BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat sebagai acuan bagi peneliti, dalam penelitian ini. menggunakan hanya dua peneliti sebelumnya, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR, serta PR secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktiva, Efisiensi dan Solvabilitas Terhadap ROA (Return On Asset) Pada Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ibnu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bejudul pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR. terhadap ROA pada bank pembangunan daerah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Putu R. R. P. (2013) dengan topik Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang juga membahas mengenai ROA (Return On Asset). Berikut ini merupakan. yang dilakukan oleh Rommy Rifky Romadloni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fariz Syarifuddin (2012) dengan judul Pengaruh LDR, NPL, APB, IRR, PDN,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 sebagai

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sensitifitas terhadap pasar, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat khususnya sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian tedahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul penelitiannya adalah Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, BOPO, PDN, IRR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuliana Wulandari (2013) yang membahas mengenai Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2011) dengan judul pengaruh LDR, IPR, NPL, BOPO, FBIR, PR, FACR dan

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan. 1. Sancha Carolina De. C. P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai bahan acuan, diantaranya sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan Nona Wandari dengan judul Pengaruh Rasio LDR,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian terdahulu pertama yang berjudul Pengaruh Risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai rujukan. Rujukan yang pertama oleh Rahcma Choirunnisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis yakni sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan. Penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. FBIR, FACR dan PR terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) PRAMITHA ADRIANI (2015) melakukan penelitian yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul "Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Dimas Maulana (2012) yang mengangkat penelitian dengan judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Pasar, Efisiensi, dan Solvabilitas terhadap ROA pada Bank Umum Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. acuan dimana ketiga peneliti tersebut dilakukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Dimas Maulana (2012) yang berjudul "Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam penelitian ini, yaitu penelitihan yang dilakukan oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Andi Muklas Saputro (2012) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rujukan adalah Nona Wandari (2011) pengaruh rasio LDR, IPR, APB, NPL,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut uraian beberapa penelitian terdahulu bersama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian pertama merujuk pada peneliti terdahulu yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu adalah LDR, IPR, NPL, PDN, IRR, BOPO, FBIR dan FACR dengan

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini menggunakan dua penelitian sebelumnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat bagi penulis, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan acuan yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. financial intermediary, yaitu suatu lembaga yang berperan menghimpun dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengruhi tingkat profitabilitas bank, digunakan peneliti sebagai

Transkripsi:

12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan Sau Eng (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Tan Sau Eng adalah penelitian yang berjudul Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007 2011 Masalah yang diangkat pada penelitian tersebut yaitu apakah variabel NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA serta variabel bebas manakah yang mempunyai kontribusi paling dominan terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional yang telah go public. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR dengan variabel terikatnya adalah ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data dan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti terdahulu adalah menggunakan data sekunder dan metode yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR terhadap ROA adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji F (simultan) dan uji t (parsial). Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian terdahulu 12

13 yaitu : a. NIM, BOPO, LDR, NPL dan CAR secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional yang telah go public periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 b. NIM secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional yang telah go public periode tahun 2007 samapai dengan tahun 2011 c. LDR, NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional yang telah go public Periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 d. BOPO dan CAR mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional yang telah go public periode tahun 2007sampai dengan tahun 2011 e. Diantara kelima variabel (NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA pada Bank Internasional dan Bank Nasional yang telah go public adalah NIM 2. Dwi Retno Andri Yani (2013) Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Retno Andriyani adalah penelitian yang berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012. Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR,IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR secara simultan dan

14 parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public serta variabel tergantung apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional Go Public. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR dengan variabel terikatnya adalah ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data dan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti terdahulu adalah menggunakan data sekunder dan metode yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR terhadap ROA adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji F (simultan) dan uji t (parsial). Kesimpulan yang diperoleh dari peneliti terdahulu yaitu : a. Variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012. b. Variabel LDR, IPR, APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012. c. Variabel NPL, IRR, FBIR, dan FACR secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012. d. Variabel PDN secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan

15 terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012. e. Variabel BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012. f. Diantara kesembilan variabel bebas (LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR) yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012 adalah BOPO 3. Muhammad Faizal Rachman (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faizal Rachman adalah penelitian yang berjudul Pengaruh Kinerja Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas, Efisiensi, dan Solvabilitas terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013. Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR, LAR, APB, NPL, IRR, BOPO, FBIR, dan FACR secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public serta variabel tergantung apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional Go Public. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR dengan variabel terikatnya adalah ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data dan metode

