BAB III PENUTUP. penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : perdagangan anak adalah : korban perdagangan anak. perdagangan anak.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Hak-hak korban pelanggaran HAM berat memang sudah diatur dalam

DAFTAR PUSTAKA. Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana. Yogyakarta : Mahakarya Rangkang, 2001

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dengan manusia yang lain. Pengertian anak menurut Anwar Riksono adalah :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tindak pidana kriminal di samping ada pelaku juga akan

BAB IV PENUTUP. Hakim) dan Lembaga Swadaya Manusia, yaitu: a. Perlindungan oleh Polisi terhadap korban perdagangan orang yaitu

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

BAB III PENUTUP. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: massa untuk menghindari labelisasi. dari permasalahan yang dialaminya.

Lex et Societatis, Vol. III/No. 7/Ags/2015

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap anak, terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan terhadap. korban kejahatan dengan perlindungan terhadap pelaku, merupakan

PERLINDUNGAN ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM HUKUM PIDANA

I. PENDAHULUAN. yang paling sederhana sampai tingkat yang kompleks, perlunya penegakan hukum

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

Institute for Criminal Justice Reform

Kekuatan Keterangan Saksi Anak Dibawah Umur dalam Pembuktian Perkara Pidana

BAB III PENUTUP. diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perlindungan hukum terhadap perempuan korban trafficking dilakukan

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 161 / /2010

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

HENDRAWAN SAPUTRA Program Kekhususan. Hukum Pidana

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mencari nafkah. Hal ini yang mendorong munculnya paktek perdagangan

TINJAUAN PUSTAKA. tersebut, khususnya mengenai kepentingan anak tentunya hal ini perlu diatur oleh

Lex Crimen Vol. IV/No. 8/Okt/2015

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli, tanpa tahun, Masalah Santunan Korban Kejahatan, BPHN, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Penerapan dan penegakan hukum belum sepenuhnya dilaksanakan secara

MAKALAH. Kebutuhan Pendampingan Hukum Penyandang Disabilitas

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III PENUTUP. 1. Faktor-faktor penyebab timbulnya bullying terhadap anak di sekolah adalah : d. Budaya feodalisme yang masih kental di masyarakat

I. PENDAHULUAN. kebijakan sosial baik oleh lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun

BAB. III PENUTUP. 1. Bentuk pertanggungjawaban pidana terhadap orang tua yang. yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka. dalam penulisan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hukum tidak berdasar kekuasaan belaka. 1 Permasalahan besar dalam. perkembangan psikologi dan masa depan pada anak.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA. Oleh : Mahmudin Kobandaha 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Ketentuan Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronik (sulit disembuhkan) yang berulang kali kambuh yang hingga

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III PENUTUP KESIMPULAN. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana

PERLINDUNGAN KORBAN KEJAHATAN PERDAGANGAN MANUSIA SEBAGAI WUJUD PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA. Oleh I Gede Suryadi Suatra Putrawan

Lex Crimen Vol. IV/No. 1/Jan-Mar/2015. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK KORBAN TERORISME 1 Oleh: Wahyudi Iswanto 2

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa:

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pada pembahasan penulis paparkan sebelumnya maka. dapat disimpulkan:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hukum seperti telah diatur dalam Pasal 12 Undang-Undang No. 35 Tahun

BAB III PENUTUP. bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional. Pemberantasan korupsi

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang menyatakan sebagai berikut bahwa : Pemerintah

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

KODE MATA KULIAH : : Dr. Budiyanto, S.H.,M.H Farida Kaplele, S.H.,M.H

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Hak Asasi merupakan isu pesat berkembang pada akhir abad ke-20 dan pada permulaan

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana atau delik berasal dari bahasa Latin delicta atau delictum yang di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI MALANG NOMOR: 180/ 291 /KEP/421

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (Kompetensi) : Pada akhir semester mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menganalisis tentang.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III PENUTUP. dalam perkara pelibatan anak dalam distribusi narkotika pada praktek. anak segera lepas dari rasa trauma.

