BAB III METODE PENELITIAN. penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari website resmi BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka yang diolah dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Sampel (Objek Penelitian)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia untuk periode kemudian sampel akan dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempertimbangkan bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu central

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan dagang yang. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

sebuah penelitian tentang: pengaruh laba akuntansi, arus kas opera- sional, ukuran perusahaan, tingkat pertum- buhan perusahaan terhadap harga saham

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah semua perusahaan BUMN Go Public yang tercatat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan rumus-rumus matematik. Penulis juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

Transkripsi:

45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Ditetapkannya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat penelitian dengan mempertimbangkan bahwa Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu sentral penjualan saham perusahaan go public di Indonesia. Waktu penelitian dimulai pada saat peneliti mengajukan riset untuk penelitian ini sampai dengan waktu yang belum bisa ditentukan. 3.2 Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berupa laporan keuangan (auditan) perusahaan yang dipublikasikan dan closing price pada tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009, 2010, 2011, dan 2012 yang bersumber dari website BEI melalui browsing internet di www.idx.co.id.

46 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan jurnal-jurnal, buku-buku, serta melihat dan mengambil laporan keuangan perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia melalui browsing internet di www.sahamok.com dan www.idx.co.id. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang laporan keuangan perusahaan sampel selama periode 2009 sampai dengan tahun 2012. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012. Perusahaan di BEI berarti keuangannya telah terpublikasi sehingga ketersediaan dan kemudahan memperoleh data dapat terpenuhi. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu. Pertimbangan yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012. b) Perusahaan dagang telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan auditan untuk tahun 2009-2012. c) Perusahaan yang mengeluarkan deviden secara berturut-turut selama tahun 2009-2012.

47 d) Perusahaan dagang yang memilki laba bersih secara berturut-turut selama tahun 2009-2012. TABEL 3.I Proses Pemilihan Sampel Keterangan Perusahaan sektor perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012 Perusahaan sektor perdagangan yang tidak mengeluarkan dividend setiap tahun Perusahaan sektor perdagangan yang mengalami kerugian Perusahaan sektor perdagangan yang memenuhi kriteria Jumlah 43 (29) (1) 13 Setelah dipilih dengan kriteria yang sudah ditetapkan di atas didapatlah 13 perusahaan sebagai sampel. Daftar perusahaan dagang yang menjadi sampel adalah sebagai berikut: TABEL 3.2 Daftar Sampel Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2012 NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk ACES 2 PT. AKR CORPORINDO Tbk AKRA 3 PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA Tbk AMRT 4 PT. COLORPAK INDONESIA Tbk CLPI 5 PT. CATUR SENTOSA ADIPRANA Tbk CSAP 6 PT. ENSEVAL PUTRA MEGATRADING Tbk EPMT 7 PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk HEXA 8 PT. INTRACO PENTA Tbk INTA 9 PT. LAUTAN LUAS Tbk LTLS 10 PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk RALS NO NAMA PERUSAHAAN KODE

48 11 PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk TGKA 12 PT. TUNAS RIDEAN Tbk TURI 13 PT. UNITED TRACTORS Tbk UNTR 3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini definisi operasional yang dikemukakan mencakup: a. Arus Kas Operasi Arus kas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan saldo bersih arus kas dari operasi yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima dalam kegiatan operasi perusahaan. b. Arus Kas Investasi Arus kas investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencakup pemberian serta penagihan pinjaman, perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan saldo bersih arus kas dari investasi yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas dari investasi yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima dalam kegiatan investasi perusahaan. c. Arus Kas Pendanaan Kegiatan pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian atas investasinya.

49 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan saldo bersih arus kas dari pendanaan yang diperoleh dari selsih arus kas keluar dan arus kas yang diterima dalam kegiatan pendanaan perusahaan. d. Dividend payout ratio Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan. Dividend payout ratio (DPR) adalah persentase yang dibagi dari laba setelah pajak. Menurut Kieso dkk (2008;223) DPR dapat dirumuskan sebagai berikut: Dividend Payout Ratio = Dividend Laba Bersih e. Laba Bersih Laba bersih yaitu kelebihan seluruh pendapatan atas seluruh biaya untuk suatu periode tertentu setelah dikurangi pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi. Laba bersih adalah laba yang diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi dengan seluruh biaya. f. Volume Perdagangan Saham Aktivitas volume perdagangan saham dapat dilihat dengan mengambil secara keseluruhan volume perdagangan saham yang diperdagangkan selama tahun berjalan. 3.6 Pengukuran Variabel Penelitian

