BAB I PENDAHULUAN. manusia membangun rumah sebagai tempat bernaung dan membangun berbagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan suatu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang wajib kita

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

I. PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar 1945 bertujuan mewujudkan tata kehidupan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Perolehan dan peralihan hak atas tanah dapat terjadi antara lain melalui: jual

BAB I PENDAHULUAN. asasi tenaga kerja dalam Undang-Undang yang tegas memberikan. bahkan sampai akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

BAB I PENDAHULUAN. pemilikan tanah sebgai sebesar besarnnya untuk kemakmuran rakyat. 1. menetapkan kemajuan yang sudah dicapai. 2

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupannya 1.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri. Pelaksanaan jual beli atas tanah yang tidak sesuai dengan ketentuan Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Perdata (Burgerlijkrecht) ialah rangkaian peraturan-peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan tanah yang jumlahnya tetap (terbatas) mengakibatkan perebutan

BAB I PENDAHULUAN. hukum tentang tanah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

BAB I PENDAHULUAN. usaha memantapkan kemajuan yang sudah dicapai. 1. untuk jangka panjang. Sejalan dengan pola Tataguna Tanah ini

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau didalam perumahan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan: Bumi air dan kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk, sementara disisi lain luas tanah tidak bertambah. 1 Tanah dalam

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. harta warisan, kekayaan, tanah, negara, 2) Perebutan tahta, termasuk di

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang merdeka dan berkembang saat ini Indonesia sedang. melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan nasional khususnya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Kebutuhan manusia dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat) seperti

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I. Beranjak dari Pasal 33 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 menyatakan. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang. Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa yang dimaksud pekerja/buruh adalah

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yaitu sebagai social asset dan capital asset. Sebagai social asset

BAB I PENDAHULUAN. masih tetap berlaku sebagai sumber utama. Unifikasi hak-hak perorangan atas

TINJAUAN HUKUM TENTANG HADLANAH (HAK ASUH ANAK) AKIBAT PERCERAIAN. (Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Dalam menjalani kehidupan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak diundangkannya UUPA maka pengertian jual-beli tanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan permukaan bumi yang memiliki dua dimensi dengan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, manusia pun merasa aman untuk tinggal (rumah, bangunan tempat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam suatu kehidupan. masyarakat, terlebihi masyarakat Indonesia yang tata kehidupannya

BAB I PENDAHULUAN. sengketa dengan orang lain. Tetapi di dalam hubungan bisnis atau suatu perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. harus terjadi perselisihan atau sengketa dalam proses pembagian harta warisan

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, di mana di

BAB I PENDAHULUAN. mengadakan kerjasama, tolong menolong, bantu-membantu untuk

BAB I PENDAHULUAN. empat untuk menyuplai pasokan barang kebutuhan dalam jumlah yang banyak.

PENDAHULUAN. Tanah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pengadilan. Karena dalam hal ini nilai kebersamaan dan kekeluargaan

BAB I PENDAHULUAN. material. Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma larangan

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang kehidupan masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertanahan, maka sasaran pembangunan di bidang pertanahan adalah terwujudnya. 4. Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 1. perundang-undangan lain yang mengatur ketentuan pidana di luar KUHP

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Diatas tanah. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum merupakan salah satu

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang dapat mempengaruhi hak dan kewajibannya. Sedangkan. ikatan yang dapat mempengaruhi hak dan kewajibannya.

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembangunan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu dinamakan perkawinan yang diharapkan dapat berlangsung selama-lamanya,

PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN ANTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROPINSI SUMATERA BARAT DENGAN CV. SARANA BARU PADANG SKRIPSI

KEDUDUKAN ANAK DAN HARTA DALAM PERKAWINAN SIRI DITINJAU DARI UU NOMOR 1 TAHUN 1974

BAB I PENDAHULUAN. hidup untuk masyarakat dan dirinya dalam menampakkan jati diri.

PERKAWINAN USIA MUDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PERCERAIAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN AGAMA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menyebabkan bertambahnya populasi kendaraan pribadi yang merupakan faktor penunjang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa..., dalam rangka mencapai tujuan negara. dalam bentuk pemberian pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang akan

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat melepaskan diri dari berinteraksi atau berhubungan satu sama lain

BAB I PENDAHULUAN. Hakim merupakan pelaku inti yang secara fungsional melaksanakan. kekuasaan kehakiman. Hakim harus memahami ruang lingkup tugas dan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa. Tanah merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat absolute dan

BAB I PENDAHULUAN. Dan perlu dibina serta dikembangkan demi kelangsungan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Adapun tujuan

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perumahan, yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. dan isi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. rakyat Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang nomor

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti adanya laporan atau pengaduan tentang suatu perbuatan yang

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Diatas tanah pula manusia membangun rumah sebagai tempat bernaung dan membangun berbagai bangunan lainnya untuk perkantoran dan sebagainya. Tanah juga mengandung berbagai macam kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia. 1 Pelaksanaan pembangunan rumah sebagai tempat bernaung itu tidak lepas dari pembangunan perumahan, dimana rumah merupakan kebutuhan dasar (basic needs) manusia yang berfungsi utama sebagai tempat tinggal atau menetap, terlepas dari itu perumahan juga berfungsi sebagai tempat berinteraksi masyarakat yang selalu dilakukan sebagai suatu kebiasaan yang berguna untuk kesejahteraan, keamanan dan kebahagiaan hidup sebagai mahluk sosial, pembangunan perumahan sebagai tempat awal beaktifitas dan bersosialisasi antara masyarakat tidak terlepas dari kelengkapan perumahan itu sendiri seperti Fasilitas Umum (Fasum) yang memadai untuk menunjang kehidupan sosial bermasyarakat, menciptakan rasa nyaman, aman, sebagai tempat tinggal atau hunian. 2 Pembangunan perumahan idealnya juga harus dibangun Fasilitas Umum oleh pihak developernya, melihat pentingnya Fasilitas Umum yang harus ada seperti tempat peribadahan, dan dalam pembangunannya hendaknya mendapatkan 1 Adrian Sutedi, 2007, Implementasi Prinsip Kepentingan Umum dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan, Jakarta: Sinar Grafika, hal.45. 2 Tanirun dan Andri Wibowo, 2011, Peran Pemerintah Daerah dalam Penyelesaian Sengketa Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Perumahan, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lampung, hal.3. 1

2 perhatian lebih dari pihak developer perumahan itu sendiri. Disebutkan bahwa dalam Pasal 7, 8, dan 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman Daerah, sarana dan utilitas perumahan yang harus dimiliki sebuah perumahan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi dan budaya dari masyarakat. Dengan demikian maka jelas bahwa dalam pembangunan perumahan atau pemukiman harus ada umum, namun kenyatan yang ada bahwa pembangunan Fasilitas Umum di daerah perumahan sering kali disepelekan oleh pihak developernya, yang dimana Fasilitas Umum tidak dibangun karena adanya keinginan dari pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan semata tanpa memperhatikan peraturan yang ada. 3 Ketidaklengkapan Fasilitas Umum itu maka menyebabkan adanya sengketa antara warga dengan pihak developernya, hal ini yang terjadi pada Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo, dimana warga menuntut adanya Fasilitas Umum kepada pihak developer, namun pihak developer terkesan mempersulit karena lahan Fasilitas Umum itu justru dibangun rumah pribadi tipe 36. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka penulisan hukum yang berkaitan dengan penyelesaian sengketa lahan Fasilitas Umum. Oleh karena itu penulis membuat penulisan hukum dengan judul : PENYELESAIAN SENGKETA LAHAN FASILITAS UMUM ANTARA DEVELOPER DENGAN WARGA PERUMAHAN WARU SURYA INDAH SUKOHARJO. 3 Tanirun dan Andri Wibowo, Ibid., hal.4.

3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis akan meneliti lebih rinci beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana penyelesaian sengketa lahan fasilitas umum antara developer dengan warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo? 2. Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan sengketa lahan fasilitas umum antara developer dengan warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah hal-hal tertentu yang hendak dicapai dalam suatu penelitian. Tujuan Penelitian akan memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif : a. Untuk mengetahui penyelesaian sengketa lahan Fasilitas Umum antara developer dengan warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo. b. Untuk memahami kendala-kendala dalam menyelesaikan sengketa lahan Fasilitas Umum antara developer dengan warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo. 2. Tujuan Subyektif : a. Untuk memperoleh data sebagai bahan utama penyusunan penulisan hukum guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4 b. Sebagai sarana bagi penulis untuk menyumbangkan gagasan pemikiran guna mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang hukum serta masyarakat pada khususnya. D. Manfaat Penelitian Suatu penelitian mampu memberikan manfaat yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang penelitian tersebut. Adapun hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk : 1. Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitian ini maka dapat memberikan sumbangan pemikiran (sebagai informasi ilmiah) bagi akademisi tentang penyelesaian sengketa lahan Fasilitas Umum di Indonesia pada umumnya dan terutama di Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo pada khususnya. 2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. b. Untuk lebih mengembangkan penalaran, dengan membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan dalam menerapkan ilmu yang di peroleh. c. Sebagai bahan yang dapat digunakan dan memberikan sumbangan bagi pihak-pihak yang terkait dan terlibat dengan bidangnya. E. Kerangka Pemikiran Pengertian sengketa sebagaimana yang dikemukakan oleh Rusmadi Murad adalah perselisihan yang terjadi antara dua pihak atau lebih yang merasa atau dirugikan

5 pihak-pihak tersebut untuk penggunaan dan penguasaan hak atas tanahnya, yang diselesaikan melalui musyawarah atau melalui pengadilan. 4 Dalam suatu sengketa, pihak-pihak sudah teridentifikasi berhadapan langsung atau berkelanjutan dan tidak dicapai jalan keluar yang memuaskan kedua belah pihak (deadlock). 5 Dilihat dari cara penyelesaiannya maka sengketa itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penyelesaian melalui jalur non peradilan (musyawarah atau negotiation, konsiliasi atau consilitation, mediasi atau mediation, arbitrase atau arbitran) dan jalur peradilan atau ligitasi. 6 Rumah adalah kebutuhan dasar manusia, yang sangat penting dalam kehidupan sebagai tempat awal untuk melakukan segala kegiatan yang menyangkut kehidupan sehari harinya. 7 Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang dimaksud dengan perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Jika melihat pada definisi perumahan tersebut, maka dapat diketahui bahwa prasarana, sarana dan utilitas umum merupakan syarat yang harus dilengkapi dalam suatu perumahan. Bahkan, ketika perumahan tersebut masih dalam tahap pembangunan, pemasaran perumahan melalui sistem perjanjian pendahuluan jual-beli baru dapat dilakukan 4 Sarjita, 2005, Teknik & Strategi Penyelesaian Sengketa Pertanahan, Yogyakarta: Tugujogja Pustaka, hal.8. 5 Maria dan Sumardjono, 2009, Tanah dalam Perspektif Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, Jakarta: Kompas, hal.108. 6 Sarjita, Op.Cit., hal.9. 7 Tanirun dan Andri Wibowo, Op.Cit., hal.2.

6 setelah adanya kepastian atas ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum (sesuai yang terdapat dalam Pasal 42 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman). Perumahan berfungsi sebagai tempat berinteraksi masyarakat yang selalu dilakukan sebagai suatu kebiasaan yang berguna untuk kesejahteraan, keamanan dan kebahagiaan hidup sebagai mahluk social, pembangunan perumahan sebagai tempat awal beaktifitas dan bersosialisasi antara masyarakat tidak terlepas dari kelengkapan perumahan itu sendiri seperti Fasilitas Umum (Fasum) yang memadai untuk menunjang kehidupan social bermasyarakat, menciptakan rasa nyaman, aman, sebagai tempat tinggal atau hunian. 8 Dalam pembangunan perumahan/pemukiman tidak dapat lepas dari pembangunan Fasilitas Umum sebagai sarana penunjang perumahan yang sangat penting diamana pembangunan fasilitas penunjang perumahan tersebut menciptakan rasa aman, nyaman, tenang kepada penghuni perumahan tersebut, dengan begitu maka yang dimaksud dengan Fasilitas Umum adalah sarana penunjang pada suatu perumahan yang dapat berupa tempat ibadah, tempat olah raga, taman dan lain sebagainya. 9 F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Mengacu pada judul dan perumusan masalah, maka penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu 8 Tanirun dan Andri Wibowo, Op.Cit., hal.3. 9 Tanirun dan Andri Wibowo, Op.Cit., hal.21.

7 individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. 10 2. Metode Pendekatan Pendekatan penelitian yang penulis lakukan termasuk dalam pendekatan yuridis sosiologis, yang artinya penulisan skripsi ini berdasarkan suatu kajian aspek hukum yaitu perundang-undangan yang berlaku dan norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. 11 Sehingga dapat diketahui penyelesaian sengketa lahan fasilitas umum antara developer dengan warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo. 3. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian di Kediaman Rukun Tetangga (RT) dan Warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo. 4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum Sumber-Sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumbersumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Di dalam penelitian hukum ini, penulis menggunakan jenis dan sumber bahan hukum primer dan sekunder yang berkaitan dengan mengenai penyelesaian sengketa lahan Fasilitas Umum di Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo, yang akan menunjang diperolehnya jawaban atas permasalahan yang diketengahkan penulis. 10 Amirudin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal.25. 11 Hadi Kusuma, 1995, Metode Pendekatan Pembuatan Skripsi Ilmu Hukum, Bandung: Mandar Madju, hal.61.

8 a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritif yang artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari wawancara, perundang-undangan, dan catatan-catatan resmi atau risalah-risalah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan dan putusan hakim. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder ini antara lain mencakup dokumendokumen, buku-buku yang berkaitan, hasil penelitian yang berwujud laporan dan lain sebagainya. 12 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Membuat Daftar Pertanyaan, penulis terlebih dahulu mempersiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan obyek penelitian yakni penyelesaian sengketa lahan Fasilitas Umum di Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo yang kemudian akan diajukan kepada subyek penelitian atau narasumber. b. Wawancara, merupakan langkah yang diambil berikutnya setelah penulis membuat daftar pertanyaan. Wawancara ini merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka dan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pewawancara dengan pihak yang terkait guna memperoleh data baik berupa lisan maupun tulisan. 12 Amirudin, Op.Cit., hal.30.

9 c. Observasi, suatu cara pengumpulan data yang dilaksanakan oleh peneliti dengan melaksanakan pengamatan secara langsung objek yang diteliti dalam hal ini adalah kediaman Rukun Tetangga (RT) dan warga Perumahan Waru Surya Indah Sukoharjo. d. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan bahan dengan jalan membaca peratuan perundang-undangan, dokumen-dokumen resmi maupun literatur-literatur yang erat kaitannya dengan permasalahan. 6. Metode Analisi Data Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan analisis data secara kualitatif, yaitu dengan mengelompokkan dan menyelidiki data yang diperoleh dari penelitian lapangan yang berupa hasil wawancara kepada narasumber, kemudian akan dihubungkan dengan teori-teori yang diperoleh dari studi kepustakaanyang berupa dokumendokumen, literatur dan yurisprudensi, sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang dikaji dan dapat ditarik kesimpulan. G. Sistematis Penulisan Hukum Untuk memberikan gambaran umum menyeluruh mengenai system penulis hukum yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan hukum, maka penelitian menyiapkan suatu sistematika hukum. Adapun sistematika penulisan hukum ini terdiri dari empat bab, yang tiap-tiap bab terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksud untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :

10 Bab pertama terdiri dari pendahuluan, yang memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab kedua adalah tinjauan pustaka, yang meliputi tinjauan tentang factor penyebab timbulnya sengketa dalam masyarakat, tinjauan tentang model penyelesaian sengketa, tinjauan tentang rumah sebagai lingkungan hunian, dan tinjauan tentang perumahan dan fasilitas umum. Bab ketiga adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang memuat penyelesaian sengketa lahan fasilitas umum antara developer dengan warga perumahan waru surya indah sukoharjo dan kendala-kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan sengketa lahan fasilitas umum antara developer dengan warga perumahan waru surya indah sukoharjo. Adapun bab yang keempat adalah Penutup, yang berisi Kesimpulan dan Saran.