16 pengumpulan data yang digunakan peneliti terdahulu adalah menggunakan data sekunder dan metode yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR terhadap ROA adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji F (simultan) dan uji t (parsial). Kesimpulan yang diperoleh dari peneliti terdahulu yaitu : a. Variabel LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013. b. Variabel LDR dan FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013. c. Variabel NPL, IRR, dan FACR secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013. d. Variabel APB dan BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013 e. Variabel LAR secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013 f. Diantara kedelapan variabel bebas (LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO,

17 dan FBIR) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013 adalah BOPO. 4. Hafin Reindi Priadi (2014) Penelitian yang dilakukan oleh Hafin Reindi Priadi adalah penelitian yang berjudul Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013. Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, dan BOPO secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public serta variabel tergantung apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional Go Public. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, dan BOPO dengan variabel terikatnya adalah ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data dan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti terdahulu adalah menggunakan data sekunder dan metode yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, dan BOPO terhadap ROA adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji F (simultan) dan uji t (parsial). Kesimpulan yang diperoleh dari peneliti terdahulu yaitu : a. Variabel LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, dan BOPO secara simultan

18 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013. b. Variabel LDR, NPL, dan PDN secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013. c. Variabel IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013. d. Variabel APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013. e. Variabel IRR dan BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013 f. Diantara ketujuh variabel bebas (LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, dan BOPO) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013 adalah BOPO. 5. Riska Amalia Febriana (2015) Penelitian yang dilakukan oleh Riska Amalia Febriana adalah penelitian yang berjudul Pengaruh Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas, dan Efisiensi terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah periode triwulan I tahun 2010

19 sampai dengan triwulan II tahun 2014. Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public serta rasio apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional Go Public. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR dengan variabel terikatnya adalah ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Data dan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti terdahulu adalah menggunakan data sekunder dan metode yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR terhadap ROA adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji F (simultan) dan uji t (parsial). Kesimpulan yang diperoleh dari peneliti terdahulu yaitu : a. variabel LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2014. b. Rasio LDR, IPR, dan FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah Periode periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun2014. c. Rasio LAR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan

20 terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah periode periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2014. d. Rasio NPL, APB, IRR, dan BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah periode periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2014. e. Diantara kedelapan variabel bebas (LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR) yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah periode periode triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2014 adalah LAR. Secara ringkas perbedaan dan persamaan dari variabel penelitian, populasi, teknik sampling, jenis data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang terdapat pada tabel 2.1 2.2 Landasan Teori Pada landasan teori ini akan dijelaskan beberapa teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan di teliti dan yang akan digunakan sebagai landasan penyusunan hipotesis serta analisisnya. 2.2.1 Profitabilitas Menurut kasmir (2012 : 327) Profitabilitas bank merupakan kemampuan bank untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Pengukuran profitabilitas bank dapat diukur dengan rasio sebagai berikut (kasmir : 327-329):

21 Tabel 2.1 PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA PENELITI TERDAHULU DAN SEKARANG Peneliti Tan Sau Eng Dwi Retno Andri Yani Muhammad Faizal Rachman Hafin Reindi Priadi Riska Amalia Febriana Zulfikar Ali Akbar Periode Tahun 2007-2011 triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012 triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan II tahun 2013 triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2013 triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2014 Triwulan I tahun 2010 sampai dengan triwulan II tahun 2015 Variabel bebas NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, dan BOPO LDR, IPR, LAR, NPL, APB, IRR, BOPO, dan FBIR LDR, LAR, APB, NPL,PDN, IRR,BOPO, dan FBIR Variabel Tergantung Populasi ROA ROA ROA ROA ROA ROA Bank internasional dan Bank nasional Go Public Bank Umum Swasta Nasional Go Public Bank Umum Swasta Nasional Go Public Bank Umum Swasta Nasional Go Public Bank Pembangunan Daerah Bank umum swasta nasional devisa Go public Teknik sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Purposive Sampling Jenis data Data sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data sekunder Metode pengumpulan data Teknik analisis Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Dokumentasi Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda 21 Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Regresi Linear Berganda Sumber: Tan Sau eng (2013), Dwi Retno Andriyani (2013), Muhammda Faizal Rachman (2014), Hafin Reindi Putra (2014), dan Riska Amalia Febriana (2015)

22 1. Gross Profit Margin Rasio ini digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur rasio ini adalah : GPM = pendapatan operasi biaya operasi Biaya operasi X100%...(1) 2. Net Profit Margin NPM merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rumus untuk mencari Net Profit Margin sebagai berikut: NPM = laba bersih pendapatan operasional X100%...(2) 3. Return On Equity ROE merupakan rasio yang untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal capital yang ada untuk mendapatkan net income. Rumus untuk mencari Return On Equity sebagai berikut: ROE = Laba setelah pajak modal inti X100%...(3) 4. Return on Asset ROA adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan dari pengelolaan asset. Semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut. Berdasarkan (SEBI No.13/30/dpnp-16 Desember 2011) rumus yang digunakan untuk menghitung ROA adalah : ROA = Laba sebelum pajak Total Aktiva x 100%...(4) 22

23 Pada penelitian ini rasio yang digunakan sebagai variabel tergantung adalah ROA 2.2.2 Likuiditas Menurut veithzal Rivai (2012 : 482) likuiditas merupakan penilaian terhadap kemampuan bank untuk memelihara dan memenuhi kebutuhan likuiditas yang memadai. Bank dikatakan likuid apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar lebih besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya Likuiditas bank dapat diukur menggunakan rasio-rasio sebagai berikut (veithzal Rivai 2012 : 482-485) 1. Cash Ratio (CR) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah atau deposan pada saat ditarik dengan menggunakan alat likuid yang dimilikinya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: CR = Aktiva Likuid Pasiva Likuid x 100%...(5) Dimana : a. Aktiva likuid adalah komponen kas, giro BI, dan giro pada bank lain b. Pasiva likuid adalah komponen dana pihak ketiga yaitu giro, tabungan, deposito, dan sertifikat deposito serta kewajiban jangka pendek lainnya 2. Reserve Requirement (RR) Rasio ini disebut pula likuiditas wajib minimum, yaitu suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro pada Bank Indonesia bagi semua bank. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

24 RR = Giro Wajib Minimum Jumlah DPK x 100%...(6) Dimana : a. Giro wajib minimum merupakan giro pada Bank Indonesia b. Jumlah DPK terdiri dari giro, tabungan, deposito, dan sertifikat deposito 3. Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio ini adalah Rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: LDR = Jumlah Kredit Yang Diberikan Jumlah DPK x 100%...(7) Dimana: a. Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kepada bank lain) b. Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, deposito (tidak termasuk antara bank) 4. Loan to Assets Ratio (LAR) Rasio ini untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. LAR merupakan perbandingan antara besarnya kredit yang diberikan bank dengan besarnya total asset yang dimiliki bank. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

25 LAR = Jumlah Kredit Yang Diberikan Jumlah Aset x 100%...(8) Dimana: a. Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kepada bank lain) b. Aset merupakan penjumlahan dari aktiva tetap dengan aktiva lancar 5. Net Call Money to Current Assets (NCM to CA) Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: NCM to CA = Kewajiban Bersih Call Money Aktiva Lancar x 100%...(9) Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah LDR dan LAR 2.2.3 Kualitas aktiva Kualitas Aktiva atau earning asset adalah kemampuan dari aktiva-aktiva yang dimiliki oleh bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Lukman Dendawijaya 2009 : 61). Pendapat Lukman Dendawijaya didukung oleh pendapat Taswan yang menambahkan rasio untuk mengukur kinerja kualitas aktiva yaitu sebagai berikut (taswan, 2010:166-167) : 1. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) Aktiva Produktif Bermasalah digunakan untuk menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelolah aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif. Rasio ini mengidentifikasikan bahwa semakin besar

26 rasio ini semakin buruk kualitas aktiva produktifnya, sebaliknya semakin kecil semakin baik kualitas aset produktifnya. Rasio ini dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut: Aktiva Produktif Bermasalah = Keterangan : Aktiva Produktif Bermasalah Total Aktiva Produktif x 100 %...(10) a. Cakupan komponen aktiva produktif berpedoman kepada ketentuan BI b. Aktiva produktif bermasalah merupakan aktiva produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet 2. Non Performing Loan (NPL) NPL adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga, rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPL menunjukkan semakin buruk kualitas kreditnya. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. NPL dapat dirumuskan sebagai berikut : NPL = Total kredit bermasalah Total Kredit x 100%...(11) Dimana : a. Kredit bermasalah adalah dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. b. Total kredit adalah jumlah kredit kepada pihak ketiga untuk pihak terkait maupun tidak terkait. 3. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP dibentuk terhadap PPAP wajib dibentuk merupakan rasio yang mengukur kepatuhan bank dalam membentuk PPAP dan mengukur kualitas aktiva

27 produktif. Semakin tinggi rasio ini bank semakin mematuhi ketentuan pembentukan PPAP. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : PPAP = PPAP yang telah dibentuk PPAP yang wajib dibentuk x 100%...(12) Dimana: a. PPAP yang telah dibentuk : PPAP yang telah dibentuk yang terdiri dalam laporan aktiva produktif b. PPAP yang wajib dibentuk : total PPAP yang wajib dibentuk terdapat dalam laporan kualitas aktiva produktif Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah APB dan NPL 2.2.4 Sensitivitas Menurut Veithzal Rivai (2012 : 485) Sensitivitas terhadap pasar merupakan penilaian terhadap kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat (Taswan 2010:168,484) yang menambahkan rasio untuk mengukur kinerja sensitivitas terhadap pasar yaitu sebagai berikut : 1. Posisi Devisa Netto (PDN) PDN adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sensitivitas bank terhadap perubahan nilai tukar, dapat didefinisikan sebagai angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aktiva dan passiva dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komponen maupun kontijensi dalam rekening

28 administratif untuk setiap valuta asing yang semuanya dinyatakan dalam rupiah. Ukuran PDN yang berlaku untuk bank-bank yang melakukan transaksi valas atau bank devisa. Rasio ini dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut : (Aktiva valas pasiva valas) + Selisih off balance sheet PDN = x 100%...(13) modal 2. Interest Rate Risk (IRR) IRR merupakan timbulnya risiko akibat perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh buruk terhadap pendapatan yang diterima oleh Bank atau pengeluaran yang dikeluarkan oleh Bank. Jika suku bunga cenderung naik maka terjadi peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibanding peningkatan biaya bunga dan sebaliknya. IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus: IRR = IRSA IRSL x 100%...(14) Dimana: a) IRSA (Interest Rate Sensitive Asset) meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Giro Pada Bank Lain, Penempatan Pada Bank Lain, Surat Berharga, Kredit Yang Diberikan, Penyertaan. b) IRSL (Interest Rate Sensitive Liabilities) meliputi Giro, Tabungan, Deposito, Sertifikat Deposito, Simpanan Dari Bank Lain, Pinjaman Yang Diterima. Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah PDN dan IRR 2.2.5 Efisiensi bank Menurut Veithzal Rivai (2012 : 480) Efisiensi adalah rasio yang digunakan untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat. Kelmahan dari sisi pendapatan riil merupakan indikator terhadap potensi masalah

29 bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi adalah sebagai berikut (Veithzal Rivai 2012 : 480 482): 1. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi bank. Semakin kecil rasio biaya(beban) operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya (beban) operasional dengan pendapatan operasionalnya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus: BOPO = Dimana: biaya (Beban) Operasional Pendapatan Operasional x100%...(15) a. Total biaya operasional adalah beban bunga ditambah beban operasional b. Total pendapatan operasional adalah pendapatan bunga ditambah pendapatan operasional 2. Fee Base Income Ratio (FBIR) FBIR adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank dalam menghasilkan pendapatan operasional selain bunga. Rasio ini dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut: FBIR = Pendapatan operasional diluar pendapatan bunga Pendapatan Operasional x100%...(16)

30 Pendapat Veithzal Rivai didukung oleh pendapat kasmir (2012 : 128-129) yang menambahkan keuntungan yang diperoleh dari jasa-jasa bank lainnya antara lain: a. Biaya administrasi Biaya administrasi dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi tertentu. Pembebanan biaya administrasi biasanya dikenakan untuk mengelolaan suatu fasilitas tertentu. Seperti biaya administrasi simpanan, biaya administrasi kredit, dan biaya administrasi lainnya b. Biaya kirim Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang (transfer), baik jasa transfer dalam negeri maupun luar negeri. c. Biaya tagih biaya tagih merupakan jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumendokumen milik nasabahnya, seperti jasa kliring (penagihan dokumen dalam kota) dan jasa inkaso (penagihan dokumen ke luar kota). Biaya tagih ini dilakukan baik untuk tagihan dokumen dalam negeri maupun luar negeri d. Biaya provisi dan komisi Biaya provisi dan komisi biasanya dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankan. Besarnya jasa provisi dan komisi tergantung dari jasa yang diberikan serta status nasabah yang bersangkutan e. Biaya sewa Biaya sewa dikenakan kepada nasabah yang menggunakan jasa save deposit box. Besarnya biaya sewa tergantung dari ukuran box dan jangka waktu

31 f. Biaya iuran Biaya iuran diperoleh dari jasa pelayanan bank card atau kartu kredit, dimana kepada setiap pemegang kartu dikenakan biaya iuran. Biasanya pembayaran biaya iuran ini dikenakan per tahun. Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah BOPO dan FBIR 2.2.6 Pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung 1. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan ROA LDR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini dapat terjadi karena apabila LDR meningkat, terjadi peningkatan total kredit yang disalurkan dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan total dana pihak ketiga. Akibatnya terjadi kenaikan pendapatan bunga lebih besar dibandingkan kenaikan biaya bunga, sehingga laba bank akan meningkat dan ROA ikut meningkat 2. Pengaruh Loan to Asset Ratio (LAR) dengan ROA LAR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila LAR meningkat, terjadi peningkatan total kredit yang disalurkan dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan aset yang dimiliki bank. Akibatnya terjadi kenaikan pendapatan bunga lebih besar, sehingga laba bank akan meningkat dan ROA ikut meningkat 3. Pengaruh Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dengan ROA APB mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila APB meningkat, terjadi peningkatan aktiva produktif bermasalah bank dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase

32 peningkatan total aktiva produktif yang dimiliki bank. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan yang lebih besar dibanding peningkatan pendapatan, sehingga laba bank akan menurun dan ROA ikut menurun 4. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dengan ROA NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila NPL meningkat, terjadi peningkatan total kredit yang bermasalah dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan total kredit yang disalurkan bank. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan lebih besar dibandingkan peningkatan pendapatan, sehingga laba bank akan menurun dan ROA ikut menurun 5. Pengaruh Posisi Devisa Netto (PDN) dengan ROA PDN merupakan rasio yang bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila PDN meningkat, berarti telah terjadi peningkatan aktiva valas dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan passiva valas. Jika pada saat itu nilai tukar cenderung naik maka terjadi peningkatan pendapatan valas lebih besar dibanding peningkatan biaya valas, sehingga laba meningkat dan ROA juga akan meningkat. Sebaliknya jika pada saat itu nilai tukar cenderung turun akan terjadi penurunan pendapatan valas yang lebih besar dibandingkan penurunan biaya valas, sehingga laba menurun dan ROA ikut menurun 6. Pengaruh Interest Rate Risk (IRR) dengan ROA IRR merupakan rasio yang bisa berpengaruh positif maupun negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila IRR meningkat, berarti telah terjadi

33 peningkatan IRSA dengan persentase lebih besar dibandingkan persentase peningkatan IRSL. Jika pada saat itu suku bunga cenderung naik maka terjadi peningkatan pendapatan bunga lebih besar dibanding peningkatan biaya bunga, sehingga laba meningkat dan ROA juga akan meningkat. Sebaliknya jika pada saat itu suku bunga cenderung turun akan terjadi penurunan pendapatan bunga yang lebih besar dibandingkan penurunan biaya bunga, sehingga laba menurun dan ROA ikut menurun 7. Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dengan ROA BOPO mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila BOPO meningkat, terjadi peningkatan biaya (beban) operasional dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan pendapatan operasional. Akibatnya laba bank akan menurun dan ROA ikut menurun 8. Pengaruh Fee Base Income Ratio (FBIR) dengan ROA FBIR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena apabila FBIR meningkat, terjadi peningkatan pendapatan operasional selain bunga dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan persentase peningkatan total pendapatan operasional. Akibatnya laba bank akan meningkat dan ROA ikut meningkat 2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan teoritis yang digunakan maka kerangka pemikiran dapat menggambarkan hubungan variabel yang ditampilkan pada gambar 2.1

34 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. LDR, LAR, APB, NPL, PDN, IRR,BOPO, dan FBIR secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 2. LDR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 3. LAR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 4. APB secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 5. NPL secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 6. PDN secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 7. IRR secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 8. BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public 9. FBIR secara parsial memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Go Public.

35 BANK KINERJA BANK LIKUIDITAS KAULITAS AKTIVA SENSITIVITAS EFISIENSI LDR LAR APB NPL PDN IRR BOPO FBIR + + - - +/- +/- - + RETURN ON ASSET Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran