BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI... HALAMAN DEPAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. calon guru kimia ditengarai memiliki keterbatasan kecakapan generik biokimia

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pseudoeksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berpikir kritis mencakup sejumlah keterampilan kognitif dan disposisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gagasan pemikiran penelitian yang dilakukan disampaikan pada Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian berupa Research and Development (R&D) dengan model 3D, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan kerangka pemikiran gagasan penelitian

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Pra eksperimen, dengan desain penelitian one group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Nasional PP No 20 tahun 2003, permasalahan-permasalahan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Paradigma penelitian ini dibangun dari empat pilar mendasar yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

G 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan model pembekalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu, keterampilan riset yang telah dimiliki oleh mahasiswa calon guru ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

Tabel 2.1 Mana Yang Penemuan Terbimbing Dan Yang Bukan Tabel 2.2 Kegiatan Dalam Penemuan Terbimbing... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1994:132), dengan desain static group pretes-postes design (Fraenkel & Wallen,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

III. METODE PENELITIAN. Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dibangun dari beberapa asumsi. Asumsi pertama adalah

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PERNYATAAN.. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH. ABSTRAK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang; a. Paradigma penelitian; b. Desain penelitian; c. Prosedur penelitian; d. Subjek penelitian; e. Instrumen penelitian; f. Tehnik pengumpulan data dan analisis data. A. Paradigma Penelitian Gambar 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian diadaptasi dari standar kompetensi guru pemula (SKGP) kimia di LPTK (Depdiknas, 2004) khususnya kompetensi kimia. Salah satu indikator kompetensi kimia yang diadaptasi adalah menjelaskan dan Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 83

menerapkan konsep-konsep esensial dalam bidang biokimia. Biokimia sebagai materi subjek merujuk pada materi pokok biokimia yang ada pada semua buku teks biokimia yang digunakan perguruan tinggi. Berdasarkan penelusuran textbook biokimia yang digunakan pada beberapa perguruan tinggi di Indonesia, maka materi biokimia terdiri atas tiga aspek yang dibahas secara berurutan, yaitu (1) struktur dan fungsi biomolekul, (2) bioenergetika dan metabolisme, dan (3) informasi genetik. Konsep esensial biokimia didasarkan pada materi pokok yang sulit dipelajari oleh mahasiswa calon guru kimia. Profil tingkat kesulitan materi pokok diperoleh berdasarkan hasil studi pendahuluan. Sedangkan KGB diadaptasi dari kecakapan generik sains (Brotosiswoyo, 2000) serta dikembangkan dari karakteristik konsep biokimia. Konsep esensial biokimia dan KGB membentuk kompetensi biokimia. Program pembekalan KGB dikembangkan menggunakan R & D terdiri dari studi pendahuluan, perancangan program, pengembangan program, dan implementasi program. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang menggunakan pendekatan Research and Development (R & D). Pendekatan Penelitian dan pengembangan dalam pendidikan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan (Gall et al., 2003), meliputi studi pendahuluan, perancangan program, pengembangan program, dan implementasi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 84

program. Program dikembangkan melalui validasi ahli dan uji coba secara terbatas, selanjutnya program diimplementasikan dengan metode eksperimen. Eksperimen menggunakan pretes-postes one group design (Campbell et al., 1963 dalam Gall et al., 2003). Eksperimen dengan desain pretes-postes one group design terdiri atas tiga tahapan pada kelas eksperimen yakni : (1) observasi awal, (2) tahap pembekalan, dan (3) tahap Observasi Akhir. Pretes dilaksanakan pada tahap observasi awal untuk mengetahui kemampuan awal KGB dan konsep biokimia mahasiswa calon guru kimia. Tahap perlakuan adalah implementasi program pembekalan. Observasi akhir dilaksanakan postes untuk mengetahui peningkatan penguasaan KGB dan konsep biokimia mahasiswa calon guru kimia. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis tingkat penguasaan KGB dan konsep biokimia mahasiswa calon guru kimia berdasarkan hasil tes yang diperoleh mahasiswa. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan tanggapan mahasiswa melalui kuisioner (Terlampir A.14) terhadap program pembekalan yang dikembangkan. Deskripsi desain penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.2. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 85

1. STUDI PENDAHULUAN Studi literatur tentang kebutuhan: Kecakapan generik biokimia calon guru kimia konsep biokimia pada SKL siswa dan SI kimia di SMA SKL guru kimia Konsep-konsep biokimia esensial Studi lapangan tentang kebutuhan: Pogram perkuliahan biokimia LPTK, diperoleh melalui dokumen perkuliahan dan observasi di kelas Kecakapan generik biokimia berdasarkan informasi dari calon guru kimia Materi biokimia yang sulit dipelajari berdasarkan hasil análisis dokumen hasil tes lembar jawaban mahasiswa pada matakuliah bikomia sebelumnya 2. PERANCANGAN PROGRAM Rumusan program pembekalan: format analisis konsep dan peta konsep, format rumusan program berupa definisi konsep, indikator kecakapan generik, deskripsi dan tahapan pembekalan, compact disk (CD) animasi lembar kegiatan mahasiswa (LKM), perangkat tes, format observasi, Format kuesioner, dan pedoman wawancara 3. Pengembangan Program Rancangan Program Validasi Ahli Revisi I Uji Coba Terbatas Revisi II Program hipotetis 4. Implementasi Program Kelompok Eksperimen Pretes Program pembekalan Postes Program pembekalan teruji Gambar.3.2. Desain penelitian R & D (diadaptasi dari Gall et al.,2003) Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 86

C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian pengembangan (R & D) program pembekalan untuk meningkatkan penguasaan KGB dan penguasaan konsep biokimia dilakukan dengan beberapa tahapan berikut, yakni : (1) studi pendahuluan, (2) perancangan program, (3) pengembangan program, dan (4) implementasi program 1. Studi pendahuluan Studi pendahuluan dibagi menjadi dua tahapan, yakni studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur merupakan tahap awal yang bertujuan untuk menganalisis kebutuhan terhadap (1) KGB mahasiswa calon guru kimia, (2) konsep-konsep biokimia yang ada dalam standar kompetensi lulusan dan standar isi mata pelajaran kimia di SMA, (3) standar kompetensi guru pemula kimia (4) konsep-konsep esensial dalam buku teks biokimia. Studi lapangan bertujuan untuk menganalisis kebutuhan terhadap (1) KGB mahasiswa calon guru kimia berdasarkan informasi dari mahasiswa dan dosen (2) Program perkuliahan biokimia yang digunakan LPTK, diperoleh melalui dokumen perkuliahan dan observasi di kelas (3) Materi perkuliahan biokimia yang sulit dipelajari oleh mahasiswa calon guru kimia, melalui analisis dokumen tes dan lembar jawaban mahasiswa pada ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). 2. Perancangan program Tahap perancangan program terdiri dari dua tahap yakni, penyusunan rancangan program pembekalan dan penilaian. Rancangan program pembekalan yang disusun meliputi (1) format analisis konsep. (2) format Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 87

rumusan program pembekalan berupa definisi konsep, indikator KGB, deskripsi dan tahapan pembekalan serta alat evaluasi. (3) lembar kegiatan mahasiswa (LKM) dan CD animasi perkuliahan di kelas, (4) lembar kegiatan mahasiswa (LKM) dan penuntun praktikum di laboratorium (4) perangkat tes. (5) format observasi. (6) kuesioner, dan (7) pedoman wawancara. 3. Pengembangan program Tahap pengembangan program terdiri dari : tahap validasi ahli dan tahap uji coba terbatas, (a) Validasi ahli dilakukan melalui penilaian oleh tiga orang ahli terhadap rancangan program yang hendak dikembangkan. Selanjutnya dilakukan revisi pertama (b) Uji coba terbatas dilakukan pada 78 mahasiswa calon guru kimia yang telah lulus mata kuliah biokimia di salah satu LPTK, setelah itu direvisi kedua. Hasil revisi kedua menghasilkan program hipotesis. 4. Implementasi program Program hipotesis diimplementasikan dengan metode eksperimen. Eksperimen menggunakan pretes-postes one group design pada satu kelas eksperimen. Pelaksanaan implementasi program pembekalan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan yakni 1. pretes, 2. kegiatan pembekalan terdiri dari : pembekalan menggunakan media CD animasi dalam kelas teori, dan pembekalan melalui praktikum dalam laboratorium, dan 3. Postes. Kegiatan perkuliahan dalam kelas teori dilakukan selama dua kali tatap muka untuk tiga sub materi pokok biokimia yang disesuaikan dengan sintaks menggunakan CD animasi. Kegiatan praktikum dilakukan selama satu kali tatap muka sesuai LKM dan Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 88

