BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bandung berdiri Perusahaan Listrik milik Pemerintah Kolonial Belanda dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah adanya listrik di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat itu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: (06 Februari, pukul 19:57 WIB)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan energi listrik. Untuk melihat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2089, 2014 ANRI. Dana Dekonsentrasi. Kegiatan. Pelaksanaan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Anggaran. Rehabilitasi. Rekonstruksi. Nanggroe Aceh Darussalam. Pedoman.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.02/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kantor pemerintahan dan jalan umum, serta multiguna. Pelayanan PLN kepada

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

1 of 6 18/12/ :13

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini zaman telah berkembang menjadi lebih maju, dimana

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1732 K/10/MEM/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS

2015, No Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN GRESIK TUGAS AKHIR

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA S..A...LINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam melaksanakan penelitian pada UPPD Provinsi Wilayah XXII

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lemba

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

1 of 6 18/12/ :12

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

MENTERI ENERGl DAN SUMBER DAYA MINERAL WEPUBLlK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan penyedia listrik milik pemerintah di tanah air, PT.

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN GAJI PEGAWAI NEGERI, PEJABAT NEGARA, DAN PE

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DALAM RANGKA SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah sunda. Ditahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij I (BEM). Dalam perjalanan BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan yaitu Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijif Voor Bandng (GEBEO), pendirinya ditetapkan melalui akte notaris Mr.Andrian Hendrik Van Ophuisen dengan nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949. Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, antara waktu 1942 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja diseluruh Pulau Jawa. Tahun 1957 pada saat Indonesia telah merdeka, menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik diseluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. 27 Desember 1957 GEBEO diambil langsung oleh Pemerintah Indonesia yang ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1959. Selanjutnya, ditahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu PLN Bandung pun berubah menjadi 21

22 PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tanggerang. Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki 1990-an dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.23 Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juni 1994. Memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan dari tahun ketahun mengalami peningkatan maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Akhirnya mengacu Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002 berubah lagi menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten hingga saat ini. Kantor PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan kantor pusat wilayah yang bertugas mendistribusikan tenaga listrik kepada konsumen, baik konsumen perorang, rumah tangga maupun konsumen industri yang dibantu oleh seluruh Area Pelayanan Jaringan (APJ) dan Area Pengatur Distribusi (APD) di propinsi Jawa Barat dan propinsi Banten. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten membawahi 17 APJ dan 1 APD, yaitu :

23 1. PLN APJ Cirebon 2. PLN APJ Garut 3. PLN APJ Tasikmalaya 4. PLN APJ Majalaya 5. PLN APJ Bandung 6. PLN APJ Cimahi 7. PLN APJ Sumedang 8. PLN APJ Sukabumi 9. PLN APJ Cianjur 10. PLN APJ Banten Utara 11. PLN APJ Banten Selatan 12. PLN APJ Purwakarta 13. PLN APJ Karawang 14. PLN APJ Bogor 15. PLN APJ Bekasi 16. PLN APJ Gunung Putri 17. PLN APJ Depok 18. APD Bandung Sedangkan PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat, berdasarkan surat tugas bagi pegawainya, merupakan bagian dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, yang mempunyai struktur organisasi dan job description sendiri, karena Satuan Listrik Perdesaan Jawa Barat bertugas mengelola anggaran yang bersumber dana APBN. Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang perusahaan, lambang mempunyai arti penting bagi perusahaan dan merupakan tanda pengenal yang tetap. Bahkan lambang mampu mencerminkan keberadaan perusahaan. PT.PLN (Persero) mempunyai satu lambang yang berbentuk petir atau kilat yang telah lama dipakai oleh PT.PLN (Persero) beserta satuan-satuannya.

24 Sumber: www.pln-jabar.co.id Gambar 3.2 Lambang PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Diartikan sebagai berikut : a. Petir atau Kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya. b. Lambang gelombang dipergunakan karena segala macam energi dinyatakan sebagai gelombang (cahaya, listrik, dan lain-lain). Gelombang disejajarkan tiga buah diartikan sebagai tiga sikap karyawan PT. PLN (Persero) dalam melaksanakan tugas negara selalu bekerjakeras, bergerak dan bertindak cepat c. Warna kuning keemasan melambangkan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, serta agungnya keajaiban PT.PLN (Persero). d. Warna merah darah melambangkan keberanian dalam melaksanakan tugasnya untuk melaksanakan pembangunan. e. Warna biru laut melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

25 Adapun moto yang dimiliki PT. PLN (Persero), seperti yang di bawah ini : Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life). 3.2 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat (LISDES JABAR) Menurut bisnis modern dalam bukunya Pengantar Bisnis (2006:115) suatu struktur yaitu harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efesiensi yang maksimal atau gambar yang menjelaskan tentang garis wewenang seseorang dalam menjalankan tugasnya. Menurut Sedarmayanti (2001:71-72) dirumuskan mengenai Organisasi sebagai bentuk atau susunan orang-orang dengan tugas pokok dan fungsi tertentu dan diatur prosedurnya, sehingga terdapat hubungan serta kerja sama beberapa orang guna mencapai suatu tujuan yang ditetapkan oleh organisasi. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Empat elemen yang terpenting dalam struktur organisasi yaitu : 1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja 2. Adanya standardisasi kegiatan kerja

