BAB IV ANALISIS A. Konsep Poligami dalam ormas LDII

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meneruskan kehidupan manusia dalam rangka menuju hidup sejahtera.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. bentuknya yang terkecil, hidup bersama itu dimulai dengan adanya sebuah keluarga.

BAB IV. Setelah mempelajari putusan Pengadilan Agama Sidoarjo No. 2355/Pdt.G/2011/PA.Sda tentang izin poligami, penulis dapat

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

IZIN POLIGAMI AKIBAT TERJADI PERZINAAN SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita yang dikaruniai sebuah naluri. Naluri

BAB I PENDAHULUAN. 1 Kompilasi Hukum Islam, CV. Nuansa Aulia, 2013, hlm. 2. 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. poligami yang diputus oleh Pengadilan Agama Yogyakarta selama tahun 2010

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

BAB I PENDAHULUAN. Aristoteles, seorang filsuf yunani yang terkemuka pernah berkata bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama

Munakahat ZULKIFLI, MA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Lingkungan Mahasiswa

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

Oleh : TIM DOSEN SPAI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera, tuntutan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam setiap perjalanan hidupnya, sudah pasti memiliki

yang dapat membuahi, didalam istilah kedokteran disebut Menarche (haid yang

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus

SKRIPSI PERTIMBANGAN HAKIM MENETAPKAN WALI ADHAL DALAM PERKAWINAN BAGI PARA PIHAK DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1A PADANG

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG IZIN POLIGAMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Poligami memang merupakan ranah perbincangan dalam keluarga

BAB IV. A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemberian Izin Poligami Dalam Putusan No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Bab III Pasal 49 sampai dengan 53 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III PERKAWINAN SIRI DI INDONESIA. A. Upaya Pemerintah Dalam Menangani Maraknya Perkawinan Siri

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dipilih manusia dengan tujuan agar dapat merasakan ketentraman dan

BAB I PNDAHULUAN. Perpustakaan 2013), h Line) tersedia di blogspot. com/2012/12/pengertianimplementasi-menurut-para.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perempuan pastilah yang terbaik untuk mendampingi lelaki, sebagaimana

P U T U S A N Nomor 0264/Pdt.G/2011/ PA.Skh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

Contoh Surat Gugatan

BAB IV. ANALISIS DASAR DAN PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM DALAM PENETAPAN PENGADILAN AGAMA BLITAR NO. 0187/Pdt.P/2014/PA.BL

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

TINJAUAN TEORITIS ASAS MONOGAMI TIDAK MUTLAK DALAM PERKAWINAN. Dahlan Hasyim *

BAB IV ANALISIS TENTANG JAMINAN NAFKAH DALAM PUTUSAN IZIN POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG TAHUN 2007 DAN 2008 TENTANG POLIGAMI

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. itu, harus lah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai azas pertama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia diciptakan Allah SWT yang pada hakikatnya sebagai makhluk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembahasan perwalian nikah dalam pandangan Abu Hanifah dan Asy-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

P U T U S A N. Nomor : 0673/Pdt.G/2010/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Perkara Nomor 786/Pdt.G/2010/PA.Mlg

BAB I PENDAHULUAN. dalammenjadikan dan menciptakan alam ini. Perkawinan bersifat umum,

BAB II KONSEP PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN sembarangan. Islam tidak melarangnya, membunuh atau mematikan nafsu

DILEMATIKA PERIJINAN POLIGAMI. Oleh: Ahsan Dawi Mansur. Diskursus tentang poligami selalu menjadi kajian aktual.

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

Penyuluhan Hukum Hukum Perkawinan: Mencegah Pernikahan Dini

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT MAZHAB HANAFI DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG WALI NIKAH. A. Analisa Terhadap Mazhab Hanafi Tentang Wali Nikah

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perceraian (Putusan. Banyuwangi) perspektif UU No.