penuntun praktikum berbasis siklus belajar hipotesis deduktif. Pada tahapan praktikum dlakukan penyiapan dan uji coba sampel dari berbagai jenis binatang dan organ (terlampir A21). Data yang diperoleh dari hasil implementasi program kemudian dianalisis dengan cara menyusun urutan data, mengelompokkan dan mengorganisasikan data ke dalam kategorikategori yang diteliti. Tahap selanjutnya ialah mengolah secara statistik untuk data kuantitatif dan secara deskriptif untuk mengolah data kualitatif. Hasil pengolahan data dilanjutkan dengan menyusun laporan hasil penelitian yang menggambarkan program pembekalan yang sudah teruji dan tervalidasi, dan karena itu disebut program final. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian dibagi kedalam dua kategori yaitu : (1) Subjek penelitian pada tahap uji coba tes adalah mahasiwa calon guru kimia di salah satu LPTK di Bandung yang telah mengikuti mata kuliah biokimia terdiri dari satu kelas 78 orang. (2) Subjek penelitian pada tahap implementasi program adalah mahasiwa calon guru kimia yang sedang mengikuti mata kuliah biokimia terdiri dari satu kelas 52 orang mahasiswa pada suatu LPTK di Bandung pada semester ganjil 2011/2012. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 89

E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah : 1. Format analisis konsep Format analisis konsep merupakan instrumen yang digunakan untuk menganalisis karakteristik konsep yang menjadi materi pembekalan dari program yang dikembangkan. Berdasarkan analisis konsep tersebut diperoleh karakteristik konsep biokimia yang mengungkapkan jenis konsep, label konsep, definisi konsep, atribut kritis, dan hirarki konsep. Penjabaran hirarki konsep ini dituangkan dalam suatu bagan konsep. Kecakapan generik yang terungkap dalam perkuliahan biokmia berdasarkan karakteristik konsep biokimia disebut KGB, sehingga diperlukan penjabaran KGB ke dalam indikator indikator yang hendak dikembangkan. 2. Format rumusan program pembekalan Format rumusan program mencakup definisi konsep, indikator KGB, deskripsi dan tahapan pembekalan, dan alat evaluasi yang digunakan. 3. LKM dan CD perkuliahan serta LKM dan penuntun praktikum a. LKM perkuliahan digunakan saat proses perkuliahan berlangsung. LKM ini digunakan sebagai media untuk membimbing aktivitas mahasiswa pada upaya peningkatan KGB b. CD perkuliahan berisi materi perkuliahan biokimia yang hendak dikembangkan menggunakan animasi pada materi biokimia yang teridentifikasi sebagai materi tersulit. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 90

c. LKM praktikum digunakan saat proses praktikum berbasis siklus belajar hipotesis deduktif berlangsung. Serta, Penuntun praktikum berisi materi praktikum, alat, bahan, dan tahapan kegiatan sebagai media untuk membimbing aktivitas mahasiswa pada upaya peningkatan penguasaan KGB. 4. Perangkat tes Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan penguasaan KGB dan penguasaan konsep biokimia sebelum dan sesudah mengikuti pembekalan. Butir tes dibuat dalam bentuk tes pilihan ganda beralasan dan uraian. 5. Format observasi Format observasi digunakan untuk mengamati proses perkuliahan biokimia di kelas. Format observasi dibuat dalam bentuk cek list 6. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk menjaring tanggapan mahasiswa terhadap program pembekalan KGB yang dikembangkan. 7. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan untuk mendalami tanggapan mahasiswa terhadap program pembekalan KGB yang dikembangkan. F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui empat (4) tahapan yakni : 1. tahap pendahuluan, 2. perancangan program, 3. pengembangan program, dan 3. implementasi program. Data pada tahap Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 91

