BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perannya sebagai seorang mahasiswa. Banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. non-formal dan informal. Setiap jenis pendidikan tersebut memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad ke-21 ini, telah memasuki suatu rentangan waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyelesaikan Tugas Akhir (TA) atau skripsi, skripsi merupakaan karya ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Andalas dengan beban sebesar empat satuan kredit semester (SKS),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi kehidupan. Menurut. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal (1) ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maju dan akhiran crastinus yang berarti keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari pendidikan adalah membantu anak. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dan karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. 2005: 11). Unsur-unsur dalam dakwah adalah subjek (da i), objek (mad u), materi,

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. semua persyaratan akademik yang ditentukan oleh perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baik itu tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi atau Institut dalam era globalisasi saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

A B S T R A K Solomon & Rothblum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Riska Tyas Perdani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun non

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas. Sebuah pendidikan terjadi proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki sistem dan visi pendidikan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

BAB I PENDAHULUAN. Semester (SKS). Dalam Sistem Kredit Semester terdapat satuan kredit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai Universitas yang memiliki semboyan Wacana Keilmuan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan salah satu perubahan yang dialami oleh individu dalam masa emerging

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu Fakultas yang berada di

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengembangkan kualitas produknya. Karyawan merupakan harta terpenting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa, juga memiliki intelektual akademik yang baik demi menghadapi era

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Bandura self efficacy adalah kepercayaan individu pada kemampuannya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang pendidikan yang dapat dijalani

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak pernah berhenti dilakukan

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia industri saat ini semakin tinggi. Tidak heran jika

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan dan merupakan kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat memotivasi terciptanya teknologi yang bisa diadaptasi, bahkan disebarkan dengan cara yang cepat. Pada Era globalisasi ini juga terjadi persaingan hampir di segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa menjawab tantangan yang diberikan era ini terhadap Negara kita. Mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi merupakan calon kompetitor yang akan menghadapi tingkat persaingan yang tinggi, sikap disiplin, kemandirian, pemikiran kreatif dan memiliki etos kerja yang tinggi, mahasiswa dituntut untuk merencanakan sendiri strategi belajarnya, diantaranya berkaitan dengan kontrak belajar yang diambil setiap semester dalam pengambilan jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan disetiap semester mengacu kepada hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada semester sebelumnya, semakin besar IPK maka semakin besar pula kesempatan bagi mahasiswa dalam mengambil jumlah SKS yang lebih maksimal. Ini berarti beban belajar sangat tergantung pada prestasi mahasiswa yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa prestasi mahasiswa akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap lamanya mahasiswa menyelesaikan pendidikan tingginya. Setiap perguruan tinggi menentukan banyaknya SKS yang 1

2 wajib diambil dalam program Sarjana tertentu pada umumnya rata-rata, seluruh SKS ini dapat diselesaikan dalam waktu empat tahun. Mahasiswa diharuskan mampu memanfaatkan rentang waktu tersebut dengan baik dan efektif untuk menyelesaikan tugas studinya. Pada kenyataannya, banyak mahasiswa yang mengeluh tidak mampu membagi waktu dengan baik, kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu atau tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Salah satunya berkaitan dengan penyelesaian tugas akhir melalui penyusunan karya tulis ilmiah. Ini merupakan syarat untuk menyelesaikan jenjang Sarjana di perguruan tinggi. Sesuai dengan isi peraturan pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi pada Bab V pasal 16 Ayat 1 yang berbunyi : Ujian akhir program studi suatu program sarjana dapat terdiri atas ujian komprehensif atau ujian karya tulis, atau ujian Skripsi, mahasiswa yang sudah menempuh persyaratan diwajibkan mengikuti ujian akhir. Skripsi didefinisikan sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah, yang merupakan laporan hasil penelitian sebagai tugas akhir untuk memenuhi syarat gelar akademik program strata satu (S1). Berdasarkan acuan buku panduan skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2012, dinyatakan bahwa Fakultas Psikologi dituntut untuk selalu berkembang ke arah yang lebih baik supaya mampu dan memiliki daya saing yang tinggi. Baik mahasiswa maupun dosen (pembimbing ataupun penguji) untuk proses penyelesaian skripsi dilakukan secara individual, mulai dari menyusun rancangan penelitian, melakukan studi kepustakaan, mengumpulkan

3 data penelitian, mengolah dan menganalisis data penelitian, menuliskan hasil penelitian. Adanya panduan akan membantu mahasiswa dan dosen dalam menyusun dan menulis skripsi sesuai aturan yang berlaku sehingga kualitasnya akan menjadi lebih baik. Satu fenomena yang terjadi di fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, pada umumnya mahasiswa membutuhkan waktu untuk menyelesaikan skripsi lebih dari dua semester, sehingga banyak ditemukan keterlambatan yang dialami mahasiswa. Berdasarkan data yang ada di kemahasiswaan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung tercatat sejumlah mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsinya, dengan rincian sebagai berikut ; Tabel 3.1 Data Mahasiswa Tingkat Akhir Dalam Mengerjakan Skripsi Tahun Angkatan Jumlah Mahasiswa Dalam Mengerjakan Skripsi 2005 34 2 2006 77 2 2007 77 8 2008 109 44 (Sumber : data keadaan kemahasiswaan dari Tata Usaha Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ). Hal ini menunjukan bahwa keterlambatan dalam mengerjakan skripsi, berarti mahasiswa tertunda untuk meraih kelulusannya tepat waktu sehingga mengakibatkan banyak waktu, tenaga, uang, serta kesempatan yang terbuang. Kerugian lain dialami pihak fakultas karena adanya kondisi tidak ideal dari waktu kelulusan yang diharapkan.

4 Penundaan mengerjakan skripsi yang terjadi pada mahasiswa dapat menghambat mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Fenomena menunda-nunda pekerjaan dikenal dengan istilah prokrastinasi (Rothblum, Solomon, & Mukarami, 1986). Menurut Knaus (1992), prokrastinasi dapat mempengaruhi keberhasilan akademik dan pribadi mahasiswa. Apabila kebiasaan menunda ini muncul terus menerus pada mahasiswa, tentu akan memberikan dampak negatif dalam akademik (Rothblum, Solomon, & Mukarami, 1986). Prokrastinasi itu sendiri terjadi karena keyakinan irrasional yang dimiliki oleh seseorang. Keyakinan irrasional itu dapat disebabkan oleh suatu kesalahan dalam mempersepsikan tugas akademik, seseorang memandang tugas itu sebagai sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan (Burka dan Yuen, 1983; Solomon dan Rothblum, 1984). Prokrastinasi akademik terjadi karena adanya keyakinan yang irrasional yang dimiliki oleh seseorang (irrational beliefs). Hal-hal yang sering muncul pada diri mahasiswa, mereka merasa tidak mampu menemukan referensi yang tepat, kebingungan dalam mencari referensi, kurangnya keyakinan diri yang menjadi faktor diri yang mendasari mereka dalam melakukan tindakan prokrastinasi. Keterlambatan atau kelambanan dalam mengerjakan skripsi, yaitu kecenderungan untuk memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan skripsi. Tidak memperhitungkan dengan baik keterbatasan waktu yang dimilikinya, melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dari pada mengerjakan skripsi. Selain itu mahasiswa yang

5 melakukan penundaan pengerjaan skripsi juga mengungkapkan bahwa ada beberapa akibat yang dirasakan dari perilaku tersebut diantaranya sering merasa cemas, begadang, kurang tidur, hasil tidak maksimal, ceroboh, bingung, dan kerepotan sendiri. Sesuai dengan alasan yang dijelaskan oleh beberapa mahasiswa tersebut terdapat indikasi kurangnya diri yang menjadi faktor yang mendasari mereka dalam melakukan tindakan prokrastinasi. Keyakinan diri yang dimaksud telah dirumuskan Bandura (1997) dalam suatu bentuk konstruk yang disebut sebagai Efikasi diri. Efikasi diri adalah Keyakinan seseorang akan kemampuankemampuannya dalam mempersiapkan dan melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu pencapaian yang ditemukan. Keyakinan individu akan kemampuan menghasilkan suatu pencapaian tertentu. Mahasiswa yang memiliki keyakinan diri yang tinggi, ketika menghadapi hambatan tetap gigih mengatasi hambatan, namun mahasiswa yang memiliki Efikasi diri rendah bersikap pasrah. Seseorang yang memiliki Efikasi diri tinggi dalam perilakunya akan berusaha untuk mempertahankan tujuan dan usahanya serta tetap berusaha mencapai tujuannya, yaitu dalam hal ini menyelesaikan skripsinya. Sebaliknya seseorang yang memiliki Efikasi diri rendah akan lebih cepat menyerah ketika menghadapi hambatan dalam adanya kemungkinan tingkah laku menunda dan melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Berdasarkan wawancara terhadap sejumlah mahasiswa psikologi yang sedang mengerjakan skripsi, beberapa mahasiswa menyatakan bahwa mereka meragukan kemampuannya dalam mengolah data dan menghubungkan fenomena

6 yang diangkat sebagai permasalahan dengan teori yang digunakan, masalah yang dihadapi dalam kesulitan dalam mendapatkan literatur dan kesulitan dalam menemui dosen pembimbing, literatur yang tidak lengkap tentunya akan menimbulkan kesulitan dalam menguasai teori yang digunakan dalam penelitian, kurang memperhatikan waktu yang dimiliki sehingga menimbulkan ketergesagesaan saat mengerjakan skripsi. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efikasi diri terhadap Perilaku Prokrastinasi dalam Mengerjakan Skripsi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir dengan subjek penelitian mahasiswa angkatan 2007-2008 Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran Efikasi diri pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi angkatan 2007-2008 UIN SGD Bandung? 2. Bagaimana gambaran perilaku Prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi angkatan 2007-2008 UIN SGD Bandung? 3. Apakah ada Pengaruh Efikasi diri terhadap perilaku Prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi UIN SGD Bandung?

7 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui gambaran Efikasi diri pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi angkatan 2007-2008 UIN SGD Bandung. 2. Mengetahui gambaran Perilaku Prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi angkatan 2007-2008 UIN SGD Bandung. 3. Mengetahui ada tidaknya Pengaruh Efikasi diri terhadap Perilaku Prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi angkatan 2007-2008 UIN SGD Bandung. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu psikologi, terutama bidang psikologi kepribadian dan Psikologi Pendidikan. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan menjadi data tambahan bagi penelitian selanjutnya mengenai Efikasi diri dengan prokrastinasi dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa. 2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pihak Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung mengenai Efikasi diri dan prokrastinasi. Jika hasil penelitian ini

8 mengindikasikan ada Pengaruh Efikasi diri terhadap perilaku prokrastinasi maka diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa untuk dapat mempertahankan keyakinan diri yang tinggi, ketika menghadapi hambatan tetap gigih mengatasi hambatan, serta tetap berusaha mencapai tujuan dalam hal menyelesaikan skripsi atau bahkan meningkatkan Efikasi diri dan mengurangi kecenderungan perilaku prokrastinasi.