BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. jalan penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya. mengayomi hubungan hak dan kewajibannya masing-masing anggota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang lain seperti: Wisata Edukasi Kampung Coklat, Candi. disekitar kita dengan plat nomor yang berbeda-beda.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

1 Ahmad Faisol Amir, wawancara (Banjarsari, 17 Januari 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. setiap konsumen dalam menggunakan suatu barang atau jasa. Dengan demikian

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. Ini pun dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang berkodrat hidup dalam masyarakat. Sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Al Qur an dan terjemahnya. Departemen Agama RI. Tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB I PENDAHULUAN 280. h Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2013), h.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki. manusia memerlukan adanya manusia-manusia lain yang bersama-sama

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI LAMONGAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. antar sesama manusia yang memiliki tujuan untuk menjaga hak-hak manusia,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENJUALAN HASIL PANEN TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA SIMAN KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV. Surat Keputusan Pemkot Surabaya tentang Ijin Pemakaian Tanah (IPT/ berwarna ijo/surat ijo) dengan cara sewa tanah negara yang dikuasai Pemkot

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa menghindarkan diri dari kehidupan bermasyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia selalu berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Pergaulan hidup tempat setiap orang melakukan perbuatan dalam hidupnya dengan orang lain disebut muamalat. 1 Aspek yang terpenting dalam muamalah dalam kehidupan sosial masyarakat adalah menyangkut dengan jual beli. Jual beli menurut bahasa adalah saling menukar (pertukaran). Menurut istilah syara jual beli adalahpertukaran harta atas suka sama suka. Atau dapat juga diartikan dengan memindahkan milik dengan ganti yang dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam. 2 Kebolehan ini didasarkan kepada firman Allah dalam Surat An-Nisa 29 sebagai berikut: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu 1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalah (Hukum PerdataIslam), edisirevisi,yogyakarta:uiipress,2s000),h11-12 2 Syafii Jafri, Fiqh Muamalah, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), h. 45

2 membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An Nisa: 29). 3 Maksud dari ayat di atas mengindikasikan bahwa Allah SWT melarang kaum muslimin untuk memakan harta orang lain secara bathil, konteks ini memiliki arti yang sangat luas yakni melakukan transaksi ekonomi yang bertentangan dengan syara seperti halnya berbasis riba, bersifat spekulatif (maysir/judi) atau mengandung unsur garar, selain itu ayat ini juga memberikan pemahaman bahwa dalam setiap transaksi yang di laksanakan harus memperhatikan unsur kerelaan bagi semua pihak. 4 Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, yang mana dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia pasti memerlukan pakaian untuk dapat menutupi dan melindungi dirinya. Pakaian merupakan alat penutup tubuh yang akan memberikan kepantasan, kenyamanan serta keamanan dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penutup tubuh, dari aspek sosial dan ekonomi pakaian juga mempunyai fungsi lain yang dapat menunjukkan lambang status atau identitas seseorang. Disisi lain, sikap dan perilaku masyarakat di era globalisasi saat ini lebih gemar untuk membeli pakaian impor bekas karena tergiur akan branded luar negeri, khususnya pada masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah. Selain karena kebutuhan, masyarakat menganggap dengan menggunakan brand luar negeri akan dapat meningkatkan status sosial mereka. Hal tersebut otomatis hlm. 70. 3 Departemen Agama RI, Al Qur an dan terjemahnya, hlm. 65. 4 Dimyauddin Djuwaini,Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008),

3 memberikan peluang kepada para pedagang untuk menjual pakaian bekas dengan brand luar negeri dan dengan harga yang tentunya terjangkau. Dewasa ini telah hampir kurang lebih selama empat puluh tahun terakhir telah terjadi aktivitas impor pakaian bekas di negeri kita ini. Proses impor umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Kehadiran impor pakaian bekas tidak lantas membuat semua golongan dapat merasakan dampak positif. Perdagangan pakaian bekas impor ternyata berdampak pada industri dalam negeri. Maraknya pakaian bekas impor yang beredar di Indonesia sedikit banyak berpengaruh terhadap gaya dan perilaku masyarakat. Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam hal ini telah mengeluarkan aturan larangan impor pakaian bekas yang masuk ke dalam negeri. Pelarangan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 51/M-DAG/PER/7/2015 yang diterbitkan pada tanggal 9 Juli 2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas. Peraturan ini adalah penyempurna dari Undang Undang No. 7 Tahun 2014 Pasal 47 ayat 1 Tentang Perdagangan, yang menyebutkan setiap importir wajib mengimpor barang dalam keadaan baru. Maraknya pakaian bekas yang diimpor ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti Jepang, Malaysia, China, Hongkong, Korea dan Singapura menjadi lahan bisnis tersendiri bagi sebagian kalangan masyarakat yang mempunyai cukup modal untuk mendirikan toko-toko dengan berbagai macam jenis pakaian bekas impor. Bisnis ini tumbuh subur

