12. LAS DAN PAKU KELING

dokumen-dokumen yang mirip
SAMBUNGAN DALAM STRUKTUR BAJA

MACAM-MACAM SAMBUNGAN BAJA

BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

MACAM MACAM SAMBUNGAN

PROSES PEMASANGAN PORTAL BAJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRUKTUR BAJA Fabrikasi komponen struktur baja. a. Komponen sambungan struktur baja; 1) Baja profil. 2) Baja pelat atau baja pilah

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

Joining Methods YUSRON SUGIARTO

BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB 3 SAMBUNGAN PAKU KELING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)

JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

TUGAS AKHIR. PENGARUH JENIS ELEKTRODA PADA HASIL PENGELASAN PELAT BAJA St 32 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIKNYA

BAB II PENGELASAN SECARA UMUM. Ditinjau dari aspek metalurgi proses pengelasan dapat dikelompokkan

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

BAB I PENDAHULUAN. penting pada proses penyambungan logam. Pada hakekatnya. diantara material yang disambungkan. Ini biasanya dilakukan

BAHAN KULIAH STRUKTUR BAJA 1. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Informatika Undiknas University

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB 2 SAMBUNGAN (JOINT ) 2.1. Sambungan Keling (Rivet)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

MACAM-MACAM PROFIL BAJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

Jaringan kawat baja las untuk tulangan beton

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. pipa-pipa minyak dan gas bumi maupun konstruksi-konstruksi lainnya

Konstruksi Baja. AR-2221 Struktur, Konstruksi dan Material

PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

SAMBUNGAN LAS 6.1 PERHITUNGAN KEKUATAN SAMBUNGAN LAS Sambungan Tumpu ( Butt Joint ).

II. TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses perancangan. Kegiatankegiatan

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

III. BATANG TARIK. A. Elemen Batang Tarik Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya aksial tarik murni.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.

I. PENDAHULUAN. atau lebih dengan memanfaatkan energi panas. luas, seperti pada kontruksi bangunan baja dan kontruksi mesin.

KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

APLIKASI PERANGKAT LUNAK UNTUK PERENCANAAN PENGELASAN PADA MATERIAL BAJA ABSTRACT

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

Jenis las Jenis las yang ditentukan dalam peraturan ini adalah las tumpul, sudut, pengisi, atau tersusun.

PERTEMUAN 5. Gambar potongan

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

kurve sambungan

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Simbol Pengelasan TEKNIK LAS BAB 2 SIMBOL PENGELASAN

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Identifikasi gambar kerja merupakan langkah untuk mengetahui gambar

STRUKTUR BAJA 1 KONSTRUKSI BAJA 1

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA

PENGARUH HEAT TREATMENT

Bab VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

ELEMEN MESIN (SAMBUNGAN)

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

P ndahuluan alat sambung

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

BAB IV PROSES PEMBUATAN

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

12. LAS DAN PAKU KELING 12.1 LAS (WELDING) Las atau welding adalah menyambung metal dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan baik. Disini tidak membahas las dingin yang diaplikasikan pada alumunium. Bagian bagian komponen yang dilas dapat digambar dengan berbagai cara. Kadang bagian bagian komponen yang di las itu dianggap satu bagian. Maka pada assembly drawing diberikan informasi sebagai satu komponen, dan kemudian dibuatkan part drawingnya. Di part drawing tiap bagian bagian yang dilas itu diukur secara terpisah kemudian disusun secara keseluruhan. Dan akhirnya diberikan symbol pengelasan. Jadi ini diperbolehkan bagian bagian yang terhubung secara pengelasan dianggap sebagai bagian sub assembly. Perlakuan las tidak digambar baik pada assembly drawing maupun pada part drawing. Hanya saja diberikan garis tebal pada sambungan dua komponen tersebut (gambar 12.1a). Dan pada part drawing cukup diberi tanda adanya extra handling las. Pada gambar potong dapat diberikan tanda hitam pada sambungan lasnya. Berikut gambar yang menjelaskannya. Las sambungan konstruksi baja secara umum dibedakan menjadi 2 macam yaitu: Las Tumpul berupa sambungan memanjang atau melebar (gambar 12.1b) dan Las Sudut merupakan las sambungan pada sudut (gambar 12.1c) (a) (b) (c) Gambar 12.1 gambar pengelasan SIMBOL PENGELASAN Simbol pengelasan hanya menunjukan bentuk las, atau bentuk permukaan materialnya seperti rata, cekung/cembung, dan disini tidak mengindikasikan prosesnya. Gambar 12.2. Simbol pengelasan

Simbol tambahan Beberapa contoh aplikasi

Pemberian tanda pengelasan tergantung dari komponen yang akan dilakukan pengelasan, perhatikan gambar las sudut disamping kanan ini. Pengelasan pada kedua sisi komponen diberikan garis putus putus pada garis penunjuk dan simbol las. Selanjutnya ada tiga macam pemberian simbol khusus dalam pengerjaan las. Jika dua komponen yang harus dilas sekelilingnya, maka diberikan tanda las keliling (gambar 12.3a). Untuk komponen yang kecil ini dapat diabaikan. Selanjutnya ada tanda untuk pengelasan pada perakitan, jadi ini hanya digambarkan pada assembly drawing. Misalnya pada penyambungan pipa, ada beberapa komponen yang harus dirakitkan (gambar b). dan terakhir adalah pemberian perlakuan las dapat diberikan pada gambar, seperti pada gambar c. (a) (b) (c) Gambar 12.3. Tanda Khusus Pengelasan PEMBERIAN DIMENSI LAS Pemberian ukuran pada pengelasan dilakukan baik pada potongan maupun pada panjangnya pengelasan. Pemberian ukuran yang sederhana diilustrasikan pada gambar dibawah ini. Berikut adalah contoh pemberian ukuran pengelasan yang lebih rumit. Pada las segitiga, kita dapat memberikan ukuran a dan z nya. Ketebalan las harus sesuai dengan ketebalan matelian komponen yang dilas. Umumnya ketebalan las berkisar antara 3 5 mm.

12.2 PAKU KELING (RIVET) Sambungan paku keling atau rivet merupakan sambungan permanen karena sambungan ini sekali pasang. Paku keling meripakan suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat dari batang baja berpenampang bulat dengan bentuk sebagai berikut : d = diameter paku keeling (mm) S = Jumlah tebal baja yang disambung disyaratkan S 4d juka melebihi 4d maka pada saat dikeling akan terjadi Jockey Pet (pelengkungan batang paku akibat pengelingan). Tonjolan = 4/3 d sampai 7/4 d (untuk membentuk kepala penutup Menurut bentuk kepalanya, paku keling dibedakan 3 (tiga) macam : 1. Paku keling kepala mungkum / utuh d = diameter paku keling ( mm ) D = 1,6 d @ 1,8 d H = 0,6 d @ 0,8 d 2. Paku keling kepala setengah terbenam d = diameter paku keling ( mm ) D = 1,6 d @ 1,8 d H = 0,6 d @ 0,7 h = 0,4 d @ 0,6 d

3. Paku keling kepala terbenam d = diameter paku keling ( mm ) D = 1,6 d H = 0,4 d @ 0,6 d Paku keling untuk konstruksi baja terdapat beberapa macam ukuran diameter yaitu : 11 mm, 14 mm, 17 mm, 20 mm, 23 mm, 26 mm, 29 mm, dan 32 mm. SIMBOL SIMBOL (TANDA GAMBAR) PAKU KELING

CONTOH GAMBAR KERJA PAKU KELING PADA SAMBUNGAN BAJA

12.3 PRAKTIKUM Buat gambar berikut