PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERTIMBANGAN DESAIN

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN BAHAN BAKU

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG BANGUN PRESS TOOL SISTEM COMPOUND UNTUK MEMBUAT CYLINDER HEAD GASKET SEPEDA MOTOR RX KING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Optimasi Pembuatan Produk Support Melalui Analisis Proses Single Tool Menjadi Progressive Hybrid Tool

BAB II Landasan Teori

PERANCANGAN PRESS TOOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA TEGANGAN PADA PEMBENTUKAN KOMPONENGROMMET GASKET EXHAUST SEPEDA MOTOR MELALUI DEEP DRAWING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN MESIN PRESS MEKANIK SEMI OTOMATIS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK 0.5 HP

ANALISIS HASIL PEMOTONGAN PRESS TOOL PEMOTONG STRIP PLAT PADA MESIN TEKUK HIDROLIK PROMECAM DI LABORATORIUM PEMESINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN DIE PRESS SISTEM PROGRESSIVE UNTUK MEMBUAT PRODUK DIAL PLATE TIPE XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRESSIVE DIES UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PENGUNCI SABUK. Bambang Setyono, Mrihrenaningtyas Dosen Jurusan Teknik Mesin - ITATS ABSTRAK

ANALISA PERHITUNGAN GAYA - GAYA MEKANIS PADA PEMBUATAN KOMPONEN OTOMOTIF BRAKET UPPER ARM

R. Hengki Rahmanto 1)

Gambar 2.1 Mesin Press Pin

PERENCANAAN MESIN PELUBANG PLAT ALUMUNIUM. Oleh : Siswanto ABSTRACT. Pelubang machine is a very important equipment in the electronics shop and other

TUGAS AKHIR DESAIN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT RULY SETYAWAN NIM

II-1 BAB II DASAR TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DATA

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN DAN SIMULASI PRESS TOOL PEMBUAT PART SUPPORT PADA DONGKRAK PANTOGRAPH DENGAN SISTEM PROGRESSIVE TOOL TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. tapi pengertian filter disini lebih khusus lagi yaitu sebagai alat yang digunakan

TUGAS AKHIR PERANCANGAN COUMPOUND DIES DENGAN SISTEM DRAWING PADA PEMBUATAN CETAKAN PP CAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PEMASANGAN TUTUP BOTOL KECAP JENIS KROP (CROP) DENGAN MENGGUNAKAN 2 PUNCH SECARA KONVENSIONAL ( BIAYA PRODUKSI )

Oleh : Endiarto Satriyo Laksono Maryanto Sasmito

PROSES PEMBENTUKAN REBOUND SEAT 2CF UNTUK HONDA BRIO DI PT. RACHMAT PERDANA ADHIMETAL

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

PERANCANGAN PROGRESIVE DIES KOMPONEN RING M7 SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PROSES PENGUJIAN)

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN DIES BREKET PINTU PENGEMUDI MOBIL DAIHATSU TERIOS

ANALISA PENGARUH CLEARANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN PUNCH DAN DIES UNTUK AVOR WASHTAFEL PADA PROSES DEEP DRAWING DAN TRIMMING

PROSES PEMBUATAN SMALL PART PADA BUSI SEPEDA MOTOR DI PT. DENSO INDONESIA

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PENGUJIAN)

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL PLAT KLEM U TIANG PIPA ANTENA 1 INCI (PROSES PEMBUATAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

RANCANG BANGUN PRESS TOOL PEMBUAT SIDE RUBBER SEBAGAI KOMPONEN CHUTE DI PT.BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. DENGAN POWER HIDROLIK (PROSES PEMBUATAN)

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING. Franz Norman Azzy

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

RANCANG BANGUN PROGRESSIVE TOOL UNTUK MEMPRODUKSI LANDASAN LUBANG KUNCI (PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan produk produk yang berkualitas agar merebut. pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri.

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

RANCANG BANGUN PRESS TOOL

SISTEM DAN CARA PEMOTONGAN PLAT

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat. Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SAMBUNGAN BAUT

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB III RANCANGAN MODIFIKASI KONSTRUKSI

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG ULANG PUNCH-DIES UNTUK PEMBUATAN OUTLET PIPE I DI PT. IONUDA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mesh Generation untuk Permukaan Die dan Punch dengan Program Fortran

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN CETAKAN TUTUP GELAS

Toleransi& Implementasinya

Jurnal Mechanical, Volume 4, Nomor 2, September 2013

BAB III METODOLOGI. sebagian besar digambarkan dalam diagram alir, agar mempermudah proses

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Perancangan Dies Progressive Komponen X

yang berfungsi sebagai alat penyaring fluida (air,oli maupun udara). Dari sebuah filter dapat ditemukan puluhan parts hasil proses press, hal ini tent

