BAB I PENDAHULUAN. adalah lembaga formal yang kita kenal dengan sekolah. guru sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tari Molapi Saronde, tari Saronde dan tari Saronde Kreasi merupakan tari daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran seni musik. Hal ini terlihat dari kurangnya aktivitas siswa secara

BAB II KAJIAN TEORI. menyerupai hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mumun Mudiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa, cara berpakaian, dan cara berperilaku antara sesama. Kehadiran seni tidak

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan lemahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Seni Tari

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan Sebagai salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mencakup tingkat SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita kategori ringan membutuhkan pendidikan sebagaimana anak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan tersebut sudah diperoleh ketika ia sudah mulai belajar berbicara

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Munandar dalam Satriani (2011, hlm. 2) bahwa Kreativitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru.

BAB I PENDAHULUAN. Proses untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar-mengajar merupakan kegiatan inti dari pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. berkembang telah menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan cara untuk mengembangkan sumber daya manusianya salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk belajar sejak dini agar kita dapat berperan secara optimal.

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fikhi Frasethian,2013

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai Ketentuan Umum Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh sehingga anak lebih dewasa. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesenian merupakan bagian dari kebudayaan, sebagian wrisan nenek

77. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. fungsional yang terarah dan memiliki suatu tujuan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sanggup) dalam melakukan sesuatu. Secara harfiah kemampuan berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sektor utama dalam pembangunan di setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bercerita merupakan salah satu bentuk kemampuan berbicara. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan ilmu yang memegang peranan penting dalam

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI SMP/SMA MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membangkitkan imajinasi berpikir siswa dalam berkarya. Pelajaran menggambar

BAB II KAJIAN TEORI. relevan dengan penelitian ini. Berikut ini akan diuraikan beberapa kajian relevan

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sangat diperlukan oleh peserta didik dalam meningkatkan wawasan, dan intelektual, sehingga akan menciptakan seseorang yang berkualitas, karena nantinya pendidikan ini akan sangat berguna bagi dirinya serta bangsa dan Negara. Salah satu tempat memperoleh sebuah pendidikan adalah lembaga formal yang kita kenal dengan sekolah. Di sekolah peserta didik melaksanakan proses belajar mengajar untuk memperoleh pendidikan dan yang membantu proses belajar peserta didik adalah seorang guru, dalam hal ini guru memiliki tanggung jawab penuh didalam proses belajar peserta didik, karena melalui proses belajar ini peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan yang secara langsung diberikan oleh guru sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya. SMP Negeri 2 Wanggarasi adalah salah satu sekolah menengah pertama yang ada di daerah terpencil, tepatnya di Kabupaten Pohuwato. Sama seperti sekolah-sekolah menengah pertama lainnya, di sekolah ini juga memberikan pengetahuan dari mata pelajaran umum sampai dengan mata pelajaran pengembangan diri. Salah satu mata pelajaran pengembangan diri disekolah ini yaitu mata pelajaran seni budaya. Pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 2 Wanggarasi ini mengunakan kurikulum modul seni budaya, standar isi KTSP berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa, yang di dalamnya meliputi empat 1

bidang dalam pembelajaran seni budaya yaitu seni tari, teater, musik, dan seni rupa. Disekolah ini pembelajaran seni budaya dibagi setiap kelas membelajarkan satu sampai dua bidang kesenian, yaitu dikelas VII membelajarkan seni rupa dan seni musik, dikelas VIII membelajarkan seni tari, kelas XI membelajarkan seni teater. Melalui mata pelajaran seni budaya ini peserta didik dapat mengembangkan potensi keterampilan yang ada pada dirinya sendiri, dan mengenal budaya-budaya yang ada. Proses pembelajaran seni budaya di sekolah ini berjalan cukup baik dimana para peserta didik memberikan respon balik pada saat guru memberikan materi, tetapi dalam proses pembelajaran seni tari siswa kelas VIII kurang memberikan respon balik pada pembelajaran ini. Pembelajaran seni tari pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wanggarasi dalam penyampaian materi praktek di sekolah ini menggunakan media audiovisual, dimana siswa melihat video rekaman tarian kemudian mereka mengikuti gerakan-gerakan yang ditampilkan oleh audiovisual tersebut. Dikatakan siswa kurang mengapresiasi pembelajaran seni tari dapat dilihat melalui proses pembelajarannya, pada saat pemutaran video tarian hanya sebagian siswa yang memperhatikan sementara sebagian lagi hanya duduk diam dan ada juga yang bermain serta keluar masuk kelas. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi salah satunya materi praktek yang disajikan, merupakan materi tari tradisi yang memang pada dasarnya memerlukan pematangan dalam teknik gerak, sehingga 2

penyajian materi tari tradisi terkadang menyulitkan peserta didik dalam memahami materi gerak-gerak tradisi yang disajikan. Hal ini dapat menyebabkan para peserta didik tidak dapat menguasai materi praktek dengan baik sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran pada pembelajaran seni tari itu sendiri. Situasi yang tercipta pada saat pembelajaran seni tari dikelas VIII ini tidak luput dari kurangnya perhatian dari guru mata pelajaran. Mengapa dikatakan demikian, karena kurangnya tenaga pengajar yang ada disekolah ini. Disisi lain, guru mata pelajaran seni budaya disekolah ini juga mengajar pada mata pelajaran lain, sehingga hal itu yang mengakibatkan terpecahnya perhatian pada siswa, dan guru pengajar juga kurang memberikan variasi dalam penyampaian materi seni budaya khususnya seni tari. Akibatnya siswa merasa jenuh terhadap media konvensional yang menyebabkan suasana kelas yang monoton dan meyebabkan siswa kurang meminati materi praktek seni tari serta menyebabkan kurangnya keterampilan siswa dalam menari. Untuk dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menari sebaiknya guru pandai-pandai dalam memilih strategi pembelajaran, sehingga siswa bergairah dalam menerima materi seni tari. Selain itu, jika guru memiliki strategi pembelajaran maka akan tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan kreatif. Agar siswa dapat berperan aktif maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang bervariasi dalam penyampaian materi praktek. Strategi yang dimaksud yakni penggunaan metode pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi di kelas sehingga mudah 3

