PENJADWALAN WAKTU BEBAN KERJA DENGAN METODE ALGORITMA ACTIVE SCHEDULE DAN HEURISTIC SCHEDULE UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Kata Kunci : penjadwalan kerja, active schedule, heuristic schedule

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH REKONFIGURASI JARINGAN TERHADAP PEMBEBANAN TRANSFORMATOR PADA GARDU DISTRIBUSI KA 1316 PENYULANG SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

JOB SHEET MESIN LISTRIK 2. Percobaan Paralel Trafo

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK

Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang)

ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK

JOB SCHEDULING MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA ACTIVE, ALGORITMA NON DELAY DAN HEURISTIC SCHEDULE GENERATION (STUDI KASUS : BOROBUDUR KNITTING)

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENGEMBANGAN PENJADUALAN JOB SHOP INSERTED IDLE TIME DENGAN SCHEDULLING GRAPH UNTUK MEMINIMASI BIAYA TARDINESS & EARLINESS

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE NON DELAY (STUDI KASUS BENGKEL BUBUT CHEVI SINTONG)

BAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

TRAFO. Induksi Timbal Balik

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

BAB I PENDAHULUAN. lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

BAB III. Transformator

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

OPTIMASI PENGELOLAAN PARIWISATA DI DIY DENGAN MENGGUNAKAN METODE Campbell Dudeck Smith (CDS)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK. PENGAMAN BEBAN LEBIH (Thermal Over Load Relay / TOLR)

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC

DAFTAR ISI... DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

Analisa Instalasi Listrik Pada Rusunawa Dengan Metode Studi Deskriptif Kasus Rusunawa Universitas Islam Lamongan

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

BAB III LANDASAN TEORI. ilmu yang terkait dalam penyelesaian dalam kerja praktek.

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB 2 LANDASAN TEORI

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kata kunci : jaringan listrik, efisiensi.

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

BAB I PENDAHULUAN. energi pun meningkat dengan tajam,salah satunya kebutuhan akan energi listrik di tanah air.

ANALISA UJI TRANSFORMATOR 350 V/20 A UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang umumnya ditemukan adalah sistem flow shop dan job shop. Dalam

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

PENJADWALAN PRODUKSI JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFFLER THOMPSON

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

atau pengaman pada pelanggan.

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

Penerapan Demand Side Management di Bengkel Mekanik Politeknik Negeri Semarang

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta. Abstrak

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Departemen Machining, 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

Transkripsi:

JURNAL MATRIX VOL. 4, NO. 1, MARET 2014 20 PENJADWALAN WAKTU BEBAN KERJA DENGAN METODE ALGORITMA ACTIVE SCHEDULE DAN HEURISTIC SCHEDULE UNTUK EFISIENSI DAYA LISTRIK I Gede Suputra Widharma, I Made Sajayasa Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali Bukit Jimbaran, P.O. Box 1064, Badung, Bali Abstrak Penelitian ini dilakukan pada power house tenaga listrik di Politeknik Negeri Bali, yaitu pada transformator distribusi 630 KVA dalam menyupply daya bagi institusi yang terbagi dalam 21 grup waktu kerja. Sebelum penjadwalan waktu kerja diperoleh bahwa daya terpakai pada hari selasa, hari rabu dan hari jumat melewati daya tersambung (345 KVA). Berdasarkan 21 group waktu kerja yang ada, Laboratorium Refrigrasi yang sangat signifikan pemakaian dayanya dan dimungkinkan jadwal prakteknya yang diatur. Setelah aplikasi Algoritma Heuristic ini, besar tingkat pembebanan transformator distribusi 630 KVA pada beban puncak sebesar 375 KVA. Pengaturan pembebanan transformator distribusi 630 KVA dilakukan dengan pengaturan jadwal praktek hari Selasa pukul 11.00 ke hari Senin pukul 08.30, hari Rabu pukul 11.00 ke pukul 13.00 dan hari Jumat pukul 10.30 ke hari Kamis pukul 08.00, di Laboratorium Refrigrasi. Besarnya daya yang dapat diatur pada pembebanan transformator distribusi 630 KVA sebesar 36 KVA, sehingga diperoleh efisiensi daya listrik. Kata kunci: penjadwalan, waktu kerja, efisiensi daya, algoritma heuristic SCHEDULING WORK TIME WITH METHOD OF ACTIVE SCHEDULE ALGORITHM AND HEURISTIC SCHEDULE FOR ELECTRIC POWER EFFICIENCY Abstract The research was carried out on electric power house at Politeknik Negeri Bali, especially in distribution transformer 630 KVA in supply power for institution that devide by 21 work time groups. Before scheduling of work time was found that power used in Tuesday, Wednesday, and Friday over than conection power (345 KVA). According to this 21 work time groups, Refrigeration Laboratorium was very significant in using power and have probability to rescheduling. After applicate Heuristic Algorithm, the amount of transformer loading level at distribution 630 KVA at the peak load was 375 KVA. The transformer loading control at distribution 630 KVA was done in practicum schedule control on Tuesday at 11 am to Monday at 8:30 am, Wednesday at 11 am to 1 pm and on Friday at 10:30 am to Thursday at 8 pm, at Refrigeration Laboratory. The amount of power that can be gained in transformer loading distribution 630 KVA is 36 KVA, so can get efficiency in electric power. Keywords: scheduling, work time, power efficiency, heuristic algorithm I. PENDAHULUAN Dalam definisi Penjadwalan sebagai suatu fungsi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penentuan proses yang akan dijadwalkan dan penjadwalan sebagai teori dengan prinsip, model teknik dan logika kesimpulan yang dapat membuktikan secara jelas kedalaman fungsi dari penjadwalan itu sendiri. Pada penelitian ini penjadwalan yang dianalisa adalah penjadwalan pada proses praktik di workshop / laboratorium / studio, proses teori di kelas, dan proses tata usaha di kantor pusat. Model penjadwalan yang digunakan adalah algoritma active schedule dan heuristic schedule dengan kriteria minimisasi waktu penyelesaian yang dilakukan yang kemudian hasil perhitungan yang diperoleh akan dibandingkan untuk memperoleh penjadwalan kerja yang paling optimal. Sehingga perencanaan produksi yang dilakukan harus tepat karena dalam pelaksanaannya akan melibatkan secara langsung kebutuhan akan tenaga kerja, jam kerja, material, mesin dan fasilitas produksi yang lain. Selanjutnya, dilakukan perencanaan untuk penjadwalan praktek, di mana akan ditentukan pembebanan untuk mesin-mesin dan fasilitas praktek lainnya.

22 JURNAL MATRIX VOL. 4, NO. 1, MARET 2014 Penjadwalan dilakukan bila terdapat pemakaian daya melewati batas daya tersambung atau banyak pekerjaan yang yang menunggu untuk dilakukan, sehingga perlu dilakukan pengaturan pekerjaan mana yang sebaiknya didahulukan pengerjaannya. Penjadwalan waktu kerja ini dilakukan secara sistematis sehingga urut-urutan proses dapat berjalan dengan lancar dengan mengotimalkan fasilitas yang tersedia. Tujuan dari penjadwalan ini adalah untuk memenuhi waktu pengiriman, meminimalisasi lead time dan mengoptimalkan sumber-sumber yang digunakan. Beberapa tujuan dari penjadwalan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya, sehingga total waktu pemrosesan dapat berkurang dan produktivitas diharapkan akan meningkat. b. Meningkatkan efisiensi daya yang dipakai atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumber daya masih untuk mengerjakan tugas lain. c. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga meminimasi biaya. d. Membantu mengambil keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang tinggi dapat dihindari. Kriteria Performansi Penjadwalan Reinder dan Heizer, 2001 menyatakan bahwa teknik penjadwalan yang baik tergantung pada volume pesanan, ciri operasi dan kompleksitas pekerjaan, dengan memperhatikan empat kriteria penjadwalan yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja penjadwalan, yaitu: 1. Meminimalkan waktu penyelesaian pekerjaan, yang dinilai dari rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. 2. Memaksimalkan utilitas, yang dinilai dari prosentase waktu utilitas itu digunakan. 3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses, yang dinilai dengan menentukan ratarata jumlah pekerjaan dalam sistem. Semakin tinggi jumlah pekerjaan yang akan dilakukan maka tingkat persediaan barang dalam proses juga tinggi dan berlaku sebaliknya. 4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan, yang dinilai dari rata-rata jumlah keterlambatan yang terjadi. Kondisi pembebanan transformator saat ini memang belum optimal dan melihat grafik pembebanan terjadi beban puncak antara jam 10.00 sampai jam 13.00, kondisi ini akan berpengaruh pada pembayaran rekening listrik. Pengaturan pembebanan ini bertujuan akan menurunkan beban puncak dengan cara pengaturan jadwal praktek pada laboratorium Refrigrasi, yang pengaruhnya sangat signifikan terhadap kondisi beban puncak saat ini. Tingkat pembebanan transformator mempunyai beberapa variabel yang saling terkait dan dapat mempengaruhi besar pembebanan transformator. Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pengaturan pembebanan transformator distribusi 630 KVA, yang meliputi besarnya arus beban (Ampere), besarnya tegangan ( Volt ), dan daya yang disalurkan ke beban (KVA). Bentuk aliran proses penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 1. Diagram alir Penelitian II. METODE PENELITIAN 2.1. Metode Penjadwalan Heuristik Metode heuristik tidak dapat menghasilkan penjadwalan yang benar-benar optimal meskipun solusi yang dihasilkan cukup baik dan mendekati optimal. Salah satu metode heuristik yang cukup dikenal adalah priority dispatching yang berprinsip pada pembuatan jadwal secara parsial

I GEDE SUPUTRA W & I MADE SANJAYA : PENJADWALAN WAKTU KERJA DENGAN METODE... 23 (terpisah) dan terdiri atas dua macam algoritma yaitu algoritma untuk pembuatan jadwal aktif (active schedule generation) dan pembuatan jadwal non delay (non delay schedule). Kedua algoritma ini kemudian dikembangkan menjadi algoritma heuristic schedule generation. Kedua metode tersebut memiliki langkah-langkah prosedur yang sama, tetapi pada langkah ke-3 harus ditetapkan aturan prioritas yang akan digunakan. Pada penellitian ini digunakan aturan MWKR (Most Work Remaining), di mana prioritas tertinggi diberikan kepada operasi dari suatu job yang mempunyai sisa waktu proses terlama, dengan demikian waktu proses akan mempengaruhi urutan pekerjaan. Notasi-notasi yang digunakan dalam prosedur penjadwalan adalah sebagai berikut: PSt : jadwal parsial yang mengandung sejumlah t operasi yang telah dijadwalkan. St : kumpulan operasi-operasi yang siap dijadwalkan pada stage ke-t. Cj : saat paling awal operasi j = St dapat diselesaikan (rj = Cj + tij) tij : waktu proses pekerjaan i pada operasi j. 2.2. Transformator Transformator pada umumnya banyak digunakan dalam sistem tenaga listrik maupun dalam rangkaian elektronika. Dalam sistem tenaga listrik transformator banyak dipergunakan untuk memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian listrik kerangkaian listrik yang lainnya. Transformator memiliki 2 (dua) buah rangkaian yaitu,rangkaian pada sisi primer dan rangkaian pada sisi sekunder. Kontruksi transformator terdiri dari sebuah inti atau teras besi yang terdiri dari keping-keping besi tipis yang disekat satu dengan yang lainnya. Menurut Zuhal, (1992) menyatakan bahwa transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lainnya melalui gandengan magnet. Sedangkan menurut Sumanto,(1991) menyatakan bahwa transformator adalah suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi electromagnet Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja transformator berdasarkan hukum amper dan Faraday, yaitu: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (Purnomo Herry,1987). Efisiensi transformator didefinisikan sebagai pembanding antara daya keluaran (output) dengan daya masukan (input), dinyatakan dalam prosentase. Warsito, (1986) menyatakan bahwa efisiensi ini dapat di tulis dengan persamaan : Daya output x 100% (2-6) Daya input Pembebanan pada transformator akan menyebabkan terjadinya panas atau kenaikan suhu pada transformator, hal ini harus dibatasi karena akan merusak lapisan isolasi transformator. Menurut Sulasno, (1991) menyatakan bahwa kemampuan pembebanan transformator dapat dibagi menjadi tiga yaitu : 1 Kontinyu (Continous Rating) Suatu pembebanan tetap pada transformator yang menyebabkan kenaikan temperaturnya masih dalam batas yang diijinkan 2 Nominal (Nominal Rating) Transformator yang mampu menahan kelebihan beban 25% - 50% dari nominalnya selama 2 jam, 755 selama 45 menit, 100% selama 10 menit, 200% selama 1,5 menit, tanpa menyebabkan panas lebih. 3 Waktu pendek (Short Time Rating) Suatu beban transformator untuk suatu waktu yang pendek atas waktu tertentu pada keadaan temperatur kamar. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini rencananya dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya beban bisa ditingkatkan pada pembebanan transformator distribusi 630 KVA. Hal ini dilakukan dengan mengukur dan transformator distribusi 630 KVA. Pengaturan pembebanan transformator dilakukan dengan cara pemindahan jadwal praktik pada laboratorium refrigrasi sehingga beban puncak dapat dikurangi. Untuk metode penjadwalan akan diterapkan metode Algoritma Active Schedule dan Heuristic Schedule. 3.2. Teknik Pengumpulan Data. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tang amper dan volt meter. Pengukuran dilakukan pada keluaran panel utama yang menuju gedung perkuliahan, gedung pusat, workshop dan laboratorium. Data yang diperoleh berupa arus (ampere ) dan tegangan (volt ). Data yang diperoleh merupakan data primer hasil

22 JURNAL MATRIX VOL. 4, NO. 1, MARET 2014 langsung dari pengukuran. Data sekunder merupakan data yang ada di Laboratorium Refrigrasi merupakan jumlah beban terpasang dari peralatan-peralatan untuk praktek. 3.3. Lokasi Pembebanan Pembebanan yang terdapat di Politeknik Negeri Bali dibagi menjadi 21 grup waktu kerja. Data yang akan kami ambil keluaran dari transformator yang menuju feeder utama, keluaran feeder utama ke masing-masing grup beban. Grup beban yang ada yaitu: 1. Gedung Administrasi Niaga, 2. Hotel, 3. Gedung Kajur Teknologi, 4. Laboratorium Teknik Elektro, 5. Gedung Pariwisata, 6. Gedung Pusat, 7. Gedung Serbaguna, 8. Gedung Teknologi, 9. Workshop Teknik Mesin, 10. Laboratorium Otomotif, 11. Workshop Elektro, 12. Gedung Akuntansi, 13. Laboratorium sipil, 14. Workshop Sipil, 15. Gedung Refrigrasi, 16. Perpustakaan, 17. Gedung Puskom, 18. Gedung teknik II, 19. Gedung Widya Graha, 20. Laboratorium Fisika, 21. Laboratorium Pengetikan. dan Workshop). Pemakaian beban pada hari senin dari Gambar 3 masih dibawah beban terpasang (345 KVA). Tabel 1. Rata-rata Pembebanan Daya Sebelum Penjadwalan NO Jam Arus(Ampere) Volt Daya(VA) 1 08.00 220.4 380 145,058 2 08.30 221.8 380 145,979 3 09.00 280.4 380 184,548 4 09.30 285.6 380 198,764 5 10.00 302.3 380 198,961 6 10.30 485,3 380 319,378 7 11.00 487.2 380 320,655 8 11.30 423.5 380 278,715 9 12.00 484.5 380 318,891 10 12.30 467.9 380 307,966 11 13.00 483.5 380 318,220 12 13.30 440.7 380 290,042 13 14.00 328.8 380 216,433 14 14.30 318.8 380 209,814 15 15.00 210.8 380 138,729 16 15.30 156.4 380 102,905 17 16.00 154.2 380 101,148 3.4. Kondisi Pembebanan Sebelum Penjadwalan dengan Algoritma Kondisi beban setelah pengambilan besarnya arus yang mengalir pada Panel Utama (MDP) melalui pengukuran dengan menggunakan Tank Amper pada hari kerja ada kuliah dan ada praktik mulai hari Senin sampai Jumat. Pengukuran dilakukan dalam interval waktu 30 menit mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00, hal ini berkaitan dengan dimulainya kegiatan di Politeknik Negeri Bali. Gambar 3 menunjukan pemakaian beban pada hari senin yang terukur. Pemakaian daya mulai meningkat pada pukul 08.30 sampai terjadi beban puncak pada pukul 11.00. Beban puncak terjadi karena pemakaian arus beban secara bersamaan (Gedung kuliah, Laboratorium Gambar 2. Beban Daya Terpakai Sebelum Penjadwalan dengan Algoritma 3.5. Penjadwalaan Metode Algoritma Active Schedule dan Heuristic Schedule Langkah-langkah dalam penjadwalan dengan menggunakan algoritma Active Schedule adalah sebagai berikut : Semua kerjaan dimulai pada t = 0, karena belum ada proses yang dijadwalkan.

I GEDE SUPUTRA W & I MADE SANJAYA : PENJADWALAN WAKTU KERJA DENGAN METODE... 23 Menentukan grup waktu kerja dalam 5 hari kerja aktif yang akan dijadwalkan. Dari data awal yang akan dijadwalkan ditentukan waktu mulai dan waktu proses sehingga diketahui waktu penyelesaiannya. Menentukan waktu penyelesaian (rj) yang paling minimum untuk waktu kerja yang akan direalisasikan yaitu pada selasa, rabu, dan jumat. Menentukan waktu kerja yang akan direalisasikan dengan waktu penyelesaian yang paling minimum pada hari kerja. Mengeluarkan waktu kerja yang telah dijadwalkan dan memasukkan operasi selanjutnya. Kembali ke langkah 2 untuk setiap jadwal lainnya hingga proses ini sampai selesai. Penjadwalan waktu kerja dengan menggunakan metode active schedule menghasilkan waktu kerja yang merata pada tiap hari kerja dan tidak melewati beban puncak 3.6. Kondisi Pembebanan Setelah Penjadwalan dengan Algoritma Melihat kondisi pembebanan mulai hari Senin sampai Jumat terjadi beberapa kali beban terpakai melewati daya tersambugn (345 KVA) dan dengan melihat dan mengatur kembali jadwal praktek terutama Laboratorium dan workshop yang bebannya signifikan yang mempengaruhi beban puncak. Gambar 3. Beban Daya Terpakai Setelah Penjadwalan dengan Algoritma NO Jam Arus Volt Daya (VA) 1 08.00 220.4 380 145,058 2 08.30 221.8 380 145,979 3 09.00 280.4 380 184,548 4 09.30 285.6 380 198,764 5 10.00 300.3 380 195,961 6 10.30 478.8 380 295,850 7 11.00 479.2 380 298,655 8 11.30 423.5 380 275,715 9 12.00 479.5 380 292,891 10 12.30 460.9 380 290,966 11 13.00 479.5 380 295,220 12 13.30 438.7 380 285,042 13 14.00 324.8 380 215,433 14 14.30 315.8 380 206,814 15 15.00 210.8 380 138,729 16 15.30 156.4 380 102,905 17 16.00 154.2 380 101,148 Gambar 3 menunjukkan rata-rata pemakaian beban pada hari senin-jumat setelah pengaturan jadwal praktik terjadi perubahan pemakaian arus beban mengalami kenaikan akibat pemindahan jadwal praktek dari hari selasa ke Senin, mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Demikian juga untuk pembebanan pada hari Kamis dan Jumat dapat diatur dengan memindahkan jadwal praktikum di Laboratorium Refrigerasi dari Kamis menjadi Jumat.. Gambar 3 juga menunjukkan pemakaian beban setelah pengaturan jadwal praktek terlihat penurunan pemakaian daya dari pukul 10.30 sampai 12.30 karena jadwal praktek di laboratorium Refrigrasi yang sebelumnya hari Jumat telah dipindah ke hari Kamis. Kondisi pembebanan transformator sampai terjadinya beban puncak tidak melewati daya tersambung yaitu 345 KVA. Pada tabel 2 terlihat bahwa daya terpakai ratarata telah ada dibawah beban puncak. Dengan memindahkan jadwal hari Selasa ke hari Senin, jadwal praktek hari Rabu dari jam 11.00 ke jam 13.00 dan hari Jumat ke hari Kamis akan terjadi pengurangan daya terpakai 36 KVA pada harihari yang melewati daya tersambung 345 KVA.

22 JURNAL MATRIX VOL. 4, NO. 1, MARET 2014 IV. SIMPULAN 1. Besar tingkat pembebanan transformator distribusi 630 KVA pada beban puncak sebesar 375 KVA.. 2. Besarnya daya yang dapat diatur pada pembebanan transformator distribusi 630 KVA sebesar 36 KVA. 3. Dengan pengaturan pembebanan transformator distribusi 630 KVA dihasilkan efisiensi daya 4. Diperoleh penjadwalan terbaik dengan menggunakan metode algoritma Active Schedule dengan pengaturan jadwal praktek hari Selasa pukul 11.00 ke hari Senin pukul 08.30, hari Rabu pukul 11.00 ke pukul 13.00 dan hari Jumat pukul 10.30 ke hari Kamis pukul 08.00, di Laboratorium Refrigrasi. DAFTAR PUSTAKA [1] Nasution Hakim, Arman, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, Guna Widya, Surabaya. 2003 [2] Purnomo Herry. Transformator, Buku Universitas Brawijaya, Malang. 1987 [3] Render. B, Heizer. J. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. 2001 [4] Rijono Y. Dasar teknik Tenaga Listrik, Bandung. 1995 [5] Sulasno. Teknik Tenaga Listrik, Satya Wacana Semarang. 1991