BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Geogrhafic Information System (GIS) 2. Sejarah GIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

SISTEM IFORMASI GEOGRAFI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[Type the document title]

Karena tidak pernah ada proyek yang dimulai tanpa terlebih dahulu menanyakan: DIMANA?

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

A. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis/GIS (Geographic Information System) merupakan bentuk cara penyajian informasi terkait dengan objek berupa

SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN (Kuliah ke 12)

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

1.2 TUJUAN PENELITIAN

17.2 Pengertian Informasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut

Pengantar GIS Pengenalan GIS. By: Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN MADRASAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

RINGKASAN SKRIPSI. Telkom Flexi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TEMPAT IBADAH DI KOTA BOGOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

BAB I PENDAHULUAN. akhir, hal itu menjadi sebuah peluang bagi para pengembang Information

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

Task 1. Sistem Informasi Geografis Kompetensi Dasar. Memahami dasar-dasar Sistem Informasi Geografis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh Pembagian Rayon dalam Suatu Wilayah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

BAB 2 LANDASAN TEORI

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2013/2014

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Potensi Usaha Industri Kreatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a) Purwadhi (1994) dalam Husein (2006) menyatakan: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keywords: Sistem Informasi Georafis, Pemetaan, Pabrik Sawit

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - PENGENALAN AWAL MENGENAI SIG & KONSEP DASAR SIG OUTLINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI. Data spasial direpresentasikan di dalam basis data sebagai vektor atau raster.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Coding SIG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Medan Belawan adalah sebagai pusat kegiatan budi daya

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH TITIK RAWAN KECELAKAAN DI PROVINSI LAMPUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LAHAN DAN TATA RUANG WILAYAH PETERNAKAN DI KABUPATEN SUMBA TIMUR BERBASIS WEB.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 11: GEOGRAFI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. Produk dan Layanan. Gambar 1.1 Data Produk dan Tabungan Sumber : Dokumentasi Bank Muamalat Indonesia.2011

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERTANIAN PADI DI KABUPATEN BANTUL, D.I. YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin pesat telah

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA ALAM BANJIR JAKARTA SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. uml(unified modeling language), class diagram, usecase diagram, sequence diagram,

1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tentunya sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran sebuah produk.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

MONITORING KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN KOTA DEPOK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Geografi. unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografi. Dengan memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN

C. Prosedur Pelaksanaan

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan kesehatan, Georaphical Information System (GIS), Kebumen, Rumah sakit dan puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis

BAB I PENDAHULUAN. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) resmi diberlakukan demikian pula dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

BAB I Pendahuluan I - 1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Pengantar Teknologi. Informasi (Teori) Minggu ke-11. Geogrphical Information System (GIS) Oleh : Ibnu Utomo WM, M.Kom UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menjadi acuan dalam penyusunan skripsi ini. Penelitian yang berjudul Using Geographical Information Systems To Browse Touristic Information. Dalam penelitian ini mereka menyatakan bahwa dewasa ini internet merupakan tempat yang paling populer untuk menerbitkan atau mencari berbagai sumber informasi, secara kusus informasi pariwisata. Para peneliti mengusulkan penggunaan Geographical Information Systems (GIS) karena GIS mampu menampilkan peta interaktif dengan informasi yang terkait. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Nair dan Katiyar (2011) tentang Web Enabled Open Source GIS Based Tourist Information System For Bhopal City menyatakan bahwa GIS merupakan alat untuk pemetaan dan menganalisis halhal yang terjadi di dunia, secara khusus hal-hal yang berkaitan dengan pariwisata. Dampak dari teknologi ini di berbagai bidang ini berkembang dari hari ke hari dan menjadikan manajemen mudah, pengolahan, analisis dan representasi data geografis. (Brisaboa, Fariña, Luaces, Paramá, Penabad, Places, Dan Viqueira 2003) 1

Selain itu penelitian tentang Sistem Informasi Geografis Kunjungan Wisata Jawa Timur. Dalam penelitian ini dibangun suatu sistem informasi geografis pariwisata berbasis web yang dapat membantu wisatawan untuk mengetahui informasi tentang objek wisata yang akan dikunjunginya, serta dapat memudahkan pengelola objek wisata dalam memantau kunjungan wisata setiap hari. Aplikasi ini menggunakan mapscript sebagai modul yang digunakan untuk membuat fungsi dan class MapServer agar dapat dijalankan di PHP. Sedangkan MapServer sendiri adalah sebuah layanan untuk memproses dan menampilkan data spasial yang berasal dari database. Untuk apalikasi database-nya akan menggunakan PostgreSQL yang sudah mendukung tipe data spasial. (Zaenal Arifin 2008). Ada beberapa penelitian lain juga yang sejalan dengan arah penulisan skripsi ini, diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Jovanovic dan Njegus (2008) tentang The Apalication of GIS and ITS Componen in Tourism. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Fajuyigbe, Balogun, dan Obembe (2007) tentang Web-based Geographical Information System (GIS) For Tourism in Oyo State, Nigeria. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Faradiansyah (2011) tentang Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata Pada Kabupaten Banyumas Berbasis Mobile. 2

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Sistem berasal dari kata bahasa Yunani systema yang berarti kesatuan. Berdasasarkan akar kata tersebut, maka ada berbagai pendapat yang dikemukakan sehubungan dengan arti kata sistem. Hartono (2000) menyatakan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Mcleod (2001) mengartikan sistem sebagai himpunan dari unsur- unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dan juga terorganisir. Sedangkan menurut O Brien (2003), sistem adalah sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menerima masukan (input) 3

dan menghasilkan keluaran (output) melalui proses transformasi yang terorganisasi. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah adalah himpunan elemen yang berhubungan satu dengan yang lain guna mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifatsifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) (Hartono, 2000). Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang saling melengkapi tersebut terdapat di dalam sistem yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secar efektif dan efesien. 2.2.2 Pengertian Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. McLeod (2001) mendefenisikan informasi sebagai data yang sudah di proses dan mempunyai arti bagi manusia. Demikian halnya 4

dengan O Brien (2003) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah di proses atau data yang telah memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir tertentu. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian dan kesatuan yang nyata. Jadi, dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi lebih berguna dan lebih bermanfaat bagi yang menggunakannya. Setiap Informasi memiliki kadar kualitas yang bergantung pada: 1. Akurasi. Informasi harus benar, karena informasi yang tidak akurat akan berakibat fatal kepada pengguna. 2. Tepat waktu. Informasi yang diterima tidak boleh terlambat kaena merupakan landasan dalam mengambil keputusan. 3. Relevan. Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemakai. 4. Reliabilitas. Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan. 5. Lengkap. Informasi yang disajikan harus utuh dan terperinci. Adapun fungsi fungsi informasi adalah sebagai berikut : 5

1. Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai. 2. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai. 3. Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal. 2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam menerima, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengaturan dalam sebuah organisasi (Laudon, 2004). Menurut O Brien (2003), sistem informasi adalah kombinasi yang diorganisasi oleh manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, sumbersumber data yang dikumpulkan, dibentuk dan informasi yang disebarkan dalam organisasi. Sedangkan menurut Turban, Rainer, dan Potter (2001), sistem informasi adalah mengambil/mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Jadi, dari definisi-deinisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menganalisis, sehingga dapat menghasilkan informasi bagi 6

suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Sistem informasi dapat membantu para manager dan karyawan dalam menganalisis masalah, menyederhanakan subjek yang komplek dan menciptakan suatu produk yang baru. 2.2.4 Sistem Informasi Pariwisata Merujuk pada pengertian sistem informasi di atas, yakni sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian (Prahasta, 2009, h. 93) sedangkan pariwisata dapat diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan bersenang-senang atau bisnis (Ismiyanti, 2010, h. 4), maka dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi pariwisata adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil kebudayaan, tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah tertentu yang berbeda dengan lingkungan keseharian. 7

2.2.5 Pengertian Sistem Informasi Geografi Definisi SIG ( Sistem Informasi Geografi ) selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu SIG juga merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Prahasta (2001) mendefinisikan SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (input), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilkan data data yang berhubungan dengan posisiposisi di permukaan bumi. Burrough (1986) mengartikan SIG sebagai suatu perngkat yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan, memanggil sesuai dengan kebutuhan, men transform dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk berbagai kebutuhan dan tujuan tertentu. Sistem Informasi Geografi dapat diuraikan menjadi beberapa sub sistem (Prahasta, 2005), yaitu : 1. Data Input. Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentranformasikan format-format yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografi. 8

2. Data Output. Sub sistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta, dan lain-lain. 3. Data Manajemen. Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki. 4. Data Manipulation and Analysis. Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem informasi geografi. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Uraian dari subsistem-subsistem tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 : 9

Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG (Eddy Prahasta, 2005) 2.2.6 Komponen Sistem Informasi Geografi Komponen komponen SIG terdiri dari : 1. Perangkat keras ( Hardware ) SIG membutuhkan komputer untuk menyimpan dan memproses data. SIG dengan skala yang kecil membutuhkan PC ( Personal Computer ) yang kecil untuk menjalankannya, namun ketika sistem menjadi besar dibutuhkan komputer yang lebih besar serta host untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Perangkat keras yang digunakan dalam SIG memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya. Ini dikarenakan penyimpanan data yang digunakan dalam SIG baik data raster maupun data vector membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses 10

analisisnya membutuhkan memori yang besar dan processor yang cepat. Selain itu diperlukan juga digitizer untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah: a. CPU. Merupakan pusat proses data yang terhubung dengan media penyimpanan dengan ruang yang cukup besar dengan sejumlah perangkat lainnya. b. Memory. Unit memory yang mampu menampung data dalam jumlah besar ketika aplikasi melakukan operasi analisis. c. Hard disk. Merupakan sebuah komponen perangkat keras yang berguna menyediakan ruang untuk penyimpanan data. d. Digitizer. Merupakan sebuah komponen perangkat keras yang berguna menyediakan ruang untuk penyimpanan data. e. Printer/ Plotter. Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang telah diolah. f. Scanner. Alat input data yang bertugas mendeteksi cahaya yang kemudian mengkonversikan peta kertas menjadi peta digital. g. VDU ( Virtual Display Unit ). Merupakan layar monitor berwarna dengan kualitas baik dan resolusi 11

tinggi yang digunakan untuk memudahkan user dalam mengontrol komputer dan perangkat-perangkat lain. 2. Perangkat lunak ( Software ) Perangkat lunak dalam SIG haruslah mampu menyediakan fungsi dan tool untuk Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG adalah: 1. Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografi. 2. Sistem Manajemen Basis Data. 3. Tool yang mendukung query geografi, analisis dan visualisasi. 4. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi. Ada banyak perangkat lunak SIG yang dapat kita gunakan, diantaranya adalah Map Info, Arc Info, Arc View, Arc GIS dan masih banyak lainnya. 3. Data Menurut McLeod (2001), data merupakan fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan Laudon (2004) mendeskripsikan data sebagai berkas-berkas fakta yang masih mentah yang menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan/organisasi atau di lingkungan fisik sebelum di susun dalam bentuk yang dapat dimengerti dan 12

digunakan oleh pemakai. Jenis data yang digunakan dalam sistem informasi geografi adalah data spasial ( Peta ) dan data nonspasial ( Keterangan/atribut ). Perbedaan antara dua jenis data tersebut adalah sebagai berikut : a. Data Spasial 1. Titik. Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek. Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol. Titik dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang ditentukan, misalnya : letak bangunan, kota, dan lain-lain. 2. Garis. Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Batas-batas poligon merupakan garisgaris, demikian pula dengan jaringan listrik, saluran buangan, jalan, sungai, dan lain sebagainya. 3. Polygon. Poligon digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dua dimensi. Suatu danau, batas propinsi, batas kota, batasbatas persil tanah milik adalah tipe-tipe entity yang pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Suatu poligon paling sedikit dibatasi oleh 3 garis yang saling terhubung diantara ketiga titik tersebut. b. Data Non-spasial ( Atribut ) 13

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan dengan posisi geografi. Contoh : data atribut suatu sekolah berupa jumlah murid, jurusan, jenis kelamin, agama, beserta atribut-atribut lainnya yang masih mungkin dimiliki dan diperlukan. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif. Pada pendeskripsian secara kualitatif, kita mendeskripsikan tipe, klasifikasi, label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain, misalnya : sekolah, rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara kuantitatif, data objek dapat diukur atau dinilai berdasarkan skala ordinat atau tingkatan, interval atau selang, dan rasio atau perbandingan dari suatu titik tertentu. Contohnya, populasi/jumlah siswa di suatu sekolah 500-600 siswa, berprestasi, jurusan, dan sebagainya. 4. Metode Untuk menghasilkan SIG sesuai dengan yang diinginkan, maka SIG harus direncanakan dengan matang dengan menggunakan metologi yang benar. SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunianyata, yaitu metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan. 5. Manusia Teknologi SIG tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan untuk 14

diaplikasikan sesuai dunia nyata. Sumber daya manusia sangat diperlukan untuk mendefinisikan, menganalisa, mengoperasikan serta menyimpulkan masalah yang sedang dihadapi dalam pembuatan SIG. Pemakai pada SIG terdiri dari beberapa tingkatan, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaan seharihari. 2.2.7 Kemampuan yang dimiliki Sistem Informasi Geografi Dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi dalam memperoleh informasi mengenai data geografi dalam skala tertentu mengenai suatu daerah akan menjadi lebih akurat. Hal ini dikarenakan SIG memungkinkan untuk peng-update-an sesering mungkin, seiring dengan perkembangan informasi dari waktu ke waktu. Menurut Paryono (1994), kelebihan Sistem Informasi Geografi adalah sebagai berikut : 1. Data yang disimpan SIG sesuai dengan keadaan dan skala aslinya serta disimpan dalam bentuk digital. 2. Perubahan yang terjadi pada data geografi dapat dilakukan karena SIG bersifat dinamis. 3. Kemampuan yang bersifat analisis dan manipulasi data, model peta dapat diperoleh dengan mudah sebab hanya mengubah rumus analisisnya. 15