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki derajat yang sama dengan yang lain. untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam Pasal 2 Undang-undang

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017. Kata kunci: Tindak Pidana, Pendanaan, Terorisme.

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kekerasan tersebut akan terjadi kembali yaitu karena ketergantungan secara

KARYA ILMIAH PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UNDANG-UNDANG RI NOMOR 23 TAHUN 2OO4 DI PUAN AMAL HAYATI SUMENEP

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

BAB III LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN MENURUT UNDANG-UNDANG RI NO 13 TAHUN 2006

LATAR BELAKANG. Click to edit Master subtitle style

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Agar kelak

PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

Polda DIY juga memaparkan dampar-dampak dari trafficking. Hal ini agar

PP 2/2002, TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN DAN SAKSI DALAM PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA YANG BERAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

ABSTRACT. Keywords : Compensation, Restitution, Rehabilitation, Terrorism.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan teknologi. Adanya perkembangan dan kemajuan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini dalam pembaharuan hukum, indonesia telah melahirkan

Transkripsi:

68 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penulisan dan analisis sebagaimana telah diuraikan diatas maka penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam memberikan perlindungan hukum dan pemulihan terhadap korban tindak pidana perdagangan anak adalah : a. Korban diamankan terlebih dahulu dirumah perlindungan b. KPAI bekerja sama dengan advokat dalam memberikan bantuan hukum terhadap korban perdagangan anak c. KPAI mengupayakan tuntutan restitusi ( ganti kerugian ) kepada pelaku sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak korban perdagangan anak. d. Pembinaan mental terhadap korban perdagangan anak. e. Mengusahakan apa yang diinginkan korban itu dipenuhi dengan batasan tertentu misalnya belajar salon, belajar menjahit atau bersekolah kembali. f. Melakukan rehabilitasi untuk memulihkan trauma korban perdagangan anak. g. Korban dikembalikan kepada keluarganya.

69 2. Hambatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam memberikan perlindungan hukum dan pemulihan terhadap korban perdagangan anak ada beberapa hal, yaitu : a. Tidak adanya ketegasan dan keberanian dari aparat penegak hukum dalam memberikan sangsi hukum pidana yang berat terhadap pelaku. b. Adanya ancaman dan intimidasi yang diperoleh KPAI dalam menjalankan tugasnya. c. Dalam hal pelaksanaan tugas KPAI dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak tidak berjalan dengan efektif, hal ini diakibatkan kurangnya fungsi monitoring antara KPAI dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku tempat pendataan orang-orang yang ingin berkerja, Departement Sosial selaku tempat pendataan anak-anak yang terlantar serta Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dengan tujuan yang sama yaitu demi kepentingan terbaik untuk anak. B. Saran Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai saran sehubungan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Berpegang pada tujuan penyelenggaraan perlindungan anak, maka perlindungan anak harus diarahkan pada upaya pengkondisian anak-

70 anak pada dua aspek penting, yaitu; pertama, pemenuhan seluruh hak-hak anak tanpa terkecuali; kedua, perlindungan anak-anak dari perbuatan pidana terutama kekerasan dan diskriminasi. 2. Untuk melindungi hak-hak anak khususnya korban perdagangan anak maka KPAI perlu melakukan fungsi monitoring dan kerjasama terhadap DEPNAKERTRANS selaku tempat pendataan orangorang yang ingin berkerja, Departement Sosial selaku tempat pendataan anak-anak yang terlantar serta Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak dengan tujuan yang sama yaitu demi kepentingan terbaik untuk anak. 3. KPAI dan aparat penegak hukum harus berani dalam memberantas perdagangan anak di Indonesia. 4. Jaksa seharusnya memasukkan tuntutan restitusi/ganti kerugian didalam melakukan penuntutan kepada sebagai bentuk keadilan dan perlindungan terhadap korban perdagangan anak.

DAFTAR PUSTAKA Buku Sulistyowati Irianto, Lim Sing Meij, Firliana Purwanti, Luki Widiastuti, 2007, Perdagangan Perempuan Dalam Jaringan Pengedaran Narkotika, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Ruth Rosenberg, editor, 2003, Perdagangan perempuan Dan Anak Di Indonesia, Internasional Chatolic migration Commision dan American Center for International Labor Solidarity, Jakarta. UNICEF, 2003, Pedoman Untuk Perlindungan Hak-Hak Anak Korban Perdagangan Manusia, UNICEF. Arif Gosita, 1993, Masalah Korban Kejahatan, Akademika Pressindo, Jakarta. HAM Dalam Praktek, 2000, Panduan Melawan Perdagangan Perempuan dan Anak, Lembaga Advokasi Buruh Migran Indonesia Solidaritas Perempuan, Jakarta Philipus M. Hadjo, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya. Drs. Didik M.Syarif Mansur, S.H.,M.H dan Elisatris Gultom, S.H.,M.H, 2007, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Muladi, 2003, HAM Dalam Persepktif Sistem Peradilan Pidana, dalam : Muladi (ed), Hak Asasi Manusia: Hakekat, Konsep dan Implikasinya Dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat, Refika Aditama, Bandung. Dra. Farhana, S.H.,M.H.,M.Pdi, 2010, Aspek Hukum Perdagangan Orang Di Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika. Soerjono Soekanto, 2004, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, cet.kelima, Jakarta, Raja Grafindo persada. Rachmad Syafaat, 2003, Dagang Manusia, cet. 1, Jakarta, Lappera Pustaka Utama. Departemen Kehakiman AS, 2008, Kantor Pengembangan, Asisten dan Pelatihan Kerja Sama Luar Negeri (OPDAT) dan Kantor Kejaksaan RI (Pusdiklat),

Perdagangan Manusia dan Undang-Undang Keternagakerjaan: Strategi Penuntutan yang Efektif. Dr.Alwi Shihab, 2005, Penghapusan Perdagangan Orang (Traffiking In Person) di Indonesia tahun 2004-2005 Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jakarta. Makalah Rheny Wahyuni Pulungan, Penanggulangan Kejahatan Perdagangan Perempuan dan Anak, Makalah, Disampaikan dalam Semiloka Strategi Penanggulangan kejahatan Lintas Batas, Fakultas Hukum Universitas Tanjung Pura, Pontianak, tanggal 5-6 Oktober 2004. IOM dan NZAID, Pedoman untuk Penyidikan dan Penuntutan Tindak pidana Traffiking dan perlindungan terhadap Korban Selama Proses Penegakan Hukum, 2005 Internet http://www.ham.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=580:traffic king-in-person-kasus-pelanggaran-ham&itemid=151 http://www.ajrcaceh.org/file/copy%20of%20trafickking%20perempuan%20dan%2 0anak%20_jurnal. pdf http://www.menkokesra.go.id/pdf/deputi3/human_trafficking_ind.pdf http://www.lfip.org/report/traffiking%20data%20in%20indonesia%20_table_.pdf. www.kpai.go.id. www.liapadma.wordpress.com/tag/kpai/ www.usembassyjakarta.org/bhs/laporan/laporan-tip-indo2,departement Luar Negeri AS, laporan mengenai perdagangan manusia ( bagian ke-ii ). http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:2a5wbfmvitcj:depusa.stud ent.umm.ac.id/+upaya+pemulihan+korban+perdagangan+anak&cd=17&hl =id&ct=clnk&gl=id.

http://www.komnaspa.or.id/pdf/buku%20masalah%20anak%20sepanjang%20tahu n%20 2005.pdf. Peraturan Perundang-undangan Undang-Undang Dasar 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Diterjemahkan oleh Moeljatno Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 58 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi ILO 182 mengenai Pelanggaran dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 30 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2002 Tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan (Traffiking) Perempuan Dan Anak Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia