BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom, MM. 2003: 36). Sistem informasi Geografis Perangkat Lunak Hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ARCVIEW GIS 3.3. Gambar 1. Tampilan awal Arcview 3.3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar Use Case Diagram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI an dan sekitar awal 1960-an. Pada tahun 1968, NATO menyelenggarakan

PRAKTIKUM-2 PENGENALAN ARCVIEW

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB II LANDASAN TEORI

Informasi Geografis untuk Kepadatan Lalu Lintas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

Notasi Unified Modeling Language (UML) Versi 2.0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

LAYERING INFORMASI PETA DAN TABULASI UNTUK INFORMASI KEPADATAN LALU LINTAS

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR SIMBOL 1. CLASS DIAGRAM. Nama Komponen Class

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen elemen atau

BAB II LANDASAN TEORI

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN UPT(UNIT PELAKSANA TEKNIS) DAN KPC(KANTOR POS CABANG) PADA PT POS INDONESIA BERBASIS WEB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

[Type the document title]

Pengantar Sistem Informasi Geografis O L E H : N UNUNG P U J I N U G R O HO

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang

UNIFIED MODELING LANGUAGE

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

3/17/2011. Sistem Informasi Geografis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB IV BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI DAERAH PENELITIAN

Pemodelan Berorientasi Objek

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

Pengertian Sistem Informasi Geografis

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang


Unified Modelling Language UML

Tujuan. Model Data pada SIG. Arna fariza. Mengerti sumber data dan model data spasial Mengerti perbedaan data Raster dan Vektor 4/7/2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TAMAN MINI INDONESIA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN ARCVIEW

INFORMASI GEOGRAFIS DAN INFORMASI KERUANGAN

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta fakta yang ada (Budi Sutejo : 2006 : 168). II.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi (SI) dapat didefenisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasi data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan (Budi Sutejo : 2006 : 11). II.1.2. Sistem Informasi Geografis (GIS) Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi informasi geografis (Eddy Prahasta, 2009:1). SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek objek 8

9 dan fenomena fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sebuah sistem yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis : a.)masukan, b.)keluaran, c.)manajemen data atau penyimpanan dan pemanggilan data, d.) analisis dan manipulasi data. (Eddy Prahasta, 2009:1). Peta yang akan di jadikan dasar pembuatan peta dapat berupa sebuah data raster. Misal,data peta analog (tercetak) yang di scanning, data foto udara, citra satelit dan lain lain. Data raster yang akan didigitasi menjadi data rektor sering belum memiliki nilai kontrol koordinat lapangan. Kontrol koordinat lapangan sering di kenal dengan istilah GCP(Groung Control Point). Titik kontrol ini akan meletakkan objek objek yang ada pada data raster tersebut pada koordinat lapangan yang sebenarnya. Pemasangan titik kontrol koordinat lapangan pada data raster disebut sebagai Registrasi data raster. Proses registrasi ini menyebabkan data raster itu memiliki koordinat lapangan. Objek objek yang termuat dalam data raster tersebut dapat dilihat posisi geografis dengan pengarahkan pointer pada objek. Koordinat akan ditunjukkan oleh ArcView GIS di sebelah kanan atas pada baris toolbar. Koordinat yang ditunjukkan dapat berupa angka koordinat Universal Transverse Mercartor (UTM) maupun koordinat dengan nilai desimal digrees. Koordinat yang di tunjukkan sangat tergantung pada angka koordinat yang di pasang pada data raster dalam proses registrasi. Dalam proses selanjutnya angka koordinat tersebut akan di proyeksikan ke dalam angka koordinat dengan system proyeksi

10 yang lain. Misalnya, yang semula berkoordinat UTM kemudian di proyeksikan menjadi nilai desimal degrees.(eko Budiyanto, 2010 : 7). Adapun data citra satelit resolusi tinggi dapat di lihat pada gambar II.1. Gambar II.1. Data citra satelit resolusi tinggi (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 19) Dalam pembuatan peta digital, data grafis harus disimpan di sebuah shapefile (file.shp). Oleh karena itu, proses digitasi di dahului dengan pembuatan sebuah shapefile kosong. Draw Point Draw Stright Line Draw Line Draw Rectangle Draw Circle Draw Polygon : menggambar titik. : menggambar garis lurus : menggambar garis : menggambar kotak : menggambar lingkaran : Menggambar poligon Gambar II.2. Toolbar Drawing (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 19)

