PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 NOMOR: 11 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG,

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

2/1/2008 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 54 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2015 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR : 13 TAHUN 2000 T E N T A N G PERATURAN DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 02 TAHUN : 2000 SERI : D. 2. PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 11 TAHUN : 1999 T E N T A N G

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 102 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2014

BAB III JENIS PENGHASILAN DAN TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Rincian Jenis Penghasilan. Pasal 3

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 7 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 25 TAHUN 2004 T E N T A N G PERATURAN DESA DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,


PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 11/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2010 NOMOR 16

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 52 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 4 TAHUN 2008

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

[PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007]

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2004 T E N T A N G BENTUK PRODUK- PRODUK HUKUM DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN DESA

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 84 Tahun 1993 Tentang : Bentuk Peraturan Daerah Dan Peraturan Daerah Perubahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

Jika ketentuan dari pengaturan yang diacu memang dapat diberlakukan seluruhnya, maka istilah tetap berlaku dapat digunakan. BUPATI BARITO UTARA, ttd

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2007

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 06 Tahun : 2010 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 3 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang Mengingat : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 62 Perturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman Pembentukan Peraturan Desa. : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Beita Negara Republik Indonesia Nomor 9) ; 2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493), yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGAWI dan BUPATI NGAWI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA.

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Ngawi. 2. Pemerintahan Daerah, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah, adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Ngawi. 4. Bupati, adalah Bupati Ngawi. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Ngawi. 6. Kecamatan, adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten Ngawi. 7. Camat adalah Perangkat Daerah Kabupaten yang memiliki wilayah Desa dan atau Kelurahan. 8. Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati di Kabupaten Ngawi. 9. Pemerintahan Desa, adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Pemerintah Desa, adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 11. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.Bupati adalah Bupati Ngawi. 12. Kepala Desa, adalah Kepala Pemerintah Desa dalam Kabupaten Ngawi. 13. Peraturan Desa, adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. BAB II MATERI MUATAN PERATURAN DESA Pasal 2 Materi muatan Peraturan Desa meliputi seluruh materi dalam rangka penyelenggaraan urusan desa serta penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

3 BAB III TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DESA Pasal 3 (1) Rancangan Peraturan Desa dapat berasal dari BPD atau Kepala Desa. (2) Rancangan Peraturan Desa yang telah disiapkan oleh Kepala Desa disampaikan dengan surat pengantar Kepala Desa kepada BPD untuk bahan pembahasan. (3) Rancangan Peraturan Desa yang telah disiapkan oleh BPD disampaikan oleh pimpinan BPD kepada Kepala Desa untuk diadakan pembahasan. (4) Apabila dalam satu masa sidang Kepala Desa dan BPD menyampaikan Rancangan Peraturan Desa mengenai materi yang sama, maka yang dibahas adalah Rancangan Peraturan Desa yang disampaikan oleh BPD sedangkan Rancangan Peraturan Desa yang disampaikan oleh Kepala Desa digunakan sebagai bahan untuk dipersandingkan. BAB IV PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN RANCANGAN PERATURAN DESA Bagian Kesatu Pembahasan Pasal 4 (1) Pembahasan Rancangan Peraturan Desa dalam rapat BPD dilakukan oleh BPD bersama Kepala Desa. (2) Pembahasan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tingkat-tingkat pembicaraan. (3) Tingkat-tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam tata tertib BPD. Bagian Kedua Penetapan Pasal 5 (1) Rancangan Peraturan Desa yang telah disetujui bersama oleh BPD dan Kepala Desa disampaikan oleh Pimpinan BPD kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa. (2) Penyampaian Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama. Pasal 6 Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan oleh Kepala Desa menjadi Peraturan Desa dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh hari) sejak Rancangan Peraturan Desa tersebut disetujui bersama oleh BPD dan Kepala Desa.

4 Pasal 7 (1) Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang telah disetujui bersama, sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati untuk dievaluasi. (2) Hasil evaluasi Bupati terhadap Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kepada Kepala Desa. (3) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang APBD Desa menjadi Peraturan Desa. BAB V PENGUNDANGAN PERATURAN DESA Pasal 8 (1) Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa harus diundangkan dengan menempatkannya dalam Berita Daerah. (2) Pengundangan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sekretaris Daerah. (3) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa yang telah diundangkan disebarluaskan oleh Pemerintah Desa. BAB VI KEDUDUKAN PERATURAN DESA Pasal 9 (1) Peraturan Desa yang telah ditetapkan oleh Kepala Desa bersama BPD mempunyai kedudukan hukum tertinggi di desa dan mengikat bagi seluruh warga desa serta pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap desa. (2) Untuk Melaksanakan Peraturan Desa, Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan / atau Keputusan Kepala Desa. (3) Peraturan Kepala Desa dan / atau Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. BAB VII TEKNIK PENYUSUNAN DAN BENTUK PERATURAN DESA Pasal 10 (1) Penyusunan Peraturan Desa dilakukan sesuai dengan teknik penyusunan Peraturan perundang-undangan. (2) Teknik penyusunan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini.

