Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

03FEB. Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Just-In-Time and Backflushing. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

JUST IN TIME AND BACKFLUSHING

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

Analisis Perilaku Biaya

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan pesat dalam

Akuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan industri di Indonesia sangat pesat. Terutama sejak

BAB II KERANGKA TEORI

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROCESS COSTING (Biaya Berdasarkan Proses)

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

Akuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar yang menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 13 BIAYA OVERHEAD PABRIK: Departementalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Absorption Costing, Variable Costing. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah

ABSTRAK. Kata kata kunci: Pengumpulan Biaya Produksi Pesanan, Job Order Costing Method, Penetapan Harga Jual. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Just In Time and Backflushing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

Pramudya, Implemntasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Cost of Product...

COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) PADA PERUSAHAAN BATIK UD. AL- MUBAROK. A. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi UD.

Bab I Pendahuluan 1. Bab 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di Indonesia, pemerintah berusaha

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

JUST-IN-TIME ( JIT )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

dimana pada pesanan A selisihnya sebesar Rp ,00 dan pada pesanan B selisihnya sebesar Rp ,00. Dalam menetapkan harga jual dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

Transkripsi:

MODUL IV Sistem Perhitungan Biaya dan Akumulasi Biaya Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur Akuntansi tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip yang dipelajari dalam akuntansi keuangan. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan dan pengukuran elemen saat sumber daya yang berhubungan mengalir melalui proses produksi. Aliran paralel dengan aliran sumber daya dan diilustrasikan di Gambar 4.1. Semua manufaktur, tanpa mempedulikan perilaku tetap maupun variabel, mengalir melalui perkiraan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Untuk mengilustrasikan aliran dalam perusahaan manufaktur, asumsikan New Hope Manufacturing Company memulai tahun fiskal baru dengan posisi finansial seperti yang diperlihatkan di neraca di Tampilan 4.1. Selama Januari, New Hope menyelesaikan akun-akun yang dijurnal secara garis besar seperti yang ditunjukkan di halaman 103. Akun pendapatan dan beban tidak ditutup di akhir Januari, karena dalam praktiknva prosedur tutup periode resmi hanya dilakukan pada akhir tahun. 1

Pelaporan Hasil Operasi Hasil operasi dari perusahaan manufaktur dilaporkan dalam laporan keuangan konvensional, sama seperti jenis bisnis lainnya. Laporan keuangan tersebut mengikhtisarkan operasi suatu periode dan menunjukkan posisi finansial pada akhir periode. 2

Laporan Laba Rugi Tampilan 4-2 menunjukkan Laporan Laba Rugi untu New Hope Manufacturing Company untuk bulan Januari, berdasarkan transaksi yang ada dihalaman 102: Dalam laporan laba rugi, harga pokok penjualan ditampilkan sebagai satu angka. Meskipun praktik ini diikuti untuk laporan yang dipublikasikan, tambahan informasi diperlukan untuk kebutuhan internal. Dengan demikian, skedul pendukung untuk harga pokok penjualan biasanya dibuat, seperti yang diilustrasikan untuk New Hope di Tampilan 4-3. Neraca Neraca melengkapi laporan laba rugi. Salah satu laporan saja merupakan gambaran finansial yang tidak lengkap atas status dan kemajuan suatu perusahaan. Neraca di Tampilan 4-4 menunjukkan posisi finansial New Hope Manufacturing Company pada akhir bulan Januari. 3

4

5

Sistem Biaya Bagian sebelumnya menyajikan pandangan menyeluruh atas aliran. Bagian selanjutnya dari bab ini membahas pemurnian dalam akuntansi untuk aliran dengan membedakan berbagai sistem-sistem dan metodemetode akumulasi. Biaya yang dialokasikan ke unit produksi bisa berupa aktual atau standar. Dalam sistem aktual atau sistem historis, informasi dikumpulkan pada saat terjadi, tetapi penyajian hasilnya ditunda sampai semua operasi produksi untuk periode akuntansi tersebut telah selesai dilakukan atau, dalam bisnis jasa, semua jasa untuk periode tersebut telah diserahkan. Dalam system standar, produk-produk, operasioperasi, dan proses-proses dihitung nya berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya yang akan digunakan dan harga yang telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya tersebut. Biaya aktual juga dicatat, dan varians atau selisih antara aktual dengan standar dikumpulkan di perkiraan yang terpisah. penyajian di bab ini dan bab-bab selanjutnya adalah dalam konteks sistem yang mengukur terutama jumlah aktualnya. Sebagaimana dinyatakan dalam Bab 2, alokasi ke unit produksi bisa saja memasukkan seluruh manufaktur (disebut perhitungan penyerapan penuh atau full absorption costing) atau hanya manufaktur variable saja ( disebut perhitungan langsung atau direct costing atau variable costing). Penyajian dalam bab ini dan bab-bab selanjutnya mengasumsikan perhitungan penyerapan penuh (full absorption costing). 6

