BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan sains memberikan pengaruh

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASIH SKRIPSI

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PAI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

FUNGSI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SDI AL FATTAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. sarana dalam membangun watak bangsa. Kebijakan program untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebutuhan pembangunan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut,

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

PROFIL KINERJA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, dapat diperoleh manusia yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. sasaran dari suatu program pembelajaran. Sebagai pemimpin, seorang kepala

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan yang telah mengalami perkembangan, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. dibatasi oleh waktu, kapan pun dan dimanapun disepanjang hayatnya. dan yang terpenting adalah mempunyai akhlak dan moral yang baik.

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru

BAB I PENDAHULUAN. dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai. perubahan-perubahan dan perkembangan umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dengan disertai berkembangnya ilmu. kompetensi, menguasai IPTEK, dan mampu bersaing dalam menghadapi

KOMPETENSI GURU BAHASA ARAB DALAM MENINGKATKAN. MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI MTs. MUHAMMADIYAH WARU BAKI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: DWI ERNAWATI NIM : G

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB III METODE PENELITIAN

SURAKAR SKRIPSI. Oleh: SUPARTINII G

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang. serta untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan oleh masyarakat (Wahyudi, 2009: 8). oleh setiap orang yang memimpin organisasi atau bagian dari organisasi itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian yang bermakna sehingga bangsa Indonesia dapat mengejar

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM GURU DAN KARYAWAN DI SDIT HIDAYATURRAHMAN MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membentuk watak serta peradapan bangsa, yang bermartabat dalam rangka

Oleh: Ana Khusnul Khotimah NIM: G NIRM: 11/X/02.2.1/0935 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan menganalisa data adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bersifat pararel maupun yang menunjukkan perjenjangan. Setiap kelas

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dibutuhkan suatu keadaaan yang menyenangkan demi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

BAB I PENDAHULUAN. makhluq yang Allah menganugerahkan kepada dirinya sebuah kesempurnaan

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (buku) atau jenis penelitian kualitatif, yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

PENILAIAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. (Studi Kasus pada Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) Ole SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan sains memberikan pengaruh perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, sehingga berbagai permasalahan yang ada akan dapat dipecahkan jika mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. kehidupan tersebut, pada Berbagai perubahan yang terjadi dalam setiap satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, akan tetapi pada sisi lain perubahan tersebut telah membawa manusia ke dalam persaingan global yang semakin ketat. Oleh karena itu agar dapat berperan dalam persaingan, suatu bangsa harus mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, usaha usaha dalam dunia pendidikan memberikan konstribusi yang besar. Oleh karena itu, secara otomatis kualitas pendidikan juga harus senantiasa ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan (IMTAQ). Dalam proses pembangunan, pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana dalam membangun watak bangsa. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas pula dan secara progresif akan 1

2 terbentuk sifat mandiri. Pentingnya orientasi kualitas pendidikan, menuntut berbagai tugas yang harus dikerjakan oleh para tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, mulai dari level makro sampai pada level mikro, yakni tenaga kependidikan di sekolah khususnya. Di sekolah terdapat dua komponen / individu yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan guru. Dalam perspektif globalisasi, otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan, kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus menjadi teladan bagi tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan kompetensi guru, sebuah lembaga pendidikan haruslah memiliki pemimpin yang visioner yang mau dan mampu melakukan manajemen perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien. Sebagaigamana yang dijelasakan oleh DR. Wahyuni dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan kepala sekolah dalam organanisasi pembelajaran mendifinisikan sebagai berikut. kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin untuk mencetuskan ide atau gagasan suatu visi selanjutnya melalui dialog yang kritis dengan unsur pemimpin lainnya merumuskan masa depan organisasi yang dicita-citakan yang harus dicapai melalui komitmen semua anggota organisasi melalui proses sosialisasi, transformasi, implementasi gagasan-gagasan ideal oleh pemimpin organisasi (Wahyuni.2009: 25) Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kepala sekolah harus mampu meningkatkan kompetensi guru agar terciptanya guru yang profesional yang sesuai dengan bidangnya. Peran kepala sekolah dalam

3 meningkatkan kualitas guru merupakan hal yang utama dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan bangsa, oleh karena itu kemampuan dalam memenajemen sebagai seorang pemimpin akan sangat dibutuhkan. Dengan demikian kemampuan kepala sekolah terhadap keterampilan manajerial sangat dibutuhkan tiga macam keterampilan manajerial yang harus dimiliki oleh kepala sekolah untuk menyukseskan keterampilan mengoperasikan organisasi; keterampilan konseptual kepala sekolah, Kardaman dan Yusuf Udaya ( dalam Wahyuni 2009 : 69) mengemukan bahwa keterampilan konseptual kepala sekolah adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan membuat perencanaan. Kedua yaitu keterampilan hubungan manusia, stoner (dalam Wahyuni 2009) menjelaskan bahwa hubungan manusia adalah cara kerja manajer berhubungan dengan bawahannya. Ketiga yaitu keterampilan teknikal kepala sekolah.carver menjelaskan bahwa Dalam bidang pendidikan kamampuan teknikal yang harus dimiliki kepala sekolah adalah kemampuan kepala sekolah dalam menanggapi dan memahami serta cakap menggunakan metode-metode termasuk bukan pengajaran yaitu pengetahuan keuangan, pelaporan, penjadwalan dan pemeliharan (Wahyuni.2009:75) Namun hal yang terpenting juga dalam meningkat sebuah kualitas pendidikan kompetensi seorang guru sangat memberikan andil yang besar oleh karena itu Dalam hal ini, potensi / sumber daya manusia terutama guru merupakan objek yang harus mendapatkan prioritas dalam peningkatan

4 kualitasnya agar proses pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Jika kita selami lebih dalam lagi tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi, sebagaimana disampaikan oleh para ahli maupun dalam perspektif kebijakan pemerintah, kiranya untuk menjadi guru yang kompeten/profesional bukan sesuatu yang sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan komprehensif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan profesional guru. Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi disini, tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan seorang kepala sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, baik sebagai educator (pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun sebagai wirausahawan. Seberapa jauh kepala sekolah dapat mengoptimalkan segenap tugas kepemimpinan yang diembannya, secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kompetensi/profesionalisme guru, dan pada gilirannya dapat membawa efek terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Kompetensi guru merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan

5 seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensipersonal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. SMA Al-Islam 1 Surakarta memiliki kelebihan dalam pelaksanaan kurikulum yaitu adanya kombinasi antara kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Pembelajaran Al-Qur an yang memadukan antara belajar baca tulis Al-Qur an. Selain itu sekolah tersebut juga memadukan antara materi agama Islam dengan materi pembelajaran umum. Sekolah tersebut memiliki multimedia laboratorium sains, bahasa dan komputer. Sistem pembelajaran dengan mengenalkan berbagai bahasa merupakan kelebihan dari sekolah tersebut yaitu bahasa Indonesia, Inggris, Jawa dan Bahasa Arab. Para guru juga menerapkan pembelajaran dengan alat peraga. SMA Al- Islam 1 Surakarta tersebut mempunyai guru profesional. Hal ini dapat dilihat tingkat pendidikan guru yang hampir 95% lulusan strata 1(S1), penampilan dan kepribadian guru yang baik yang mencerminkan kualitas guru yang profesioanal, hal ini juga dapat dilihat cara berpakaian guru dan tutur kata terhadap murid-murid, banyaknya peserta didik yang mendaftarkan diri di sekolah tersebut serta antusias dan dukungan masyarakat

6 terhadap sekolah juga merupakan pengaruh oleh pelaksanaan kepemimpinan dan profesionalisme guru yang baik. Tenaga pengajar yang ada di SMA Al-Islam 1 Surakarta merupakan tenaga yang cukup berkualitas, hal ini dapat dilihat bahwa guru yang ada merupakan lulusan sarjana. Selain itu, kualitasnya juga dilihat dari minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut dapat dilihat bahwa tiap tahun ajaran baru pendaftar yang ada selalu dalam jumlah yang tinggi. SMA Al-Islam 1 Surakarta dapat dikatakan sekolah yang peduli terhadap kemajuan tenaga kependidikan hal ini dapat dilihat dari berbagai upaya yang dilaksanakan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, oleh karena itu SMA Al-Islam 1 Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang diperhitungkan menjadi pilihan masyarakat. Hal ini tidak lepas dari upaya-upaya guru, karyawan, dan dukungan masyarakat dan lebih dari itu kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas, maka menjadi alasan bagi penulis untuk meneliti bagaimana pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta sehingga menjadi salah satu sekolah yang maju dan favorit di Surakarta demikianlah penulis tertarik untuk meneliti sekolah tersebut, dan mengangkatnya dalam judul penelitian PELAKASANAAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI SMA AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN 2010/2011.

