HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun. oleh: FAKULTAS ILMU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Kata Kunci: Hamil, Anemia

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI BPM R JATISRONO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN KEPATUHAN DAN TATA CARA MINUM TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II KABUPATEN BANTUL

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT KERING BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh: Islamiatul Ismaini 201510104411 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Islamiatul Ismaini 201510104411 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL 1 Islamiatul Ismaini 2, Sarwinanti 3 Serjana Sains Terapan Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV UNISA E-mail: Ismainiislamiatul@gmail.com ABSTRACT: The study employed analytical survey with cross sectional approach. The population was all trimester III pregnant mothers with anemia who checked their pregnancy at Paliyan Health Center GunungKidul. The samples of the study were 29 trimester III pregnant mothers. Sampling technique used Non Probability Sampling in which sampling technique used Accidental Sampling.The result of the analysis showed that 17 (58.6%) trimester III pregnant mothers had bad nutritional status, and 15 of them (51.7%) had mild anemia. Chi Square test result showed frequency value of expectation < 5 more than 20%, so the table was merged to be 2 x 2. After retesting Chi Square test, p value obtained 0.041 in which p value < α value 0.05. It identified that Ha was accepted, and Ho was rejected. Thus, it can be concluded that there was correlation between nutritional status and anemia cases. There was correlation between nutritional status and anemia cases on trimester III pregnant mothers at Paliyan Primary Health Center GunungKidul in 2016. It is expected that pregnant mothers pay more attention by doing ANC visit regularly, so they can early detect nutritional status occurrence and anemia occurrence on pregnant mothers. Keywords : Nutritional Status, Anemia Cases, Pregnant Mothers Abstrak: Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan waktu crosssectional. Populasinya adalah seluruh ibu hamil trimester III dengan anemia yang periksa di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 29 ibu hamil trimester III. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Non Probability Sampling dimana teknik pengambilan sampelnya menggunakan Accidental Sampling.Hasil analisa menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III memiliki status gizi tidak baik sebanyak 17 responden (58,6%) dan yang mengalami anemia ringan sebanyak 15 responden (51,7%). Hasil uji Chi-Square diperoleh ternyata terdapat nilai frekuensi harapan <5 lebih dari 20%, sehingga dilakukan penggabungan tabel menjadi 2x2. Setelah dilakukan pengujian Chi Square kembali didapatkan hasil p-value sebesar 0,041 dimana p-value < nilai α yaitu 0,05. Hal ini berarti mengidentifikasikan Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia.terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul tahun 2016. Diharapkan pada ibu hamil lebih memperhatikan kehamilannya dengan melakukan kunjungan ANC (antenatal care) secara rutin supaya dapat mendeteksi dini adanya kejadian status gizi dan kejadian anemia pada ibu hamil. Kata Kunci : Status gizi, kejadian anemia, ibu hamil