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Sebelum diturunkannya al-quran perempuan kedudukannya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa hidup berpasang-pasangan, hidup. sebagaimana firman-nya dalam surat Az-zariyat ayat 49 :

bismillahirrahmanirrahim

PUTUSAN Nomor : 1068/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Lawan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur an surah An-Nissa ayat 3

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

IMPLIKASI PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PRESFEKTIF HUKUM ISLAM DAN UU NO. 1 TAHUN 1974

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang datang dari dirinya maupun dari luar. Pada masa anak-anak proses

BAB I. Persada, 1993), hal Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet.17, (Jakarta:Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

Menyoal Poligami dan Kendalanya Jumat, 26 Nopember 04

BAB V PENUTUP. 1. Persamaan dan perbedaan putusan ijin poligami No. 0258/ Pdt. G/ 2011/ No. 0889/ Pdt. G/2011/ PA. Kds. ditinjau dari hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

URGENSI PERSETUJUAN ISTRI DALAM IJIN POLIGAMI SUAMI DI KELURAHAN NGIJO GUNUNGPATI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perempuan dari kedua jenis tersebut Allah menjadikan mereka saling

ANALISIS TERHADAP ISTBAT NIKAH OLEH ISTRI YANG DI POLIGAMI SECARA SIRRI (Studi Putusan Mahkamah Syar iah Nomor: 206/Pdt.G/2013/MS.

PUTUSAN. Nomor : 0397/Pdt.G/2013/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa secara berpasangpasangan. yaitu laki-laki dan perempuan. Sebagai makhluk sosial, manusia

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD

Prinsip Perkawinan Menurut Hukum Islam dan Undang-undang No. 1/1974 (Study analisis tentang Monogami dan poligami) Siti Ropiah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. aturan agama dan undang-undang yang berlaku.

SALINAN PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2

HAK ASUH ANAK DALAM PERCERAIAN

FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/1436 H

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS Setelah mengkaji data-data yang terkumpul, baik data kepustakaan maupun data hasil wawancara pada masyarakat dalam bab-bab terdahulu, maka dapat dianalisa permasalahan yang timbul dalam kaitannya dengan pembahasan skripsi ini yaitu : Implementasi Poligami menurut Jama ah LDII. A. Konsep Poligami dalam ormas LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau biasa disebut (LDII) merupakan suatu organisasi masyarakat yang bergerak dalam bidang dakwah. Menurut pandangan para ulama LDII, poligami bukan suatu hal yang dilarang oleh agama, karena poligami merupakan suatu tindakan yang mengikuti sunnah rosul. Alasan utama bagi mereka untuk melakukan poligami, disamping itu juga untuk menyelamatkan para wanita yang sudah berumur tetapi belum menikah. Bagi LDII sendiri syarat untuk melakukan poligami adalah mendapat izin dari istri pertama. Selain itu yang menjadi dasar apabila seorang ingin melakukan poligami termaktub dalam Al-Qur an surah An-Nisaa ayat (3). Menurut Bapak Ahmad Ikhwan apabila istri pertama tidak memberikan izin kepada suaminya yang ingin poligami, maka diperbolehkan baginya untuk menikah siri. Menurut pandangan LDII, Bagi perempuan yang sudah matang dalam memahami Islam dan keutamaan poligami maka ia pasti mau dan bersedia untuk dipoligami. Karena ganjaran bagi istri yang mau dipoligami adalah surganya Allah. Bahwa konsep LDII berpoligami ialah mengikuti apa yang ada dalam Al-Qur an dan Al-Hadits, bukan secara khusus, karena tidak diwajibkan atau di haruskan. Poligami atau menikah lebih dari satu orang istri atas ketentuan tentang poligami telah di perbolehkan dengan bersyarat, di dalam al qur an telah tercantum bahwa secara lebih khusus merujuk pada keadilan yang harus dilakukan dengan istri yang

78 pertama. Serta harus ada kenyataan dari istri pertama dan atas harus izin istrinya. تركت فىكم امرىن لن تضلواما متس كتم هبما : كتا ب اهلل ؤسنة رسو له Telah ku tinggalkan pada kamu. Aku telah tinggalkan kepada kamu dua perkara di kalangan kamu tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada kedua nya, yaitu Al Qur an dan sunah rosulnya. (HR. Malik Al-Hakim, Al Baihaqi, Ibnu Nasir, Ibnu Hazm. Di sahihkan oleh syaikh Salim al-hilali di dalam At Ta zhim Wal Minnah Fil Intisharis Sunnah,H. 12-13). Dan juga tidak juga diharuskan untuk menikahi janda jadi apabila masih gadis dan mau untuk dipoligami maka tidak apa-apa, hanya saja lebih diutamakan janda. Poligami itu sendiri merupakan bagian dari konsep keluarga sakinah menurut mereka, dengan syarat mendapatkan izin dari istri pertama, serta sama-sama satu keyakinan, dan secara tidak langsung istri pertama telah ridho dan ikhlas untuk dipoligami sehingga tidak akan ada lagi yang namanya perselisihan dalam keluarga. Karena sudah mendapatkan izin serta ridho dari istri pertama, terkadang ada dalam suatu keluarga yang mana suaminya ingin berpoligami, calon istri muda dipilihkan oleh istri tua, dengan tujuan agar suami tidak salah memilih calon istri kedua. Biasanya istri pertama memilih sesuai dengan golongan mereka, yaitu sesama anggota ormas LDII, kalaupun tidak ia memilih yang paham akan islam terutama poligami itu sendiri. Untuk wali sendiri biasanya terlebih dulu akan diminta untuk menjadi wali adalah orang tua biologisnya atau orang tua kandungnya, apabila orang tua kandungnya tidak bisa maka bisa pamannya dari garis keturunan ayah yang menggantikanya, bila tidak bisa boleh menggunakan paman atau saudara dari garis keturunan hakim, kalo tidak ada juga bisa menggunakan wali hakim.

79 Poligami sudah menjadi hal umum untuk anggota ormas LDDI, ada yang terang-terangan mengakui jika mereka poligami, dan ada yang enggan memberitahukan bahkan mengakui jika mereka poligami, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dengan alasan poligami merupakan hak bagi setiap manusia, dan bukan merupakan suatu hal yang dilarang oleh agama. Bahkan Nabi dan Rosulullah sendiri melakukan poligami. Yang merupakan panutan bagi kita. Salah satu yang menjadi alasan pribadi organisasi masyarakat LDII selain untuk bertujuan membantu janda-janda ataupun wanita yang sudah berumur tetapi belum menikah dan juga gadis, adalah untuk memperbanyak anggota LDII. Tujuannnya agar mempermudah dalam berdakwah dan mengajarkan kepada masyarakat tentang islam. B. Poligami Menurut Hukum Islam dan LDII Poligami adalah perkawinan yang lebih dari satu dalam satu kurun waktu, yang maksudya sistem perkawinan yang mana seorang suami memiliki istri lebih dari satu orang. Poligami berasal dari kata Polus yang berarti banyak dan Gamos yang berarti perkawinan. Poligami, menurut bahasa Indonesia, adalah sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki/mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan Menurut hukum Islam poligami hukumnya adalah mubah, yaitu tidak dilarang dan tidak dianjurkan islam memperbolehkan seorang pria beristri lebih dari satu orang yang mana hanya dibatasi maksimal empar orang istri. Namun syarat yang berat ditekankan untuk pria yang ingin berpoligami, yaitu adalah adil. Adil disini tidak hanya adil dari segi materi, tetapi juga dari segi rohani. Kebutuhan sandang, pangan, papan, dan juga dalam kebutuhan biologis seperti giliran berkumpul. Hal itu sesuai dengan dasar poligami surat An-Nisaa ayat 3. Dari ayat diatas sudah jelas sekali dijelaskan bahwa syarat untuk melakukan poligami sangat berat yaitu dapat berlaku adil. Walaupun kita sendiri