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Transkripsi:

PERANCANGAN COMPOUND DIES UNTUK PROSES BLANKING DAN PIERCING CYLINDER HEAD GASKET TIPE TVS - N54 Soeleman, Jumadi Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAK Pada setiap mesin kendaraan bermotor pasti ada yang namanya rongga atau celah yang terdapat diantara dua permuakaan bagian mesin. Untuk mengatasi agar tidak terdapat celah, maka ditambahkan gasket yang disini berfungsi sebagai penutup rongga atau celah antara dua permukaan bagian mesin. Pembuatannya menggunakan mesin press dengan Punch & Die. Ada beberapa tipe dies dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihannya didasarkan pada bentuk dari produk yang akan dibuat. Dalam pembuatan gasket cylinder head TVS N54 proses yang digunakan adalah blanking, pierching. Pemilihan dies akan didasarkan pada kepraktisan proses pembuatan produknya, serta relatif lebih murahnya biaya pembuatan dies. Dalam proses pembuatan produk ini akan menggunakan satu dies compound. Proses blanking dan pierching hanya dengan satu proses, sehingga dapat banyak menghemat waktu dan biaya. Untuk perencanaan dies ini proses pengerjaannya meliputi pengaturan geometri dan strip lay-out, besar gaya pemotongan, clearance, dimensi punch, dimensi dies dan alat penunjang yang digunakan. Material gasket adalah SUS 304 dengan tebal 0.25 mm. Kapasitas mesin yang digunakan adalah 102.229,474N. Gaya total prosesnya untuk proses blanking adalah 48.609,558N, untuk proses piercing adalah 36.615,006 N dan untuk stripping adalah 17.004,91 N. Kata Kunci :Compound Dies, Blanking, Piercing. 1. PENDAHULUAN Perkembangan industri kendaraan memberikan suatu wadah yang baik untuk pengembangan dan penguasaan teknologi. Oleh karenanya permintaan pasar akan komponen kendaraan bermotor semakin tinggi. Hal inilah menjadikan celah bagi industri untuk ikut memproduksi komponen memenuhi permintaan pasar. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk membuat komponen dengan bahan dasar plat adalah dies yang membutuhkan Punch & Die sebagai alat pendukung yang vital. Diperlukan suatu dies yang simpel dan efisien, menghasilkan produk yang tinggi baik kualitas dan kuantitasnya, serta murah biaya pembuatan diesnya sehingga dapat diaplikasikan pada industri-industri pada umumnya. Untuk produksi masal dengan bentuk dan ukuran yang sama, dari segi penghematan waktu, produktifitas yang tinggi, effisiensi dari penggunaan material, kemudahan dalam penggunaan mesin, kemampuan untuk dikerjakan oleh pekerja yang mempunyai basic skill yang relatif rendah, biaya produksi, bentuk-bentuk yang kompleks serta part yang membutuhkan kepresisian yang cukup tinggi, mampu bentuk yang cukup baik dan keuntungan-keuntungan lainnya dari aspek ekonomis,penggunaan press tool merupakan jawabannya. Lebih khusus lagi dalam industri otomotif roda dua, kita dapat menemukan penggunaanya pada bagian-bagian dari kendaraan tersebut yaitu bagian dalam mesin yaitu gasket. Selanjutnya kita dihadapkan pada pemilihan dies yang paling tepat. Terdapat 23

beberapa tipe dies dan tidak mutlak satu dies lebih baik dari yang lain karena pemilihannya didasarkan pada kekomplekan bentuk produk yang dibuat serta biaya, baik itu biaya pembuatan dies ataupun biaya untuk membuat satu produk.oleh sebab itu bagaimana mendesain dies yang baik adalah hal yang utama. 2. LANDASAN TEORI Fungsi dari gasket adalah sebagai seal yang sangat kuat yang dipasang diantara dua bagian dan memelihara perekatan untuk periode yang lama. Gasket harus mampu merekatkan dua permukaan sampai menyatu, tidak dapat ditembus dan penghambat pada medium selama perekatan, dan dapat digunakan pada temperatur tertentu. ada beberapa persyaratan sebuah gasket, antara lain : a. Tahan terhadap panas dan media penghambat (posses heat and resistance) b. Mempunyai kebocoran nol (zero leakage) c. Bisa dibuat/diusahakan (be affordable) d. Ramah tehadap lingkungan (environmentally safe) e. Menyesuaikan kondisi permuakaan flange (flexibility) f. Mengurangi dan atau mengontrol distorsi pada flange g. Menyesuaikan penyebaran panas dan getaran h. Mempunyai daya recoveri yang baik (recovery) i. Memperkecil daya yang hilang (torque loss minimize) j. Dapat meneruskan panas (heat transfer) k. Mengontrol dan menutup toleransi pada tebal kompresi Ada banyak material yang digunakan dalam industri penbuatan gasket. Akan tetapi pada prinsipnya material gasket dikelompokkan menjadi 5 bagian, antara lain sebagai berikut : 1. Elastomeric Materials 2. Fibrous materials 3. Others materials 4. Stainless steel materials 5. Metallic materials Compound Dies Gambar 1. Dies Compound (sumber : Tool Design 2, H.R. Luchsinger; 1984 Politeknik Manufaktur Bandung) 24