Akumulasi Biaya Sistem yang telah disebutkan sebelumnya dapat digunakan dengan perhitungan berdasarkan pesanan (Job order costing), dengan perhitungan berdasarkan proses (process costing), atau dengan metode akumulasi lainnya. Perhitungan berdasarkan pesanan dan perhitungan berdasarkan proses akan diperkenalkan secara singkat di bab ini. Sampai sejauh ini, tidak ada pembahasan dalam buku teks ini yang spesifik untuk satu metode akumulasi tertentu. Semua ilustrasi bersifat umum; misalnya, ayat-ayat jurnal yang diilustrasikan di bab ini untuk New Hope Company adalah konsisten baik dengan perhitungan berdasarkan pesanan, maupun dengan perhitungan berdasarkan proses. Perhitungan berdasarkan pesanan dan perhitungan berdasarkan proses (process costing) adalah dua metode akumulasi yang paling banyak digunakan, dan keduanya memiliki beberapa aspek yang sama. Meskipun objek final dari kedua metode ini adalah unit produksi, kedua metode berbeda secara mendasar dalam pendekatannya atas penelusuran. Dalam perhitungan berdasarkan pesanan, ditelusuri ke batch, lot, atau kontrak individual. Dalam perhitungan berdasarkan proses, ditelusuri ke suatu departemen, operasi, atau subdivisi lain dalam suatu pabrik. Metode ketiga, backflush costing, berbeda secara signifikan dari perhitungan berdasarkan pesanan dan perhitungan 7

berdasarkan proses; dan akan diperkenalkan secara singkat di bab ini dan didiskusikan secara terinci di Bab 10. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Dalam perhitungan berdasarkan pesanan fob order costing), diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan. Metode ini, didiskusikan secara rinci di Bab 5, dan digunakan apabila produk vang diproduksi dalam suatu departemen atau cost center bersifat heterogen. Dalam perhitungan berdasarkan pesanan job order costing) akan lebih praktis mengidentifikasikan secara fisik setiap pesanan yang diproduksi dan membebankan setiap pesanan dengan paling tidak beberapa elemen nya. Catatan terinci yang menunjukkan untuk setiap pesanan merupakan perkiraan buku besar pembantu yang menunjang perkiraan buku besar umum barang dalam proses. Perhitungan berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik, bengkel, dan tempat reparasi; pekerjaan konstruksi dan percetakan, dan pekerjaan di bidang jasa seperti firma medis, hukum, arsitek, akuntansi dan konsultasi. Sistem Perhitungan Maya Berdasarkan Proses Perhitungan berdasarkan proses (process costing) mengakumulasikan berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen. Departemen bisa saja ada dalam perhitungan berdasarkan pesanan atau perhitungan berdasarkan proses, tetapi perbedaan penting bahwa departemen merupakan fokus dari penelusuran dalam perhitungan berdasarkan proses; dalam perhitungan berdasarkan pesanan, pesanan, batch, atau lot merupakan fokus dari penelusuran. Perhitungan berdasarkan proses, yang akan didiskusikan secara rinci di Bab 6, digunakan bila semua unit yang dikerjakan dalam suatu departemen atau area kerja lain bersifat homogen, atau bila tidak ada kebutuhan untuk membedakan antar unit, atau apabila tidak praktis untuk membedakan antar-unit. Perhitungan berdasarkan proses mengakumulasikan semua operasi suatu proses untuk suatu periode waktu dan kemudian membagi tersebut dengan jumlah unit produk yang telah melewati proses selama periode tersebut; hasilnya adalah per unit. Jika produk dari suatu proses menjadi bahan baku dari proses berikutnya, maka per unit dihitung untuk setiap proses. 8

Perhitungan berdasarkan proses (process costing) dapat diterapkan untuk industri seperti penggilingan gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, dan pabrik tekstil, di mana sejumlah besat dari satu jenis produk atau beberapa jenis produk diproduksi. Metode ini juga dapat diterapkan untuk operasi perakitan atau pengujian yang melibatkan sejumlah besar dari itemitem kecil yang serupa seperti peralatan listrik, suku cadang peralatan elektronik, atau peralatan rumah rumah tangga. Aspek-aspek Umum dalam Job Order Costing dan Process Costing Meskipun diskusi buku teks mengenai perhitungan berdasarkan pesanan dan perhitungan berdasarkan proses menekankan pada aktivitas manufaktur, baik perhitungan berdasarkan pesanan dan perhitungan berdasarkan proses juga digunakan oleh organisasi jasa. Misalnya, bengkel reparasi mobil menggunakan perhitungan berdasarkan pesanan untuk mengakumulasikan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan untuk setup mobil. perhitungan berdasarkan proses dapat digunakan oleh perusahaan penerbangan untuk mengakumulasikan per mil penumpang, atau oleh rumah sakit untuk mengakumulasikan per hari pasien. Baik dalam perhitungan berdasarkan pesanan maupun dalam perhitungan berdasarkan proses, perhatian yang cukup besar diberikan terhadap perhitungan terinci atas barang dalam proses. Dalam perhitungan berdasarkan pesanan, perkiraan buvu besar umum barang dalam proses ditunjang oleh perkiraan buku besar pembantu pesanan, di mana catatan terpisah menunjukkan rincian dari setiap pesanan yang ada dalam proses produksi. Metode Campuran Dalam beberapa perusahaan manufaktur, unit-unit berbeda memiliki bahan baku langsung yang berbeda secara signifikan, tetapi semua unit inelewati proses produksi yang identik dalam jumlah besar. Dalam kasus ini, bahan baku langsung diakumulasikan menggunakan perhitungan berdasarkan pesanan, dan konversi diakumulasikan menggunakan perhitungan berdasarkan proses. 9