80 sangat ngin berbuat adil, hal ini dijelaskan dalam Al-Qur an surat An-Nisaa ayat 129. Kompilasi Hukum Islam mengatur poligami yang termaktub dalam pasal 55 ayat (1) dan (2) dan pasal 56 ayat (1) dan juga pasal 57 dan 58. Yang mana apabila seroang suami ingin melakukan poligami dia harus memenuhi syaratsyaratnya yaitu harus mampu dan dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya. Menurut KHI, suami yang hendak beristri lebih dari satu orang harus mendapatkan izin dari Pengadilan Agama. Jik perkawinan berikutnya dilakukan tanpa izin dari pengadilan agama, perkawinan tersebut tidak mempunyai kekuatan hukum tetap. Pengadilan hanya akan memberikan izin keada seorang suami yang ingin beristri lebih dari satu jika : a. istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, b. istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan, c. istri tidak dapat melahirkan keturunan. Selain alasan untuk menikah lagi harus jelas, Kompilasi Hukum Islam juga memberikan syarat lain untuk memperoleh izin Pengadilan Agama. Syarat-syarat tersebut juga merujuk pada pasal 5 UU perkawinan yaitu : 1. Adanya persetujuan istri-istri 2. Adanya kepastian bahwa suami dapat dan mampu menjamin keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka. Hukum positif juga mengatur poligami yakni termaktub dalam Pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan sorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan berdsarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tetatpi Undang- Undang perkawinan memberikan pengecualian bagi seorang suami yang ingin melakukan poligami. Poligami itu sendiri adalah suatu pernikahan dimana seorang suami memiliki istri lebih dari satu orang. Di dalam masyarakat pada umumnya poligami merupakan suatu hal yang masih mendapatkan respon yang kurang berkenan di hati masyarakat. Karena pada umunya yang terjadi di masyarakat, istri pertama selalu mendapat kurang perhatian

81 dari pada istri kedua. Karena mungkin istri kedua lebih menarik daripada istri pertama. Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai salah satu organisasi masyarakat sangat mendukung poligami, bahkan hampir seluruh anggota mereka melakukan poligami. Sehingga terkesan dianjurkan oleh LDII. Mereka memiliki ketentuan dan syarat sendiri. Menurut Bapak Eko Mulyadi Salah satu anggota LDII yang juga melakukan poligami, menjelaskan bahwa apabila seorang istri tidak memberikan izin terhadap suaminya untuk berpoligami, maka boleh baginya untuk menikah siri. Pada dasarnya mereka membolehkan poligami dengan alasan mengikuti sunnah Rosul. Bagi seseorang yang telah mempelajari Islam secara mendalam, maka pasti dia mau untuk dipoligami. Karena ganjaran bagi orang yang ingin berpoligami adalah syurganya allah dan itu adalah sebaikbaik tempat. Konsep keluarga sakinah menurut LDII ialah suatu keluarga yang apabila suami istri sama-sama satu keyakian, dengan dasar Al-Qur an dan Hadist. Bisa saling mengerti satu sama lain, pengerian disini maksudnya ialah dapat memahami karakter dan sifat satu sama lainnya. Apabila satu sama lain sudah bisa saling mengerti tentang sifat dan karakter masing-masing maka tidak akan ada suatu pertengkaran dalam ruma tangga, sehingga akan tercipta suatu keluarga yang nyaman dan tentram. Menurut mereka, poligami itu sendiri masih termasuk dalam konsep keluarga sakinah, dengan syarat ada keridhoan dan izin dari istri pertama, maka pernikahan dengan istri yang kedua mendapatkan izin dari pengadilan. Adanya perbedaan pandangan mengenai poligami, tentunya akan memberikan beragam corak dalam menyikapi syarat diperbolehkannya poligami, berikut ini adalah data penjabaran perbedaan syarat poligami:

82 Perbedaan Syarat Poligami Hukum Islam Hukum Positif Jamaah LDII Mampu Izin isteri Izin isteri, berlaku adil Adanya kepastian namun jika isteri Maksimal 4 isteri dalam satu waktu tidak member bahwa suami mampu menjamin keperluankeperluan hidup istriistri dan anak-anak mereka Suami menjamin bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anakanak mereka. Izin Pengadilan karena (1) isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, (2) setri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan, (3) Istri tidak dapat melahirkan keturunan. Maksimal 4 isteri dalam satu waktu izin maka suami dapat melakukan nikah sirri Maksimal 4 isteri dalam satu waktu