HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

dokumen-dokumen yang mirip
ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

e-journal Keperawatan ( e-kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

KARAKTERISTIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANG BEDAH RUMAH SAKIT UMUM GMIM BETHESDA TOMOHON

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KECEMASAN KELUARGA DI RUANG ICU RSTK-II KESDAM-IM BANDA ACEH COMMUNICATION THERAPEUTIC AND ANXIETY FAMILY IN THE ICU

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAB. PANGKEP

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

e-journal Keperawatan ( e-kp ) Volume 5, nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional. Rumah sakit sebagai salah satu sistem pelayanan, rehabilitasi medik, dan pelayanan perawatan.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN KEPATUHAN TERHADAP STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF.DR.R.

BAB III METODE PENELITIAN

Mario Alan Rembet Mulyadi Reginus T. Malara

Gunawan*, Noor Hidayah**, Yulisetyaningrum***

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI IRINA C RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT KEGAWATAN DENGAN LAMA TINGGAL PASIEN DI IGD RSU GMIM KALOORAN AMURANG

BAB I PENDAHULUAN. pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi. mendapatkan pengetahuan (Taylor, 1993 dalam Uripni, dkk. 2003).

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN GAWAT DARURAT PADA TRIASE MERAH DI IGD RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Nurse s Therapeutic Communications is Related with The Patient s Satisfaction

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D.

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

HUBUNGAN PERAN PARAWAT SEBAGAI CARE GIVER

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI SAAT ANTENATAL DAN INTRANATAL DENGAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU POST PARTUM DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

DAMPAK KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS WARAKAS JAKARTA UTARA

ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1. Februari 2015

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN KRITIS RUMAH SAKIT UNISMA

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI POLIKLINIK JIWA RSJ GRHASIA YOGYAKARTA

TIDAK ADA HUBUNGAN ANTARA DURASI PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI NASAL KANUL NON HUMIDIFIER DENGAN INSIDEN IRITASI MUKOSA HIDUNG PADA PASIEN DI ICU

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perawat berada pada posisi yang ideal untuk memantau respon obat pada pasien,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

e- Journal Keperawatan e-kp Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga adalah supporting system yang sangat penting dalam proses

E-journal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2015

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB III METODE PENELITIAN

RESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PUSKESMAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELAKUKAN PERAWATAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP SRAGI I KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN TINGKAT STRES PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RSD dr. SUBANDI JEMBER

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PRAKTEK KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Fega Cristera Tumbuan Mulyadi Vandri D. Kallo Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Email : cristerafega@gmail.com Abstract : Intensive Care Unit (ICU) is hospital ward with staff and specialited equipment inlended to anage patients with trauma or life threatening complications at any time due to failure or dysfunction of the organ or systemthat is still a possibility curable back through intensive care unit and treatment. The purpose of this study aimed to the relationship between therapeutic communication nurse with a confidence level of the patients s family in the Intensive Care Unit at GMIM hospital. The design uses the approach of cross sectional. Sampling techniques using a purposive sampling, with the sample in this research is a 44 person test result statistics Chi-Square test with a confidence level of 95% (α = 0.05) and the obtained p value (α = 0.05 < 0037). These results indicate there are Therapeutic Communication relationship relationships the nurse with the patient's family trust level in the Amurang Kalooran. Keyword : Therapeutic Communication, Level of confidence. Abstrak : Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwanya sewaktu-waktu karena kegagalan atau disfungsi satu organ atau sistem masih ada kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui perawatan dan pengobatan intensif. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM. Desain Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan Sampel menggunakan purposive sampling, dengan Sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang Hasil uji statistik Chi-Square test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value (0.037 < α = 0.05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien di Intensive Care Unit ( ICU ) RSU GMIM Kalooran Amurang. Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kepercayaan.

