BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesadaran penuh terhadap hubungan hubungan dan tugas-tugas sosial. kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar Bab 1 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Terlihat juga dalam AL-Qur an surat Al-Anfaal ayat 22.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kunci kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting untuk membekali siswa menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berjalan begitu cepat. Pengaruh globalisasi juga menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. bersikap kritis, berinisiatif, unggul, dan kompetitif selain menguasai ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. kebodohan menjadi kepintaran, dari kurang paham menjadi paham. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak PAUD sampai ke Perguruan Tinggi. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga, peradaban

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2. berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa Yunani, yaitu paedagogiek. Pais artinya anak, gogos artinya

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci kemajuan dari suatu negara, sehingga. pendidikan memegang peranan penting dan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pembentukan kecakapan-kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu Negara dikelilingi bangsa yang mempunyai kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Cara efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di SD, SMP, SMA dan sederajat memiliki banyak mata

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup masyarakat atau suatu bangsa ke arah yang lebih maju,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain, salah satunya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpit secara

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. di terangkan dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan berasal dari bahasa Yunani Paedagogike yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya mulai beranjak pada kondisi yang lebih modern. Perubahan dan perkembangan tersebut begitu cepat sebagai akibat perubahan sosial, kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu bidang yang mempunyai peran penting bagi perkembangan bangsa dan negara adalah pendidikan. Para ahli dalam mendefinisikan pendidikan mempunyai pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, pendidikan, agama dari para ahli tersebut. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat. 1 Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pendewasaan individu melalui pengalaman hidup. Di dalam proses pendewasaan itu individu melakukan berbagai aktivitas yang dinamakan pengalaman atau belajar yang membentuk berbagai hal mulai berpikir, bergerak, merasa, berbicara, bahkan bermimpi sekalipun. Dengan hasil perilaku itu maka terbentuklah hukum, undang-undang, lembaga sosial dan keagamaan, teknologi, bahasa, dan sebagainya dari generasi ke 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 79 1

2 generasi. 2 Adapun fungsi dari sebuah pendidikan paling tidak mampu membebaskan masyarakat dari belenggu paling mendasar, yaitu buta huruf, kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3 Jadi intinya, pendidikan berfungsi membuat masyarakat yang awalnya belum bisa membaca menjadi bisa membaca, yang awalnya terjerat kebodohan menjadi pintar, yang awalnya terbelakang menjadi terdepan dan yang awalnya lemah menjadi kuat. Sedangkan tujuan pendidikan adalah mengusahakan supaya tiap-tiap orang sempurna pertumbuhan tubuhnya, sehat otaknya, baik budi pekertinya dan sebagainya. 4 Jadi intinya, tujuan dari pendidikan adalah berusaha mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri kita. Dalam Al-Qur an disebutkan bahwa manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara optimal. Salah satunya adalah firman Allah dalam QS Al-Nahl ayat 78 : و الل ه أ خ ر ج ك م م ن ب ط ون أ م ه ات ك م ل ت ع ل م ون ش ي ئ ا و ج ع ل ل ك م الس م ع و ا ل ب ص ار و ا ل ف ئ د ة ل ع ل ك م ت ك ر و ن Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl : 78) Salah satu komponen pembelajaran yang ada dalam pendidikan adalah matematika. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para 2 Sofyan S. Willis, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 4 3 Mujamil Qomar,Kesadaran Pendidikan(Jogjakarta:Ar-Ruz, 2012), hal. 20 4 Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2001), hal. 99

3 matematikawan apa yang disebut matematika karena sasaran penelaahan matematika tidaklah konkrit tetapi abstrak. Matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. 5 Menurut Marris Kline, matematika memberikan bahasa, proses, dan teori yang memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan. Perhitungan matematis menjadi dasar bagi desain ilmu teknik. Metode matematis memberikan inspirasi kepada pemikiran dibidang sosial dan ekonomi. Disamping itu pemikiran matematis memberikan warna kepada kegiatan seni lukis, arsitektur dan musik. Bahkan jatuh bangunnya suatu negara dewasa ini tergantung dari kemajuan dibidang matematikanya. 6 Mengingat pentingnya matematika maka di Indonesia pelajaran matematika diberikan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang perguruan tinggi sehingga diharapkan dapat menciptakan siswa sebagai penerus bangsa yang dapat menguasai matematika dengan baik dan akhirnya nanti mereka dapat menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 7 Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, 5 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008 ), hal. 1 6 Jujun S Suriasumantri, Ilmu Dalam Perfektif, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hal. 172 7 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hal. 60