7 B. Penegasan Istilah Ada beberapa istilah yang terdapat dalam judul yang perlu dipahami agar tidak terjadi salah penafsiran. Beberapa istilah tersebut yaitu : 1. Kepemimpinan Pemimpin adalah orang yang memimpin, ia ditunjuk organisasi itu. Sedangkan kepemimpinan adalah perihal pemimpin, cara memimpin. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 874).Kepemimpinan dapat diartikan kemampuan seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan, sekaligus mempengaruhi pola piker, cara kerja setiap anggota agar bersikap mandiri dalam bekerja terutama dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan percepatan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.(wahyuni,2009: 120) 2. Kompetensi Guru Istilah kompetensi berasal dari bahasa inggris yaitu competency yang berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang. (Wahyuni.2009 :28) Dengan demikian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan guru dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten yang memungkinkan menjadi kompeten atau berkemampuan dalam melakukan proses pendidikan sehingga dengan demikian dapat tercapai tujuan pendidikan dan adanya peningkatan kualitas mutu pendidikan. Adapun kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, komptensi sosial, serta komptensi profesional.

8 C. Rumusan Masalah Setelah diketahui latar belakang masalah tersebut, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaiman Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru? 2. Apakah Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dan manfaat penelitian berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mendriskripsikan manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta. b. Untuk mendiskripsikan faktor pendukung dan pengahambat mengenai manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru di SMA Al-Islam 1 Surakarta. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang dianggap kongkrit apabila nantinya penulis berkecimpung dalam dunia pendidikan, khususnya dalam manajemen kepemimpinan. b. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam rangka perbaikan apabila nantinya dalam penelitian ini ditemukan berbagai kekurangan.

9 E. Kajian Pustaka Dalam melakukan penelitian penulis merujuk ke beberpa penelitian yang mana penelitian ini pernah dilaksanakan oleh peneliti peneliti sebelumnya tetapi fokus penelitian yang penulis lakukan berbeda. Nur Hidayati (UMS, 2008) dalam penelitiannya yang berjudul Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP Al-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008 menyimpulkan bahwa pelakasanaan manajemen kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan meliputi : manajemen kurikulum, manajemen personalia, manajemen kesiswaan, manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen supervisi pendidikan, manajemen hubungan sekolah dan masyarkat yang semuanya berjalan dengan baik serta didukung dengan tingginya jumlah siswa dan etos kerja yang telah dimiliki oleh sebagian besar guru dan karyawan serta guru yang professional dibidangnya. kecuali beberapa hambatan peningkatan mutu pendidikan yaitu adanya beberpa guru yang sebenarnya sudah pantas untuk dipensiunkan mengakibatkan proses peningkatan mutu di sekolah SMP Al- Islam berjalan agak lambat. Istiana (UMS, 2005) dalam skripsinya yang berjudul Peran Kepala Sekolah sebagai Motivator dalam Meningkatkan Etos Kerja Gur u di MAN Purwodadi Grobogan Tahun Ajaran 2004/2005. Menyimpulkan bahwa :

10 a. Kepala sekolah mampu berperan sebagai motivator dalam memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam bentuk pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan dan penghargaan. b. Penampilan kepemimpinan Kepala sekolah sebagai motivator dapat terlihat pada kewibawaan dalam mempengaruhi, menggerakkan dan memberdayakan sumber daya sekolah untuk keberhasilan tujuan sekolah. c. Seorang kepala sekolah yang berkualitas adalah kepala sekolah yang pandai menerapkan strategi apa yang harus dijalankan demi kemajuan dan keberhasilan sekolah dapat dicapai. Sri Dwi Hastuti (UMS, 2003) dalam skripsinya yang berjudul Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru di SD Negeri Bawu II Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2003/2004 Menyimpulkan bahwa usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri Bawu II dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran guru adalah : a. Bidang administrasi, meliputi : perencanaan dan evaluasi program sekolah, pengembangan kurikulum, pengelolaan kepegawaian dan pengelolaan sarana dan prasarana. b. Bidang supervisi, dengan tujuan untuk membantu guru dalam banyak hal, antara lain: membantu guru dalam memilih dan mengorganisir bahanbahan pelajaran, menyesuaikan pelajaran dengan perbedaan individu dan mengatasi masalah guru secara individu.

11 Dari beberapa skripsi diatas, ada beberapa kesamaan penelitian dalam hal tentang manajemen kepemimpinan kepala sekolah, tetapi fokus penelitian terdahulu yang bertemakan manajemen kepemimpinan kepala sekolah bersifat umum yaitu untuk meningkatkan mutu pendidikan, etos kerja guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran guru. Dengan demikian masalah yang diangkat dalam penelitian ini merupakan penelitian yang memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan, perbedaan tersebut ialah yang peneliti memfokuskan penelitiannya pada manajemen kepemimpinnan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru. Yang memiliki yang perbedaan dari penelitian sebelumnya begitu juga objek penelitian yang tidak sama. F. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah digunakan cara/metode tertentu yang sesuai dengan pokok masalah yang akan dibahas. Disamping itu metode-metode tertentu dipilih agar penelitian dapat menghasilkan data-data positif dan dipercaya kebenarannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan metode penelitian adalah : 1. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini berupa penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif yakni berupa penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis/lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati (Robert Begnan dan Steven. J. yang dikutip Lexy Moleong, 1993: 3)