5 Pasal 11 (1) Perubahan terhadap Peraturan Desa hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali. (2) Bentuk Peraturan Desa dan Peraturan Desa Perubahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini. Pasal 12 Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan Pasal 11 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 13 Untuk menjaga keaslian Peraturan Desa yang telah ditetapkan, setiap lembar naskah Peraturan Desa harus diautentikasi oleh Sekretaris Desa. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 14 Peraturan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat sebagai bahan pengawasan dan pembinaan paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan. Pasal 15 (1) Bupati dapat membatalkan Peraturan Desa yang bertentangan dengan kepentingan umum, Peraturan Desa yang lain, dan / atau Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. (2) Keputusan Pembatalan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan kepada Pemerintah Desa yang bersangkutan dan BPD dengan menyebutkan alasan pembatalannya. (3) Paling lambat 15 (lima belas) hari setelah keputusan pembatalan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Peraturan Desa tersebut dibatalkan pelaksanaannya. (4) Pemerintah Desa yang tidak dapat menerima Keputusan Pembatalan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat mengajukan keberatan kepada Bupati. (5) Apabila keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditolak oleh Bupati, maka Pemerintah Desa dapat mengajukan keberatan kepada Gubernur. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

6 Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 11 tahun 2000 tentang Peraturan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2000 Nomor 25) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi. Ditetapkan di Ngawi pada tanggal 8 September 2006 BUPATI NGAWI, ttd HARSONO Diundangkan di Ngawi pada tanggal 8 September 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NGAWI, ttd MAS AGOES NIRBITO MOENASI WASONO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2006 NOMOR 13

7 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR : 13 Tahun 2006 TANGGAL : 8 September 2006 TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN DESA Kerangka suatu Peraturan Desa terdiri atas : 1. Penamaan Peraturan Desa memuat jenis, nomor, tahun dan tentang (nama Peraturan Desa). Nama Peraturan Desa dibuat secara singkat dan jelas serta mencerminkan isi Perturan Desa dan ditulis dengan huruf kapital. 2. Pembukaan a. Pembukaan merupakan bagian kedua dari Peraturan Desa dan termasuk di dalamnya : 1) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis dengan huruf kapital dan tanpa diakhiri tanda baca. 2) Nama jabatan pembentuk Peraturan Desa, ditulis Kepala Desa dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca (,) b. Konsideran ; 1) diawali dengan kata menimbang. 2) Konsideran memuat pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang atau alasan-alasan peyusunan Peraturan Desa. 3) Jika pokok-pokok pikiran atau alasan-alasan lebih dari satu, maka pokok pikiran tersebut ditulis secara berurutan dengan huruf a, b,... dan seterusnya dan setiap akhir kalimat pertimbangan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;) c. Dasar Hukum 1) Dasar Hukum diawali dengan kata mengingat. 2) Dasar Hukum memuat landasan konstitusional dan material yang berkaitan langsung dengan materi Peraturan Desa yang akan diatur. 3) Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi sampai sederajat tingkatannya. 4) Peraturan Desa yang akan dicabut tidak dicantumkan lagi sebagai dasar hukum, sedangkan Pertauran Desa yang akan diubah tetap dicantumkan sebagai dasar hukum. 5) Tata urutan dasar hukum pengaturan Peraturan Desa dimulai dengan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Tiap-tiap dasar hukum secara berurutan diawali dengan angka 1, 2, 3,... dan seterusnya. 6) Jika ada 2 (dua) atau lebih dasar hukum yang sejenis, maka Peraturan Perundangundangan yang pengeluarannya lebih tua dan nomor urut terkecil ditempatkan pada urutan pertama. d. Dengan Persetujuan Bersama Badan Permusyawaratan Desa Dan Kepala Desa merupakan kata yang harus dicantumkan dalam Peraturan Desa, kata Dengan Persetujuan Bersama huruf d ditulis dengan huruf kapital dan kata Badan Perwakilan Desa dan Kepala Desa seluruhnya ditulis dengan huruf kapital. e. Kata memutuskan merupakan pernyataan kehendak dari pejabat yang berwenang. Cara penulisan kata memutuskan ditulis semuanya dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) diletakkan ditengah-tengah margin. 3. Batang Tubuh. a. Batang Tubuh Peraturan Desa memuat materi Peraturan Desa yang akan dirumuskan dalam Pasal-pasal. b. Batang Tubuh Peraturan Desa pada umumnya dikelompokkan dalam : 1) Ketentuan Umum; 2) Materi pokok yang akan diatur; 3) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan); 4) Ketentuan Penutup;

- 82 - c. Jika materi Peraturan Desa sangat luas dan mempunyai banyak Pasal, maka Pasal-pasal dapat dikelompokkan dalam Bab, Bagian, Paragraf, Pasal dan Ayat. d. Ketentuan Penutup ditempatkan pada Bab atau Pasal terakhir. Hal-hal yang dimuat dalam ketenuan penutup pada umumnya meliputi : 1) ketentuan tentang penunjukan organ yang melaksanakan Peraturan Desa. 2) Ketentuan tentang saat mulai berlakunya Peraturan Desa yang bersangkutan. 3) Ketentuan tentang pengaruh Peraturan Desa yang baru dengan Peraturan Desa. 4. Penutup Peraturan Desa adalah bagian akhir dari Peraturan Desa yang tidak termasuk dalam batang tubuh yang memuat rumusan: a. Perintah Pengundangan Peraturan Desa; b. Tempat dan Tanggal disahkan Peraturan Desa; c. Penanda tanganan oleh Kepala Desa dan; d. Tempat, Tanggal diundangkannya Peraturan Desa. e. Nama Pejabat, Tanda tangan dan Nama lengkap Pejabat yang mengundangkan Catatan: Oleh karena redaksi pengundangan Peraturan Desa tidak termasuk ketentuan penutup, maka pengetikan redaksi pengundangan Peraturan Desa diberi jarak 2 kait dibawah redaksi pasal terakhir pada ketentuan penutup. Perubahan Peraturan Desa hanya terdiri dari 2 (dua) pasal Romawi yang terdiri dari : a. Pasal I berisi materi-materi Bab, Pasal, dan Ayat yang akan dsiubah. b. Pasal II Berisi berlakunya Peraturan Desa. Apabila dipandang perlu untuk memperjelas pengertian dan maksud dari suatu Peraturan desa dapat dibuat Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal yang dijadikan lampiran Peraturan Desa BUPATI NGAWI, ttd HARSONO

- 93 - LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR : 13 Tahun 2006 TANGGAL : 8 September 2006 A. PEMERINTAH DESA... KECAMATAN...KABUPATEN NGAWI PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN NGAWI TENTANG PERATURAN DESA... NOMOR...TAHUN... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA., Menimbang : a. bahwa... b. dan seterusnya. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor...Tahun...Tentang... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...); 2. Peraturan Pemerintah Nomor...Tahun...Tentang... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor... Tahun... Tentang... (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Nomor...); 4. dan seterusnya. Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA... dan KEPALA DESA... MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA...KECAMATAN...KABUPATEN NGAWI TENTANG...

- 10 2 - BAB I... Pasal 1... BAB II... Pasal 2... BAB... (dan seterusnya) BAB... KETENTUAN PENUTUP Pasal... Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah... Ditetapkan di... pada tanggal... KEPALA DESA... Tanda tangan ( nama terang...)

- 11 3 - B. PEMERINTAH DESA... KECAMATAN...KABUPATEN NGAWI PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN NGAWI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA...( untuk perubahan pertama ) PERUBAHAN KE...ATAS PERATURAN DESA...(untuk perubahan kedua dst.) NOMOR...TAHUN...TENTANG... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA., Menimbang : a. bahwa... b. dan seterusnya. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor...Tahun...tentang... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...); 2. Peraturan Pemerintah Nomor...Tahun...tentang... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor... Tahun... tentang... (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Nomor...); 4. dan seterusnya. Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA... dan KEPALA DESA... MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA...KECAMATAN...KABUPATEN NGAWI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA... NOMOR...TAHUN...TENTANG...(untuk perubahan pertama) PERUBAHAN KE...ATAS PERATURAN DESA...(untuk perubahan kedua dst.) KECAMATAN...KABUPATEN NGAWI TENTANG...

- 12 4 - Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Desa... Nomor... Tahun... tentang... (Berita Daerah Kabupaten Ngawi Tahun... Nomor...) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal...(bunyi rumusan tergantung keperluan) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : 2. Ketentuan Pasal...(bunyi rumusan tergantung keperluan) 3. Ketentuan Pasal...(bunyi rumusan tergantung keperluan) dan seterusnya. Pasal II Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ngawi. Ditetapkan di... pada tanggal... KEPALA DESA... tanda tangan ( nama terang... )

- 13 5 - C. PEMERINTAH DESA... KECAMATAN...KABUPATEN NGAWI PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN NGAWI TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DESA NOMOR... TAHUN... TENTANG... (Nama Peraturan Desa) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA., Menimbang : a. bahwa... b. dan seterusnya. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor...Tahun...tentang... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...); 2. Peraturan Pemerintah Nomor...Tahun...tentang... (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor...); 3. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor... Tahun... tentang... (Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun...Nomor..., Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Nomor...); 4. dan seterusnya. Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA... dan KEPALA DESA... MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA... KECAMATAN... KABUPATEN NGAWI TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DESA... NOMOR...TAHUN...TENTANG...(Nama Peraturan Desa).

- 614 - Pasal 1 PERATURAN DESA... KECAMATAN... KABUPATEN NGAWI NOMOR... TAHUN... TENTANG... (Nama Peraturan Desa) (Berita Daerah Kabupaten Ngawi Tahun... Nomor...) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 2 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ngawi. Ditetapkan di... pada tanggal... KEPALA DESA... tanda tangan ( nama terang... ) BUPATI NGAWI, ttd HARSONO