4 mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel. 8 Untuk membangun gagasan ataupun membuktikan suatu gagasan dalam matematika diperlukan penalaran, yang sering kali pula disertai dengan kemampuan menyelesaikan masalah. Kedua kemampuan tersebut juga terkait pengambilan keputusan. Sebagai contoh seorang siswa hendaknya memutuskan apakah menggunakan rumus kuadrat atau menggunakan cara substitusi untuk mencari akar akar dari persamaan kuadrat. Penalaran merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. 9 Proses bernalar perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika, sebagaimana tertera dalam kurikulum pendidikan dasar. Salah satu tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui pembelajaran 8 Ibid., hal 60 9 Sri Wardani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan, (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2008), hal. 11

5 matematika, sehingga kemampuan penalaran matematis sangat penting dan dibutuhkan dalam mempelajari matematika. 10 Kemampuan penalaran memang seharusnya perlu dikembangkan karena dalam doing mathematics melibatkan bernalar. Salah satu manfaat melakukan kegiatan bernalar dalam pembelajaran matematika adalah membantu siswa meningkatkan kemampuan dalam matematika yaitu dari yang hanya sekedar mengingat fakta, aturan dan prosedur kepada kemampuan pemahaman. Kepentingan pembelajaran penalaran juga telah direkomendasikan oleh NCTM (National Council of Teachers of Mathematics) dengan menyatakan bahwa penalaran merupakan bagian dari kegiatan matematika. 11 Siswa yang mempunyai kemampuan penalaran tinggi antara lain tampak dari kemampuan berpikir secara logis, baik yang bersifat deduktif maupun induktif. Misalnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika siswa mampu mengemukakan konsep-konsep yang mendasari penyelesaian soal. Selain itu, siswa mampu berpikir analitik yaitu, suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkahlangkah tertentu. Siswa mampu membuktikan suatu teorema tertentu serta mampu menarik suatu kesimpulan berdasarkan langkah-langkah yang benar, misalnya dengan induksi matematik. Siswa yang mempunyai kemampuan penalaran tinggi juga mampu menghubungkan benda nyata, gambar maupun soal-soal cerita ke dalam ide matematika dan menjelaskan ide matematika baik dengan lisan maupun tulisan. 10 Ibid., hal 11-12 11 Farikhin, Mari Belajar Matematika, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 2

6 Salah satu indikator keberhasilan suatu proses pembelajaran adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar adalah realisasi pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. 12 Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri (faktor internal), maupun faktor yang berasal dari luar diri (faktor eksternal). Faktor internal meliputi sikap, bakat, dan minat peserta didik serta motivasi, kemampuan kognitif dan kecerdasan atau intelegensi yang didalamnya terdapat kemampuan penalaran peserta didik. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan dan instrumental. 13 Untuk melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa maka diperlukan evaluasi. Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nialai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, objek, dan yang lain) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. 14 Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar, yang dituangkan dalam skripsi dengan judul Korelasi Kemampuan Penalaran Matematika Dengan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015. 12 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 184 13 Muhibbin Syach, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 145-156 14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hal. 191

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagaimana di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Adakah hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. D. Kegunaan Penelitian Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan: 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini dapat berfungsi sebagai sumbangan untuk memperkaya khazanah ilmiah, khususnya tentang hubungan kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang sisi datar. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi guru Penelitian ini berguna dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi pada peserta didik dalam mempelajari matematika, khususnya permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan penalaran matematika.

8 b. Bagi Siswa Penelitian ini berguna melatih siswa untuk lebih menguasai dan memahami permasalahan matematika, serta meningkatkan kemampuan penalaran dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal matematika sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. c. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas belajar siswa khususnya dalam proses pembelajaran matematika. d. Bagi peneliti Peneliti dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan tentang kemampuan penalaran matematika serta dapat menambah pengalaman peneliti dan untuk menyiapkan strategi menghadapi masalah setelah nanti terjun langsung di dunia pendidikan. E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Supaya penelitian bisa terarah dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan, diperlukan adanya ruang lingkup dan keterbatasan masalah penelitian. Penentuan ruang lingkup penelitian bertujuan untuk menghindari terjadinya uraian yang menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Aryojeding semester genap tahun ajaran 2014/2015.