PENDAHULUAN Prevalensi anemia menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 dan 89% dengan menetapkan Hb 11 gr%,prevalensi anemia tertinggi terjadi pada trimester ketiga kehamilan (Scholl, 2012). Berdasarkan data Survei Kesehatan Nasional 2010, angka anemia pada ibu hamil sebesar 40,1%. Hal ini menunjukkan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia. Diperkirakan jika pada tahun 2012-2015 prevalensi anemia masih tetap diatas 40%, maka akan terjadi kematian ibu sebanyak 18 ribu per tahun yang disebabkan perdarahan setelah melahirkan. Kondisi ini akan menyebabkan 3-7% ibu meninggal karena penyebab tak langsung yaitu anemia (Pearce, 2010). Di Indonesia anemia pada kehamilan masih merupakan salah satu masalah gizi yang utama. Dampak anemia pada ibu hamil yaitu meningkatkan angka kesakitan meliputi perdarahan, ketuban pecah dini, risiko terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR), dan merupakan salah satu penyebab utama kematian maternal yang bersumber pada anemia (Arisman, 2010). Saatinisalahsatukebijakanpemerintahdalamupayaperbaikan gizi masyarakat diatur dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan khususnya pada bab VIII tentang gizi pada pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Sedangkan untuk mengatasi masalah anemia pada kehamilan, pemerintah bersama masyarakat melakukan beberapa upaya sesuai dengan Perpres No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Program ini hingga tahun 2025 salah satunya menurunkan penderita anemia sebanyak 50%. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 28 Januari 2016, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul pada tahun 2014, jumlah ibu hamil dengan status gizi kurang tertinggi di Puskesmas Girisubo yaitu 42,09%. Sedangkan prevalensi ibu hamil dengan anemia sebesar 69,86% terdapat di Puskesmas Paliyan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil trimester III sebanyak 29 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Samplingya itu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu-waktu sampai jumlah sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi (Hidayat, 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteriatik Responden Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur ibu di Puskesmas Paliyan Umur Jumlah Presentase (%) 20-25 8 27,6 % 26-30 8 27,6 % 31-35 13 44,8 % Total 29 100% Sumber: Data primer Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa dari 29 responden ibu hamil distribusi umur yang paling banyak yaitu pada rentang umur 31-35 tahun sebanyak 13 orang (44,8%), dan paling rendah pada rentang umur 20-25 tahun dan 26-30 tahun yaitu masing-masing sebanyak 8 responden. Tabel 2. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan paritas ibu di Puskesmas Paliyan Paritas Jumlah Presentase (%) 1 4 13,8% 2 11 37.9% 3 14 48,3% Total 29 100% Sumber : Data primer Dari tabel 2 diatas diketahui bahwa dari 29 responden distribusi paritas yang paling banyak adalah paritas dengan kehamilan ke-3 yaitu sebanyak 14 orang (48,3%) sedangkan paling sedikit pada paritas ke-1 yaitu sebanyak 4 orang (13,8%). Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu di Puskesmas Paliyan Pendidikan Jumlah Presentase (%) SD 11 37,9% SMP 10 34,5% SMA 8 27,6% Total 29 100% Sumber : Data primer Dari tabel 3 diatas menunjukkan bahwa dari 29 responden disitribusi pendidikan ibu paling banyak yaitu pada pendidikan SD sebanyak 11 orang (37,9%) dan yang memiliki pendidikan SMA sebanyak 8 orang (27,6%).

Analisis Univariat Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan status gizi di Puskesmas Paliyan Status gizi Frekuensi Presentase (%) Baik 12 58,6% Kurang 17 41.4% Total 29 100% Sumber : Data Primer (2016) Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi kurang yaitu sebanyak 17 orang (58,6%), dan status gizi baik yaitu sebanyak 12 orang (41,4%). Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan kejadian anemia di Puskesmas Paliyan Kejadian Anemia Frekuensi Presentase (%) Anemia Ringan 15 51,7% Anemia Sedang 13 44,8% Anemia Berat 1 3,4% Total 29 100% Berdasarkan tabel 5 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 15 orang (51,7%) dan yang memgalami anemia berat yaitu sebanyak 1 orang (3,4%). Analisis Bivariat Tabel 6. Hubungan kejadian anemia dengan status gizi di Puskesmas Paliyan Status Gizi Kejadian Anemia Total Nilai (P) Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat n % n % n % n % Baik 3 25,0 % 9 75,0 % 0 0 % 12 100% 0.021 Kurang 12 70,6 % 4 23,5 % 1 5,9% 17 100% Total 15 51.7 % 13 44.8 % 1 3,4 % 29 100 % Sumber : Data Primer (2016) Berdasarkan tabel diatas, hasil analisis secara bivariat dari total jumlah populasi yang diteliti sebanyak 29 orang diperoleh data bahwa sebagian besar responden ibu yang berstatus gizi baik dan mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 3 orang (25.0%), dan berstatus gizi baik dan mengalami anemia sedang yaitu sebanyak 9 orang (75,0%), selainituibu yang berstatus gizi kurang dan mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 12 orang (70,6%), dan berstatus gizi kurang dan mengalami anemia berat yaitu sebanyak 1 orang (5,9%). Berdasarkan uji Chi Square ternyata terdapat nilai frekuensi harapan <5 lebih dari 20%, sehingga dilakukan penggabungan tabel menjadi 2x2. Setelah dilakukan