pendahuluan diperoleh melalui kegiatan yang terdiri dari; kegiatan analisis materi biokimia yang sulit dipelajari oleh mahasiswa calon guru kimia, analisis konsep, analisis KGB, analisis teoritis terhadap program pembekalan, observasi. Selanjutnya data pada tahap pengembangan diperoleh melalui kegiatan yang terdiri dari; validasi ahli dan uji coba terbatas. Sementara itu, data pada tahap implementasi program diperoleh melalui kegiatan yang terdiri dari; pretes, observasi, kuesioner, wawancara, dan postes. Data yang diperoleh dari berbagai kegiatan tersebut tertera pada tabel 3.1 berikut : Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 92

Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data NO Kegiatan Data yang diperoleh Sumber data Keterangan 1 Analisis Materi biokimia yang sulit Dokumen lembar Tahap Pendahuluan tingkat kesulitan materi dipelajari mahasiswa calon guru kimia jawaban UTS, UAS, dan kuesioner 2 Analisis konsep 3 Analisis KGB 4 Analisis teoritis Karakteristik konsep meliputi : jenis, label, dan definisi konsep, atribut kritis, hirarki konsep dan peta konsep Indikator KGB yang dikembangkan dalam perkuliahan biokimia Program yang menjadi dasar pembekalan yang dikembangkan Silabus kuliah, Buku referensi utama KGS (Brotosiswoyo, 2000) dan Karakteristik konsep biokimia Literatur 5 Validasi ahli Profil konten yang tervalidasi Tiga orang ahli 6 Uji Coba Profil konstruk yang teruji Mahasiswa yang terbatas telah lulus biokimia 7 Pre tes Penguasaan awal KGB Mahasiswa yang sedang program biokima 8 Observasi dan penugasan Data kegiatan perkuliahan di kelas 9 Kuesioner Tanggapan tentang program yang dikembangkan 10 Wawancara Tanggapan tentang program yang dikembangkan 11 Postes Peningkatan penguasaan KGB dan penguasaan konsep biokimia Mahasiswa sedang biokima Mahasiswa sedang biokima Mahasiswa sedang biokima Mahasiswa sedang biokima yang program yang program yang program yang program Tahap pendahuluan Tahap pendahuluan Tahap pendahuluan Tahap Pengembangan Tahap pengembangan Tahap implementasi program Selama pembekalan Sebelum pembekalan berakhir Sebelum pembekalan berakhir Setelah pembekalan Berdasarkan sifatnya, data penelitian dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, yakni data kuantitatif dan data kualitatif. 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif terdiri atas data pretes, postes, N-gain. Data yang diperoleh dalam bentuk interval yaitu data yang jarak intervalnya sama, sehingga Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 93

