HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

KADER. Disusun J

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

Oleh : VINELLA ISAURA No. BP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009) dan juga sebagai intestasi, maka perlu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

PERFORMANCE ACCOMPLISHMENT S DALAM MOTIVASI KADER POSYANDU

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Key word: motorik development, nutrition status, children age 1-3 years old. Kata Kunci: Perkembangan Motorik, Status Gizi, Anak usia 1-3 tahun

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

Intan A. E. Sari, J. S. V. Sinolungan 2, F. J. O. Pelealu 1. Faculty of Public Health. Sam Ratulangi University ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PELAKSANAAN PELAYANAN POSYANDU DENGAN MOTIVASI IBU UNTUK MEMBAWA BALITA KE POSYANDU SEROJA DI DESA TANJUNG KAMAL KEC. MANGARAN KAB.

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

KAJIAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA DI POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Tia Mema 1), Franckie R.R Maramis 1), Ardiansa A.T Tucunan 1) 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRACT Posyandu is a type of Health Effort Based on the Society (UKBM) which is the most popular at this moment. Posyandu includes 5 programs they are Birth Control (KB), KIA (moms and children's health), Nutrient, Immunization, and diarhea tackling. As one of society health service place which directly touches the low level of society, it s better if Posyandu be more active because it s proved effective to detect nutrient and health problem in many areas. Based on the data of Modoinding Public Health Center in 2015, Posyandu in Modoinding Public Health Center areas including 10 villages, there is 1 Posyandu for each village with the number of cadre: 51 people. This study aims to determine the correlation between Working Motivation and Payment with Posyandu Cadre s performance in Modoinding District, South Minahasa Regency. This is an analytic survey with cross-sectional approach which held in August-October 2015 in Modoinding District. The population in this study is all the cadre of Posyandu in Modoinding District with the number of cadre: 51 people. The sample is taken as many as 51 people. The instrument used in this study is questionnaire. The Chi Square statistic test result shows that motivation has correlation with the cadre performance (p=0,015) with OR value: 1,65, while the payment has no correlation with the cadre s performance (p=0,385). Based on this study result can be concluded that there is a correlation between working motivation with the cadre s performance, while there is no correlation between the payment with the cadre s performance. Keywords: Working Motivation, Payment, Cadre s Performance ABSTRAK Posyandu merupakan jenis Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) yang paling memasyarakat dewasa ini. Posyandu yang meliputi lima program yaitu KB (Keluaraga Berencana), KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Gizi, Imunisasi, dan Penanggulangan Diare. Sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di level bawah, sebaiknya Posyandu lebih digiatkan karena terbukti ampuh mendeteksi permasalah gizi dan kesehatan di berbagai daerah. Berdasarkan data dari Puskesmas Modoinding tahun 2015 bahwa Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Modoinding meliputi 10 desa, setiap desa terdapat masing-masing satu (1) Posyandu, Dengan jumlah kader 51 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan imbalan dengan kinerja kader Posyandu di Kecamatan selatan. Penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2015 di Kecamatan Modoinding. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kader Posyandu di Kecamatan Modoinding dengan jumlah kader 51 orang. Sampel yang diambil sejumlah 51 orang. Instrumen penelitian yang digunakam adalah kuesioner. Hasil uji statistic Chi square menunjukkan bahwa motivasi berhubungan dengan kinerja kader (p=0,015) dengan nilai OR sebesar 1,65, sedangkan imbalan tidak terdapat hubungan (p=0,385). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berhubungan dengan kinerja kader, sedangkan hubungan antara imbalan dengan kinerja kader tidak berhubungan. Kata Kunci : Motivasi Kerja, Imbalan, Kinerja Kader 219

PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya juga memerlukan peran masyarakat. Melalui konsep Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM), masyarakat berperan serta aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) antara lain Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan RW /desa/kelurahan siaga aktif (Profil Kesehatan Indonesia, 2014). Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) diselenggarakan terutama untuk melayani balita (baik imunisasi maupun penimbangan berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia). Posyandu dicanangkan pada tahun 1986, lahir melalui suatu Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI, Menteri Kesehatan RI, dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yaitu SK Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 1985, dan SK Menteri Kesehatan No. 21/Men.Kes/Inst.B./IV/1985, dan SK Kepalan Badan Koordinasi Keluarga/1985 Berencana Nasional (BKKBN) No. 112/HK-011/A tentang penyelenggaraan posyandu (Ismawati, 2010). Di Indonesia, Posyandu dicanangkan pada tahun 1986 jumlah posyandu tercatat sebanyak 25.000 Posyandu, dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 278.203 posyandu. Namun bila ditinjau dari aspek kualitas, masih ditemukan banyak masalah antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan kader yang belum memadai (Muzakkir, 2013). Peranan kader sangat penting karena kader bertanggung jawab dalam pelaksanaan program Posyandu. Bila kader tidak aktif maka pelaksanaan Posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi atau balita (Bawah Lima Tahun) tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi tingkat keberhasilan program posyandu khusunya dalam pemantauan tumbuh kembang balita. Pada tahun 2007, lebih kurang 25.000 Posyandu di Indonesia hanya 40% yang masih aktif dan diperkirakan hanya 43% anak balita yang terpantau status kesehatannya (Isaura, 2011). Kecamatan Modoinding memiliki 1 Puskesmas, yaitu Puskesmas Modoinding. Wilayah kerja Puskesmas Modoinding meliputi 1 kecamatan 10 Desa, setiap Desa terdapat masingmasing Posyandu. Jumlah kader di Kecamatan Modoinding sebanyak 51 orang, sedangkan kader yang aktif sebanyak 42 orang. Menurut hasil wawancara dengan koodinator bidan Kecamatan Modoinding bahwa ketika kegiatan posyandu dilaksanakan tidak semua kader hadir disaat kegiatan dilaksanakan karena kader Posyandu juga sering mengurusi keseibukkannya dan keterbatasan waktu. METODE Jenis penelitian ini merupakan pendekatan survei analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Lokasi penelitian berada di Kecamatan 220

Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2015. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh kader posyandu yang ada di wilayah Modoinding. Jumlah seluruh kader yang ada di Kecamatan Modoinding adalah 51 kader, besar sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi (Total Sampling) yang ada pada wilayah Modoinding, yang berjumlah 51 kader dan memenuhi bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data dengan menggunakan program komputer, maka perhitungan untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi kerja dan imbalan dengan kinerja kader posyandu menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis Univariat untuk mengetahui karakteristik responden(umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pernah mengikuti pelatihan, pekerjaan kader), dan variabel penelitian motivasi kerja, imbalan, dan kinerja kader dalam bentuk tabel. Analisis Bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel motivasi kerja dan imbalan dengan kinerja kader posyandu di Kecamatan Modoinding. Analisis menggunakan uji chi-square, dengan derajat kemaknaan nilai α = 0,05 dan menggunakan bantuan komputer. HASIL Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Kader Tabel 1 Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Kader Kinerja Kader Motivasi Kader Baik Kurang Baik Total pvalue OR n % n % n % Kurang Baik Baik 6 5 54,5 45,5 36 4 90,0 10,0 42 9 82,4 17,6 0,015 1,65 Total 11 100 40 100 51 100 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden dengan tingkat motivasi baik menunjukkan kinerja baik 5 responden (45,5%) dan tingkat motivasi baik menunjukkan kinerja tidak baik 36 responden (90,0%). Responden dengan motivasi tidak baik menunjukkan kinerja baik 6 responden (54,5%) dan motivasi tidak baik menunjukkan kinerja tidak baik 4 responden (10,0%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square, didapatkan nilai p =0,015 dimana nila p < α(α=0,05) artinya bahwa antara motivasi dengan kinerja kader memiliki hubungan. Uji ini juga menghasilkan nilai OR sebesar 1,65. Dari penelitian lain yang sejalan dengan Sudarsono (2010) tentang hubungan sikap dan motivasi dengan kinerja kader di wilayah kerja Puskesmas Talun Kabupaten Blitar bahwa terdapat hubungan antara motivasi dengan 221

kinerja kader, menunjukkan bahwa 29,41% responden motivasi baik, sedangkan 70,59% motivasi tidak baik. Hubungan Antara Imbalan Dengan Kinerja Kader Tabel 2 Imbalan Kurang Baik Baik Hubungan Antara Imbalan Dengan Kinerja Kader Kinerja Kader Baik Kurang baik Total pvalue n % n % n % 8 72,7 34 85,0 40 82,4 0,385 3 27,3 6 15,0 11 17,6 Total 11 100 40 100 51 100 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden dengan imbalan baik menunjukkan kinerja baik 3 responden (27,3%) dan imbalan baik menunjukkan kinerja tidak baik 34 responden (85,0%). Responden dengan imbalan tidak baik menunjukkan kinerja baik 8 responden (72,7%) dan imbalan tidak baik menunjukkan kinerja tidak baik 6 responden (15,0%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square, didapatkan nilai p =0,385 dimana nila p < α(α=0,05) KESIMPULAN 1. Ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerka kader Posyandu di Kecamatan Selatan. artinya bahwa antara imbalan dengan kinerja kader tidak memiliki hubungan. Dari penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lourenz Huwae (2013) di Kecamatan Tomohon Utara diketahui bahwa imbalan tidak berhubungan dengan kinerja kader, menunjukkan bahwa 65,9% responden merasa puas dengan imbalan, sedangkan 34,1% tidak puas dengan imbalan. 2. Tidak ada hubungan antara imbalan dengan kinerja kader Posyandu di Kecamatan Selatan. 222

DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2015. Data Puskesmas Modoinding. Huwae, L.S. 2013. Faktor-Faktor Yang Kader Posyandu Di Kecamatan Tomohon Utara. Skripsi Program SI Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Ismawati, 2010. Posyandu Dan Desa Siaga. Nuha Medika Jogjakarta. Isaura, V. 2011. Faktor-Faktor yang Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Tarusan Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.Skripsi Program SI Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Muzakkir, H. 2013. Faktor-Faktor yang Kader Posyandu Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kaledupa Kecamatan Kaledupa Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Vol. 2, Nomor 2 Tahun 2013. http://library.stikesnh.ac.id. Profil Kesehatan Indonesia, 2014. http://www.depkes.go.id. Sudarsono, 2010. Hubungan Sikap Dan Motivasi Dengan Kinerja Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas Talun Kabupaten Bilitar. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 223