pengujian Chi Square kembali didapatkan hasil p-value sebesar 0,041 dimana p- value < nilai α yaitu 0,05 yang artinya terdapat hubungan status gizi dengan kejadian anemia di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Hapsah dan Ramlah (2012) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejaidian anemia dengan kekuatan hubungan (p= 0,000). Pembahasan Hubungan Kejadian Anemia Dengan Status Gizi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki status gizi baik dan mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 3 orang (25,0%), sedangkan berstatus gizi baik dan mengalami anemia sedang yaitu sebanyak 9 orang (75,0%), selain itu ibu yang berstatus gizi kurang dan mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 12 orang (70,6%), dan berstatus gizi kurang dan mengalami anemia berat yaitu sebanyak 1 orang (5,9%). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu ibu hamil pada usia 31 tahun ketas sebanyak 13 responden (44,8%). Padausia>35 tahun beresiko untuk hamil karena umur >35 tahun dimana alat reproduksi ibu hamil sudah menurun dan kekuatan untuk mengejan saat melahirkan sudah berkurang sehingga anemia pun terjadi pada saat ibu hamil umur >35 tahun (Alam, 2012). Jadi semakin muda usia ibu untuk hamil akan cenderung dapat mengalami kejadian anemia karena masih dalam pemenuhan kebutuhan zat gizi. Sedangkan ibu hamil diatas 35 tahun lebih cenderung mengalami anemia. Hal ini disebabkan karena pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa fertilisasi (Arisman, 2010). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rinjayani (2014) yang mengemukakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian anemia dalam kehamilandengan p-value 0,019. Sehingga kejadian anemia pada ibu hamil dapat dipengaruhi oleh usia ibu. Berdasarkan dari hasil penelitian mayoritas responden mempunyai latar belakang pendidikan SD yaitu sebanyak 11 orang (37,9%). Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran penting dengan terjadinya anemia pada ibu hamil karena dengan semakin rendah pendidikan seseorang akan mampu memicu terjadinya anemia pada ibu hamil. Hal ini bahwa pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan, karena pengetahuan akan menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Jadi lebih tinggi pendidikan seseorang dalam memperoleh informasi. Hal ini akan menyebabkan ibu memperhatikan perilakunya dalam mencegah

terjadinya anemia terutama dalam pemenuhan kebutuhan gizi selama hamil sehingga kejadian anemia pada ibu hamil akan berkurang. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ridayati (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan p-value 0,040. Semakin baik tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin baik pola fikir yang terbentuk. Adanya pola fikir tersebut akan membuat responden semakin terbuka terhadap hal-hal baru dan mampu menerima informasi dengan baik. Hal ini akan mempengaruhi terbentuknya pengetahuan, sikap maupun perilaku menjadi lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin baik kesadaran akan kesehatan sehingga perilaku kesehatan juga semakin baik. Ibu hamil yang berpendidikan tinggi lebih mampu berperilaku baik untuk mencegah terjadinya anemia dasar. Melalui pendidikan, setiap ibu hamil dapat melatih daya piker sehingga memudahkan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan bahwa paritas dalam penelitian mayoritas yaitu ibu dengan paritas 3 yaitu sebanyak 14 responden (48,3%). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sering ibu mengalami kehamilan maka akan semakin besar kejadian untuk terjadi anemia dalam kehamilannya. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Asrina, dkk (2014) bahwa ibu multigravida lebih sering terkena anemia dibandingkan dengan ibu primigravida. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa anemia dipengaruhi oleh kehamilan yang sering. Seseorang wanita yang mengalami kehamilan yang sering akan semakin kehilangan zat besi dan semakin anemis, sehingga ibu multigravida akan cenderung untuk mengalami anemia dibandingkan dengan ibu primigravida (Manuaba, 2010). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sebagian besar ibu hamil trimester III di Puskesmas Paliyan Gunungkidul Tahun 2016 yang mengalami status gizi kurang sebanyak 17 orang (58,6%). Sedangkan ibu hamil yang mengalami anemia ringan yaitu sebanyak 15 orang (51,7%), yang mengalami anemia sedang sebanyak 13 orang (44,8%) dan yang mengalami anemia berat sebanyak 1 arang (3,4%). Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Paliyan Gunungkidul tahun 2016 didapatkan p-value yaitu 0,041 yang mana nilai α = >0,05.

Saran Diharapkan pada ibu hamil lebih memperhatikan kehamilannya dengan melakukan kunjungan ANC (antenatal care) secara rutin supaya dapat mendeteksi dini adanya kejadian status gizi dan kejadian anemia pada ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Affandi. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBC: Jakarta. BPS. 2015. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2015. Calverton, Maryland, USA: BPS dan Macro International. Dewi, F. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Available: http://repository.uinjkt.ac.id. Hartanto. 2007. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta. Hidayat, A.A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba: Jakarta. Manuaba, IBG. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC: Jakarta. Mosha I., Rubben R. 2013. Communication, Knowledge, Sosial Network and Family Planning Ultilization amoung Couples In Mwanza Tanzania. African Journal of Reproductive Health. Notoatmodjo, S. 2009. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta., 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta: Jakarta. Rainy. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Diwilayah Kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2012. Available: http://www.journal.ui.ac.id. Sugiono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Alfa Beta: Bandung. Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta.