2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN ANAK USIA D INI MELALUI GAME ED UKASI SEBRAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

I. PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak-anak pada masa usia dini. jasmani sampai rohani. Dimana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wiwih,2013

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan ini bertujuan. pendidikan nasional Bab I, Pasal I, Butir 14 bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BOLA ANGKA DI TK SAMUDERA SATU ATAP PARIAMAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 Pendidikan Anak Usia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan modalitas belajar sebagai jaringan untuk pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. (Kepmendikbud Nomor 0486/U/1992, Bab II Pasal 3 ayat (1)). Pasal 31 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PRIYANTI A53C NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak. Masa ini disebut sebagai the golden age, yaitu saat

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan. sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan dan

BAB I PENDAHULUAN. rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang aktif dan sangat imajinatif serta

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilikikesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Masitoh; Setiasih; & Djoehani, 2005 : 1). Direktorat PAUD Depdiknas menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non fisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal-fikir, emosional, dan sosial yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Isjoni, 2011 : 20). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia dini dari usia 0-6 tahun yang meliputi perkembangan bahasa, sosial, emosi, fisik motorik, moral agama, dan perkembangan kognitif.pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting bagi pembentukan kemampuan dan sikap belajar pada tahap yang lebih lanjut. Sriningsih (2009 : 8) mengemukakan bahwa keberhasilan belajar pada tahap awal sangat menentukan keberhasilan belajar pada tahap selanjutnya. Juga sebaliknya, kegagalan belajar pada tahap awal merupakan penyebab paling besar terhadap kegagalan belajar pada tahap berikutnya. Menurut NCTM (Srinigsih, 2008 : 8) masa-masa awal kehidupan seorang anak merupakan masa-masanya belajar early years are early learning years. Pada periode ini hampir seluruh potensi anak mengalami berbagai pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat pada berbagai aspek mulai dari aspek perkembangan bahasa, sosial, emosi, fisik motorik, moral agama, dan 1

2 perkembangan kognitif. Adapun aspek yang ingin ditingkatkan penulis dalam penelitian ini adalah perkembangan kognitif. Menurut Piaget (Sriningsih, 2009 : 34) perkembangan kognitif setiap anak melalui empat tahapan, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Pada masa praoperasional kemampuan kognitif anak usia taman kanak-kanak mencakup tiga tahapan yaitu : pemahaman konsep, masa transisi dan tingkat lambang bilangan. Pada tahap ini anak mampu berpikir logis, abstrak, fleksibel dan hipotetikal. Kemampuan berpikir anak pada tahap ini menyerupai kemampuan berpikir orang dewasa, namun masih perlu dikembangkan agar kemampuan tersebut semakin matang dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang ditemui dikehidupan sehari-hari. Menurut Suyanto (Tinah : 2012) perkembangan kognitif bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut anak diharapkan dapat mengenal konsep matematika sederhana. Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir. Lingkup perkembangan kognitif yang harus dicapai oleh anak kelompok usia dini salah satunya adalah dalam bidang konsep bilangan (Permendiknas, 2009). Menurut Ruslani (Apriliani ; 2012) bilangan atau sering disebut lambang bilangan adalah suatu alat pembantu yang mengandung suatu pengertian. Bilangan-bilangan ini mewakili suatu jumlah yang diwujudkan dalam lambang bilangan. Menurut Copley (Apriliani ; 2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol merupakan suatu obyek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 15 terdiri dari angka 1 dan 5. Dengan demikian dalam mengajarkan konsep bilangan harus dilakukan dengan menggunakan cara yang menarik seperti melibatkan pengalaman langsung, menggunakan kalkulator, komputer, alat-alat manipulatif, alat pembelajaran kooperatif, benda-benda yang abstak, media yang bervariasi, games atau permainan yang menarik dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsep bilangan penting untuk dikembangkan dan ditingkatkan pada anak usia dini karena dalam

3 kehidupan sehari-hari anak tidak akan terlepas dari bilangan. Sebagai contoh, banyak sekali aktivitas manusia yang memerlukan bilangan seperti membeli sesuatu harus mengerti bilangan. Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan penulis ketika melaksanakan PLP di TK Kartika XVI-1 Secapa-AD terdapat masalah yang terjadi dikelas yakni rendahnya kemampuan anak dalam melakukan pengoprasian bilangan seperti berhitung, penjumlahan dan pengurangan. Hal ini dilihat dari kemampuan anak saat berhitung hanya beberapa anak yang dapat berhitung secara berurutan dengan benar, dan hanya beberapa anak yang dapat melakukan kegiatan penjumlahan dan pengurangan secara sederhana. Dengan adanya permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meningkatkan kemampuan operasi bilangan (berhitung, penjumlahan dan pengurangan). Untuk menstimulasi dan meningkatkan kemampuan operasi bilangan tersebut dapat dilakukan melalui permainan atau game-game yang bervariasi sehingga menarik untuk anak dan anak senang mengikuti pembelajaran. Salah satu games yang dapat diterapkan adalah melalui games edukasi atau games yang ada pada sofware-sofware kompuer yakni games edukasisebran. Game edukasi sebran adalah sebuah game yang terdapat pada software komputer atau aplikasi yang dijalankan di PC (Personal Computer) yang berbentuk tulisan,angka gambar, suara, animasi dan sebagainya yang dapat dimainkan anak untuk meningkatkan kemampuan operasi bilangan. Game ini dibuat untuk mengajarkan kepada anak berbagai pelajaran dengan cara yang menyenangkan. Dalam game ini juga menyediakan pembelajaran matematika yang ringan dan mudah dipahami oleh seorang anak. Terdapat beberapa pilihan pembelajaran matematika yang terdapat di dalam game ini salah satunya tentang konsep bilangan (Gadhing, 2011). Adapun game sebran ini dikembangkan Marianne Wartoft, seorang wanita berkebangsaan Swedia. Melalui game sebran, Marianne mengajak anakanak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan.game ini sangat menarik khususnya untuk anak-anak, karena didalamnya terdapat banyak gambar-gambar dengan berbagai macam warna dan juga animasi. Hal ini akan membuat mereka

4 tidak sadar bahwa yang sedang dimainkannya adalah sebuah pembelajaran (Jagat Review, 2011). Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini memfokuskan kajian pada penelitian tentang MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN ANAK USIA DINI MELALUI GAME EDUKASI B. Rumusan Masalah 1) Bagaimana kemampuan operasi bilangan anak usia dini sebelum diterapkan game edukasi sebran? 2) Bagaimana kemampuan operasi bilangan anak usia dini setelah diterapkan game edukasi sebran? 3) Seberapa besar peningkatan kemampuan operasi bilangan anak usia dini sebelum dan sesudah diterapkan game edukasi sebran. C. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan operasi bilangan anak usia dini sebelum diterapkan game eduksi sebran 2) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan operasi bilangan anak usia dini setelah diterapkan game eduksi sebran 3) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan operasi bilangan anak usia dini sebelum dan sesudah diterapkan game edukasi sebran D. Manfaat Penelitian 1) Untuk Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan peneliti tentang proses pembelajaran bilangan pada anak usia dini dapat dilakukan melalui game edukasi sebran. 2) Untuk Anak Dengan adanya game edukasi sebran ini diharapkan anak dapat bermain sambil belajar tentang matematika khususnya operasi bilangan, sehingga anak tidak bosan dalam belajar bahkan mereka akan semakin tertarik untuk belajar.

5 3) Untuk Guru a. Sebagai referensi bahwa dalam meningkatkan kemampuan operasi bilangan dapat dilakukan game edukasi sebran b. Sebagai salah satu game untuk menstimulasi kemampuan operasi bilangan anak 4) Untuk Lembaga Taman Kanak-kanak Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan referensi dibidang pembelajaran khusunya dalam pembelajaran matematika di lembaga pendidikan anak usia dini. E. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Belajar mengenal operasi bilangan melalui sebuah game sangat digemari anak dan dapat memberi manfaat yang lebih banyak. 2) Pembelajaran mengenal lambang bilangan merupakan salah satu materi pembelajaran yang ada dalam kurikulum taman kanak-kanak. 3) Pada anak usia dini diharapkan dapat menguasai beberapa konsep bilangan seperti berhitung, menuliskan lambang bilangan, menjumlahkan, mengurangkan lambang bilangan. 4) Untuk meningkatkan kemampuan operasi bilangan, guru perlu menggunakan game yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berfikir-logis dan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya.