BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maulida Zahara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan penegasan judul. pernah membaca, maka ia akan tertinggal oleh pengetahuan dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu masalah yang sangat penting dalam menentukan kelangsungan hidup masyarakat atau suatu bangsa ke arah yang lebih maju, Oleh karenanya pendidikan harus mendapat perhatian yang sungguhsungguh dari semua pihak. Maju mundurnya suatu masyarakat atau suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak, tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah,buku, peraturan hidup sehari-hari, dan sebagainya). 1 Begitu pentingnya maka upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia masih terus diupayakan agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, sebagaimana tercantum dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha 1 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.), h. 2. 1

2 Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Tujuan pendidikan nasional di atas mencerminkan keinginan sekaligus harapan masyarakat Indonesia terhadap penyelenggaraan pendidikan secara berkualitas, baik pendidikan sekolah maupun non sekolah. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 63 yaitu: اهلل ق و ل Berdasarkan ayat di atas maka dalam proses belajar mengajar diharapkan guru menyampaikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi masa depan siswa. Dalam pendidikan formal terdapat berbagai komponen pengajaran, yang dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu: guru, isi atau materi pelajaran dan siswa. 3 Ketiga komponen utama tersebut keberhasilan proses belajar dan mengajar merupakan sasaran utama untuk terciptanya mutu sekolah yang baik, Dalam hal ini keberhasilan proses belajar anak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri anak maupun dari luar diri anak itu sendiri. Jika kedua faktor ini berada pada dua kutub yang ekstrim, yaitu saling bertentangan maka dapat menimbulkan masalah bagi anak itu sendiri. 2 Depertemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan, Jakarta : 2006.), h. 8-9. 3 Muhammad Ali, Guru Dalam PBM, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002.), h. 4.

3 Terganggunya proses belajar anak mengisyaratkan bahwa anak mengalami kesulitan belajar, sumber penyebabnya adalah dari diri anak itu sendiri yang tidak mengalami proses belajar pada sekolah Taman Kanak-Kanak. Dalam pelaksanaan pendidikan, berhasil tidaknya sangat tergantung pada guru yang berperan sebagai pelaksana pendidikan. Guru adalah salah satu komponen yang penting dalam menentukan tercapainya sebuah pendidikan, karena guru terkait langsung dengan proses belajar mengajar. Hubungan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru antara lain guru harus mampu meningkatkan motivasi pada diri anak, guru harus percaya pada anak bahwa anak mempunyai potensi untuk dikembangkan, guru harus menyesuaikan bahan dan metode sesuai dengan kemampuan anak, guru harus dapat memanfaatkan media pengajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 4 Guru yang mengajar kelas 1B di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin mengalami kesulitan dalam mengajar, yang kebanyakan siswanya ada yang tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak (pra-sekolah) terutama mengenai masalah belajar membaca dan menulis. Seiring dengan persoalan di atas maka sebagai alasan sekolah menerima siswa non-tk adalah faktor usia yang sudah cukup memadai atau memenuhi persyaratan, sehingga sekolah tidak ada alasan untuk menolak siswa tersebut. Adapun kesulitan guru dalam mengajar siswa pra sekolah atau non-tk adalah guru harus memperlakukan siswa tersebut seperti siswa pra-sekolah 4 Soetomo, Dasar-dasar Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993.), h. 21.

4 seperti, membimbing atau melatih mental, keberanian, membimbing siswa memperkenalkan huruf-huruf abjad, dan suku kata khususnya pada materi membaca dan menulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Pendidikan bahasa Indonesia di arahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa indonesia dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia indonesia. Keterampilan membaca dan menulis harus segera di kuasai oleh para siswa di Madrasah Ibtidaiyah karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat di tentukan oleh penguasaan keterampilan membaca dan menulis mereka. Siswa yang tidak mampu membaca dan menulis dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Siswa akan mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami informasi yang di sajikan dalam berbagai buku pelajaran dan buku-buku bahan penunjang dan sumbersumber belajar yang tertulis yang lain. Selain itu siswa akan mengalami kesulitan dalam mencatat dan akibatnya kemajuan belajarnya juga lamban jika di bandingkan dengan teman-temannya yang tidak mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh

5 pesan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Roger Farr mengemukakan bahwa Reading is the heart of education Roger menyatakan bahwa membaca itu merupakan jantung pendidikan. 5 Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. 6 Membaca dan menulis merupakan jenis keterampilan berbahasa tulis, seseorang dapat memperoleh informasi, ilmu dan pengetahuan serta pengalamanpengalaman baru. Banyak anak prasekolah kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin yang tidak bisa membaca sukukata, padahal hanya beberapa suku kata dia tidak bisa mengeja sama sekali karena tidak bisa mengenal huruf-huruf abjad, bahkan kalau di minta guru untuk membaca ke depan mereka tidak mau. Dalam hal menulis pun sebagian siswa yang non-tk mereka sangat lambat dan tidak berurutan bahkan banyak yang tertinggal. Anak prasekolah umumnya kalau di suruh menulis banyak yang minta tuliskan sama guru, kalau hanya di diktekan sama guru mereka tetap tidak bisa karena belum bisa mengenal huruf. 5 Vismaia, Syamsudin Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2006.), h. 78. 6 Mohammad siddiq, Zulkifli Musaba, Dasar-Dasar Menulis, (Samarinda:Tunggal Mandiri, 2010.), h. 3.

6 Ketika mengajar siswa yang berasal dari TK guru tidak mengalami kesulitan, karena siswa tersebut sudah terlatih selama kurang lebih dua tahun mengikuti pendidikan prasekolah sudah terbiasa dan terampil untuk membaca huruf, suku kata,dan kalimat serta sekaligus merangkaikannya dalam tulisan. dalam hal menulis pun anak yang berasal dari TK ini lebih cepat, rapi dan berurutan karena sudah terbiasa di ajarkan menulis waktu mengikuti TK. Oleh karena permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap guru yang mengalami kesulitan mengajar terhadap siswa yang berasal dari pra sekolah dengan judul: Problem Guru Mengajarkan Membaca dan Menulis kepada Siswa non-tk di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apa problem guru mengajarkan membaca kepada siswa non-tk di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin? 2. Apa problem guru mengajarkan menulis kepada siswa non-tk di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin?

7 C. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran judul dalam penelitian ini, maka peneliti akan memberikan penjelasan dan penegasan istilah sebagai berikut: 1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia problem di artikan sebagai masalah,persoalan. 7 Sedangkan pengertian Guru Menurut Djamarah guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. 8 Jadi problem guru adalah masalah atau persoalan-persoalan yang di hadapi guru dalam membimbing memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, dalam mengajarkan membaca dan menulis kepada peserta didik. problema guru yang di maksud dalam penelitian ini adalah masalah yang di hadapi guru dalam mengajarkan membaca dan menulis kepada siswa non-tk kelas 1 B di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin. 2. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. 9 Membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membaca kosa kata dan beberapa kalimat pendek kelas 1 B di Madrsah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin. 3. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, 7 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka: 2005.), h. 896. 8 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,( Surabaya: Usaha Nasional, 2004.), h. 31. 9 Henri Guntur Tarigan, Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa, (Bandung:Angkasa, 2013.), h. 7.

8 sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. 10 Yang dimaksud menulis dalam penelitian ini adalah menulis kosa kata atau suku kata dan kalimat pendek pada kelas 1 B semester 1. 4. Siswa non-tk. TK merupakan singkatan dari Taman Kanak-Kanak. Siswa non-tk adalah Siswa yang tidak terlibat langsung pada salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. 11 Siswa yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah siswa kelas I B di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin yang tidak pernah sekolah TK. D. Alasan Memilih Judul Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka alasan memilih judul yang di kemukakan disini sebagai berikut: 1. Penulis ingin mengetahui lebih mendalam apa sebenarnya problem guru dalam mengajar siswa non-tk kelas 1 di Madrasah Ibtidaiyah Al- Istiqamah Banjarmasin. 2. Mengingat betapa pentingnya sekolah TK terlebih dahulu sebelum memasuki sekolah dasar. 3. Sepengetahuan penulis di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah ini ada problem yang di hadapi guru kelas 1 B tentang siswa yang non-tk 10 Vismaia, Syamsudin Damaianti, op. cit., h. 78. 46. 11 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h.

9 E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui problem guru mengajarkan membaca kepada siswa non-tk di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin 2. Untuk mengetahui problem guru mengajarkan menulis kepada siswa non- TK di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin F. Signifikansi penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Memberikan pemikiran dan masukan yang berguna bagi kepala sekolah dan guru-guru tentang problem yang tengah dihadapi guru dalam mengajar siswa non-tk sehingga dapat berupaya mencari jalan keluar dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.. 2. Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan kualitas mengajar siswa non-tk di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Banjarmasin. 3. Sebagai motivator bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan dalam belajar membaca dan menulis.

10 G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami isi pembahasan, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I pendahuluan, meliputi Latar belakang, Rumusan masalah, Definisi operasional, Alasan memilih judul, Tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian. Bab II Landasan Teoritis, meliputi problem guru dalam mengajar yang di dalamnya terdapat Pengertian problem guru,macam-macam problem guru secara umum, peran guru, kemampuan membaca yang di dalamnya terdapat pengertian kemampuan membaca, Pembelajaran membaca permulaan, tujuan membaca, metode membaca, teori membaca, jenis-jenis membaca,dan Kemampuan Menulis yang meliputi pengertian kemampuan menulis, Menulis Permulaan, Pembelajaran menulis permulaan, tujuan menulis, Langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan, jenis jenis menulis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi membaca dan menulis. Bab III meliputi, Pendekatan penelitian, Subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data dan prosedur penelitian. Bab IV Merupakan hasil penelitian yang berisi gambaran umum lokasi penelitian, dan penyajian data Bab V memuat simpulan dari seluruh hasil penelitian dan saran-saran.