11 II.1.2.1 Menggambar Titik Feature titik digunakan untuk menggambar objek spasial yang tidak memerlukan data jarak seperti rumah, lokasi tambang, jembatan, dan lain-lain. Penggambaran feature titik dilakukan menggunakan ikon Draw Point.Langkah untuk menggambar titik adalah sebagai berikut: 1. Klik Draw Point. 2. Arahkan pointer ke veiw. 3. Klik beberapa pada view. Gambar II.3. Objek titik point (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 20) II.1.2.2 Menggambar Garis Lurus Garis lurus digunakan untuk merepresentasikan objek spasial yang memiliki informasi jarak dan panjang dengan bentuk yang lurus seperti landasan pesawat terbang. Objek garis lurus ini hanya memiliki dua titik node, yaitu start node dan end node. Langkah penggambar garis lurus adalah sebagai berikut: 1. Klik Draw Stright Line. 2. Arahkan pointer titik awal garis. 3. Klik pada titik awal garis (start node).

12 4. Arahkan ke titik akhir. 5. Klik pada titik akhir garis (end node) Gambar II.4. Objek garis (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 21) II.1.2.3 Menggambar Garis Berliku Garis berliku sering disebut dengan polyline. Feature garis berliku ini digunakan merepresentasikan objek yang memiliki informasi panjang, jarak, dan dimungkinkan untuk terdapat tikungan atau prcabangan, seperti jalan, sungai,saluran air, dan lain lain. Cara penggambaran feature polyline ini hampir sama dengan penggambaran objek lainnya, yaitu sebagai berikut: 1. Klik Draw Line. 2. Klik pada titik awal (start node). 3. Klik beberapa kali pada alur garis yang akan dibentuk (vertex). 4. Klik ganda pada titik akhir (end node).

13 Gambar II.5. Objek polyline (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 22) II.1.2.4 Menggambar Area Persegi Area persegi sering disebut dengan rectangle. Feature ini sering digunakan untuk merepresentasikan objek-objek yang berbentuk segi empat seperti lapangan, kolam, persil, dan lain-lain. Langkah pembuatan feature ini hampir sama dengan langkah feature lainnya, yaitu sebagai berikut: 1. Klik Draw Rectangle. 2. Klik titik awal. 3. Drag dengan arah diagonal. 4. Lepaskan tombol. Gambar II.6. Objek kotak (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 22)

14 II.1.2.5 Menggambar Lingkaran Lingkaran atau cirle digunakan untuk menggambar objek seperti bundaran taman kota atau jalan yang berbentuk melingkar. Circle juga dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah zona analisi atau buffer. Langkah pembuatan adalah sebagai berikut: 1. Klik draw Circle. 2. Klik titik tengah lingkaran. 3. Drag hingga mendapatkan luas tertentu. 4. Lepaskan tombol. Gambar II.7. Objek lingkaran (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 23) II.1.2.6 Menggunakan Poligon Poligon merupakan feature area. Feature ini digunakan untuk merepresentansikan berbagai objek spasial yang memiliki informasi luas seperti administrasi, persil, ataupun peta-peta tematik seperti tanah, peta curah hujan, peta penutup lahan, dan lain-lain. Langkah penggambarannya adalah sebagai berikut: 1. Klik Draw Polygon. 2. Klik titik awal (start node).

15 3. Klik titik selanjutnya sesuai aluran garis polygon. 4. Klik ganda ketika mencapai titik awal lagi. Gambar II.8. Objek poligon (Sumber : Eko Budiyanto, 2010 : 24) II.2. ArcView ArcView merupakan salah satu perangkat lunak destop Sistem Informasi Geografis (SIG) dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh Enviromental Systems Research Institute, Inc (ESRI). ArcView memiliki beberapa kemampuan [ Eddy Prahasta, 2009:1], antara lain : 1. Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan kedalam format perangkat lunak SIG lainnya. 2. Melakukan analisis statistic dan operasi operasi matematis, 3. Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut, 4. Menjawab query spasial maupun atribut, 5. Melakukan fungsi fungsi dasar SIG, 6. Membuat peta tematik, dll.