9 2. Lokasi penelitian Lokasi penelitian di MTsN Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung 3. Variabel penelitian Kemampuan penalaran matematika dan hasil belajar siswa. Keterbatasan penelitian menunjuk pada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar pembaca dapat menyikapi hasil penelitian sesuai dengan dengan kondisi yang ada. Dengan pertimbanganpertimbangan mengenai keterbatasan penelitian, maka penulis membatasi fokus permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan data tentang kemampuan penalaran matematika siswa diberikan beberapa soal. Sedangkan untuk memndapatkan data tentang hasil belajar, siswa juga diberikan beberapa soal. 2. Data hasil belajar siswa hanya pada materi bangun ruang sisi datar sub bab bangun ruang kubus dan balok kelas VIII MTsN Aryojeding semester genap tahun ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan penalaran matematika terhadap hasil belajar maka digunakan uji korelasi product moment. F. Penegasan Istilah Supaya tidak terjadi salah penafsiran tentang istilah yang digunakan dalam penelitian, maka dipandang perlu memberi penjelasan dalam istilah-istilah berikut:

10 1. Penegasan Konseptual a. Korelasi adalah istilah dalam statistik yang menyatakan derajat hubungan linear (bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. 15 b. Penalaran adalah suatu kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas berpikir untuk menarik suatu kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasar pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. 16 Kemampuan penalaran matematika adalah kemampuan berpikir menurut alur kerangka berpikir matematis berdasarkan konsep atau pemahaman yang telah didapat sebelumnya. Kemudian konsep atau pemahaman tersebut saling berhubungan satu sama lain dan diterapkan dalam permasalahan baru sehingga didapatkan keputusan baru yang logis dan dapat dipertanggungjawabkan atau dibuktikan kebenarannya. c. Hasil belajar adalah realisasi pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang setelah mengalami proses belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 17 2. Penegasan secara operasional Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung tahun ajaran 2014/2015, sehingga kita dapat mengetahui ada tidaknya hubungan yang 15 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal. 197 16 Sri Wardani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs Untuk Optimalisasi Pencapaian Tujuan, hal. 11 17 Ngalim Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). hal 45

11 signifikan antara kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. Untuk mendapatkan data tentang kemampuan penalaran matematika, peneliti memberikan sebuah tes yang berkaitan dengan kemampuan penalaran matematika yang sesuai dengan indikator. Semakin tinggi hasilnya maka semakin tinggi kemampuan penalaran siswa. Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar juga dengan menggunakan tes. Semakin tinggi hasilnya maka hasil belajarnya semakin baik. G. Sistematika Skripsi Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh serta memudahkan pemahaman terhadap penulisan penelitian ini, maka penulis membagi skripsi ini menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Bagian awal skripsi memuat tentang hal-hal yang bersifat formalitas yaitu halaman sampul depan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, dan abstrak. Bagian utama skripsi memuat lima bab yang saling berhubungan antara bab satu dengan bab yang lainnya. Adapun muatannya adalah: BAB I: Pendahuluan: Bab ini merupakan gambaran dari isi keseluruhan skripsi yang meliputi: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) kegunaan penelitian, e) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, f) penegasan istilah, dan g) sistematika skripsi.

12 BAB II: Landasan Teori Merupakan kerangka pemikiran yang meliputi beberapa sub bab yaitu: a) kemampuan penalaran matematika, b) belajar, c) hasil belajar, d) bangun ruang sisi datar (kubus dan balok), e) kajian penelitian terdahulu, f) hipotesis penelitian, g) kerangka berpikir. BAB III: Metode penelitian Metode penelitian yang meliputi beberapa sub bab yaitu: a) pendekatan dan jenis penelitian, b) populasi, sampling dan sampel penelitian, c) sumber data, variabel, data dan skala pengukuran, d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, e) analisis data. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan Yang meliputi beberapa sub bab yaitu: a) hasil penelitian, b) pembahasan. Bab V: Penutup Terdiri dari: a) Kesimpulan, dan b) Saran. Bagian akhir, terdiri dari: bahan rujukan, lampiran-lampiran, daftar riwayat hidup.