Keuntungan mengunakan compound dies diantaranya : 1. Produk dapat langsung jadi hanya dengan sekali proses. 2. Waktu proses produksi lebih cepat. 3. Meningkatkan efisiensi pengunaan bahan pembuat dies. Kerugian menggunakan compound dies diantaranya : 1. Konstruksi alat lebih rumit. 2. Butuh ketelitian yang tinggi. 3. METODOLOGI PENELITIAN Mulai Pengumpulan Data Identifikasi masalah dan perumusan Studi Pustaka Perencanaan Desain Pengecekan Desain NG Revisi desain Ok Pembuatan gambar Pengecekan gambar NG Revisi gambar Ok Kesimpulan Selesai 25

4. DATA DAN HASIL PEMBAHASAN Perencanaan desain Menentukan jarak kritis tepi (a) & Jarak antar produk (b) Mengacu pada dasar teori 2.10.5 dan tabel 2.6 bahwa jarak minimal yang diijinkan untuk membuat layout blanking adalah seperti ini : Lebar material : 117mm x coil Lebar produk : 112,1 mm x 115,5 mm Maka : a. Untuk jarak produk ke tepi (nilai a ) adalah 1,2 x tebal material dengan jarak minimal adalah 1,8 mm, = 1,2 x 0,25 mm = 0,3mm Maka jarak yang di pakai adalah jarak minimal b. Untuk jarak antar produk ( nilai b) adalah 1,2 x tebal material produk atau minimal 1,2 mm Strip layout Penentuan layout material bertujuan agar penggunaan material bisa lebih optimal. Caranya adalah dengan mengatur posisi produk sedemikian rupa untuk mendapatkan rasio penggunaan material (yield ratio) yang paling tinggi. Dalam proses pembuatan layout Harus mempertimbangkan batas minimal jarak antara produk satu dengan produk lain maupun jarak antara produk dengan sisi tepi daripada material produk itu sendiri. Pada langkah ini dibuat beberapa alternatif yang memenuhi kriteria konstruksi maupun yang diinginkan pelanggan. Gambar 2. Lay-out alternative 1 Dari layout diatas di dapatkan jarak produk ke tepi material adalah 0.75 mm dengan jarak antar produk adalah sebesar 113.34 mm luasproduk Yieldratio (%) Luasmaterial 2 8910,9mm 113,34mm x117mm 8910,9mm 13260,78mm = 67,19% 26

Gambar 3. Lay-out alternative 2 Dari layout diatas di dapatkan jarak produk ke tepi material adalah 2.43 mm dengan jarak antar produk adalah sebesar 115.65 mm luasproduk Yieldratio (%) Luasmaterial 2 8910,9mm 115,65mmx117mm 8910,9 13531,05 = 65,85% Gambar di atas memperlihatkan lay-out strip material untuk proses blanking dimana untuk layout alternative 1 mempunyai yiel ratio lebih besar yang artinya pemakaian material lebih irit dibandingkan layout alternative 2 tetapi jarak produk ke tepi sisi material kurang dari batas yang ijinkan,sehingga layout yang di pakai adalah layout alternatif 2. Perhitungan Tebal Material dies Perencanaan die blok Tebal die blok dapat ditentukan berdasarkan tebal material yang digunakan, dan dapat dilihat dari tabel 2.9 sebagai berikut ini Dilihat dari table material yang digunakan yaitu 0,25 mm, maka dapat dilihat pada tabel die blok untuk tebal material 0,25 mm maka tebal die blok yaitu 19 mm. Tetapi untuk tebal die blok yang digunakan harus melihat dari panjang punch minimal, area gerak ejector dan proses pemasangan punch atau pun proses maintenance, maka untuk tebal die blok yang digunakan 28 mm. Perhitungan panjang dan lebar die Jarak Kritis ( s ) = (1,5 2) x tebal die = 2. 28 (mm) = 56 (mm) Lebar Die = s + Lebar Stock Strip = 64 (mm) + 112.14 (mm) = 168.14 (mm) = 180 (mm) Panjang Die = s + Panjang Proses = 56 (mm) + 115.65 (mm) = 171 (mm)= 200 mm 27