16 II.2.1. Arsitektur ArcView ArcView mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting. Adapun komponen-komponen penting tersebut adalah sebagai berikut : 1. Project Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView. Sebuah project mengorganisasikan suatu file yang kerja yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan semua komponen-komponen lainnya, seperti view, theme, table, chart, layout dan script dalam satu kesatuan yang utuh. Adapun tampilan project dalam ArchView dapat di lihat pada gambar berikut ini : Gambar II.9. Project Windows ArchView (Sumber : Eddy Prahasta,2009:5) 2. Theme Themes adalah bangunan dasar dalam sistem ArcView dan merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk tematik tertentu.

17 3. View View mengorganisasikan theme dan dapat menampung beberapa layer atau theme informasi spasial (titik,garis,polygon,dan citra raster). Berikut ini adalah tampilan gambar view yang menampung theme. Gambar II.10. Tampilan View ArcView (Sumber : Eddy Prahasta, 2009:6) 4. Table Table digunakan untuk menampilkan informasi tentang fature yang ada di dalam suatu view. Sebagai contoh menjelaskan tentang propinsi bali disiapkan tabel yang berisi data-data item nama kabupaten, jumlah penduduk laki-laki, perempuan, total dan sebagainya. Adapun contoh tampilan table dalam ArcView dapat dilihat pada gambar berikut :

18 Gambar II.11. Tampilan Table ArcView (Sumber : Eddy Prahasta, 2009:7) 5. Chart Chart merupakan sebuah grafik yang menyajikan data tabular. Di dalam ArcView chart terintegrasi penuh dengan tabel dan view sehingga dapat dilakukan pemilihan record-record mana yang akan ditampilkan ke dalam sebuah chart. Terdapat enam jenis chart yaitu area, bar, column, p dan scatter. 6. Layout Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart) dengan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu window tunggal guna membuat peta yang akan dicetak. Dengan layout dapat dilakukan proses penataan peta serta merancang letak-letak property peta seperti : judul, legend, orientasi, label dan sebagainya. Adapun tampilan layout windows ArcView dapat dilihat pada gambar berikut ini :

19 Gambar II.12. Tampilan Layout (Sumber : Eddy Prahasta, 2009:8) 7. Script Script merupakan sebuah bahasa pemrograman dari ArcView yang ditulis ke dalam bahasa Avenue. Dengan Avenue, pengguna dapat memodifikasi tampilan (user interface) ArcView. II.3 Basis Data (Database) Database sering didefenisikan sebagai kumpulan data terkait. Secara teknik,yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain (indeks, view, dan lain lain). Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam akses data. Data dapat ditambahkan, dihapus,atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat. Saat ini tersedia banyak perangkat lunak yang ditujukan untuk mengelola databese. Perangkat lunak seperti itu biasa dinamakan DBMS (Database Management Sytem). Access, MS SQL Server dan MySQL merupakan segelincir contoh produk pengelola database. Beberapa di antaranya berkelas database

20 server, yaitu jenis yang secara aktiv memantau permintaan akses terhadap data. ( Abdul Kadir ; 2009 : 15). II.4 MySQL MySQL (baca : mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini di lengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat di jalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperbolehkan dengan cara mengunduh di internet secara gratis. Hal menarik lainnya adalah MySQL juga bersifat multiplatfrom. MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.(abdul Kadir ; 2009 : 15) II.5 PHP Pemprosesan dengan mesin PHP akan melakukan permintaan pada database server dan hasil dari database server diproses lebih lanjut. Setelah isi file di proses di ambil maka hasilnya berupa suatu kode HTML dan diserahkan ke web server. Selanjutnya, web server mengirim kode HTML kepada pemakai. Berdasarkan penjelasan tersebut, terlihat bahwa kode sumber PHP tidak akan di ketahui oleh pemakai karena pemakai hanya menerima kode hasil pemprosesanya. Dengan cara seperti ini, kerahasiaan kode sumber bisa terjaga. Tidak perlu ada kekhawatiran bahwa pemakai bisa melihat password yang digunakan untuk mengakses database. PHP sendiri adalah perangkat lunak yang bersifat free (gratis). Anda bisa mengunduhnya di internet melalui situs www.php.net. Namun,perlu diketahui, PHP terkadang dikemas dalam bundel perangkat lunak, misalnya pada WAMP5.