Salah satu contoh adalah operasi perakitan sederhana di mana lampu lapis kuningan yang tidak mahal dan lampu kuningan murni yang mahal dirakit dalam jumlah besar. Pekerjaan tenaga kerja yang identik dilakukan atas semua unit dan pemasangan instalasi listrik dan tombol yang identik (bahan baku langsung) dikerjakan atas semua unit. Tudung lampu dari bahan yang mahal dipasang ke lampu dan kuningan murni, dan tudung lampu dan plastik atau bahan yang, murah dipasang ke lampu yang berlapis kuningan. Perbedaan untuk badan lampu dan tudung lampu cukup signifikan, sedangkan lainnya identik untuk semua unit. Solusi yang dapat dilakukan adalah untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot tertentu menggunakan akumulasi berdasarkan pesanan (job order cost accumulation) untuk bahan baku langsung, dan menggunakan akumulasi berdasarkan proses (proses cost accumulation) untuk tenaga kerja langsung dan overhead. Backflush Costing Dalam tahun-tahun terakhir ini, beberapa fasilitas manufaktur dan bagian dari fasilitas manufaktur telah meningkatkan kecepatan pemrosesannya sedemikian rupa sehingga rata-rata waktu dari penerimaan bahan baku sampai produksi dari barang jadi telah berkurang dari yang tadinya membutuhkan beberapa minggu atau bulan, menjadi tinggal beberapa jam. Tidak mengejutkan, apabila perkembangan ini mempertanyakan kegunaan perhitungan berdasarkan pesanan Uob order costing) atau perhitungan berdasarkan proses (process costing), karena penelusuran terinci atas barang dalam proses yang diharuskan oleh kedua metode tersebut. Sebelum catatan akuntansi untuk barang dalam proses dapat dimasukkan ke dalam sistem, unit sudah selesai dan, dalam beberapa kasus, sudah dijual. Backflush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasi manufaktur di suatu pabrik atau bagian dari suatu pabrik di mana kecepatan pemrosesan sangat cepat, seperti dalam sistem just-in-time yang sudah matang. Backflush costing dapat dilakukan karena sistem tersebut melompati beberapa ayat jurnal akuntansi rutin yang diperlukan dalam perkiraan buku besar pembantu untuk akumulasi berdasarkan pesanan (job order cost accumulation) dan akumulasi berdasarkan proses (process cost accufaulativa), sehungga menghemat waktu pemrosesan data secara signifikan. Ketika waktu maupun insentif tidak mencukupi untuk 10

menelusuri barang dalam proses secara terinci, backflush costing menyediakan metode untuk akumulasi dengan cara bekerja dari belakang menggunakan informasi akuntansi yang tersedia setelah produksi selesai; yaitu, pada, akhir dari setiap periode akuntansi. 1. Harga Pokok Penjualan. Singleton manufacturing mengeluarkan 11

manufaktur sebesar $110.000 di bulan Juli. Persediaan adalah sebagai berikut (dalam ribuan) : Barang jadi Barang dalam proses 30 Juni $150 $ 80 31 Juli $ 60 $ 90 Diminta : Hitung harga pokok penjualan untuk bulan Juli. 2. Harga Pokok Penjualan. Simpson Company telah mengumpulkan informasi berikut mengenai operasinya di bulan Mei (dalam ribuan) : Barang dalam proses, saldo awal Barang baku langsung yang digunakan Barang jadi, saldo akhir Tenaga kerja langsung Barang dalam proses, saldo akhir Overhead pabrik Barang jadi, saldo awal $250 90 270 60 210 80 340 Diminta : Hitung harga pokok penjualan untuk bulan Mei 3. Harga Pokok Produksi; Harga Pokok Penjualan. Valleydale Company mengeluarkan berikut selama bulan berjalan; tenaga kerja langsung, $120.000; overhead pabrik, $108.000; dan pembelian bahan baku langsung, $160.000. Biaya persediaan dihitung sebagai berikut: Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku langsung Saldo awal $27.000 61.500 37.500 Saldo Akhir $26.000 57.500 43.500 Diminta: 1. Hitung harga pokok produksi 2. Hitung harga pokok produksi 12