadi (2006:156) Return on Assets (ROA) dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA= Laba Sebelum Pajak Total Asset (rata-rata) Laba bersih bisa dilihat di laporan laba-rugi sedangkan total asset bisa dilihat di neraca. Jika setelah pembagian dan dijadikan dalam persen, maka semakin mendekati 100% berarti semakin baik. Artinya perusahaan mampu memanfaatkan seluruh assetnya dalam mencapai keuntungan. Return on Equity (ROE) Menurut Riyadi (2006:156) Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) 1256 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

bank, rasio ini menunjukkan tingkat % (persentase) yang dapat dihasilkan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja untuk menghasilkan laba bersih. Dengan menggunakan rasio ini investor dapat mengukur tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan modal sendiri. Semakin besar ROE, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor lainnya. Menurut Riyadi (2006:156) dalam menghitung Return on Equity (ROE) dapat digunakan pendekatan sebagai berikut: ROE = Laba Setelah Pajak x 100% Modal sendiri Laba bersih tetap dilihat di laporan laba-rugi sedangkan ekuitas di neraca. Hasil ROE dikalikan 100% dan kalau hasilnya semakin mendekati 100% berarti semakin baik. Ini artinya perusahaan berjalan bagus dalam mendapatkan laba dengan ekuitas yang ada. ROE yang cukup tinggi mencerminkan bahwa perusahaan mampu menggunakan ekuitasnya dengan efisien dan efektif sehingga para investor percaya. Di sisi lain, juga perusahaan dapat memberikan pendapatan yang lebih besar melalui deviden yang akan dibagikan. Earning Per Share (EPS) Menurut Tandelilin (2006:241) EPS merupakan suatu rasio yang mengukur berapa besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk pemiliknya. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan earning untuk tiap lembar saham. Dalam menentukan besarnya nilai EPS, dapat digunakan pendekatan berikut: EPS = Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Saham Yang Beredar Jika nilai EPS sesuai dengan harapan investor, maka perubahan harga saham perusahaan akan mengalami peningkatan seiring dengan minat investor untuk membeli saham tersebut. Pengaruh ROA, ROE, dan EPS terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan dengan ROA yang tinggi akan mampu menghasilkan uang dalam pasar modal, karena menawarkan prospek yang lebih baik atas pengembalian investasi. Semakin besar ROA, semakin efektif dan efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba. Selanjutnya akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan. Perusahaan dengan ROE yang tinggi, investor akan menganggap bahwa perusahaan telah menggunakan modalnya dengan seefisien mungkin. Hal tersebut akan memberikan jaminan kepada investor untuk memperoleh pendapatan yang diharapkan. Sehingga berdampak naiknya minat investor terhadap saham perusahaan, menyebabkan semakin besar yang mendorong pula pada kenaikan harga pasar sahamnya. Dan sebaliknya, perusahaan dengan ROE yang rendah, investor beranggapan bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan secara efisien, sehinnga berdampak pada minat investor akan menurun. Hal tersebut 1257 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

pula yang mengakibatkan turunnya harga pasar sahamnya. Semakin besar EPS, menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan pemegang saham, hal ini dengan ditandai dengan besarnya EPS. Dalam penelitian tentang keterkaitan kinerja keuangan dengan perubahan harga saham, diperoleh bahwa EPS berpengaruh positif dengan perubahan harga saham. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan riset konklusif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang spesifik dan hubungan spesifik. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kausal yang bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat (hubungan kausal) (Malhotra, 2009:100). Hal ni sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu membahas dan menganalisa pengaruh kinerja keuangan dengan alat ukur ROA, ROE, dan EPS terhadap perubahan harga saham. Penelitian ini akan menghasilkan data dalam bentuk angka sehingga data akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas, yaitu ROA, ROE dan EPS. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA= Laba Sebelum Pajak x 100% Total Asset (rata-rata) ROE dapat dirumuskan sebagai berikut: ROE = Laba Setelah Pajak x 100% Modal Sendiri EPS dapat dirumuskan sebagai berikut: EPS = Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Saham Yang Beredar Populasi dari penelitian ini adalah industri perbankan. Sedangkan tahun penelitian yaitu 2007-2011. Sedangkan penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling untuk mencapai batasan-batasan atau tujuan analisis data penelitian. Adapun kriteria-kriteria yang harus dipenuhi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) industri perbankan yang pernah terdaftar dalam indeks LQ45 selama tahun 2007-2011 dan berturut-turut memenuhi pelaporan keuangan yang dipublikasikan selama periode tersebut. (2) laporan keuangan harus mempunyai tahun buku yang berakhir 31 Desember. Hal ini untuk menghindari pengaruh parsial dalam perhitungan rasio keuangan. (3) data perubahan harga saham individual tersedia selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria populasi dan sampel, diperoleh beberapa bank yang termasuk dalam penelitian,yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, PT. Bank Permata Tbk, PT. Bank Danamon Indonesia Tbk, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dari sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari pihak luar sasaran penelitian melalui media perantara atau data bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain yang bersangkutan dengan obyek penelitian (Malhotra, 2009:122). Jenis data yang digunakan menurut sifatnya merupakan data kuantitatif karena berupa angkaangka (Sugiyono, 2006:15) dan menurut waktu pengumpulannya merupakan data runtun waktu (time 1258 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

series). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan enam bank yang terpilih sesuai dengan populasi dan sampel mulai dari tahun 2007 hingga 2011. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17. HASIL Menurut Almilia dan Herdianingtyas (2005) Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total asset bank yang bersangkutan. Sedangkan menurut Riyadi (2006:156) Return On Assets adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Menurut Ghozali dan Irwansyah (2002) Return on Assets (ROA) adalah rasio antara keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah asset secara keseluruhan atau ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset perusahaan. Return on Assets (ROA) mencoba mengukur efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dana. Perusahaan dengan ROA yang tinggi akan mampu menghasilkan uang dalam pasar modal, karena menawarkan prospek yang lebih baik atas pengembalian investasi. Semakin besar ROA, semakin efektif dan efisien perusahaan dalam menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba. Selanjutnya akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan. Hal ini akan menghapus ketidakpastian investor akan pendapatan yang diperolehnya, sehingga permintaan saham perusahaan akan meningkat. Sesuai hukum ekonomi, kenaikan permintaan akan memicu kenaikan harga. Menurut Hanafi (2003:85) Return On Equity adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja untuk menghasilkan laba bersih. Dengan menggunakan rasio ini investor dapat mengukur tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam menggunakan modal sendiri. Semakin besar ROE, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor lainnya. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan perubahan harga saham (Dendawijaya, 2005:119). Menurut Kharisma (2003) laba bersih perusahaan dapat dilihat dari seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri. Perusahaan dengan ROE yang tinggi, investor akan menganggap bahwa perusahaan telah menggunakan modalnya dengan seefisien mungkin. Hal tersebut akan memberikan jaminan kepada investor untuk memperoleh pendapatan yang diharapkan. Sehingga berdampak naiknya minat 1259 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

investor terhadap saham perusahaan, menyebabkan semakin besar yang mendorong pula pada kenaikan harga pasar sahamnya. Dan sebaliknya, perusahaan dengan ROE yang rendah, investor beranggapan bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan secara efisien, sehinnga berdampak pada minat investor akan menurun. Hal tersebut pula yang mengakibatkan turunnya harga pasar sahamnya. Hasil penelitian yang dilakukan Kharisma (2003) menunjukkan bahwa variabel ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap perubahan harga saham. Sementara Purnomo (1998) berpendapat bahwa ROE menerangkan laba bersih yang dihasilkan untuk setiap ekuitas. Semakin besar ROE menandakan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan para pemegang saham. Dalam penelitiannya tentang keterkaitan kinerja keuangan dengan perubahan harga saham diperoleh hasil bahwa ROE berpengaruh atau memilki hubungan positif dengan perubahan harga saham. Earning Per Share dirumuskan dengan perbandingan antara laba siap bagi dengan total lembar saham sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan per desember. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham dapat menghasilkan keuntungan untuk pemiliknya. Rasio ini diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan earning untuk tiap lembar saham. Semakin besar EPS, menunjukkan bahwa perusahaan semakin baik dalam mensejahterakan pemegang saham, hal ini dengan ditandai dengan besarnya EPS. Dalam penelitian tentang keterkaitan kinerja keuangan dengan perubahan harga saham, diperoleh bahwa EPS berpengaruh positif dengan perubahan harga saham. PEMBAHASAN Pada Bank BCA perubahan perubahan harga saham pada tahun 2007 sebesar 1232 dan untuk ROA 2,9%, ROE 31,32% dan EPS Rp. 364,17. Dan pada tahun berikutnya perubahan harga saham mengalami penurunan menjadi -2259. Namun penurunan itu tidak diikuti dengan dua variabel lainnya seperti ROA dan ROE. Hanya EPS yang juga mengikuti penurunan yiatu Rp. 234,28. Sedangkan ROA dan ROE menunjukkan kenaikan yaitu ROA 3,14% dan ROE 33,16%. Pada Bank BRI, perubahan harga saham pada tahun 2008 perubahan harga saham mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi -682. Namun penurunan itu tidak diikuti dengan semua variabel. Hanya EPS yang menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya yiatu Rp. 483,43. Sedangkan ROA dan ROE menunjukkan penurunan yaitu ROA 3,14% dan ROE 33,16%. Pada Bank BNI memperlihatkan perubahan harga saham pada tahun 2008 perubahan harga saham mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya menjadi -903. Namun penurunan itu tidak diikuti dengan semua variabel. Variabel ROA, ROE dan EPS menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya yiatu ROA 0,96%, ROE 12, 52% dan EPS Rp. 80,04. Pada Bank Permata dapat dilihat pada tabel 4.4 perubahan harga saham pada tahun 2009 perubahan harga saham mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi -130. Namun penurunan itu tidak diikuti dengan semua variabel. Variabel EPS yang menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya yiatu Rp. 62,01. Sedangkan ROA dan 1260 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