21 Hal menarik lainnya adalah PHP bersifat multiplatfrom. Artinya, PHP dapat dijalankan pada berbagai sistem, seperti Windows, Linux dan UNIX. ( Abdul Kadir; 2009 : 5) II.6 UML UML (Unified Modeling Language) adalah suatu alat Bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar ; 2005 : 17). Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain. Meskipun UML sudah banyak menyediakan diagram yang bisa membantu mendefenisikan suatu aplikasi, tidak berarti bahwa semua diagram tersebut akan bisa menjawab persoalan yang ada. Adapun tipe diagram UML yang ada seperti pada Tabel II.13. Tabel II.1 Tipe Diagram UML Diagram Tujuan Keterangan Activity Prilaku prosedural dan paralel Sudah ada di UML 1 Class Class, fitur dan relasinya Sudah ada di UML 1 Communication Interaksi diantara objek. Lebih Di UML 1 disebut menekankan kepada link collaboration Component Struktur dan koneksi dari komponen Sudah ada di UML 1 Composite Dekomposisi sebuah class saat Baru untuk UML 2 Structure runtime Deployment Penyebaran/instalasi ke klien Sudah ada di UML 1 Interaction Gabungan dari activity dan Baru untuk UML 1 Overview sequence diagram Object Contoh konfigurasi instance Tidak resmi ada di UML 1

22 Package Sequence State Machine Timing Use Case Struktur hierarki saat kompilasi Interaksi antara objek. Lebih menekankan pada urutan. Bagaimana event mengubah sebuah objek Interaksi antar objek. Lebih menekankan pada waktu Bagaimana user berinteraksi dengan sebuah sistem Tidak resmi ada di UML 1 Sudah ada di UML 1 Sudah ada di UML 1 Sudah ada di UML 1 Sudah ada di UML 1 Sumber : Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 23) II.6.1. Notasi Dasar UML 1. Actor Actor adalah abstraction dari orang dan system yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target system. Orang atau system bisa muncul dalam bebrapa peran. Perlu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Berikut notasi actor dalam UML: Gambar II.13 : Notasi Actor pada UML Sumber : Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005: 64) 2. Class Calss, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar diawal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 suku kata atau lebih, maka semua suku

23 kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Berikut notasi class dalam UML: Mesin Cuci Gambar II.14 : Notasi Class di UML Sumber : Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 35) Merek Model noseri kapasitas Mesin Cuci MasukkanBaju() KeluarkanBaju() TambahSabun() Nyalakan() Gambar II.15 : Contoh Class Diagram 3. Use Case Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu system dari sudut pndangnya. Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakan bagaimana mereka bermaksud menggunakan sebuah system. Karena sistem pengembangan tradisional sering ceroboh dalam melakukan analisis, akibatnya pengguna seringkali susah menjawabnya tatkala dimintai masukan tentang sesuatu. Notasi use case dapat dilihat pada gambar II.9 :

24 Sistem Actor Use Case Actor Gambar II.16 : Notasi Use Case pada UML Sumber : Pemodelan Visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 64) 4. Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini dalam use case. Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Berikut Contoh sequence diagram : Actor Name 1 Name 2 Participant (Obyek) Message Activation Lifeline Gambar II.17 : Simbol-simbol yang ada pada sequence diagram Sumber : Pemodelan visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 89)

25 Gambar II.18 : Contoh Squence Diagram 5. Activity Diagram Activity diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung prilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram. Tabel II.2 Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram Simbol Keterangan Titik awal Titik akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan Fork; digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu.

26 Rake; menunjukkan adanya dekomposisi Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran akhir (Flow Final) Sumber : Pemodelan visual dengan UML (Munawar ; 2009 : 109) Adapun contoh dari Activity Diagram dapat di lihat pada Gambar II.21. Terima Order Isi Order Kirim Invoice Overnight Delivery Regular Delivery Terima Pembayaran Close Order Gambar II.19 : Contoh Activity Diagram Sederhana Sumber : Pemodelan visual dengan UML (Munawar ; 2005 : 111)