26 3. Adanya koordinasi kegiatan kerja 4. Besaran seluruh organisasi Pada bagian ini penulis membagikan struktur organisasi dan uraian tugas secara khusus mengenai PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat (LISDES JABAR). Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat (LISDES JABAR) berbentuk Organisasi Lini dan Staf, staf terdiri dari spesialis-spesialis tertentu yang diperlukan oleh perusahaan, dapat dikoordinasi dalam sebuah organisasi yang berbeda diluar organisasi garis. Kebaikan Organisasi Lini dan Staf : 1. Tugas yang sangat berat bagi pimpinan dalam organisasi garis bisa dikurangi dengan adanya staf. 2. Tidak terjamin adanya pimpinan tunggal dalam perusahaan. Sebab staf tidak dapat campur tangan dalam urusan perusahaan. Keburukan Organisasi Lini dan Staf : 1. Kemungkinan timbul perselisihan antara staf dan pimpinan. 2. Petunjuk-petunjuk dari staf mungkin hanya bersifat teoritis kurang memperhatikan soal praktek. Ini menimbulkan ketegangan dengan pihak pelaksana. Perbedaan dalam pendidikan, sikap dan mentalitas memperbesar pertentangan tersebut. 3. Nasehat yang diberikan atau data yang telah dikumpulkan oleh staf tidak dipergunakan oleh pimpinan, ini berarti pengeluaran biaya sia-sia. 4. Ada pula kemungkinan pimpinan sangat tergantung kepada staf sehingga pimpinan kurang berani mengambil inisiatif.

27 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (P2K) Sekretaris SAKTER LISDES JABAR Bendaharawan Pengeluaran Ahli Listrik Perdesaan Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar (P2SPM) Koordinator Pekerjaan APJ : - Sumedang - Cirebon - Garut - Majalaya - Tasikmalaya - Cianjur - Sukabumi - Purwakarta - Cimahi - Karawag - Bogor Koordinator Administrasi Laporan Koordinator Perencanaan Koordinator Pengawasan Koordinator Aset/Barang Milik Negara Sumber : PT.PLN (Persero) Satuan Kerja Listrik Perdesaan Jawa Barat Gambar 3.3 STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA LISTRIK PERDESAAN JAWA BARAT (LISDES JABAR) TAHUN ANGGARAN 2009

28 3.3 Job Description (Deskripsi Jabatan) 1. Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Listrik Perdesaan Jawa Barat dalam mencapai sasaran usaha yang ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Tahun Anggaran 2009, serta bertanggung jawab dari segi keuangan dan segi fisik atas pelaksanaan kegiatan. 2. Sekretaris Listrik Perdesaan (SEKLISDES) Sekretaris Listrik Perdesaan mempunyai tugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam bidang pelaksanaan administrasi kegiatan, pengolahan data, laporan kegiatan atau pelaporan evaluasi serta tugas lain ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. 3. Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (P2SPM) Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (P2SPM) mempunyai tugas : a. Memeriksa kelengkapan berkas dokumen SPP, mengisi checklist kelengkapan berkas SPP, ketersediaan Pagu dalam DIPA, kesesuaian rencana, kelayakan hasil kerja yang dicapai, kebenaran hak tagih, serta pencapaian tujuan kegiatan sesuai indikator kinerja dalam DIPA. b. Mencatat dalam buku pengawasan SPP. c. Menyimpan/mengarsipjan seluruh bukti asli pembayaran dalam lampiran SPP yang diajukan oleh P2K dan menatausahakan SPM serta Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

29 d. Menyampaikan laporan realisai penyerapan dana berdasarkan SPM dan SP2D serta realisasi penerimaan pajak maupun bukan pajak kepada Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulan. 1. Bendaharawan Pengeluaran Bendaharawan Pengeluaran mempunyai tugas : a. Melaksanakan pembukuan dan membuat laporan pertanggungjawaban keuangan yang dikelolanya. b. Menyampaikan berita acara pemeriksaan kas tiga bulan sekali ke Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Biro Keuangan. c. Selaku wajib pungut (wapu) harus menyetorkan hasil pungutan ke kas negara baik Penerimaan Pajak maupun Penerimaan Bukan Pajak dan melaporkan ke Kuasa Pengguna Anggaran setiap bulannya. 2. Koordinator Teknis Administrasi dan Laporan Koordinator Teknis Administrasi mempunyai tugas membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam bidang pelaksanaan administrasi kegiatan, penyelesaian surat menyurat dan membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan baik permintaan intern maupun ekstern. serta tugas lainnya yang ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. 3. Koordinator Teknis Perencanaan Koordinator Teknis Perencanaan mempunyai tugas : a. Perencanaan dan perekayasaan enjiniring dan spesifikasi teknik serta penyusunan dokumen lelang pekerjaan pembangunan dan pemugaran sarana pendistribusian tenaga listrik.

30 b. Perencanaan pelaksanaan pembangunan dan pemugaran sarana pendistribusian tenaga listrik. c. Pengevaluasian pelaksanaan pembangunan dan pemugaran sarana pendistribusian tenaga listrik. d. Perencanaan perbaikan pembangunan dan pemugaran sarana pendistribusian tenaga listrik. 7. Koordinator Teknis Pengawasan Koordinator Teknis Pengawasan mempunyai tugas : a. Pelaksanaan pembangunan dan pemugaran sarana pendistribusian tenaga listrik. b. Pengendalian pelaksanaan pembangunan dan pemugaran sarana pendistribusian tenaga listrik. c. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Pelaksanaan Teknis Pengawasan agar berkoordinasi dengan Pengawas lapangan dimasingmasing unit PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di APJ terkait yang ditunjuk oleh Manajer APJ.