BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Air diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan manusia sehari-hari mulai dari minum, memasak, mandi, mencuci, irigasi, peternakan, dan lain-lain. Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan sumber air bersih yang dapat diandalkan. Sumber-sumber air yang dapat digunakan manusia sebagai air baku untuk memenuhi kebutuhan air minum dapat diperoleh dari air tanah dan air permukaan. Namun tidak semua air baku dapat digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan air minum. Hanya air baku yang memenuhi persyaratan dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas yang dapat digunakan untuk air minum. Kabupaten Garut mengacu pada pola masyarakat yang heterogen sebagai akibat arus urbanisasi dan merupakan wilayah yang dinamis, seiring bertambahnya waktu, berbagai dinamika terus berlangsung, baik yang diharapkan maupun yang tidak sehingga perubahan terjadi pada semua sektor. Keanekaragaman masyarakat dan pertumbuhan Kabupaten Garut erat kaitannya dengan usaha-usaha perkebunan dan objek wisata di daerah Garut. Luas wilayah Kabupaten Garut mencapai 3066,88 km2 dan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa, dengan sebaran penduduk tidak merata pada setiap kecamatan dan terakumulasi di daerah perkotaan. Perkotaan merupakan jantung dari Kabupaten Garut yang memiliki densitas penduduk terpadat serta aktivitas masyarakat yang lebih modern dan beragam. Kabupaten Garut terdiri dari 42 kecamatan dan sekitar 11 kecamatan kebutuhan air bersihnya dilayani oleh PDAM Kabupaten Garut, diantaranya adalah Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Tarogong Kidul. I-1
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Garut telah melayani kurang lebih 19 ribu pelanggan dengan pemanfaatan kebutuhan air mencapai 454.821 meter kubik per tahunnya. Kebutuhan air yang dilayani PDAM Kabupaten Garut sebagian besar mengandalkan sumber air yang berasal dari mata air. Hal ini karena potensi mata air di Kabupaten Garut yang sangat besar. Hanya satu dari 11 kecamatan yang dilayani PDAM Kabupaten Garut berasal dari sungai yang diolah dalam suatu instalasi pengolahan air (IPA). Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pameungpeuk yang terletak di bagian selatan Kabupaten Garut yang merupakan daerah pesisir dengan potensi akifer yang sangat rendah. Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Tarogong Kidul dilayani oleh PDAM Cabang Garut dan mengandalkan mata air sebagai sumber air bersihnya. Dari tahun ke tahun persediaan air mengalami penurunan sekitar 5 persen per tahun. Hal ini lebih besar diakibatkan oleh perubahan ekosistem serta alih fungsi lahan dari hutan menjadi ladang bahkan perumahan, seiring dengan laju pertambahan penduduk yang semakin padat dan pertumbuhan objek wisata potensial di wilayah Garut. Perlunya pembangunan Instalasi Pengolahan Air dengan memanfaatkan sumber air bersih lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan semakin bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan aktivitas masyarakat, dan kapasitas mata air yang tidak dapat memenuhi kebutuhan air penduduk. Sungai merupakan sumber air bersih lainnya yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum. I.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari tugas akhir ini adalah menganalisa dan menentukan kebutuhan penduduk Kota Garut yang terdiri dari Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Tarogong Kidul akan air bersih. I-2
Tujuan dari tugas akhir ini adalah menghasilkan desain Instalasi Pengolahan Air yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan air bersih PDAM Cabang Garut Kota (meliputi Kecamatan Garut Kota, Kecamatan Tarogong Kaler, dan Kecamatan Tarogong Kidul), Kabupaten Garut. I.3 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Studi karakteristik dan profil wilayah perencanaan yang meliputi geografis, administratif, demografi dan monografi, fasilitas sosial ekonomi, tata guna lahan, sumber daya alam, dan kondisi air bersih eksisting. 2. Pengolahan data dan proyeksi kebutuhan air minum di wilayah perencanaan berdasarkan periode perencanaan yang ditentukan. 3. Peninjauan air baku dan pemeriksaan laboratorium terhadap beberapa parameter fisik, kimia, dan biologi sebagai acuan dalam perancangan instalasi pengolahan air minum. 4. Perencanaan detail instalasi pengolahan air minum yang disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan air minum dan karakteristik air baku. 5. Penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan dan rencana anggaran biaya dari perencanaan instalasi pengolahan air minum. I.4 Metodologi Metodologi yang akan dilakukan dalam perencanaan Tugas Akhir ini meliputi: 1. Survey ke lokasi perencanaan Survey mengenai pelayanan air bersih eksisting dan kondisi air baku air minum. 2. Studi literatur I-3
Studi dan pengumpulan literatur yang berhubungan dengan desain instalasi pengolahan air minum. Mencari data-data apa saja yang diperlukan dan dimana kita bisa memperolehnya. 3. Pengumpulan data primer dan data sekunder Data primer dan sekunder yang dibutuhkan dalam evaluasi dan pengembangan instalasi dapat diperoleh di PDAM Cabang Garut Kota, BPS Kabupaten Garut, Bappeda Kabupaten Garut, Kecamatan Garut Kota, Dinas Kesehatan, dan lain-lain. 4. Analisa serta pengolahan data primer dan data sekunder Data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dan diolah untuk dapat mengetahui proyeksi kebutuhan air minum wilayah perencanaan. 5. Perencanaan instalasi Merencanakan instalasi berdasarkan analisa dan pengolahan data. 6. Penyusunan laporan Tugas Akhir I.5 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini mengikuti sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metodologi, serta sistematika penulisan laporan tugas akhir. Bab II Tinjauan Wilayah Perencanaan Gambaran umum wilayah studi, batas administratif dan pembagian wilayah, klimatologi, topografi, geologi, geomorfologi, jenis tanah, penggunaan lahan, hidrologi, kependudukan, sistem penyediaan air bersih eksisting. Bab III Penentuan Kebutuhan Air Minum Daerah pelayanan, periode perencanaan, proyeksi jumlah penduduk, proyeksi fasilitas umum dan fasilitas sosial, dan proyeksi kebutuhan air minum. Bab IV Tinjauan Air Baku Persyaratan air baku, sumber air baku, lokasi intake, serta kuantitas dan kualitas air baku. I-4
Bab V Analisa dan Pemilihan Unit Instalasi Pengolahan Air Minum Baku mutu air minum, analisa kualitas air baku terhadap baku mutu air minum, lokasi instalasi pengolahan air minum, kapasitas instalasi pengolahan air minum, pemilihan unit pengolahan air minum, kebutuhan bahan kimia, dan skema pengolahan air minum. Bab VI Unit-Unit Instalasi Pengolahan Air Minum Pada bab ini akan dipaparkan teori dan kriteria desain dari unit-unit instalasi terpilih. Bab VII Rencana Detail Instalasi Pengolahan Air Minum Detail seluruh instalasi pengolahan air mium yang direncanakan. Bab VIII Spesifikasi Pekerjaan Spesifikasi teknis pekerjaan yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan instalasi pengolahan air minum. Bab IX Rencana Anggaran Biaya Estimasi anggaran biaya yang diperlukan dalam pembangunan instalasi pengolahan air minum yang direncanakan. I-5