BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk merubah tingkah laku ke arah yang baik. Tingkah laku

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT MUHAMMAD IBNU ABDUL HAFIDH SUWAID DAN THOMAS LICKONA SERTA RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

الل ه ك ث ير ا BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek, dimulai dari sistem pendidikan yang berubah-ubah ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara mendasar, karena membawa kepada perubahan individu sampai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. Alquran dan pendidikan dalam islam adalah sesuatu yang tidak bisa

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2005), hlm Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Raja Graffindo

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

KEUTAMAAN MEMPELAJARI SIRAH NABAWIYAH. Fais al-fatih #KajianSirahNabawiyah01

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,


Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB III BUKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V (SD) YANG DITERBITKAN OLEH CV. SAHABAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) BAGI ANAK TUNAGRAHITA DI SMPLB HJ SOEMIYATI HIMAWAN CANDISARI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM DI SMP MUHAMMADIYAH 7 BAJANG MLARAK PONOROGO SKRIPSI

والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan nasional yang saat ini mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah. PAUD dari tahun ke tahun terus mengalami perkembangan yang pesat jika dilihat dari adanya peningkatan jumlah satuan Pendidikan Anak usia Dini yang cukup signifikan yang diprakarsai oleh masyarakat sekitar secara mandiri diseluruh pelosok tanah air. Pendidikan anak usia dini memberikan kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu lembaga pendidikan anak usia dini perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik. Kegiatan yang bervariatif dan sesuai dengan prisip-prinsip perkembangan, maka anak akan berkembang semua potensinya dengan baik dan seimbang.1 Pendidikan anak usia dini menjadi sangat penting karena potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang akan terbentuk sejak dini. Pendidikan karakter pada hakikatnya merupakan pembinaan personal peserta didik secara terprogram dengan tujuan tertentu bagi lembaga pendidikan. Sekolah secara umum ataupun sekolah dengan pengertian luas di lingkungan keluarga masyarakat dalam pendidikan karakter menitikberatkan pembinaan ideologi agama, budaya bangsa yang unggul dan jiwa kepemimpinan, yang sekaligus membangun kekuatan dan kualitas peserta didik yang berkarakter unggul. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia seringkali diselenggarakan hanya untuk memproduksi generasi bangsa yang hanya siap bekerja, pendidikan diorientasikan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan yang hanya mengembangkan aspek kognitif 1 Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112. 1

peserta didik, dan mengesampingkan pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik peserta didik. Dari keberadaan fenomena tersebut, penyelenggaraan maka perlu pendidikan di dipertanyakan Indonesia. kembali Sudahkah penyelenggaraan pendidikan yang seperti itu mampu mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yang sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan: Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan anak usia enam tahun dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.2 Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Depertemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menyatakan bahwa PAUD adalah suatu pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal fikir, emosional, dan sosial yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.3 Dunia pendidikan mulai tergerak untuk mengumandangkan konsep pendidikan karakter, yaitu pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.4 2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Isjoni, Model Pembelajaran Anak Usia Dini, ALFABETA, Bandung, 2011, hlm.20. 4 Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Diknas, Jakarta, 2010, hlm. 7. 3 2

Konsep pendidikan karakter tersebut sebenarnya bukanlah hal yang baru, konsep ini sudah lama dikenal. Pendidikan karakter sebenarnya tidak jauh dari pendidikan akhlak yang diajarkan dalam agama. Agama bersumber dari wahyu dan sunnah Rasul, sebagaimana umat Islam telah mengetahui bahwa misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlaq di muka bumi ini. Dasar pendidikan karakter sangat identik dengan ajaran setiap agama dan budaya bangsa. Bagi umat islam, sumber dasar pendidikan karakter menurut visi islam kitab suci Al-Quran dan hadis. Kitab suci Al-Quran adalah firman Allah SWT, yang diturunkan-nya melalui perantara malaikat jibril kepada Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab suci Al-Quran telah termaktub seluruh aspek pedoman hidup bagi umat islam, sehingga kitab suci Al-Quran merupakan falsafah hidup muslim, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Kitab suci Al-Quran merupakan ajaran islam yang universal, baik dalam bidang akidah, syariah, ibadah, akhlak, maupun muamalah.5 Dengan luasnya cakupan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan ataupun aspek pendidikan terutama pendidikan pada anak usia dini. Hal tersebut sangat sesuai dengan firman Allah SWT. yang menjelaskan : س وة ح سن ة ل من كا ن ي ر جو الل ه وال ي و م ا ل خ ر وذ ك ر الل ه كث ريا ل ق د كا ن ل ك م ف ر سول الل ه أ )12 : (االحزاب artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab: 21).6 5 Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis dan Budaya Bangsa,OP.Cit., hlm.81-82. 6. Al-Qur an, Surat Al-Ahzab ayat 21, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir AlQur an, Al-Qur an dan Terjemahnya, Depag RI, CV. Asy-Syifa, Semarang, t. th, hlm. 670. 3