ROE menunjukkan penurunan yaitu ROA 1,37% dan ROE 15,85%. Pada Bank Danamon tahun 2007-2010 perubahan harga saham, ROA, ROE dan EPS menunjukkan hubungan positif diantara ketiganya. Perubahan harga saham yang naik akan diikuti pula dengan adanya kenakikan ROA, ROE dan EPS. Namun di tahun 2011 perubahan harga saham naik menjadi 1037 dari tahun sebelumnya, namun ROA dan ROE yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sementara hanya EPS menunjukkan kenaikan. Pada Bank Mandiri perubahan harga saham pada tahun 2008 perubahan harga saham mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi -526. Namun ketiga variabel menunjukkan sebaliknya yaitu ROA, ROE, dan EPS mengalami kenaikan. Dalam uji normalitas dengan menggunakan program Kolmogorov Smirnov Test, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,683 dan pada hasil output SPSS terlihat bahwa pada kolom asymp. significance dua sisi adalah 0,883 atau probabilitas di atas 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi populasi adalah normal. Berdasarkan tabel di atas diperoleh F hitung sebesar 42,937. Dengan F tabel (Dk=26, α=5%) maka F tabel adalah 2,056 sehingga dapat dikatakan bahwa F hitung > F tabel, maka Ho ditolak atau dengan tingkat signifikansi 0,000 dengan probabilitas 0.05 maka 0,000 < 0,05 sehingga menunjukkan adanya pengaruh. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh perubahan harga saham atau dapat dikatakan bahwa ROA, ROE, dan EPS secara bersamasama berpengaruh terhadap Perubahan harga saham. Hasil Uji t pada variabel ROA dapat diketahui bahwa variabel ROA (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 3,197 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005 < 0,05. Dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ROA (X 1 ) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Perubahan harga saham. Hasil Uji t pada Variabel ROE dapat diketahui bahwa variabel ROE (X 2 ) memiliki nilai t hitung sebesar - 2,158 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,216 > 0,05. Dengan demikian H 0 diterima dan H a ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ROE (X 2 ) tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham. Hasil Uji t pada variabel EPS dapat diketahui bahwa variabel EPS (X 3 ) memiliki nilai t hitung sebesar 5,506 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini menunjukkan bahwa EPS (X 3 ) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap perubahan harga saham. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel ROA, ROE, dan EPS secara simultan sama mempengaruhi perubahan harga saham. Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa korelasi atau hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari: ROA, ROE, dan EPS dengan variabel terikat yaitu perubahan harga saham adalah cukup kuat. Dilihat dari nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.842 yang berarti variasi dari variabel dependen (perubahan harga saham) dapat dijelaskan oleh variabel independen yang terdiri dari ROA, ROE, dan EPS 84,2%. Dan sisanya sebesar 15,8% dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan dalam model persamaan. Sementara secara parsial, variabel ROA dan EPS yang menunjukkan adanya pengaruh 1261 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

terhadap perubahan harga saham. Sedangkan untuk variabel ROE tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan harga saham. Nilai ROA yang semakin besar, menunjukkan bahwa bank semakin efektif dan efisien dalam menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan laba. Selanjutnya akan mempengaruhi besarnya dividen yang dibagikan. Artinya dengan nilai ROA yang semakin besar, keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut juga akan semakin besar. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa di samping memperoleh keuntungan dari capital gain, investor juga memperhatikan tingkat pencapaian profitabilitas bank dengan melihat dari besarnya rasio ROA untuk memutuskan investasi dalam bentuk saham, sehingga rasio ini dapat dijadikan sebagai salah satu perhatian atau faktor oleh investor didalam memprediksi mengenai perubahan perubahan harga saham perbankan. Salah satu indikator keberhasilan perusahaan ditunjukkan dengan besarnya EPS dari perusahaan yang bersangkutan. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham (Darsono, 2005:57). Pada umumnya investor akan mengharapkan manfaat dari inverstasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab EPS ini menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap saham biasa. Dengan demikan besarnya EPS dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu bank dimana EPS yang tinggi menandakan bahwa bank tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham. Investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya yaitu dalam bentuk laba perlembar saham, sebab EPS menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Serta apabila EPS naik merupakan informasi yang bagus untuk investor karena EPS menunjukkan laba per lembar saham yang akan diterima investor. Hal ini berarti bahwa informasi EPS bank yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan perbankan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi permintaan terhadap saham bank yang bersangkutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi perubahan harga saham. Karena permintaan yang semakin meningkat, maka perubahan harga saham akan naik dan terjadi capital gain yang dapat meningkatkan perubahan harga saham. Pada hasil penelitian ini, ROE menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap perubahan harga saham. Nilai ROE tinggi tidak mencerminkan kinerja keuangan baik, bahkan saat ROE naik harga saham perusahaan mengalami penurunan. Karena modal yang dimiliki perusahaan terlalu kecil dari jumlah keuntungan yang dimiliki perusahaan, sedangkan salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham, dan ukuran dari keberhasilan ini adalah berdasarkan angka ROE yang telah dicapai. Hal ini dapat diartikan bahawa investor tidak melihat variable ROE. Dilihat dari sudut pandang investor salah satu indikator penting untuk menilai prospek perbankan dimasa mendatang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas suatu bank tersebut. Karena profitabilitas adalah indikator 1262 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen. Dimensi profitabilitas memiliki hubungan terhadap nilai bank tersebut. Sedangkan nilai suatu bank dimata investor secara konsep dapat dijelaskan oleh nilai yang ditentukan oleh perubahan harga saham perbankan itu sendiri. Sementara hasil penelitian menunjukan bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan perubahan harga saham pada Industri Perbankan. Semakin besar rasio ini, maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan perubahan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima investor, sehingga dapat menarik para investor menanamkan sahamnya pada bank tersebut, karena bank tersebut mengalami kenaikan laba bersih sehingga para investor memiliki kepercayaan pada bank terbut dan menjadi investor. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini adalah: Variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham Industri Perbankan. Variabel Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) masing-masing secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham Industri Perbankan, sementara variabel Return On Equity (ROE) secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan harga saham Industri Perbankan. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini yang menghasilkan adanya perngaruh antara ROA dan EPS terhadap harag saham Industri Perbankan, maka dapat diambil saran dari penelitian ini untuk menjalankan suatu bisnis perbankan yaitu bagi investor hasil penelitian diatas, dapat menjadi rekomendasi bagi investor bahwa betapa penting atau informasi kinerja keuangan perbankan yang diukur dari nilai ROA, ROE, dan EPS sebagai bahan pertimbangan dalam memprediksi perubahan harga saham. Bagi perusahaan khususnya perbankan diharapkan untuk tetap meningkatkan kinerja sehingga harga pasar saham menjadi naik dengan cara menekan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan operasional. Pengeluaran biaya yang kecil dapat dilakukan dengan cara efisiensi kerja. Diantaranya dengan meminimalkan risiko-risiko kredit, memperbaiki manajemen investasinya, efisiensi kerja karyawan dan pengurangan aktiva tetap. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi perubahan harga saham selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini, misalnya faktor fundamental, atau variabel PER (Price Earnings Ratio) dan DER (Debt Earnings Ratio). DAFTAR PUSTAKA Almilia, Lusiana Spica dan Herdianingtyas winny. 2005. Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 7 (2): 131-147. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi 1263 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. Ghozali, I dan Irwansyah. 2002. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Alat Ukur EVA, MVA, dan ROA terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Jurnal Penelitian Akuntansi Bisnis dan Manajemen IX (1): 19-33. Hanafi, Mamduh. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kharisma, E. 2003. Analisis pengaruh Variabel Fundamental dan Teknikal terhadap Harga Saham. Lintasan Ekonomi XX (2). Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks. Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks. Purnomo. 1998. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Variasi Harga Saham dengan Menggunakan Metode Analisis Regresi Linier Berganda. Manajemen Usahawan Indonesia (12): 33-38. Riyadi, Slamet. 2006. Banking Assets And Liability Management. Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tandelilin. 2006. Investasi Manajemen. Yogyakarta. PAUstudy UGM. 1264 Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 4 Juli 2013