12 2. Subyek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah kepala sekolah yang ada di SMA Al-Islam 1 Surakarta. Sumber data yang digunakan berupa sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau asli. Sumber data primer dalam penitian ini yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan karyawan di SMA Al-Islam 1 Surakarta. Sedangkan sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan dokumentasi atau wawancara. Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa data-data tertulis seperti data guru, karyawan dan siswa, struktur organisasi, daftar inventaris dan lainlain. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Cara mengambil sampel yaitu dengan teknik pangambilan sampel yang disebut teknik sampling. Teknik sampling Profesor Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Kholid Narbuko dan Abu Achmadi (2005 :110), menyebutkan bahwa teknik sampling terbagi dua macam yaitu teknik random sampling dan teknik random non sampling. Adapun cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah tergolong teknik non random sampling dengan menggunakan sample bertujuan atau purposive sample. Menurut Irwan Soehartono (2004: 63), sampel diambil berdasarkan pertimbangan pengumpul data yang menurut dia sesuai

13 dengan dengan maksud dan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi syaratnya adalah pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat dan karakteristik tertentu yang merupakan ciri pokok dari populasi dan subyek yang diambil yaitu informan yang dianggap paling mengetahui masalah secara mendalam dan dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap. 3. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : a. Metode Wawancara. Wawancara adalah teknik mengumpulkan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang memberikan informasi kepada peneliti (Mardalis.1995:64).. Teknik wawancara yang penulis gunakan adalah teknik wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang dalam melaksanakan intervieu pewawancara membawa pedoman yang hanya garis besar hal-hal yang akan ditanyakan (Suharsimi, 1998 : 146). Metode wawancara dalam penelitian ini dipakai penulis untuk mengambil data tentang menajemen kepemimpinan di SMA Al-Islam 1 surakarta. Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah bagian kurikulum, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dan beberapa guru serta kepala Tata Usaha.

14 b. Metode Observasi Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata atau pengamatan yang meliputi kegiatan, pemusatan perhatian terhadap obyek dan menggunakan seluruh panca indera (Suharsimi,1998 : 57). Observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah di SMA Al-Islam 1 Surakarta. c. Metode Dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 1998 : 236). Sumber dokumentasi dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari SMA Al-Islam 1 Surakarta, mengenai letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi sekolah dan sistem manajemen kepemimpinan. d. Metode Analisis Data Dalam menganalisis hasil penelitian ini, digunakan analisis deskriptif kualitatif, menurut Mattew dan Michael analisis data dibagai dalam tiga alur kegiatan. Ketiga alur yang dimaksud adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan / verifikasi (patilima, hamid 2005: 98) Pertama, setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan reduksi data yaitu menggolongkan,

15 mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilah-pilah. Kedua, data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua. Dalam menganalisis data tersebut digunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara induktif yaitu berfikir dari pengetahuan yang bersifat umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum itu, apabila kita hendak menilai seuatu kejadian yang khusus (Sutrisno, 1992 : 42). G. Sistimatika Penulisan Skripsi. Sebuah skripsi akan lebih sistematis jika disusun dengan sistematika yang sesuai dengan kaidah yang baik, maka dalam skripsi ini penulis cantumkan bagaimana sistematika penulisan skripsi sebagai berikut : BAB I Pendahuluan. Pembahasan dalam bab ini meliputi : Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Sripsi. BAB II : Pelaksanaan Kepemimpinan kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru. Pembahasan dalam bab ini meliputi tiga bagian yaitu :. A. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang memaparkan pengertian manajemen dan kepemimpinan, Prinsip Manajemen kepemimpinan. Fungsi Manajemen kepemimpinan. B. Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kompetensi yang memaparkan tipe-tipe kepemimpinan dan pelaksanaan dan upaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru. C. Kompetensi guru yang memapark

16 BAB III Gambaran Umum SMA Al-Islam 1 Surakarta. Pembahasan dalam bab ini meliputi dua bagian yaitu:. A. Gambaran umum SMA Al-Islam 1 Surakarta meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, visi, misi, tujuan sekolah, struktur orgnisasi, sarana dan prasarana, keadaan guru, karyawan, siswa serta. B. Pelaksanaan kepemimpinan SMA Al-Islam 1 Surakarta 2010. C. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. BAB IV Analilis Data. Pembahasan dalam bab ini meliputi anailisis data tentang:. A. Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Al-Islam 1 Surakarta 2010/2011. B. Pelaksanan Kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru. C. Faktor Pendorong dan Penghambat Pelaksanaan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. BAB V Penutup. Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, saran, dan kata penutup.