PENDAHULUAN Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang rawat rumah sakit dengan staf dan perlengkapan khusus ditujukan untuk mengelola pasien dengan penyakit, trauma atau komplikasi yang mengancam jiwanya sewaktu-waktu karena kegagalan atau disfungsi satu organ atau sistem masih ada kemungkinan dapat disembuhkan kembali melalui perawatan dan pengobatan intensif (Musliha, 2010). Kondisi pasien yang masuk ruang ICU antara lain pasien sakit kritis, pasien tidak stabil yang memerlukan terapi intensif, pasien yang mengalami gagal nafas berat, pasien bedah jantung, pasien yang memerlukan pemantauan intensif, invasive dan noninvasive agar komplikasi berat dapat dihindari atau dikurangi, juga pasien yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi akut (Haliman & Wulandari, 2012). Terpisahnya anggota keluarga dengan pasien, dapat menimbulkan stress dan kecemasan bagi anggota keluarga. Keluarga harus menggantungkan dan memberikan kepercayaan kepada perawat untuk pelayanan keperawatan pasien tanpa menunjukkan sikap pro dan kontra. Bila keluarga psien sudah percaya kepada kita, maka keluarga pasien akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, mempejelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas komunikan untuk mencapai maksudnya (Wulandari, 2009). Informasi yang akurat dan terpercaya sangat diperlukan oleh keluarga pasien yang ada di ruangan ICU, karena pasien yang masuk ruangan ICU sangat memerlukan tindakan cepat dan tepat. Dan ini berdampak pada keluarga pasien apabila perawat tidak terlebih dahulu memberikan informasi kepada keluarga pasien tentang penanganan kepada pasien, maka kelurga pasien, tidak akan percaya lagi kepada perawat dan keadaan seperti ini sering menjadi konflik atau masalah antara keluarga pasien dengan perawat yang ada di ruangan ICU. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan perawat dengan pasien atau perawat dengan keluarga pasien yang didasari oleh hubungan saling percaya yang di dalam komunikasi tersebut terdapat seni penyembuhan. Di dalam berkomunikasi antara perawat dengan keluarga pasien, perawat harus membangun rasa nyaman, anam dan percaya kepada keluarga. Hal ini merupakan landasan utama berlangsungnya komunikasi yang efektif (Priyoto, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kaparang (2014), tentang pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien di Unit Perawatan Intensive Rumah Sakit Umum GMIM Bethesda Tomohon, bahwa dari 30 anggota keluarga yang memiliki keluarga di rawat di ruang ICU dengan menggunakan lembar observasi terhadap tingkat kecemasan keluarga, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean sebelum dilakukan komunikasi terapeutik menunjukkan 20,73, sedangkan nilai mean setelah dilakukan komunikasi adalah 15,83. Maka terdapat pengaruh antara komunikasi terapeutik perawat terhadap tingkat kecemasan keluarga, berdasarkan nilai p-value = 0,000; α : 0,05. Data awal yang diambil peneliti diruang di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM pada tanggal 8 Oktober 2016. Jumlah pasien yang masuk dari bulan Agustus Oktober sebanyak 148 pasien dan hasil observasi di ruang ICU, tempat tidur yaitu sebanyak 3 bed. Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan pada 3 anggota keluarga pasien mengatakan bahwa khawatir dan kurang percaya dengan informasi dan tindakan yang diberikan perawat kepada keluarga jika kondisi pasien memburuk dan apabila pasien di rujuk ke rumah sakit lain. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada perawat pelaksana tentang komunikasi awal yang diberikan ketika masuk ICU yaitu perawat dan tim medis lainnya

mengatakan kepada keluarga mengapa pasien masuk ICU dan bagaimana penanganan yang akan dilakukan perawat atau tim medis lainnya kepada pasien saat pasien berada di dalam ruang ICU. Berdasarkan masalah yang terjadi diatas, maka peniliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM pada bulan November-Desember 2016 dengan populasi yaitu 50 orang dan sampel yaitu 44 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu keluarga penanggung jawab pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM, keluarga pasien yang bersedia menjadi responden, dan keluarga pasien dengan usia dewasa. Kriteria Eksklusi yaitu saat dilakukan penelitian tidak ada keluarga pasien, keluarga pasien tidak bisa membaca/menulis, keluarga pasien yang menolak untuk dijadikan responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan pengolahan data dilakukan melalui tahap editing, coding, processing, cleaning. Analisis univariat pada penelitian ini adalah karakteristik responden, komunikasi terapeutik dan tingkat kepercayaan. Analisi bivariat dalam penelitian ini akan dicari hubungan komunikasi teraupetik perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien, uji statistic yang akan digunakan adalah uji statistic yang akan digunakan adalah Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95 % atau tingkat kemaknaan (α : 0,05). HASIL dan PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden di Umur n % 26 35 Tahun 18 40.9 36 45 Tahun 14 31.8 > 45 Tahun 12 27.3 Tabel 1 diatas menjelaskan bahwa dari 44 responden, ditemukan responden yang paling banyak dengan umur 26-35 tahun yaitu 18 orang (40.9%) dan yang paling sedikit dengan umur > 45 tahun yaitu 12 orang (27.3%). Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden di Jenis Kelamin n % Laki-laki 15 34.1 Perempuan 29 65.9 Tabel 2 diatas menjelaskan bahwa dari 44 responden, ditemukan responden yang paling banyak dengan jenis kelamin perempuan yaitu 29 orang (65.9%) dan yang paling sedikit dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 15 orang (34.1%). Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan responden di Pendidikan Terakhir n % SD 6 13.6 SMP 10 22.7 SMA/SMK 19 43.2 Perguruan Tinggi 9 20.5