4 di Indonesia khususnya di daerah-daerah pinggir perkotaan, pakaianpakaian tersebut dibandrol atau dihargai bervariasi tergantung barang yang diperjualbelikan dengan harga sangat terjangkau dan bisa dikatakan sangat murah untuk sejenis pakaian-pakaian tersebut, apabila dibandingkan dengan harga pakaian yang masih baru. Hal inilah yang melatarbelakangi sebagian masyarakat khususnya masyarakat dengan penghasilan yang sedikit atau tingkat ekonomi menengah kebawah lebih memilih untuk membeli pakaianpakaian tersebut ketimbang membeli pakaian yang baru. 5 Di Tulungagung transaksi jual beli pakaian bekas ini sudah menjamur di berbagai wilayah desa maupun daerah perkotaan, termasuk di daerah Ngunut yakni di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Toko ini menjual beraneka ragam pakaian impor dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan pakaian baru. Pakaian pakaian ini diperoleh dari beberapa pedagang lain yang juga berperan sebagai distributor pakaian impor bekas dari berbagai wilayah yang saling menyuplai antar satu dengan yang lainnya. Yang memprihatinkan disini adalah ketidaktahuan masyarakat akan larangan terhadap jual beli pakaian impor bekas tersebut. Disisi lain, para pelaku usaha yang sudah tahu akan adanya larangan tersebut masih saja tetap berjualan dengan alasan sebagai mata pencaharian, dengan harapan mendapat keuntungan dan didukung juga oleh faktor banyaknya permintaan dari pihak konsumen. 5 Observasi lapangan di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Selasa 7 Februari 2017, Waktu 09:15 WIB.

5 Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan praktik jual beli pakaian impor bekas yang mana aturan pelarangannya sudah jelas namun masih saja ada pedagang nakal yang tetap nekat berjualan. Oleh karena itu, penulis mengangkat penelitian dengan judul JUAL BELI PAKAIAN IMPOR BEKAS PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH DAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN No. 51/M-DAG/PER/7/2015 TENTANG LARANGAN IMPOR PAKAIAN BEKAS (Studi Kasus Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung). B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka yang menjadi fokus penelitian sebagaimana berikut: 1. Bagaimana Praktek Jual Beli Pakaian Impor Bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung? 2. Bagaimana Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Jual Beli Pakaian Impor Bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung? 3. Bagaimana Tinjauan Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M- DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas Terhadap Jual Beli Pakaian Impor Bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

6 1. Untuk Mendeskripsikan dan Menganalisis Bagaimana Praktek Jual Beli Pakaian Impor Bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. 2. Untuk Mendeskripsikan dan Menganalisis Bagaimana Tinjauan Fiqh Muamalah Terhadap Jual Beli Pakaian Impor Bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. 3. Untuk Mendeskripsikan dan Menganalisis Bagaimana Tinjauan Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas Terhadap Jual Beli Pakaian Impor Bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian yang dilakukan peneliti dalam konteks teoritis dapat digunakan sebagai sumber data bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama atau hampir sama seputar Jual Beli Pakaian Impor Bekas Perspektif Fiqh Muamalah dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dan dapat memberikan kemanfaatan guna

7 menambah informasi mengenai tinjauan jual beli pakaian impor bekas perspektif fiqh muamalah dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M- DAG/PER/7/2015 tentang larangan impor pakaian bekas. E. Penegasan Istilah 1. Penegasan Kontekstual a. Jual beli Pengertian jual beli ( (البيع secara syara adalah tukar menukar harta dengan harta untuk memiliki dan memberi kepemilikan. Jual beli atau perdagangan dalam istilah etimologi berarti menjual atau mengganti. 6 Adapun pengertian jual beli menurut istilah yaitu tukar menukar barang atau barang dengan uang yang dilakukan dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan. 7 Imam Taqiyuddin mendefinisikan jual beli adalah tukar menukar harta, saling menerima, dapat dikelola (tasharruf) dengan ijab dan qabul, dengan cara yang sesuai dengan Islam. 8 Menurut Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang dimaksud dengan jual beli adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. 9 Jual beli adalah suatu perjanjian bertimbal-balik dalam mana pihak 6 Abdul Rahman Ghazali, Ghufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqih Muamalat, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 67 7 Ruf ah Abdulah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 65. 8 Imam Taqiyyudin Aby Bakrin Muhammad Al Husaain, Kifayatul Akhyar, Juzz II, Bandung: CV. Alma arif, t.th, hlm. 29. 9 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal 1457.

