HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA STRES DALAM MENYUSUN SKRIPSI DENGAN INSOMNIA PADA MAHASISWI D IV BIDAN PENDIDIK DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA KARYAWATI BAGIAN PRODUKSI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

TINGKAT STRES PADA CAREGIVER PASIEN GANGGUAN JIWA PSIKOTIK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki

HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2011, 2012, DAN 2013.

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Artikel Penelitian Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo Kabupaten Semarang

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. 1 Stres normal merupakan. sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya.

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2013

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal,

JNPH Volume 4 No. 1 (Juli 2016) The Author(s) 2016

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

seseorang. Setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk Kozier(2008) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:

HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA TENAGA KERJA AKIBAT KEBISINGAN DI BAGIAN PROSES DAN FINISHING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI SMA MTA SURAKARTA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PEROKOK AKTIF DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR (INSOMNIA) PADA MAHASISWA ABSTRAK

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

ABSTRAK. Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

Sukirno, S. Kep 1 Giat Wantoro, S. Kep 2 Nofrans Eka Saputra, S. Psi, MA 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PERILAKU KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP N 4 PADANG TAHUN 2012

ABSTRAK PREVALENSI GANGGUAN CEMAS PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 DENPASAR

ABSTRAK. Pembimbing II : Felix Kasim, DR.,dr.,M.kes

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

PERBEDAAN KUALITAS TIDUR ANTARA WANITA DEWASA YANG MELAKUKAN YOGA DAN TIDAK MELAKUKAN YOGA SKRIPSI

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

ABSTRAK. Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro.

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA D III KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

GAMBARAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN AKADEMIK 2013/2014. Oleh : RIVHAN FAUZAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PRAKTEK PENCEGAHAN KEHAMILAN USIA MUDA

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN POLA TIDUR PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI RSUD BANJARNEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN KB HORMONAL DAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI KOTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Prevalensi Ansietas Menjelang Ujian Tulis pada Mahasiswa Kedokteran Fk Unand Tahap Akademik

HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN ANTARA DURASI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA REMAJA DI SMA N 10 SEMARANG

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

SKRIPSI. Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Jurnal Ilmiah STIKes U Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA (Studi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi) TAHUN 2016 Ary Rahmawaty 1) Siti Novianti dan Lilik Hidayanti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi 1) Universitas Siliwangi (aryrahmawaty567@gmail.com) Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Universitas Siliwangi ABSTRAK Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia dapat mempengaruhi pekerjaan, aktivitas sosial dan status kesehatan bagi penderita. Insomnia menyebabkan banyak pengaruh buruk terhadap kualitas hidup penderitanya seperti, ketidakstabilan emosional, gelisah, penurunan konsentrasi, motivasi belajar, kesehatan fisik, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan berinteraksi dengan individu atau lingkungan. Faktor psikologis seperti stres merupakan salah satu penyebab insomnia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiwa tingkat akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi. Metode penelitian menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik pengambilan accidental sampling yaitu sebanyak 98 sampel dari 130 populasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 98 sampel rata-rata responden berusia 22 tahun 2 bulan, responden yang tidak mengalami stres sebanyak (25,5%), stres ringan sebanyak (25,5%), stres sedang sebanyak (29,6%), stres berat sebanyak (19,4%), dan responden yang mengalami insomnia sebanyak (77,6%). Analisis menggunakan chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia dengan nilai p < 0,05 (0,001) dan nilai OR = 5,815 (95% CI = 2,08 16,29). Disarankan kepada mahasiswa tingkat akhir untuk membuat jadwal dengan memperhatikan waktu penyelesaian skripsi. Mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembuatan skripsi dapat berdiskusi dengan dosen pembimbing terkait penelitian lanjutan yang dapat dilakukan untuk skripsinya. Kepustakaan : (2002 2016) Kata Kunci : Stres, Insomnia, Mahasiswa 1

