SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 23 TAHUN 2015 T E N T A N G AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 39 ayat 1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati Kapuas tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 1
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 2
10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5570); 12. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 13. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik; 17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi; 19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 857/Menkes/SK/IX/2009 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2008 Nomor 2); 3
21. Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2008 Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kapuas (Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 14); 22. Peraturan Bupati Kapuas Nomor 15 Tahun 2015 tentang Ijin Operasional Puskesmas. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KAPUAS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kapuas. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kapuas. 3. Bupati adalah Bupati Kapuas. 4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. 5. Kepala Dinas Kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. 6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat 7. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 4
8. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. 9. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. 10. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 11. Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi pengajuan dan pemberian kode Puskesmas. 12. Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan; 13. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. 14. Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem. 15. Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya; 16. Upaya kesehatan masyarakat esensial adalah upaya kesehatan yang harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal Kabupaten. 5
17. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah upaya kesehatan yang kegiatannya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat intensifikasi dan ekstensifikasi pelayanan disesuaikan dengan prioritas permasalahan kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Maksud Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan menjamin perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas yang dilakukan oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi. (2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko. (3) Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi : a. Akreditasi Puskesmas; b. Proses Akreditasi Puskesmas; dan c. Pembinaan dan Pengawasan. BAB III AKREDITASI PUSKESMAS Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. (2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan Menteri Kesehatan. (3) Lembaga independen penyelenggara akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri dalam proses pelaksanaan, pengambilan keputusan dan penerbitan sertifikat status akreditasi. 6
(4) Dalam hal lembaga Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) belum terbentuk, pelaksanaan akreditasi Puskesmas dilaksanakan oleh komisi akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang ditetapkan oleh Menteri. Bagian Kedua Kategori Akreditasi Puskesmas Pasal 4 Kategori kelulusan akreditasi Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri dari : a. Tidak Terakreditasi; b. Terakreditasi Dasar; c. Terakreditasi Madya; d. Terakreditasi Utama; atau e. Terakreditasi Paripurna. Pasal 5 (1) Puskesmas tidak terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a diberikan kepada Puskesmas yang dalam penilaian dinyatakan tidak memenuhi standart nilai pada unsur elemen penilaian (2) Puskesmas terakreditasi Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b diberikan kepada Puskesmas yang dalam penilaian dinyatakan memenuhi standart nilai pada unsur elemen a. Penilaian penyelenggaraan pelayanan Puskesmas b. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas c. UKM yang berorientasi sasaran d. Kepemimpinan dan Manajemen UKM e. Layanan klinis yang berorientasi pasien f. Manajemen penunjang klinis g. Peningkatan mutu Puskesmas h. Sasaran kinerja dan MDGs i. Peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien (3) Puskesmas terakreditasi Madya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c diberikan kepada Puskesmas yang dalam penilaian dinyatakan memenuhi standart nilai pada unsur elemen a. Penilaian penyelenggaraan pelayanan Puskesmas 7
b.kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas c. UKM yang berorientasi sasaran d.kepemimpinan dan Manajemen UKM e. Layanan klinis yang berorientasi pasien f. Manajemen penunjang klinis g. Peningkatan mutu Puskesmas h.sasaran kinerja dan MDGs i. Peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasie (4) Puskesmas terakreditasi Utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d diberikan kepada Puskesmas yang dalam penilaian dinyatakan memenuhi standart nilai pada unsur elemen a. Penilaian penyelenggaraan pelayanan Puskesmas b.kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas c. UKM yang berorientasi sasaran d.kepemimpinan dan Manajemen UKM e. Layanan klinis yang berorientasi pasien f. Manajemen penunjang klinis g. Peningkatan mutu Puskesmas h.sasaran kinerja dan MDGs i. Peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien (5) Puskesmas terakreditasi Paripurna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e diberikan kepada Puskesmas yang dalam penilaian dinyatakan memenuhi standart nilai pada setiap unsur elemen penilaian. Bagian Ketiga Persyaratan Pasal 6 Akreditasi Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dapat dilaksanakan apabila Puskesmas telah memenuhi persyaratan, meliputi : a. Memiliki ijin operasional Puskesmas b. Surat pernyataan telah dilakukan pendampingan akreditasi oleh Tim Akreditasi Kabupaten c. Surat pernyataan telah dilakukan survei oleh Tim Survey yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan/Dinas Kesehatan Provinsi d. Surat pengajuan Akreditasi Puskesmas, diajukan melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. 8
BAB IV PROSES AKREDITASI Pasal 7 (1) Pengajuan akreditasi Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Pengajuan akreditasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. (3) Proses dan jangka waktu penerbitan sertifikasi akreditasi Puskesmas paling lama 3 (tiga) bulan, sejak dilakukannya penilaian oleh lembaga yang berwenang (Komisi akreditasi). (4) Surat Pengajuan akreditasi Puskesmas, melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 8 (1) Bupati melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Puskesmas. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan, dan kegiatan pemberdayaan lainnya. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 9 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Puskesmas yang belum terakreditasi wajib menyesuaikan paling lambat 6 (enam) bulan sejak tanggal pengundangan Peraturan Bupati ini. 9
BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kapuas. Ditetapkan di Kuala Kapuas pada tanggal 1 Oktober 2015 BUPATI KAPUAS, ttd BEN BRAHIM S. BAHAT Diundangkan di Kuala Kapuas pada tanggal 1 Oktober 2015 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KAPUAS, ttd RIANOVA BERITA DAERAH KABUPATEN KAPUAS TAHUN 2015 NOMOR 446 10