8 yang satu (penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya (pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. 10 Dalam buku lain, Subekti menjelaskan bahwa yang dimaksud jual beli adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikat dirinya untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. 11 Menurut M. Yahya Harahap yang dimaksud dengan jual beli adalah suatu persetujuan yang mengikat pihak penjual dengan berjanji menyerahkan sesuatu barang / benda (zaak) dan pihak lain yang bertindak sebagai pembeli mengikat diri dengan berjanji untuk membayar harganya. 12 b. Pakaian Bekas Impor Dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 51 Tahun 2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas diterangkan bahwa pakaian bekas adalah produk tekstil yang digunakan sebagai penutup tubuh manusia, yang termasuk dalam Pos Tarif/HS 6309.00.00.00. Sedangkan impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Tarif 10 Subekti, Aneka Perjanjian, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), hlm. 1. 11 Subekti, Hukum Perjanjian, Cetakan Ke-6, (Jakarta : Intermasa, 1979), hlm. 52. 12 M. Yahya Harahap, Segi-Segi Hukum Perjanjian, Cetakan Ke-2, (Bandung : Alumni, 1986), hlm. 181.

9 adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atau bea keluar. 13 c. Fiqh Muamalah Fiqh muamalah adalah aturan-aturan (hukum) Allah yang ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan kehidupan atau urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi sosial kemasyarakatan. 14 d. Peraturan Menteri Perdagangan Peraturan Menteri Perdagangan adalah sejumlah peraturan yang dikeluarkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan. 15 2. Penegasan Operasional Maksud dari judul penelitian Jual Beli Pakaian Impor Bekas Perspektif Fiqh Muamalah dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas (Studi Kasus Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung), yaitu penelitian yang dilakukan guna mengetahui bagaimana proses transaksi jual beli pakaian bekas impor dan bagaimana tinjauan hukum Islam yakni fiqh muamalah dan hukum positif dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M- DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas terhadap jual 13 Pasal 1 angka 21 Undang Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. 14 Rachmat Syafe i, Fiqh Mu amalah, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2004), hlm. 15. 15 Pasal 1 angka 21 Undang Undang Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

10 beli pakaian impor bekas yang terjadi di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. F. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan skripsi yang berjudul JUAL BELI PAKAIAN IMPOR BEKAS PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH DAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN No. 51/M-DAG/PER/7/2015 TENTANG LARANGAN IMPOR PAKAIAN BEKAS (Studi Kasus Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung) disusun dengan menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan. Dalam bagian ini dimaksudkan untuk pengenalan dan mendeskripsikan permasalahan serta langkah awal yang memuat kerangka dasar teoritis yang akan dikembangkan dari bab awal ke bab selanjutnya. BAB II berisi uraian tentang kajian pustaka sebagai bahan yang digunakan dalam membahas objek penelitian. Dalam sub bab pertama peneliti memaparkan tentang teori seputar jual beli, yakni pengertian jual beli, dasar hukum jual beli, rukun jual beli, syarat sah jual beli, macam jual beli, asas hukum perjanjian jual beli. Pada sub bab kedua mengenai Impor yakni pengertian impor, ketentuan umum di bidang Impor, dan faktor yang mempengaruhi masuknya pakaian bekas ke Indonesia. Kemudian pada sub

11 bab ketiga tentang Peraturan Menteri No. 51 Tahun 2015 tentang larangan impor pakaian bekas dan sub bab keempat berisi penelitian terdahulu. BAB III berisi tentang metode penelitian yang dipakai dalam rangka mencapai hasil penelitian secara maksimal, yang terdiri dari rancangan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. BAB IV berisi tentang hasil penelitian yang menguraikan tentang deskripsi atau paparan data, temuan penelitian serta analisis data yang telah diperoleh dengan memaparkan data hasil penelitian. Pada sub bab pertama yang menjadi pokok bahasan pertama adalah mengenai profil Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung dan membahas tentang transaksi jual beli pakaian impor bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Pada sub bab kedua berisi temuan penelitian dan sub bab ketiga berisi analisis temuan penelitian. BAB V berisi tentang pembahasan lebih mendalam mengenai temuan hasil penelitian. Pada sub bab pertama membahas tentang praktek transaksi jual beli pakaian impor bekas di Toko Imanuel Desa Sumberjo Wetan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Kemudian sub bab kedua berisi kajian transaksi jual beli pakaian impor bekas yang ditinjau menggunakan hukum Islam yakni menggunakan perspektif fiqh muamalah. Pada sub bab ketiga berisi kajian transaksi jual beli pakaian impor bekas

12 yang ditinjau menggunakan hukum positif yakni menggunakan perspektif Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M-DAG/PER/7/2015 Tentang Larangan Impor Pakaian Bekas. BAB VI bab ini berisi kesimpulan dari jawaban permasalahan yang menjadi obyek penelitian dan saran-saran yang ditujukan pada pihak-pihak terkait dalam hal permasalahan penelitian.