BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
KENDALA SERAH TERIMA PROYEK KONSTRUKSI ANTARA DITJEN CIPTA KARYA DENGAN PEMERINTAH DAERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Lembaga Manajemen Aset Negara. Tata Kerja. Organisasi.

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tetapi belum diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah in

2015, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2018, No Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4.

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

BAB I PENDAHULUAN. prinsip- prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TIM PENERTIBAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN TENTANG. Nomor. Dan Pelabuhan Bebas. Batam; Mengingat. Pemerintah

TESIS. Oleh : Nuris Wahyudi. Pembimbing: Dr. Sarwono Hardjomuljadi, Ir., M.T., M.H

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533); 3. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.06/2011 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2010 TANGGAL 1 FEBRUARI 2010

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No

KEBIJAKAN UMUM PERMENDAGRI 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 2007,segmen INFORMASI, hal A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) Third Edition 2004

PETUNJUK TEKNIS KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KENDALA PROYEK KONSTRUKSI YANG DIKERJAKAN SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PINRANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

STUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

MENTERI KEUANGAN ' REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4/PMK.06/2013 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENCAIRAN BELANJA HIBAH BERUPA UANG

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA DENGAN PENJUALAN, TUKAR MENUKAR SERTA HIBAH PADA KEMENTERIAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Abstract. 1. Pentingnya Penghapusan BMN

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

`PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang T

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi Keuangan Negara yang ditandai dengan lahirnya paket Undang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. NAMA JABATAN: Sekretaris Direktorat Jenderal.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Barang Milik Negara. Dana Dekonsetrasi. Tugas Pembantuan. Pemindahtanganan.

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari analisis data terhadap faktor-faktor dominan yang menjadi penyebab kendala serah terima proyek cipta karya dari ditjen cipta karya kepada pemerintah daerah ada beberapa hal diantaranya: 1. Setelah dilakukan idengtifikasi terhadap 39 (tiga puluh sembilan) faktor penyebab kendala serah terima dari penelitian, maka dilakukan analisis terpadat 6 (enam belas) faktor penyebab kendala serah terima proyek 2. Melalui perhitungan dengan menggunakan metode Relative Importance Index (RII) berdasaerkan gabungan dari tiga pihak institusi terkait pengelola proyek bidang cipta karya. Terdapat 5 (lima) faktor penting yang masing-masing mempunyai nilai penting, dengan rentang nilai rentang > 0,679. Masingmasing faktor didapat simpulakan sebagai berikut secara umum mempunyai perseps a. Kendala Serah terima proyek di lingkungan Ditjen Cipta Karya dipengaruhi oleh kurang terpelihara fisik yang sudah terbangun. Hal ini disebabkan masa pemeliharaan yang pendek (6 bulan), pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan kebutuhan daerah, terjadi perubahan poltik yang mengakibatkan komitmen Pemda tidak dilaksanakan dan Penganggaran perencanaan APBD yang belum tepat. terima. b. Permasalahan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penyebab serah terima dari Ditjen Cipta Karya kepada Pemda. Faktor ini

dipengaruhi oleh karir yang tidak jelas, sanksi yang tidak tegas bagi pegawai yang lalai terhadap pekerjaan, belum ada insentif yang menarik bagi pengelola serah terima, rotasi pegawai yang terlalu sering, proses serah terima yang dikerjakan oleh pegawai harian yang dengan mudah bisa keluar masuk, serta spesifikasi pegawai adminitrasi yang belum tepat. c. Tahapan birokrasi yang rumit dan berkepanjangan, mempunyai dampak yang penting terhadap proses serah terima. Faktor ini disebabkan, banyak pihak yang berwenang mempunyai kesibukan yang lebih penting, selain itu ada nilai proyek yang melalui persetujuan presiden menambah proses menjadi tambah panjang. d. Sosialiasi yang kurang dilakukan secara kontinyu, ditambah peserta sosialiasi yang selalu berganti pada tahapan, banyaknya nya informasi yang tidak lengkap dapat menambah serah terima proyek konstruksi dari Cipta Karya dan Pemerintah Daerah menjadi terhambat. e. Kurangnya koordinasi antara tingkatan Pemerintah sehingga memberikan ketidak sinkornan antara aturan-aturan yang ada, sehingga memberikan indikasi pemahaman yang berbeda. Hal ini dapat menghambat proses serah terima menjadi terhambat. Setelah dilakukan analisis lebih mendalam maka didapat faktor dominan terjadinya kendala serah terima. Faktor dominan tersebut adalah mengenai Peraturan. Peraturan yang ada pada saat masih berliku dan sangat panjang, sehingga pemerintah daerah sulit memberikan usulan biaya operasi dan pemeliharaan. Aturan verifikasi data yang sangat panjang membuat proses serah terima menjadi lambat. Disisi lain belum ada aturan yang memberi sangsi yang

tegas terhadap pengelola proyek yang tidak melakukan pemeliharaan membuat proyek menjadi rusak yang berdampak proses serah terima menjadi terhambat. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, saran/rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Dalam mengantisipasi permasalahan fisik dilapangan yang tidak berfungsi akibat kurang pemeliharaan dapat dilakukan dengan cara: a. penguatan komitmen dari semua pihak dalam penyelenggaraan proyek dimulai dari perencanaan sampai dengan serah terima b. perlu dilakukan sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan daerah sehingga proyek yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. c. melakukan kerja sama dengan pihak swasta dan optimalisasi dana BUMN / BUMD. d. penggunaan mekanisme batas maksimum masa pemeliharaan (dua tahun) berdasarkan aturan yang berlaku. e. masa pemeliharaan dapat dilakukan dengan waktu maksimal yaitu dua tahun dapat membantu mengurangi fisik yang terpelihara. 2. Permasalahan kendala terbatas sumber daya manusia yang memahami proses serah terima dapat dilakukan dengan cara : a. peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. b. pemberian penghargaan dapat berupa penjenjangan karir yang jelas c. pemberian penghargaan berupa insentif dapat berupa honor tambahan.

d. perekrutan pegawai tidak hanya memprioritaskan kemampuan teknis saja tetapi juga kemampuan administrasi. e. mendistribusikan dan memanfaatkan pegawai dengan optimal dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. f. perlunyu sertifikasi bagi pegawai yang ditugaskan menangani proyek masih diperlukan baik tingkat pusat maupun daerah, misalnya sertifikasi barang dan jasa untuk Pejabat Pembuat Komitmen atau Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan 3. Untuk menangani birokrasi serah terima hibah rumit dan berkepanjangan, maka sebaiknya dilakukan dengan cara : a. melakukan reformasi birokrasi baik dari segi aturan maupun manajerial. b. membuat sistem e-monitoring atau media internet lain dalam setiap proses serah terima adalah salah satu cara memangkas tahapan birokrasi. 4. Untuk antisipasi kurangnya sosialisasi mengenai serah terima proyek dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dengan cara : a. Sosialisasi harus dilakukan secara kontinyu b. Diperlukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam hal proses pelaksanaan serah terima. c. Informasi mengenai pentingnya serah terima proyek harus mulai di sampaikan pada saat inisiasi program kepada semua pihak.

5. Pemahaman yang berbeda mengenai peraturan dan perundangan antara lembaga pemerintah baik ditingkat pusat, maupun daerah dapat dilakukan dengan cara : a. aturan yang dikeluarkan dari tingkat pusat dan daerah semua pihak diberikan informasi. b. Pemerintah daerah dapat meminta kepada pemerintah pusat untuk memberikan masukan apabila kepala daerah akan membuat peraturan, surat edaran dan sejenisnya atau sebaliknya c. membuat standar operasional dan prosedur (SOP) untuk panduan proses serah terima, agar dapat dijadikan standar baik di Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah. 6. Meningkatkan koordinasi dengan berbagai instansi terkait baik di Pusat maupun didaerah dengan lebih intensif. Sedangan agar hasil penelitian ini lebih baik lagi maka disarankan: 1. Penelitian selanjutnya bisa mengembangkan kendala serah terima pada wilayah penelitian dan bidang lainnya. Karena untuk wilayah lain akan perbedaan pendapat atau persepsi tentang kendala serah terima. 2. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan terhadap tiga pihak responden, maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendalam, bisa melibatkan stakeholder terkait sehingga akan mendapat opini dan persepsi lain mengenai penyebab kendala serah terima

DAFTAR PUSTAKA A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide), ( ) Fourth Edition. Project Manangement Institute. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitia, Suatu Pendekatan Praktik Rineka Cipta, Jakarta Bambang Poerdyatmono (2008), Sengketa Jasa Konstruksi sebagai akibat terbitnya Beschikking dan Pelaksanaa Kortverban Contract Tinjauan Aspek Hukum Manajemen Proyek Ervianto, W. I. (2004), Manajemen Proyek Konstruksi. Andi Offset, Yogyakarta Haltenhoff, C. E. (1999). The CM Contracting System: Fundamentals and Practices. New Jersey Harjomuljadi, S., (2014), Factor Analysis on Causal of Construction Claims and Disputes in Indonesia (with reference) hydroelectric power project in Indonesia), Internasional Journal of Applied Engineering Research, ISSN 0973-4562, Volume 9, November 22, pp 12 Harjomuljadi, S., (2015), Bahan ajar Aspek Hukum Kontrak Konstruksi, Manajemen Proyek Konstruksi, Bandung Imam S. Ernawi, Direktur Jenderal Cipta Karya (2014), Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun Anggaran 2014, Kendala-Kendala Dalam Pengelelolaan Barang Milik Negara (BMN) Ismail, K. E. (2013), Kajian Rework dalam Konstruksi Bangunan Gedung. Studi Independen. Juliana. Medy.,( 6), Analisis Penyebab Pemutusan Kontrak Konstruksi Dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tesis Program Magister Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung Kemala Nur Shabrina (2014,) Efektivitas Pengamanan Aset Dalam Mewujudkan Akuntabilitas di Pemerintah Kota Surabaya Monika Sutri Kolinug dkk (2015), Analisis Pengelolaan Aset Tetap Pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Tomohon Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 38 Tahun 2007, Tentang Pembagian Urusan Pemerintah

Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2008 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 38/PRT/M/2006, Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.02/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Status Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindah Tanganan Barang Milik Negar,. Mengatur Tata Cara Pelaksanaan Hibah Milik Negara Purnomo Sukirno (2007), Faktor Potensial Penyebab Sengketa Konstruksi Rakasiwi, G., (2014), Analisis Potensi Penyebab Terjadinya Sengketa Pada Proyek Konstruksi Jalan Tol yang Menggunakan FIDIC General Condition of Contract MDB Harmonished Edition 2006, Tesis Program Magister Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung Riduwan ( ) Metode dan Teknik Menyusun Tesis Alfabeta Bandung Santoso, R. (2004), Tingkat Kepentingan dan Alokasi Risiko pada Proyek Konstruksi. Soeharto, I. (1999), Manajemen Proyek (dari Konseptual sampai Operasional). Jakarta: Erlangga Sugiyono,(2014), Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Alfabeta, Bandung Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang No.01 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. (t.thn.)