RELATIONSHIP OF STRESS LEVEL AND INSOMNIA OCCURRENCE (Study on Last Grade of Informatics Engineering Department Students Faculty of Engineering, Siliwangi University) Ary Rahmawaty 1) Siti Novianti dan Lilik Hidayanti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi 1) Universitas Siliwangi (aryrahmawaty567@gmail.com) Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Universitas Siliwangi ABSTRACT Insomnia is the disability to fulfill the need of sleep, both in quality and quantity. Insomnia can influence patient s work, social activity and health status. Insomnia causes so many negative influences to patient s quality of life, such as emotional instability, anxiety, the decreasing of concentration, motivation to learn, physical health, critical thinking skills, and the ability to interact with people or the environment. Psychological factor such as stress is one of the factors caused insomnia. The purposeful of this research is to determine the relationship between stress levels and incidence of insomnia that happened to the last grade of Informatics Engineering Department Students in Faculty of Engineering, Siliwangi University. This research used survey as the research method with cross sectional approach. Samples were taken by accidental sampling technique as many as 98 samples of 130 population. In this research, questionnaire was used as the research instrument. The technique of analyzing the data used are univariate analysis using frequency distribution and bivariate analysis using Chi Square Test. The results showed that the age average of 98 respondents are 22 years and 2 months, it consist of respondents who did not experienced stress (25.5%), mild stress (25.5%), moderate stress (29.6%), severe stress (19.4%), and respondents experienced insomnia (77.6%). Chi Square analysis showed that there is the relationship between stress levels and incidence of insomnia with a value of p <0.05 (0.001) and the value of OR = 5.815 (95% CI = 2.08 to 16.29). The last grade students is suggested to make schedule that focuses on thesis completion time. Students faced difficult times in the process of conducting thesis can discuss with their supervisor related with next research to their thesis. Bibliography : (2002-2016) Keywords : Stress, Insomnia, Students 2

1. PENDAHULUAN Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun kuantitas (Qimy, 2009). Penderita insomnia mengalami kondisi mengantuk yang berlebih pada siang hari dengan kuantitas dan kualitas tidur yang tidak cukup (Perry dan Potter, 2006). Gejala-gejala insomnia secara umum adalah seseorang mengalami kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari ataupun di tengah-tengah saat tidur. Orang yang menderita insomnia juga bisa terbangun lebih dini dan kemudian sulit untuk tidur kembali (Japardi, 2002). Menurut World Health Organization (WHO) (2003), stres adalah reaksi/respon tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Stres dapat terjadi pada semua orang, baik itu anak, dewasa dan orang tua. Stres juga dapat terjadi pada orang yang mengalami tekanan berat misalnya pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi mereka. Kondisi insomnia berdampak terhadap proses belajar, seperti kesehatan fisik, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berinteraksi, hilangnya motivasi dan konsentrasi yang berdampak pada penundaan penyelesaian skripsi ataupun lamanya mahasiswa tingkat akhir dalam mengerjakan skripsi (Menurut Gaultney, 2010 ; Mayoral,2006). Menurut penelitian Ulfah (2014) yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Surakarta diketahui 30 mahasiswa tingkat akhir mengalami insomnia, dimana stres sebagai pemicunya. Hampir 43,3% dari 30 mahasiswa mengalaminya. Penelitian lain dilakukan oleh Wuryani (2005) terhadap 50 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang menyebutkan sebesar 16,2% faktor stres mempengaruhi insomnia. Menurutnya semakin tinggi skor kondisi stres yang dialami oleh seseorang maka semakin tinggi pula skor tingkat insomnianya. Berarti, semakin baik kondisi stres seseorang maka semakin rendah pula potensi untuk menderita insomnia. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Teknik pada tanggal 28 Desember 2015 menunujukan bahwa 47% mahasiswa tingkat akhir mengalami tanda-tanda stres berupa pikiran kacau, mudah marah, sulit konsentrasi, dan tidak semangat. Selain itu 57% mahasiswa tingkat akhir mengalami kejadian insomnia seperti sulit tidur, jam tidur berkurang, serta mimpi buruk. Hal ini diperkuat oleh data sekunder yang peneliti dapatkan dari PUSDASI (Pusat Data dan Sistem Informasi) Universitas Siliwangi didapatkan data mahasiswa Fakultas Teknik dari angkatan 2007-2010, bahwa dari jumlah 793 mahasiswa aktif, tercatat tidak ada (0%) mahasiswa yang lulus kurang dari masa studi normal, 36% mahasiswa lulus tepat waktu (4 tahun) dan 64% mahasiswa lulus dalam jangka waktu lebih dari masa studi normal, sedangkan normalnya masa studi yang harus ditempuh untuk mencapai jenjang S1 adalah 8 semester (4 tahun). 3

Berdasarkan uraian tersebut peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tahun 2016. 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah yaitu Mahasiswa tingkat akhir Jurusan Teknik Informatika Universitas Siliwangi. Berdasarkan data yang didapatkan dari Pusat data dan sistem informasi (PUSDASI) UNSIL jumlah mahasiswa yang mengontrak skripsi tahun 2016 sebanyak 130 mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 98 orang yang sudah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. 3. HASIL PENELITIAN a. Analisis Univariat 1) Variabel Tingkat Stres Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Respondent Menurut Tingkat Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik No Tingkat Stres F Persentase (%) 1 Tidak Stres 25 25,5 2 Stres Ringan 25 25,5 3 Stres Sedang 29 29,6 4 Stres Berat 19 19,4 Jumlah 98 100.0 Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa jumlah respondent yang tidak mengalami stres sebanyak 25 orang (25,5%), respondent yang mengalami stres ringan sebanyak 25 orang (25,5%), respondent yang mengalami stres sedang sebanyak 29 orang (29,6%), dan respondent yang mengalami stres berat sebanyak 19 orang (19,4%), Untuk keperluan analisis uji hubungan, maka tingkat stres dikategorikan menjadi dua yaitu tidak stres dan stres. Berdasarkan pengelompokan tersebut, didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.2. 4

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Respondent Menurut Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik No Kategori Stres F Persentase (%) 1 Stres 73 74,5 2 Tidak Stres 25 25,5 Jumlah 108 100.0 Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa respondent yang mengalami stres sebanyak 73 orang (74,5%) dan respondent yang tidak mengalami stres sebanyak 25 orang (25,5%). 2) Variabel Insomnia Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Respondent Menurut Tingkat Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik No Tingkat Insomnia F Persentase (%) 1 Tidak Insomnia 22 22,4 2 Insomnia Ringan 30 30,6 3 Insomnia Sedang 25 25,5 4 Insomnia Berat 21 21,4 Jumlah 98 100.0 Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa jumlah respondent yang tidak mengalami insomnia sebanyak 22 orang respondent (22,4%), respondent yang mengalami insomnia ringan sebanyak 30 orang respondent (30,6%), respondent yang mengalami insomnia sedang sebanyak 25 orang respondent (25,5%), dan respondent yang mengalami insomnia berat sebanyak 21 orang respondent (21,4%), Untuk keperluan uji analisis maka kejadian insomnia dikategorikan menjadi dua yaitu insomnia dan tidak insomnia. Berdasarkan pengelompokan tersebut, didapatkan hasil yang dapat dilihat pada tabel 3.4. 5

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Respondent Berdasarkan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik No Kejadian Insomnia F Persentase (%) 1 Insomnia 76 77,6 2 Tidak insomnia 22 22,2 Jumlah 98 100,0 Berdasarkan tabel 3.4 diketahui bahwa respondent yang mengalami insomnia sebanyak 76 orang (77,6%), dan respondent yang tidak mengalami insomnia sebanyak 22 orang (22,2%). b. Analisis bivariat Tabel 3.5 Hubungan Stres dengan Kejadian Insomnia (Studi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi) Tahun 2016 No Kejadian insomnia Kategori Total Insomnia Tidak Stres F % F % N % 1 Stres 63 86,3 10 13,6 73 100.0 2 Tidak stres 13 52 12 48 25 100.0 Jumlah 76 77,5 22 22,4 98 100.0 p value 0.001 OR (95% CI) 5,815 (2,08 16,29) Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa insomnia lebih banyak terjadi pada respondent yang mengalami stres (86,3%) dibandingkan dengan yang tidak stres (52,0%). Sedangkan yang tidak insomnia lebih banyak disebabkan oleh yang tidak stres (48,0%) dibandingkan dengan yang stres (13,6%). Berdasarkan uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p=0,001 (p value kurang dari 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara stres dengan insomnia. Nilai OR=5,815 yang berarti respondent yang mengalami stres memiliki risiko 5,815 kali lebih besar mengalami insomnia dibandingkan dengan respondent yang tidak mengalami stres. 4. PEMBAHASAN Berdasarkan uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p <0,05 (p value= 0,001) yang berarti ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa tingkat akhir Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik. Selain itu, berdasarkan uji statistik nilai OR=5,815 yang berarti respondent yang stres memiliki risiko 5,815 kali mengalami insomnia dibandingkan respondent yang tidak stres. 6

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulfah (2014) di Universitas Muhammadiyah Surakarta yang diketahui 30 mahasiswa mengalami insomnia, dimana stres sebagai pemicunya. Hampir 37,5% dari 30 mahasiswa mengalaminya. Penelitian lain dilakukan oleh Wuryani (2005) terhadap 50 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia yang menyebutkan sebesar 16,2% faktor stres mempengaruhi insomnia. Menurutnya semakin tinggi skor kondisi stres yang dialami oleh seseorang maka semakin tinggi pula skor tingkat insomnianya. Berarti, semakin baik kondisi stres seseorang maka semakin rendah pula potensi untuk menderita insomnia. Stres merupakan faktor risiko dari insomnia karena saat stres tubuh berusaha menyesuaikan sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya (Hartono, 2011). Stres yang dialami oleh respondent dapat disebabkan oleh berbagai sumber stres (stresor), seperti penyebab stres yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi adalah adanya perasaan ketidakmampuan dalam menghadapi sumber stres yang ada dan menyebabkan tekanan dalam diri, yaitu ketika mengalami kegagalan dalam konsultasi dengan dosen pembimbing, banyaknya revisi, dan sulitnya mencari referensi yang relevan dengan penelitian (Hanik, 2013). Losyk (2007) menyatakan bahwa stres pada individu dapat terjadi karena tuntutan-tuntutan yang individu diletakan dalam diri sendiri. Menurut Iskandar (2009) mengatakan bahwa stres akan mempengaruhi kerja daerah raphe nucleus, yaitu daerah yang mengatur proses emosi yang ternyata memberi dampak terhadap daerah hipotalamus di otak tepatnya di SCN (Supra Chiasmatic Nucleus) yaitu daerah proses tidur terganggu. Selain itu stres juga menghambat kerja kelenjar pinealis untuk mengeluarkan hormon melatonin yang diperlukan untuk tidur normal. 5. SIMPULAN a. Proporsi stres sebesar 74,5% dengan kategori tidak mengalami stres 25,5%, tingkat stres ringan 25,5%, tingkat stres sedang 29,6% dan tingkat stres berat, 19,4%. b. Respondent yang mengalami insomnia sebanyak 76 orang (77,6%), sedangkan respondent yang tidak mengalami insomnia sebanyak 22 orang (22,2%). c. Ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia dengan nilai p value = 0,001 dan nilai OR = 5,815 (95% CI = 2,08 16,29). 6. SARAN a. Bagi Mahasiswa Mahasiswa perlu melakukan upaya pencegahan terhadap stres meskipun stres yang dialami ringan dan upaya pencegahan insomnia. Upaya yang dapat dilakukan yaitu membuat jadwal dengan memperhatikan waktu penyelesaian skripsi. Mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses pembuatan skripsi dapat berdiskusi 7

dengan dosen pembimbing terkait penelitian lanjutan yang dapat dilakukan untuk skripsinya. b. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan cara menganalisis variabel lain seperti depresi, kelainankelainan kronis, efek samping pengobatan, kebiasaan makan, kebiasaan konsumsi kafein pada minuman, kebiasaan mengkonsumsi nikotin pada rokok, alkohol, kebiasaan olahraga, dan lingkungan yang merupakan beberapa faktor resiko lain penyebab insomnia. DAFTAR PUSTAKA Gaultney, J.F. (2010). The prevalence of sleep disorders in college student: impact on academic performance. Journal of American College Health.Vol. 59, No. 2. Mayoral, L. (2006). Exam stres, depression, social support, and sleep disturbance. ProQuest Disertations & Theses (PQDT) pg. n/a. Perry dan Potter. (2006). Fundamental Keperawatan volume 2, Edisi IV. Jakarta: EGC. Qimy. (2009). Gangguan Pola Tidur.. [Online]. Tersedia: http;//www.kaltimpost.co.id. [01 Januari 2016]. Turana Y. 2007. Gangguan Tidur: Insomnia. [Online]. Tersedia: http://medikaholistik.com. [3 Januari 2016]. Ulfah. (2014). Hubungan Insomnia Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswi Tingkat Akhir Program Studi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta Wuryani. (2005). Hubungan Antara Kondisi Stress Dengan Persepsi Kesulitan Tidur Pada Mahasiswa. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. World Health Organization. (2003). Programme on Mental Health WHOQOL Measuring Quality of Life. Division of Mental Health and Prevention of Substance Abuse World Health Organization. [Online]. Tersedia: http://www.who.int/wormcontrol/databank/indonesia_ncp3.pdf. [3 Januari 2016]. 8