Dalam proses penerapan pendidikan karakter pada lingkup pendidikan anak usia dini, diperlukan suatu bentuk kerjasama antar komponen sekolah untuk menyukseskan proses penerapan pendidikan karakter itu sendiri. sekolah tersebut antara lain kepala sekolah serta pendidik yang merupakan teladan dalam proses penerapan pendidikan karakter haruslah bersikap dan bertindak yang mencerminkan perilaku yang syarat akan nilai-nilai karakter dalam dirinya, selain itu budaya dari sekolah dikondisikan syarat akan nilainilai karakter baik dari setting ruangan maupun benda-benda yang menunjang dalam proses penerapan pendidikan karakter itu sendiri. Metode yang digunakan dalam proses penerapan pendidikan karakter memegang peranan yang penting pula dalam penerapan pendidikan karakter, dimana metode menjadi alat penyampaian nilai-nilai karakter bagi peserta didik. Pemahaman dan pemilihan metode yang sesuai menjadi salah satu hal yang penting dalam proses penerapan pendidikan karakter bagi anak usia dini. Selain itu, dalam penerapan pendidikan karakter di lingkungan sekolah membutuhkan peran serta pula keluarga atau orang tua dari peserta didik, dikarenakan dalam proses penerapan pendidikan karakter diperlukan keberlanjutan dari proses penanaman nilai nilai karakter tersebut baik dari lingkungan sekolah ke lingkungan keluarga maupun sebaliknya sehingga dalam hal ini diperlukan suatu komunikasi yang baik antar orang tua peserta didik dengan pihak sekolah. Berdasarkan pra penelitian yang penulis lakukan, dalam pembelajaran di RA Kharisma ada beberapa pembelajaran menggunakan kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifl karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, dengan mengedepankan aspek pendidikan karakter agar siswa mempunyai budi pekerti yang luhur dan akhlak yang baik. RA Kharisma merupakan lembaga pendidikan yang islami yang dibawah naungan Yayasan Asy ariah yang lokasinya berada di desa Tunggul pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Penerapan teori kitab tersebut bertujuan agar siswa mempunyai pendidikan karakter yang baik tidak menyimpang dari kaidah agama. Pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an 4

Nabawiyah lith Thifl karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid merupakan kitab yang memberitahukan bagaimana cara Nabi Muhammad mendidik anak secara baik sehingga kitab tersebut sangat cocok diterapkan pada anak usia dini.7 Berkaitan akan permasalahan tersebut diatas, Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid yang merupakan salah satu pemikir dan pemerhati pendidikan Islam, terutama pendidikan anak, memberikan pemahaman kepada para pendidik termasuk orang tua agar dalam memberikan pendidikan karakter menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Beliau memaparkan secara mendalam dan luas mengenai konsep pendidikan anak yang diajarkan Rasulullah SAW dalam kitab karangannya Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifl yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan dengan judul Prophetic Parenting. Sejatinya, sudah banyak tokoh terkenal yang telah lebih dahulu membahas mengenai keutamaan pendidikan karakter yang dimiliki oleh Rasulullah, seperti Al Ghazali, Abdullah Nashih Ulwan, dan lain sebagainya. Namun, berdasarkan pengamatan penulis, Kitab karangan Muhammad Suwaid ini lebih sistematika dan rinci dalam pemaparan mengenai aspek pendidikan karakter merupakan pendidikan ihwal karakter atau pendidikan yang mengajarkan hakekat karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa dan karsa. Dengan kemasan yang sederhana namun berisi lengkap kitab ini menjadi mudah dalam mempelajari dan menerapkannya. Dalam hal tersebut penulis melihat adanya penerapan pendidikan karakter di RA Kharisma Desa Tunggul pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara sesuai dengan yang ada dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah Lith Thifl Karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Berdasarkan pemikiran inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang Penerapan Pendidikan Karakter dalam Kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah Lith Thifli Karya Muhammad 7 Hasil Wawancara dengan Ibu Qudsiyanah, S. Pd. I, Kepala RA Kharisma Tunggulpandean Nalumsari Jepara, pada tanggal 28 Mei 2016. 5

Nur Abdul Hafizh Suwaid pada Anak Usia Dini di RA Kharisma Desa Tunggulpandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. B. FOKUS PENELITIAN Penelitian ini adalah tentang penerapan pendidikan karakter menurut kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid Pada Ank Usia Dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara. Penelitian ini difokuskan pada bagian kelima tentang membangun kepribadian Islami pada anak dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, khususnya pada kelompok B usia 5 sampai 6 tahun, sehingga siswa mempunyai karakter yang baik dan akhlak berkualitas. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam pembahasan ini terdapat beberapa rumusan masalah yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana penerapan pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid pada anak usia dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid pada anak usia dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara? 3. Bagaimana solusi atas faktor penghambat dalam penerapan pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid pada anak usia dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara? 6

D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini diantaranya: 1. Untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah Lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid pada anak usia dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara? 2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat penerapan pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid pada anak usia dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara? 3. Untuk menganalisis solusi atas faktor penghambat dalam penerapan pendidikan karakter dalam kitab Manhaj at Tarbiyah an Nabawiyah lith Thifli karya Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid pada anak usia dini di RA Kharisma Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara? E. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoretis Menambah khazanah untuk pengembangan keilmuan sebagai wacana baru dalam pendidikan, khususnya dalam materi dan metode pendidikan Islam. Dan lebih utamanya lagi pendidikan karakter pada anak usia dini bagaimana penerapan supaya lebih baik dan mulia dalam akhlaknya. 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti, dapat memperluas pengetahuan dan menerapkan ilmu yang didapat. b. Bagi orang tua, guru, lembaga, pengelola maupun pelaku kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dalam menentukan metode dan arah pemgembangan pendidikan sekaligus menambah wawasan pendidikan islam. 7

c. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan pelaksaan penelitian penelitian yang lebih relevan. 8