dipahami oleh siswa. Ada beberapa metode pembelajaran yang tersedia saat ini, dimana para pengajar memiliki kebebasan dalam memilih metode mana yang akan diterapkan sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yaitu metode snowball throwing. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran, di mana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2009: 4). Pembelajaran Kooperatif dimaksudkan siswa belajar melakukan tugas dalam group dua orang atau lebih. Peserta didik didorong dan dimotivasi untuk membantu temannya dalam belajar (bukan saling berkompetisi dalam group), mereka saling bergantung atas usaha bersama dalam belajar, sebagai anggota group maupun sebagai individu (Yamin, 2008: 74). Keunggulan metode pembelajaran kooperatif sebagai suatu metode pembelajaran diantarannya adalah sebagai berikut: (1) melalui metode pembelajaran kooperatif peserta didik tidak terlalu menggantungkan guru, tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari peserta didik yang lain; (2) metode pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan, mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain; (3) metode pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan; (4) metode 4

pembelajaran kooperatif dapat memberdayakan setiap peserta didik untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar; (5) metod e pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan orang lain, mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah; (6) melalui metode pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik. Peserta didik dapat memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya; (7) (Sanjaya, 2006: 45). Metode pembelajaran Snowball Throwing ini merupakan metode pembelajaran variatif serta menarik, dimana dalam penerapan metode ini siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, karena metode pembelajaran ini menuntut kesiapan dan partisipasi siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan. Selain itu juga, metode pembelajaran ini tidak membuat siswa tegang dalam menerima materi. Penerapan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Wanggarasi dimaksudkan agar dapat meningkatkan minat dan keterampilan peserta didik dalam bidang seni tari. Seni tari adalah seni yang merupakan ekspresi jiwa seorang manusia yang di salurkan melalui gerak yang memiliki makna, yang dimana penciptaan tarian ini berasal dari budaya-budaya yang ada didaerah masing-masing. Salah 5

satu kesenian yang ada di daerah Gorontalo, yakni adalah tarian, ada bermacam-macam tarian mulai dari tarian tradisional, klasik, pergaulan, serta tarian kreasi. Salah satu tarian kreasi yang ada di Gorontalo adalah tarian danca, atau dikenal dengan dana-dana chacha. Tarian ini ada 3 versi yaitu danca seri A, danca seri B, dan danca seri C. Tari danca seri A ini memiliki 4 ragam motif gerak, pola lantai dalam tarian ini tidak terikat yaitu pola lantai dalam tarian ini bebas dikreasikan oleh yang akan menarikan tarian ini seperti berbentuk segitiga, vertical, horizontal, maupun lingkaran. Tari danca seri A ini ditarikan berpasangan atau berkelompok. Jika ditarikan secara berpasangan biasanya antara lawan jenis maupun sesama jenis mulai dari kalangan anak-anak maupun dewasa. Jika ditarikan secara berkelompok terbentuk 3 pasang sampai 5 pasang penari. Tari danca seri A ini digunakan pada perlombaan, acara resepsi pernikahan, acaraacara desa maupun disekolah. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan sebuah kajian ilmiah dalam bentuk penelitian, dengan tujuan membelajarkan tari kreasi danca seri A melalui metode Snowball Throwing agar siswa termotivasi dalam pembelajaran seni tari dengan menerapkan metode Snowball Throwing,yang diformulasikan dalam judul Pembelajaran Tari Kreasi Danca Seri A Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Wanggarasi Kabupaten Pohuwato. 6

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana proses pembelajaran tari kreasi danca seri A melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Wanggarasi Kabupaten Pohuwato? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tari kreasi danca seri A melalui penerapan metode Snowball Throwing pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Wanggarasi Kabupaten Pohuwato. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi guru Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang aktif dan inovatif, disekolah, dan Untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang menarik bagi peserta didik agar terciptanya pakem di dalam kelas. 2. Bagi siswa Terciptanya pakem dalam kelas, dan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran seni budaya, dan melalui metode ini siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran seni budaya khususnya seni tari. 3. Bagi peneliti Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan metode Snowball Throwing dalam proses pembelajaran seni tari. Dan 7

dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam proses pembelajaran seni budaya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proposal terdiri dari : 1. Bab I Pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. 2. Bab II Kajian Pustaka yang berisikan landasan terori yang meliputi konsep pembelajaran, seni tari, dan metode snowball throwing. 3. obab III Metodologi Penelitian yang berisikan metode penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, populasi dan sampel,data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, tahap-tahap penelitian. 4. Bab IV hasil dan pembahasan yang berisikan tentang gambaran umum sekolah SMP Negeri 2 Wanggarasi Kabupaten Pohuwato, tahap-tahap pembelajaran, kendala-kendala dan cara mengatasi kendala dalam pembelajaran, rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hasil pembelajaran siswa, dan analisis metode Snowball Throwing. 5. Bab V penutup yang berisikan saran dan kesimpulan. 8