LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D-05 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka dipandang perlu melakukan penataan Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan; b. bahwa sesuai hasil evaluasi dan asistensi terhadap Dinas-Dinas Daerah dengan tetap memperhatikan visi dan misi urusan yang dimiliki daerah, kebutuhan, kemampuan, dan ketersedian sumber daya aparatur serta hasil analisis jabatan dan beban kerja dilakukan penataan terhadap Susunan Organisasi dan Tatakerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Tarakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan hurup a dan b sebagaimana tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan peraturan daerah tentang Organisasi dan TataKerja Kecamatan dan Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota Tarakan. : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3711); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), Sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasii Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741 ); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN DAN WALIKOTA TARAKAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA TARAKAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan : 1. Daerah adalah Kota Tarakan; 2. Pemerintah Kota adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah Badan Legislatif Daerah; 4. Walikota adalah Walikota Tarakan; 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;
6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kota Tarakan; 7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kota Tarakan dalam wilayah kerja Kecamatan; 8. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam melaksanakan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kecamatan dan Kelurahan di Kota Tarakan. (2) Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini terdiri dari : a. Kecamatan ; 1. Kecamatan Tarakan Tengah 2. Kecamatan Tarakan Barat 3. Kecamatan Tarakan Timur 4. Kecamatan Tarakan Utara b. Kelurahan 1. Kelurahan Kampung Satu Skip 2. Kelurahan Pamusian 3. Kelurahan Sebengkok 4. Kelurahan Selumit 5. Kelurahan Selumit Pantai 6. Kelurahan Karang Anyar 7. Kelurahan Karang Balik 8. Kelurahan Karang Rejo 9. Kelurahan Karang Anyar Pantai 10. Kelurahan Karang Harapan 11. Kelurahan Kampung Empat 12. Kelurahan Kampung Enam 13. Kelurahan Gunung Lingkas 14. Kelurahan Lingkas Ujung 15. Kelurahan Mamburungan 16. Kelurahan Mamburungan Timur 17. Kelurahan Pantai Amal 18. Kelurahan Juata Laut 19. Kelurahan Juata Permai 20. Kelurahan Juata Kerikil
BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANG DAN FUNGSI Bagian Kesatu KECAMATAN Kedudukan Pasal 3 (1) Kecamatan merupakan perangkat daerah kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat. (2) Camat berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Tugas Pasal 4 Camat mempunyai tugas menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yang meliputi : a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan di tingkat kecamatan; f. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan; g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan. Wewenang Pasal 5 (1) Camat melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, yang meliputi aspek : a. Perizinan; b. Rekomendasi; c. Koordinasi; d. Pembinaan; e. Pengawasan; f. Fasilitasi; g. Penetapan; h. Kewenangan lain yang dilimpahkan. (2) Pelaksanaan kewenangan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup penyelenggaraan urusan pemerintahan pada lingkup kecamatan sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Pelimpahan sebagian kewenangan Walikota kepada Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
Fungsi Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Kecamatan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum di wilayahnya sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah; b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang tata pemerintahan; c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat; d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang ketentraman dan ketertiban umum; e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua KELURAHAN Kedudukan Pasal 7 (1) Kelurahan merpakan perangkat daerah kota yang berkedudukan di wilayah kecamatan. (2) Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Camat. Tugas Pasal 8 (1) Lurah mempunyai tugas pokok menyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. (2) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Lurah melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota. (3) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas. (4) Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disertai dengan sarana, prasarana, pembiayaan dan personil. (5) Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan Walikota dengan berpedoman pada Peraturan Menteri. Fungsi Pasal 9 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Peraturan Daerah ini, Kelurahan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayahnya sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;
b. Perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang tata pemerintahan; c. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat; d. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang ketentraman dan ketertiban umum; e. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; f. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu KECAMATAN Pasal 10 (1) Susunan organisasi Kecamatan terdiri dari : a. Camat b. Sekretaris 1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan c. Seksi Tata Pemerintahan d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Susunan organisasi Kecamatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua KELURAHAN Pasal 11 (1) Susunan organisasi Kelurahan terdiri dari : a. Lurah b. Sekretaris c. Seksi Tata Pemerintahan d. Seksi Pemberdayaan Masyarakat e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Susunan organisasi Kelurahan sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini.
BAB IV KEPEGAWAIAN Pengangkatan Dalam Jabatan Pasal 12 (1) Camat diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usul Sekretaris Daerah dari pegawai negeri sipil yang menguasai teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Pengetahuan teknis pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 meliputi : a. Menguasai bidang ilmu pemerintahan dibuktikan dengan ijazah diploma/sarjana pemerintahan ; dan b. Pernah bertugas di kelurahan atau kecamatan paling singkat 2 (dua) tahun. (3) Lurah diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usul Camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 13 Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan pada Kecamatan dan Kelurahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas teknis sesuai dengan tingkat keterampilan dan keahliannya. Pasal 14 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dibagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keterampilan dan keahliannya. (2) Setiap Kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Walikota atas usul Camat. (3) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V ESELON Pasal 15 (1) Camat merupakan jabatan struktural eselon III a; (2) Sekretaris Kecamatan merupakan jabatan struktural eselon III b; (3) Lurah dan Kepala Seksi pada kecamatan merupakan jabatan struktural eselon IV a; (4) Sekretaris Kelurahan, Kepala Sub Bagian pada sekretariat kecamatan dan Kepala Seksi pada kelurahan merupakan jabatan struktural eselon IV b.
BAB VI TATA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA Pasal 16 (1) Camat melakukan koordinasi dengan kecamatan dan kelurahan disekitarnya. (2) Camat mengkoordinasikan unit kerja di wilayah kecamatan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pemerintahan untuk meningkatkan kinerja kecamatan. (3) Camat melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan. Pasal 17 (1) Hubungan kerja kecamatan dengan perangkat daerah kota bersifat koordinasi teknis fungsional dan teknis operasional. (2) Hubungan kerja kecamatan dengan instansi vertical di wilayah kerjanya bersifat koordinasi teknis fungsional. (3) Hubungan kerja kecamatan dengan swasta, lembaga swadaya masyarakat, partai politik dan organisasi kemasyarakatan lainnya di wilayah kerja kecamatan bersifat koordinasi dan fasilitasi. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Lurah melakukan koordinasi dengan Camat dan instansi vertical yang berada di wilayah kerjanya. Pasal 19 (1) Pimpinan satuan kerja tingkat kelurahan bertanggangjawab memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masingmasing. (2) Setiap pimpinan satuan kerja di Kelurahan wajib membina dan mengawasi bawahannya masing-masing. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 (1) Peraturan Daerah Kota Tarakan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Daerah Kota Tarakan dapat disesuaikan kembali, apabila terjadi perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap memperhatikan kewenangan, kemampuan, kebutuhan dan beban kerja serta analisis jabatan; (2) Apabila terjadi perubahan nomenklatur dan titelatur terhadap Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Daerah Kota Tarakan yang diakibatkan dari perubahan Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang berhubungan Penataan Organisasi dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
(3) Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka segala bentuk Peraturan ataupun Keputusan yang ada dan ketentuan mengatur materi yang sama dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 21 Segala biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Peraturan Daerah ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tarakan. BAB IX PENUTUP Pasal 22 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut oleh Walikota Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan efektif dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2009. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan. Diundangkan di Tarakan pada tanggal 10 Desember 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA TARAKAN, ttd H. B A D R U N Ditetapkan di Tarakan Pada tanggal 10 Desember 2008 WALIKOTA TARAKAN, t.t.d H. J U S U F SK LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D - 05 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT DAERAH KOTA TARAKAN An. Sekretaris Daerah Asisten Pemerintahan u.b Kepala Bagian Hukum H. BUDIONO