50 Variabel penelitian yang digunakan adalah: 3.6.1 Variabel Independen (X) Variabel Independen atau variabel bebas menurut (Sugiyono:2003;39) adalah variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dividend payout ratio dan laba bersih. 3.6.2 Variabel Dependen (Y) Variabel dependen atau variabel terikat menurut (sugiyono:2003;40) adalah sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham. 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memliki distribusi normal. Dan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada beberapa cara diantaranya dengan analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

51 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik Normal Probability Plot menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik Normal Probability Plot tidak menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dipenuhi apabila nilai signifikan > 0,05 berarti data berdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai signifikan < 0,05 berarti data berdistribusi tidak normal. 3.7.2 Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1 Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya.dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat: 1) Melihat nilai tolerance, nilai cutoff yang umum dipakai untuk

52 menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,10. 2) Melihat nilai variance inflation factor (VIF), nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai VIF < 10. 3.7.2.2 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini paling sering ditemukan pada data waktu atau time series karena gangguan pada seorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali (2005;96) cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Tidak ada autokorelasi positif, jika 0 < d < dl 2) Tidak ada autokorelasi positif, jika dl d du 3) Tidak ada korelasi negatif, jika 4 dl < d < 4 4) Tidak ada korelasi negatif, jika 4 du d 4 dl

53 5) Tidak ada autokorelasi negatif, positif atau negatif, jika du < d < 4 du Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya. 3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskeastisitas atau terjadi homoskedastisitas. 3.7.3 Analisis Regresi Berganda

54 Regresi adalah metode statistik untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat (metrik) dan satu lebih variabel bebas (metrik). Variabel metrik adalah variabel yang diukur dengan skala interval dan rasio. Secara umum, analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel bebas (metrik) terhadap sa tu variabel terikat (metrik). Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai variabel tersebut dimasukkan dalam program SPSS 16.0. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis Kuantitatif yaitu dengan menggunakan teknik analisis berupa Analisis Regresi Linear Berganda. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel

55 independennya. Adapun persamaan regresi yang dikembangkan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ei,t Keterangan: Y = Volume perdagangan saham α = Koefisien konstanta β1- β5 = Koefisien variabel independen X 1 = Arus kas operasi X 2 = Arus kas investasi X 3 = Arus kas pendanaan X 4 = Dividend payout ratio X 5 = Laba bersih ei,t = Variabel gangguan perusahaan Tujuan utama dari analisa regresi linear berganda ini adalah untuk mengukur intensitas pengaruh antara variabel-variabel independen yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan, dividend payout ratio, dan laba bersih terhadap volume perdagangan saham sebagai variabel dependen. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu diuji dengan uji T, sedangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan diuji dengan uji F. Secara teoritis model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan parameter model penduga yang benar bila memenuhi asumsi normalitas, tidak terjadi autokorelasi, multikolinieritas, dan heterokedastisitas atau data bersifat homokedastisitas.

56 3.7.4 Uji Hipotesis 3.7.4.1 Uji Parsial ( Uji T ) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X) secara individu mempengaruhi signifikan terhadap variabel dependen (Y). Uji dilakukan dengan memperbandingkan t hitung dengan t tabel (Sulaiman 2004;87) Untuk menetukan uji t tabel, ditentukan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df = (N -k) dimana N adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel dengan kriteria uji adalah: a. Jika t hitung >t tabel, (α, N-k), maka H 0 ditolak. b. Jika t hitung <t tabel, (α, N-k), maka H 0 diterima. 3.7.4.2 Uji Simultan ( Uji F ) Uji ini bertujuan untuk menetukan signifikan pengaruh variabel independen bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel (Sulaiman 2004:86). Untuk menetukan nilai F tabel, tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (N-k) dan (k-1) dimana N adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel dengan kriteria uji adalah: a. Jika F hitung >F tabel, (α, k-1, N-k), maka H 0 ditolak. b. Jika F hitung <F tabel, (α, k-1, N-k), maka H 0 diterima.

57 3.7.4.3 Uji Determinasi (R 2 ) Nilai R 2 mempunyai interval mulai dari 0 sampai 1 (0 R 2 1). Semakin besar R 2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen (sulaiman, 2004:86).