memerlukan analisis statistik parametrik. Statistik parametrik memerlukan persyaratan data berdistribusi normal. Ada dua tahapan utama pengolahan data kuantitatif ini, yaitu pertama, menguji semua persyaratan statistik yang diperlukan. Persyaratan statistik tersebut yang diperlukan adalah uji normalitas sebaran data subjek penelitian menggunakan Chi-Square Tes pada program SPSS- 13 terhadap data pretes, postes, dan N-gain kelas eksperimen. Kedua menentukan statistik tertentu sesuai permasalahannya. Penggunaan ANOVA satu jalur untuk melihat signifikansi perbedaan skor rata-rata postes terhadap pretes setelah ditinjau kelompok mahasiswanya (kelompok kemampuan tinggi, sedang dan rendah). Pengelompokan ini penting untuk melihat efektifitas program pembekalan hasil pengembangan antar kelompok kemampuan mahasiswa. Butir tes KGB yang digunakan pada pretes sama dengan pada postes untuk semua kelompok kemampuan. Setelah mengikuti program pembekalan diharapkan terjadi peningkatan penguasaan KGB dan konsep biokimia pada semua kelompok kemampuan. Pengelompokkan kemampuan mahasiswa didasarkan pada nilai rata-rata ( x ) tiga matakuliah yang telah diluluskan yakni mata kuliah biokimia 1, kimia organik 1, dan kimia organik 2. Pengelompokan kemampuan berdasarkan kurva normal dengan batas bawah; X - SD dan batas atas; X +SD. Mahasiswa digolongkan ke dalam kelompok kemampuan rendah jika nilai rata-rata < batas bawah. Sedangkan mahasiswa yang digolongkan ke dalam kelompok kemampuan sedang jika batas bawah < nilai rata-rata < batas atas. Sementara itu, mahasiswa yang digolongkan ke dalam kelompok kemampuan tinggi jika nilai rata-rata > batas atas. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 94

Adapun penggunaan ANOVA dua jalur untuk melihat signifikansi perbedaan skor rata-rata pos tes terhadap pretest setelah ditinjau kelompok mahasiswanya (kelompok kemampuan tinggi dan rendah). Analisis secara statistik berupa ANOVA satu jalur dan ANOVA dua jalur dengan menggunakan fasilitas program software SPSS-13. Validitas tes menggunakan persamaan produk momen Pearson, dan reliabilitas tes menggunakan persamaan Kuder-Richakson. Gain pretes dan postes dinormalkan dengan menggunakan rumus normalized learning gain yang dinyatakan oleh Hake (1998) yaitu, Rumus Hake: skor pos test skor pre test % N gain ( ) 100 Skor maks Skor pre test dengan kategori : tinggi : g 70% sedang : 30%<g<70% rendah : g 30% Uji normalitas dan homogenitas, dan uji beda rata-rata %N-Gain menggunakan software SPSS. 2. Data kualitatif Data kualitatif terdiri atas ; a. Data tentang materi biokimia yang sulit dipelajari mahasiswa calon guru kimia. Data tersebut diperolah berdasarkan hasil analisis tingkat kesulitan materi biokimia yang bersumber dari dokumen lembar jawaban UTS dan UAS pada mahasiswa yang telah lulus mata kuliah biokimia II. b. Data tentang rumusan program pembekalan berupa data karakteristik konsep meliputi jenis konsep, label konsep, definisi konsep, atribut kritis, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 95

hirarki konsep dan peta konsep diperoleh berdasarkan analisis konsep. Data tersebut diperoleh dari silabus mata kuliah biokimia dan buku-buku biokimia yang digunakan diperguruan tinggi. c. Data tentang indikator KGB diperoleh berdasarkan analisis kecakapan generik yang dikembangkan dari Brotosiswoyo (2000) dan hasil kajian mendalam peneliti sesuai karakteristik materi subjek biokimia. d. ata tentang profil konten dan konstruk yang tervalidasi. Data profil konten tervalidasi diperoleh berdasarkan hasil judgment oleh tiga (3) orang ahli, kemudian data profil kontruk tervalidasi diperoleh dari hasil uji coba pada 78 orang mahasiswa yang telah lulus mata kuliah biokimia II. e. Data kegiatan mahasiswa selama proses pembekalan berlangsung diperoleh dari hasil observasi menggunakan format observasi, LKM, CD perkuliahan, dan penugasan. Penugasan terdiri dari penugasan kelompok dan individual. Penugasan individual meliputi tugas merangkum materi yang ada dalam CD perkuliahan, tugas laporan praktikum, tugas menanggapi CD perkuliahan, dan tugas menyusun pertanyaan terkait materi dalam CD perkuliahan. Sedangkan kegiatan menjawab pertanyaan yang diajukan dalam CD perkuliahan secara berkelompok. Sementara itu, data tanggapan mahasiswa diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 96