Jadi ukuran die : Panjang Die = 200 (mm) Lebar Die = 180 (mm) Tebal Die = 28 (mm) Perencanaan standart part Perencanaan diameter ulir baut pengikat die Gaya yang terjadi pada baut pada cetakan progressive Gaya total (Ps) = 85.224,564 N Bahan baut mempunyai tegangan tarik (σt) = 1220 N/mm² Jumlah baut yang dipakai (n) = 6 Faktor keamanan untuk bahan statis diambil (V)= 2 Maka : αt σs = V σs = σt x 0,5 π Ps = d²c x σs x n 4 dc = 4. Ps. s. n σs = σs = 610 N/mm² σs = 610 x 0,5 σs = 305 N/mm² 1220 N/mm² 2 4 x 85328.64 N dc = π x 305 N/mm² x 15 mm dc = 7.70 mm Agar kekuatan baut dapat menahan dari gaya geser sehingga baut yang digunakan adalah M8. 28

Perencanaan Diameter Dowel Pin Untuk menentukan diameter dowel pin dapat ditentukan dari tebal die blok yang digunakan Karena dowel pin di sini berfungsi sebagai pengarah saja untuk itu diameter dowel pin yang digunakan adalah Ø 8 mm. Perencanaan diameter pilar Diameter pilar ditentukan antara lain berdasarkan : Jumlah pilar yang digunakan sebagai pengarah n = 2 Jarak antara plat atas dan plat bawah x = 120 mm Jarak antara pilar terhadap shank L = 125 mm Gaya potong total F = 85224,564 N Gaya yang diterima tiap pilar : F Fp = n 85224,564 N = 42612,282 N 2 Gaya bengkok : Fp x L = Fb x X Fp x L Fb = X 42612,282 N x 120 mm = 125 mm Fb = Fb = 40907,79 N Momen bengkok : Mb = Fb x X Mb = 40907,79 N x 120 mm Mb = 4908934,88 Nmm Diameter pilar : Bahan pilar dengan tegangan tarik 58 Kg/mm² Mb δb = π (d) ² 32 32Mb Wb = Wb d = π x σt 29

3 4908934,88 Nmm x 32 d = 3,14 x 600 N/mm² d = 29.03 mm Sehingga untuk diameter pilar yang dipakai adalah diameter 28mm. 5. 1 KESIMPULAN Dari analisa didapatkan hasil sebagai berikut : Dies yang digunakan dalam pembuatan metal gasket ini adalah jenis compound dies, dimana proses blanking dan piercing dikerjakan dalam satu langkah kerja, dengan besarnya clearance adalah 0,01 mm. Kapasitas mesin yang digunakan adalah 102.229,474 N (10.424,5 Kgf). Gaya untuk Blanking adalah 48609,558N (4956.79 Kgf), Untuk Piercing Adalah 36.615,006 N (3733.69 Kgf), Untuk gaya stripping adalah 17.004,91 N ( 1.734,01 Kgf ).Dalam penentuan ukuran dari masing-masing bagian di berikan faktor safety yang berbeda-beda tergantung dari fungsi kerja masing-masing bagian. 5. 2 SARAN Masalah yang terjadi pada proses blanking dan piercing adalah adanya burry yang disebabkan clearance yang kurang ideal. Pada hakekatnya burry tidak bisa terpisahkan pada proses pemotongan,tetapi burry bisa dibuat dengan sekecil mungkin. Meskipun pada perencanaan sudah dibuat ideal tetapi dalam proses pembuatan dies juga dipengaruhi oleh proses machining. Sehingga untuk mendapatkan sebuah produk yang bagus pemilihan jenis proses machining harus bener-benar diperhatikan. DAFTAR PUSTAKA 1. B.H.Amstead, Begemen Myron L, philip F Ostwald,Bambang priambodoe. 1997.Teknologi Mekanik jilid 2. Erlangga,Jakarta. 2. Elemen mesin. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Tehnologi Industri Institut Teknologi Bandung. 3. H.RLuchsinger.1984. Tool design 2. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Tehnologi Industri Institut Teknologi Bandung 4. Ivana suchy,mcgraw hill Hands book of die design second edition,2006 5. Kimikazu Aida. 1967. Aida Press Handbook. Third Edition. Aida Engineering, Ltd. 6. Masaya Tansin.2009. Press die design middle.jetro Japan 7. mizumi standard for die press face 2004 8. Soerjana, 1962, Fisika mekanik.yayasan dana buku indonesia 9. Suzuki Satahei.2007. Press die design Basic. Jetro Japan 10. Sofware Briscad 2006 11. Sofware Mastercam X2 30