BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

SISTEM SARAF MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sriwijaya

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahaeng ANATOMI SISTEM SARAF DAN OTAK

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Tungau Karakterisasi dan Infestasi Tungau pada Cicak

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

Sistem Saraf pada Manusia

REFLEK SPINAL PADA KATAK

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

BIOLOGI VERTEBRATA. Rizka Apriani Putri, M.Sc JURDIK BIOLOGI, FMIPA UNY Rizka Apriani Putri, M.Sc

BERBAGAI RANGSANGAN PADA SEDIAAN OTOT SARAF ABSTRAK

SISTEM SARAF. Sel Saraf

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Bio Ekologi Herpetofauna 2.1. Taksonomi Taksonomi Reptil Taksonomi Amfibi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Laporan Praktikum. Fisiologi Hewan. Berbagai Rangsangan Pada Sediaan Otot Saraf

Sistem Saraf Tepi (perifer)

SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf)

PSIKOLOGI UMUM 1. Pertemuan III: Pengaruh Ilmu Fisiologi/Faal Terhadap Perkembangan Ilmu Psikologi

Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional

1. Informasi disampaikan oleh potensial aksi (imfuls) 2. Media sel syaraf itu sendiri 3. Bekerja cepat 4. Reseptor hanya pada membran sel

1) Menghubungkan bagian tubuh satu dengan lainnya.

SISTEM SARAF. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan pengenalan/diskriminasi benda.

SEL-SEL L S ISTE T M P ERS R YAR A A R F A A F N

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

A. Bagian-Bagian Otak

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK

PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB VIII SISTEM SYARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

Sistem Koordinasi Neuron dan Impuls

STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II AMFIBI, REPTIL & PENGETAHUAN ANAK-ANAK TENTANG AMFIBI DAN REPTIL

FISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SYARAF. Gamaliel Septian Airlanda

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

Sabtu, 18 & 25 Oktober Pada Mahasiswa Semester 1 Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dinas Kesehatan Wonosobo

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

Anesty Claresta

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat

Oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd. Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

1.1PENGERTIAN NYERI 1.2 MEKANISME NYERI

Kompetensi. created by darmadi ahmad REPTILIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada reptilia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

BAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri

ADAPTASI DAN EVOLUSI. Oleh : Aisyah Wardani

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra

Sistem Otot (Urat Daging)

Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda

II. TINJAUAN PUSTAKA. (perairan) lainnya, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari

1. Pasangan besaran dan satuan dalam SI berikut yang benar adalah.

GAMBARAN ANATOMI DAN HISTOLOGI EKOR KLARAP (Draco volans L, 1958)

BAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

KONTRIBUSI MATA KULIAH PENDUKUNG BUKAN PRASYARAT TERHADAP NILAI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2007

CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN HIDUPNYA

PENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Catecholamine mesolimbic pathway (CMP) merupakan jalur dopamin

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

2015 LUWAK. Direktorat Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

BAB VII RESPON DAN KOORDINASI

PENYEBARAN KOMUNITAS FAUNA DI DUNIA

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

CONTROL (JENIS KONTROL KARDIORESPIRASI)

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1

BAB 4 KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME (MATERI IPA TERPADU KELAS IX) Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pula kebanyakan orang indonesia. Remaja pun juga begitu. mereka tidak segan- segan melakukan banyak kegiatan ekstra selain

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reptil adalah salah satu fauna yang banyak terdapat di wilayah Indonesia. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara yang memiliki jenis reptil paling tinggi didunia, yakni lebih dari 600 jenis. Reptil merupakan salah satu vertebrata yang memiliki berbagai macam spesies dengan berbagai karakteristik dan morfologis yang berbeda. Reptilia memiliki beberapa garis keturunan antara lain memiliki nenek moyang amfibi yaitu Labyrinthodont. Selanjutnya peneliti menemukan Cotylosaurus sebagai reptile-like amphibian sekitar 300 juta tahun yang lalu. Setelah Cotylosaurus punah, bersama dengan keturunan dinosaurus yang lainnya dengan ditunjukkan munculnya Sphenodon dan kadal modern seperti Anolis. Karakteristik reptil berbeda dengan kelas amfibi dan ikan yaitu memiliki tiga selaput ekstraembrional (Kent, 1969). Sistem saraf terdiri dari beberapa organ saraf yang saling berkoordinasi. Sistem saraf berperan dalam mengontrol dan mengatur kemampuan iritabilitas, sensitivitas, konduktivitas, dan kemampuan dalam mentransmisikan respon suatu stimulus. Upaya pengontrolan dan pengaturan tersebut melibatkan sistem saraf perifer (Peripheral Nervous System/PNS) dan sistem saraf pusat (Central Nervous System/CNS). Sistem saraf perifer terdiri atas saraf sensorik dan motorik yang bekerja secara sadar (saraf somatis) maupun bekerja secara tidak sadar (saraf otonom) sedangkan sistem saraf pusat/cns terdiri dari otak dan medulla spinalis (Sloane, 2003). Sistem saraf menerima stimulus atas satu atau lebih reseptor dan mentransmisikan informasi pada satu atau lebih efektor untuk merespon stimulus. Efektor 1

terdiri efektor mekanis seperti otot dan efektor kimia seperti kelenjar (Kardong, 2002). Medulla spinalis vertebrata, terbagi atas dua daerah yang dapat dilihat dari kenampakan pada preparat utuh yang masih segar yaitu bagian gray matter (bagian yang berwarna abu-abu) yang berisi badan sel saraf. Bagian dorsal dan ventral dari gray matter sedikit memanjang sehingga dinamakan tanduk dorsal dan tanduk ventral. Bagian dorsal berisi badan saraf yang menerima informasi sensoris sedangkan bagian ventral berisi badan saraf motorik. Selain bagian gray matter, terdapat pula bagian white matteryang berada pada bagian tepi dan berisi banyak serabut saraf dengan selubung myelin sehingga memberikan warna putih pada bagian tersebut (Kardong, 2002). Medulla spinalis atau spinal cord memiliki peran penting dalam mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan saraf. Secara lebih spesifik, medulla spinalis berperan dalam mengendalikan berbagai aktivitas refleks di dalam tubuh dan proses transmisi impuls dari otak dan menuju otak melalui saraf sensorik dan saraf motorik (Sloane, 2003). Sistem saraf pusat berisi neural circuit yang dapat menghasilkan berbagai pola aktifitas. Medulla spinalis merupakan sistem saraf pusat yang dapat mengendalikan pola aktifitas untuk lokomosi (terkait afferent feedback) yang apabila mengalami kerusakan dapat berpengaruh pada fisiologis lokomosi dan gerak refleks karena gangguan koordinasi sistem saraf pusat (Mulloney B and Smarandache C, 2010; Caggiano V, et al., 2014; Hubli M and Dietz V, 2013; Thompson AK and Wolpaw JR, 2014). Pada Penelitian Matthews (1991) dapat diketahui bahwa medulla spinalis berperan dalam pusat kontrol lokomosi dan gerak refleks karena memiliki gray matter yang berisi neuron untuk membentuk suatu reflex pathway. Hal ini mendukung penelitian Rooij (1915) di dalam Hajizah (2014) menyatakan bahwa Ahaetulla prasina atau ular pucuk merupakan ular yang gesit dan memiliki tipe peegerakan (tipe lokomosi) yang variatif untuk 2

mendukung pergerakannya pada habitat arboreal karena memiliki proporsi gray matter yang relatif besar dengan ukuran neuron yang juga relatif besar. Selain itu pada penelitian Guertin (2005), pada hewan mammalia khususnya tikus memiliki daerah gray matter yang mampu menghasilkan simple reflex pathway yang berperan dalam kontrol lokomosi dan aktifitas refleks. Penelitian mengenai struktur histologis medulla spinalis Vertebrata yang memiliki ekstremitas sudah banyak dilakukan, akan tetapi penelitian mengenai struktur histologis medulla spinalis pada anggota reptilia seperti tokek dan cicak belum banyak dikembangkan. Tokek atau Gekko gecko merupakan hewan nokturnal yang memiliki pergerakan yang sedikit agresif sehingga sukar dalam handling serta dapat menggigit sebagai pertahanan diri karena memiliki rahang yang sangat kuat. Tokek merupakan anggota ordo squamata yang dapat tumbuh memanjang hingga 15 inci (sekitar 37 cm). Tokek memiliki kemampuan untuk mimikri atau kamuflase untuk menghindari predator (Baker, 2014). Tokek dapat bergerak dan berpindah menggunakan empat tungkai dengan jari yang dilengkapi pads dan serabut elastis yang memungkinkan tokek untuk menempel pada suatu permukaan. Pada setiap jari tungkai, terdapat sekitar ribuan hair-like setae yaitu sejenis seta yang berukuran mikroskopis (Baker, 2014). Hampir sama dengan Gekko gecko, spesies Hemidactylus platyurus merupakan anggota ordo squamata dengan empat tungkai dan dapat tumbuh memanjang hingga 14 cm. Ekor cenderung datar atau flat dengan kulit yang cenderung pucat keabu-abuan. Aktif pada malam hari dan memakan insekta kecil yang biasanya terlihat pada cahaya. Habitat didaerah daratan, area hutan dan pertanian. Spesies ini biasanya tersebar merata di seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia (Myers, 1943). 3

B. Rumusan Masalah Medulla spinalis secara spesifik berperan dalam pengendalian gerak refleks. Tokek dan cicak mempunyai tipe habitat yang hampir sama tetapi memiliki cara pergerakan yang berbeda. Perbedaan pergerakan ini menyebabkan adanya perbedaan adaptasi dari dua spesies tersebut. Penelitian mengenai struktur histologis pada cicak dan tokek masih belum banyak dikembangkan.berdasarkan permasalahan tersebut timbul suatu pertanyaan penelitian : 1. Bagaimanakah struktur histologis medulla spinalis cicak (Hemidactylus platyurus) dan tokek (Gekko gecko)? 2. Apakah ada perbedaan struktur histologis medulla spinalis cicak (Hemidactylus platyurus) dan tokek (Gekko gecko)? C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur histologis medulla spinalis cicak (Hemidactylus platyurus) dan tokek (Gekko gecko). D. Manfaat Penelitian ini bersifat observatif dan eksploratif serta menghasilkan data deskriptif mengenai struktur histologis medulla spinalis cicak (Hemidactylus platyurus) dan tokek (Gekko gecko). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi ilmiah dan dijadikan sebagai acuan penelitian lain yang berkaitan mengenai struktur histologis medulla spinalis cicak dan tokek, sehingga menambah dan melengkapi khasanah ilmu. Penelitian ini juga merupakan tambahan informasi bagi masyarakat luas mengenai struktur histologis medulla spinalis untuk memaparkan pergerakan 4

dan perilaku dua spesies yang berbeda berdasarkan aktivitas refleks serta dapat digunakan sebagai referensi mengenai cara handling yang tepat. 5