Tabel 3 diatas menjelaskan bahwa dari 44 responden, ditemukan responden yang paling banyak dengan pendidikan SMA/SMK yaitu 19 orang (43.2%) dan yang paling sedikit dengan pendidikan SD yaitu 6 orang (13.6%). Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden di Pekerjaan n % Swasta 11 25.0 Petani 6 13.6 IRT 15 34.1 Lain-lainnya 12 27.3 Tabel 4 diatas menjelaskan bahwa dari 44 responden, ditemukan responden yang paling banyak dengan pekerjaan sebagai IRT yaitu 15 orang (34.1%) dan yang paling sedikit dengan pekerjaan sebagai petani yaitu 6 orang (13.6%). Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan komunikasi terapeutik perawat di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM Komunikasi Terapeutik Perawat n % Komunikasi Kurang Baik 19 43.2 Komunikasi Baik 25 56.8 Tabel 5 diatas menjelaskan bahwa dari 44 responden, ditemukan komunikasi terapeutik perawat yang paling banyak dengan komunikasi baik sejumlah 25 orang (56.8%) dan yang paling sedikit dengan kemunikasi kurang baik sejumlah 19 orang (43.2%). Hasil penelitian Siti (2015) yang meneliti tentang komunikasi terapeutik perawat berhubungan dengan kepuasan pasien didapatkan bahwa sebagian besar responden menyatakan perawat telah menerapkan komunikasi terapeutik dengan baik dan sebagian besar pasien menyatakan telah puas dengan komunikasi yang diberikan oleh perawat. Semakin baik komunikasi terapeutik yang dilaksanakan maka semakin puas pasien dalam menerima. Mundakir (2006) menjelaskan bahwa tujuan komunikasi terapeutik yaitu untuk mempererat hubungan atau interaksi antara klien dengan terapis (tenaga kesehatan) secara profesional dalam rangka membantu menyelesaikan masalah klien. Tabel 6. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien n % Tidak Percaya 0 0.0 Ragu-ragu 21 47.7 Percaya 23 52.3 Tabel 6 diatas menjelaskan bahwa dari 44 responden, ditemukan tingkat kepercayaan keluarga pasien dengan percaya sebanyak 23 orang (52.3%), tingkat kepercayaan keluarga pasien dengan ragu-ragu sebanyak 21 orang (47.7%) dan tingkat kepercayaan keluarga pasien dengan tidak percaya yaitu tidak ada (0%). Hal ini didukung juga dengan teori Potter & Perry (2005) bahwa rasa percaya akan membentuk komunikasi terapeutik yang terbuka. Untuk meningkatkan rasa percaya, perawat harus bertindak secara konsisten, dapat dipercaya dan kompeten. Tanpa rasa percaya, hubungan antara klien dan perawat tidak akan memiliki kemajuan lebih dari interaksi sosial dan hanya untuk memenuhi kebutuhan superfisial. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rembet (2015), yang meneliti tentang hubungan respon

time perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien pada triase kuning (urgent) di instalasi gawat darurat RSU GMIM didapatkan bahwa responden terbanyak pada tingkat kepercayaan dengan kategori percaya yaitu 39 responden (56,5%). Tabel 7. Tabulasi silang hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Komunikasi Terapeutik Perawat Komunikasi Kurang Baik Tingkat Kepercayaan keluarga Total Raguragu Percaya n % n % n % 13 29.5 6 13.6 19 43.2 Komunikasi Baik 8 18.2 17 38.6 25 56.8 Total 21 47.7 23 52.3 44 100 P Value 0.037 Hasil uji statistik Chi-Square antara komunikasi perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM Kalooran Amurang didapatkan bahwa hasil tabel penelitian yaitu tabel 2x2 dengan nilai harapan 0 cells sesuai dengan syarat uji chi-square bahwa jika tabel 2x2 dan tidak memiliki nilai harapan (0 cells) maka hasilnya dibaca pada continuity correction dengan nilai ρ lebih kecil dari α (ρ = 0.037 < α = 0.05), maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien di Intensive Care Unit (ICU) RSU GMIM. Dan pada hasil tabel penelitian juga didapatkan bahwa 8 responden (18,2%) dengan kategori komunikasi terapeutik perawat baik memiliki tingkat kepercayaan keluarga dalam kategori ragu-ragu. Dan 6 responden (13,6%) dengan kategori komunikasi terapeutik perawat kurang baik memiliki tingkat kepercayaan dalam kategori percaya. Hal ini disebabkan karena meskipun perawat tersebut memiliki komunikasi yang baik dalam menyampaikan informasi, tetapi ada faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik perawat tersebut dalam menyampaikan informasi seperti faktor persepsi, dimana setiap keluarga memiliki persepsi yang berbeda kepada perawat dalam melakukan tindakan. Menurut pendapat peneliti faktor lain yang juga mempengaruhi tingkat kepercayaan keluarga pasien karena terbatasnya sarana dan prasarana rumah sakit khususnya di ruangan intensive care unit (ICU) RSU GMIM. Hasil penelitian ini didukung oleh Rorie (2014) yang meneliti tentang hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Irina A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien dimana terdapat 42 orang (91.3%) yang memiliki komunikasi terapeutik perawat baik dan pasien merasa puas. Wulandari (2009), menyatakan bahawa percaya merupakan suatu penentuan efektifitas komunikasi. Bila pasien atau keluaraga sudah percaya kepada kita, maka pasien atau keluarga akan lebih mudah terbuka kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi, serta memperluas komunikan untuk mencapai maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain, akan menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang akrab. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar komunikasi terapeutik perawat di intensive care unit RSU GMIM memiliki komunikasi yang baik, sebagian besar tingkat kepercayaan keluarga pasien di intensive care unit RSU GMIM Kalooran Amurang memiliki tingkat kepercayaan pada kategori percaya, dan terdapat hubungan yang signifikan antara

Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga pasien di Intensive Care Unit RSU GMIM Kalooran Amurang. DAFTAR PUSTAKA Haliman Arif & Wulandari Ari.(2012). Cerdas Memilih Rumah Sakit. Andi.Yogyakarta. Mundakir. (2006). Komunikasi Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat: Plus Contoh Askep dengan Pendekatan NANDA, NIC, NOC. Yogyakarta : Nuha Medika. Rorie. (2014). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Irina A RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Skripsi diterbitkan. Manado : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Siti, M. (2015). Komunikasi Terapeutik Perawat Berhubungan dengan Kepuasan Pasien. Jurnal diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Alma Ata Yogyakarta. Wulandari Diah. (2009). Komunikasi dan Konseling dalam Praktik Kebidanan. NuhaMedika. Yogyakarta. Kaparang. (2014). Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien di Unit Perawatan Intensif RSU GMIM Bethesda Tomohon. Jurnal diterbitkan. Tomohon : Fakultas Keperawatan UNSRIT. Potter, P. A & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta : EGC. Priyoto (2015).Komunikasi dan Sikap Empati dalam Keperawatan. Graha Ilmu. Yogyakarta. PSIK Universitas Sam Ratulangi (2013). Panduan Penulisan Tugas Akhir Proposal & Skripsi. Rembet, A. M. (2015). Hubungan Response Time dengan Tingkat Kepercayaan Keluarga Pasien pada Triase Kuning (Urgent) di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Kolooran Amurang. Skripsi diterbitkan. Manado : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.